Share

Warisan Sang Legenda Langit

"Bukan hanya Pendekar biasa, Tuanku dulu merupakan Pendekar yang sangat kuat, di takuti lawan, dan di segani kawan," jawab Zhu Lao.

Liu Shin mengangguk-anggukkan kepalanya sambil melihat-lihat apa yang ada di dalam Gubug itu. "Lalu ... kenapa Tuanmu bisa terkalahkan padahal memiliki ribuan Kitab hebat seperti ini sampai harus merelakan hidupnya?"

"Kalau bukan karena pengkhianatan tentu Tuanku tidak akan mengalami nasib seperti itu. Dan juga, Tuanku belum menguasai sepenuhnya lima Kitab yang menjadi rebutan," balas Zhu Lao, "Lima Kitab itulah yang menimbulkan pertempuran hebat yang membuat Tuanku celaka."

"Tuan Lao saja terlihat sangat hebat, agung dan berwibawa, lantas sehebat apa seseorang yang menjadi Tuannya?" batin Liu Shin.

"Kenapa Kamu termenung?" tanya Zhu Lao melihat Liu Shin seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Maaf Tuan Lao ... Aku hanya tidak habis pikir, pertempuran seperti apa yang membuat Pendekar hebat seperti Tuan dari Tuan Lao dapat terkalahkan?" jawab Liu Shin.

"Sebuah pengkhianatan saja tidak cukup, untuk menumbangkan Tuanku masih memerlukan ratusan ribu Pendekar Dunia langit yang sangat kuat dan ratusan ribu pasukan iblis," terang Zhu Lao.

"Apa? ratusan ribu? Pendekar Dunia langit? pasukan iblis? kekuatan sebesar apa itu?" Liu Shin menelan ludahnya mendengar penjelasan Zhu Lao.

"Tentu saja Tuanku sangat kuat dan hebat, Kamu belum mampu bahkan untuk hanya sekedar membayangkannya saja. Tuanku merupakan seorang Legenda di Dunia langit," ucap Zhu Lao.

"Kamu bisa mengambil semua Kitab-kitab ini dan apapun yang ada di sini."

"Maaf Tuan Lao, Aku tidak mau ... Aku tidak pantas mendapatkannya." Liu Shin menolak mengambil Kitab dan beberapa benda berharga milik seorang Legenda di Dunia langit.

Mengetahui Liu Shin menolak Kitab-kitab yang banyak di perebutkan, Zhu Lao berfikir bahwa Liu Shin bukanlah orang yang salah untuk mendapatkan warisan dari Tuannya yang dulu, Liu Shin juga bukanlah orang serakah dan berambisi "Tolong jangan panggil Aku Tuan, panggil saja Zhu Lao, apa Kamu mau menjadi Tuanku? Aku tidak lagi terikat dengan Tuanku yang dulu."

Tanpa menunggu jawaban dari Liu Shin, Zhu Lao memegang tangan Liu Shin, Dia kemudian menajamkan kukunya dan melukai jari telunjuk Liu Shin. Jari telunjuk Liu Shin yang mengeluarkan darah di arahkan dan tempelkan di keningnya.

Liu Shin tampak mematung membiarkan apa yang Zhu Lao lakukan, "I ... Ini ... Apa yang sedang Tuan Lao lakukan?"

"Maaf Tuan, Aku sudah memikirkannya dan Aku sangat ingin menjadi hambamu, maafkan atas kelancanganku"

Perdebatan sengitpun terjadi di antara keduanya. tindakan yang di lakukan Zhu Lao sangat tiba-tiba. Terlambat bagi Liu Shin untuk mencegah ikatan kontrak dengan Zhu Lao. Liu Shin hanya bisa menerimanya dan pasrah karena Zhu Lao terus menerus memaksa untuk menerimanya sebagai bawahannya.

"Baiklah kalau Tuan Lao terus memaksaku. Tapi tolong jangan panggil Aku Tuan, panggil saja Liu Shin." Liu Shin menghela nafas.

"Ta... Tapi Tuan, itu tidak pantas bagiku. Tuan sekarang adalah Tuanku."

"Tapi Aku sangat risih mendengarnya."

Zhu Lao mengerutkan kening mendengar larangan Liu Shin memanggilnya Tuan. Pasalnya sudah sewajarnya bagi Beast spirit seperti dirinya memanggil orang yang sudah terikat kontrak darah dengannya dengan sebutan Tuan, Diapun sudah memutuskan untuk menjadi bawahan Liu Shin.

"Benar-benar Tuan yang sangat luar biasa, tidak ada kesombongan di dalam dirinya, Aku tidak salah memilihnya sebagai Tuanku," batin Zhu Lao.

"Tuan sekarang adalah Tuanku, Aku sudah memikirkan hal itu dan Aku akan selalu setia bersamamu." ucap Zhu Lao.

Liu Shin kemudian mengambil semua yang ada di Gubug itu karena Zhu Lao terus menerus mendesaknya. Liu Shin menyimpannya di dalam cincin ruang dimensi yang juga berada di sana.

Keberadaan cincin ruang dimensi peninggalan Sang Legenda langit sangat langka di Dunia tempatnya berada, apalagi di Dunia tempat Liu Shin berasal. Cincin ruang dimensi itu sangat luas, berbeda dengan yang lain, dan memiliki sebuah keunikan tertentu yang belum Liu Shin ketahui.

Selain beberapa Kitab dan Cincin ruang dimensi, Liu Shin juga mendapatkan sebuah Pusaka peninggalan Sang Legenda langit.

"Tuan ... apa Kita akan keluar dari Dunia jiwa ini sekarang?" tanya Zhu Lao setelah Liu Shin di desak olehnya dan mengambil seluruh barang berharga di Gubug itu.

"Bagaimana cara Kita keluar dari sini?"

"Kita perlu menuju ke sebuah Altar ... tapi sebelum itu, apa tidak lebih baik Tuan mengumpulkan dan membawa sumber daya berharga yang mungkin hanya ada di Dunia ini?" saran Zhu Lao.

"Sumberdaya? sumberdaya apa itu?" tanya Liu Shin tidak mengetahui tentang sumberdaya yang di maksud oleh Zhu Lao.

"Bukankah selama ini Tuan memakannya dan menerima manfaat dari sebuah benda berharga tanpa Tuan sadari? herbal, racun, inti Binatang, kristal petir, dan yang lainnya,"

"Apa maksudmu Aku telah memakan racun dan lainnya, merasakan manfaat dari sesuatu yang pernah Aku alami? dan semua itu merupakan sumberdaya? selama ini Aku berada di situasi hidup dan mati, dan apa maksudmu Kamu melihat semua itu dan Kamu hanya menontonnya?" cecar Liu Shin.

Zhu Lao menelan ludahnya dan hanya mengangguk dengan ekspresi yang sangat kecut menyadari ucapannya.

Liu Shin kemudian mengumpulkan apapun yang ada di Dunia jiwa itu yang mungkin dapat berguna baginya di bantu oleh Zhu Lao sebelum menuju ke sebuah Altar untuk kembali ke Dunia tempat tinggal Liu Shin.

"Tuan ... Tuan perlu meneteskan darah ke sebuah lingkaran formasi yang berada di tengah Altar itu," ucap Zhu Lao setelah Mereka sampai di sebuah Altar.

Altar itu memiliki empat pilar dengan tulisan-tulisan kuno di dinding pilar. Di tengah-tengah ke empat pilar di sebuah lantai batu terdapat ukiran-ukiran aneh dan tulisan kuno membentuk sebuah lingkaran.

Liu Shin dan Zhu Lao kemudian berjalan ke tengah Altar.

"Apa disini?" tanya Liu Shin menunjuk ke lantai batu di tengah Altar.

"Ya Tuan ... itu tertulis dan tergambar di catatan yang Tuanku dahulu tinggalkan untukku," jawab Zhu Lao.

"Kekuatanku mungkin akan turun drastis setelah keluar dari Dunia jiwa ini karena efek dari segel terlarang pemisah Dunia jiwa," lanjut Zhu Lao, "Jadi, Tuan jangan kaget jika setelah keluar, Aku mungkin kembali dengan wujud seekor Beast."

"Baiklah, Aku akan meneteskan darahku disini" ucap Liu Shin.

Liu Shin kemudian meneteskan darahnya di tengah lingkaran formasi lantai batu altar tersebut sesuai arahan dari Zhu Lao.

Darah Liu Shin bergerak sesuai dengan ukiran dan tulisan yang tertulis di lingkaran formasi di lantai batu tersebut. Hanya darah dari seseorang yang berhasil masuk ke Dunia jiwa itulah yang dapat di gunakan kembali untuk keluar.

Lingkaran itu kemudian mulai aktif dan bercahaya terang, Liu Shin dan Zhu Lao terserap masuk ke dalam formasi lingkaran itu. Mereka keluar dari dasar sungai di bawah air terjun tempat dimana Liu Shin dahulu tanpa sengaja terserap masuk ke dalam Dunia jiwa tersebut.

"Zhu Lao apa itu Kau?" teriak Liu Shin melihat seekor Serigala keluar dari dasar sungai begitu anggun.

"Ya Tuan," jawab Zhu Lao dengan telepati jiwanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status