Share

Bab 4 Pergi

“Gugurin kandungan itu!” seru Reyhan dengan dingin sebagai balasan atas pernyataan Evelyn. “Kita gugurin kandungan itu hari ini!”

Mendengar ucapan sang ayah, Evelyn menautkan alisnya. “Tapi Pa ….” Pandangan gadis itu turun menatap perutnya, satu tangan mengusapnya lembut. “Bayi ini nggak bersalah.”

Balasan Evelyn membuat Reyhan menaikkan alisnya, pria itu pun bertanya, “Terus kenapa?” Perasaannya sedikit tidak enak, merasa bahwa putri sulungnya memiliki ide bodoh. “Bayi itu memang nggak salah, tapi kamu yang salah! Karena itu, menggugurkan bayi itu adalah pilihan terbaik untuk membenarkan kesalahan kamu!”

Evelyn menutup matanya, tahu bahwa di hadapan sang ayah dirinya akan selalu salah. Dia tidak mengelak, kelalaian karena telah bermalam dengan pria asing jelas merupakan kesalahannya. Namun, setelah merenungkan keseluruhan situasinya selama beberapa minggu membuatnya yakin akan satu hal;

Dirinya telah dijebak seseorang.

“Kesalahanku akan kutanggung sendiri, tapi bukan dengan menggugurkan kandungan ini,” jawab Evelyn dengan pandangan yang berubah yakin. Dia menatap sang ayah dan memperjelas maksud ucapannya, “Aku tidak akan menggugurkannya.”

“Diam!” Reyhan memukul keras meja di hadapannya, tidak mampu menampung emosinya. “Asal kamu tahu, ya. Walau rumor-rumor telah tersebar di semua kalangan, tapi Papa sudah berhasil membujuk keluarga Diwangkara untuk melanjutkan pertunangan kamu!”

“Apa?!” Bukan hanya Evelyn, tapi Risa pun terlihat terkejut dengan pernyataan Reyhan.

Sebuah dengusan keluar dari bibir Reyhan. “Pada akhirnya, uang berada di atas segalanya. Diwangkara tahu bersatu dengan keluarga kita adalah pilihan terbaik. Jadi, walau Andre sempat mengajukan pembatalan perjodohan, tapi para tetua Diwangkara tidak peduli dan memaksanya untuk melanjutkan perjodohan,” jelas pria tersebut dengan sebuah senyuman bangga.

Evelyn menggelengkan kepalanya pelan, merasa ini semua tidak benar. Akan tetapi, sebelum dia bisa mengatakan apa pun, Risa telah terlebih dahulu angkat bicara, “Pa, tapi ini nggak adil untuk kak Andre!”

Ucapan Risa membuat Evelyn dan sang ayah mengerutkan kening sembari menatap putri kedua Aditama itu. Hal tersebut membuat Risa tersadar bahwa dia baru saja salah langkah.

“Bukan hanya untuk Kak Andre, tapi juga untuk Kak Evelyn. Melanjutkan perjodohan akan melukai semua orang,” jelas Risa, berusaha membenarkan ucapannya. “Kak Evelyn menginginkan bayi yang hadir atas dasar cinta, dan menggugurkannya jelas akan melukai hati Kak Evelyn. Tak hanya itu, Kak Andre tahu bahwa Kak Evelyn memiliki pria lain di hatinya, pernikahan mereka tidak akan bahagia dan akan berakhir menyiksa, Pa.”

Penjelasan Risa membuat kerutan pada dahi Evelyn semakin mendalam. Sebelumnya, sudah dirinya jelaskan pada sang adik bahwa semua yang terjadi dengan pria misterius di kamar 1010 itu adalah kecelakaan. Lalu, kenapa sekarang Risa malah mengarang cerita yang terkesan menghubungkannya dengan pria itu hanya demi membatalkan perjodohan dengan Andre?

“Diam kamu, Risa. Kamu kira Papa peduli?” Reyhan menunjuk ke arah perut Evelyn dan melanjutkan, “Bayi itu hanya penghalang! Kalau kamu nggak menyingkirkannya, maka rencana Papa untuk menaikkan pamor keluarga kita dengan bergabung bersama keluarga Diwangkara akan gagal!”

Evelyn merasa sakit hati dengan ucapan sang ayah, tapi hal itu tidak membuatnya mengalihkan pandangan dari Risa yang sekarang menggigit bibir. “Kenapa harus Kak Evelyn?” tanya putri kedua Aditama itu dengan suara tegas. “Aku bisa menggantikan Kak Evelyn menjadi penghubung keluarga Diwangkara dan Aditama.”

Mendengar ucapan Risa, mata Evelyn membesar, dan kedua tangannya mengepal. 'Risa ...,' batin wanita itu dengan ekspresi tidak percaya. Satu tetes air mata menuruni wajahnya dalam diam. 

Pernyataan Risa saat itu adalah sebuah konfirmasi untuk Evelyn, sebuah pembuktian bahwa sebenarnya orang yang menjebak dirinya tak lain adalah ... adiknya sendiri.

Manik Risa mendarat pada sosok Evelyn untuk sesaat. "Dibandingkan dengan Kak Evelyn yang telah diketahui memiliki hubungan gelap dengan pria lain, bukankah menjadi penggantinya akan membuat keluarga Diwangkara lebih senang?"

***

“Kursi 21F ada di sebelah sini, silakan,” ucap seorang pramugara sembari tersenyum sopan ke arah penumpang yang baru masuk.

“Terima kasih,” balas penumpang tersebut dengan senyuman yang sama manisnya, membuat pramugara tersebut terpesona. Karena tidak kunjung menerima kembali benda miliknya, perempuan itu berkata, “Tiket saya, Mas.”

Pramugara itu tersentak dari lamunannya dan tersenyum canggung sembari mengembalikan tiket sang perempuan. “I-ini, Mbak. Maaf.”

Perempuan itu tersenyum, meraih kembali tiket yang tertera namanya, ‘Evelyn Erlangga’.

Ketika berhasil duduk di kursinya, wanita bernama Evelyn itu menghela napas panjang. Dia memasang earbuds dan menyetel musik seraya menatap ke luar jendela. 

Ingatan bagaimana sang ayah menyetujui ide sang adik untuk menggantikan dirinya dalam perjodohan politik membuat wanita tersebut tersenyum tipis, ingin tertawa sinis terhadap betapa dangkalnya pemikiran pria tua itu.

"Karena kamu nggak mau menggugurkan kandungan itu, maka kamu harus pergi dari Nusantara!" perintah sang ayah terngiang di benak Evelyn. "Mulai sekarang, jangan pernah kamu gunakan nama Aditama!" 

Demikian, Erlangga merupakan nama belakang Evelyn sekarang, nama keluarga yang dia ambil dari mendiang sang ibunda.

Aku lelah,’ batin Evelyn seraya menyandarkan kepalanya pada kursi pesawat yang keras. ‘Kekuasaan, kedudukan, bahkan cinta … aku tidak lagi menginginkan semuanya.’ Pemandangan pesawat yang mulai lepas landas membuatnya menghela napas, meninggalkan ingatan terakhir menyiksa dari negara kelahirannya.

Pandangan Evelyn turun pada perutnya yang masih rata, mengagumi bagaimana sebuah kehidupan sedang terbentuk di dalamnya. Dia mengusapnya lembut dan berkata, ‘Sekarang, kita hanya berdua, Sayang.

LuciferAter

Wah ... udah fix, itu bukan adek itu. Siluman uler itu .... Yah, mengesampingkan adek ulernya si Evelyn, kira-kira apa yang akan terjadi next ya?

| 5
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Nirwana Waton
kayaknya Cuma anak angkat
goodnovel comment avatar
Gendhis Sugerto
hadir Kak Luke.... dari toko sebelah, jadi tahu kalau kak Luke juga berkarya di sini.
goodnovel comment avatar
Rani Roswita
Jelmaan Medusa itu adeknya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status