Share

090

Sampai pagi harinya, Xabier tidak berniat untuk membahas tentang Wisang lagi. Beberapa kali Batari minta untuk bicara lagi pada Xabier.

"Tentang Wisang lagi?"

Batari mengangguk.

Xabier menatap malas pada Batari yang terlihat memperjuangkan kebebasan Wisang, sementara Xabier dengan usaha besar mengupayakan Wisang mendapat ganjaran.

"Aku banyak pekerjaan di restoran, mau kunjungan ke cabang."

Begitulah alasan terakhir Xabier, tanpa mau menatap istrinya lagi. Xabier tidak habis pikir sebegitu berharganya kebebasan seorang Wisang untuk Batari.

Xabier meninggalkan Batari usai berpamitan pada Xaba yang ada dalam gendongan Batari. Menegur Batari di depan Xaba tidak dilakukan Xabier, ia masih punya hati untuk anaknya itu.

Batari seperti orang lesu sebab permintaannya tidak digubris oleh

suami. Batari kembali ke kamar sebab bayi kecilnya terlihat mengantuk. Xaba ditaruh kembali ke kotak tidurnya yang seketika itu langsung lelap.

Batari tersenyum melihat putranya yang wajah blasterannya semaki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status