Share

Menyadap Pesan-pesan Mereka (9)

-Menyadap Pesan-pesan Mereka-

“Iya, Bu. Saya kaget, saya tanya mau kemana, Mbak. Dia nggak jawab.”

“Saya cek dalam kamarnya separuh isi kamar sudah nggak ada, Bu.”

“Saya mau ngadu sama Ibu, sy lihat Ibu sedang menangis, jadi nggak berani.”

Hmm, jadi perempuan itu pergi tanpa ijin aku sama sekali.

“Ya, nggak apa-apa, Mbak. Biarkan saja dulu, kalau itu kemauannya. Sementara Mbak sanggup kan momong Sefina dan Hanifa sendirian?”

“Oh kalau itu tenang, Bu. Dengan senang hati saya melakukannya.”

“Besok saya akan minta Mbak baru dari yayasan lagi. Biar Mbak Yana nggak terlalu kewalahan.”

“Baik, Bu.”

Aku menuju kamar Inem. Dalam kondisi terburu-buru untuk kabur, kurasa dia hanya membawa barang-barang yang sangat diperlukan saja.

Entah kenapa saat masuk ke kamarnya ada perasaan berat. Tapi kupaksakan. Kubongkar barang-barang yang terserak di sudut ruangan.

Sayangnya ketika aku hendak membuka lemari. Ada suara-suara aneh yang membuatku ngeri dan terhenyak. Alisku berkerut. Suara apa itu?!

Suara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Ya ampun ternyata inem main dukun
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status