Apakah Ada Sinonim Untuk Kata 'Idih' Yang Lebih Sopan?

2025-11-13 23:48:07 107

3 Answers

Quinn
Quinn
2025-11-15 17:37:55
Dalam percakapan sehari-hari, aku sering mengganti 'idih' dengan frasa seperti 'kurang sreg' atau 'agak nggak nyaman'. Misalnya ketika teman menunjukkan baju yang menurutku norak, alih-alih langsung bilang 'idih jelek!', lebih baik mengatakan 'Warnanya... unik banget sih, hehe'.

Untuk situasi formal, ekspresi seperti 'maaf, tapi ini kurang sesuai selera saya' lebih aman. Bahasa itu fleksibel—kita bisa tetap jujur tentang pendapat tanpa harus terdengar menghina. Kadang intonasi juga berpengaruh; kata 'yiyy' bisa terdengar lucu atau kasar tergantung cara ngomongnya.
Declan
Declan
2025-11-18 15:56:54
Coba pakai diksi seperti 'wah' atau 'astaga' dengan intonasi datar. Di novel-novel teenlit sering kutemui ekspresi 'ew' atau 'ugh' yang disadur menjadi 'ihh'—masih lebih soft dari 'idih'. Kalau mau bercanda, 'ini bikin merinding... bukan yang good kind of merinding' juga efektif. Kuncinya adalah menyeimbangkan kejujuran dan kesopanan.
Jack
Jack
2025-11-19 18:11:09
Ada beberapa alternatif yang bisa digunakan untuk menggantikan 'idih' dengan nuansa lebih halus. 'Waduh' atau 'aduh' bisa dipakai untuk ekspresi kaget atau jijik tanpa terdengar kasar. Contohnya, saat melihat sesuatu yang kurang menyenangkan, alih-alih bilang 'idih jorok!', bisa diganti 'waduh, kurang bersih ya?'

Kalau mau lebih kreatif, ekspresi seperti 'hmm... agak nggak nyaman deh' atau 'kok kayaknya kurang pas ya' juga berfungsi sama tapi lebih diplomatis. Bahasa tulis di media sosial pun bisa pakai emoji 🤢 atau 😬 sebagai pengganti ekspresi verbal. Intinya, pilih kata yang tetap menyampaikan ketidaksukaan tanpa menyakiti perasaan orang lain.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami
Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami
Saat Raisa mengalami keguguran, Kevin malah asyik merayakan kepulangan mantan kekasihnya. Tiga tahun pengabdian dan pengorbanan yang dia lakukan, hanya dianggap tak lebih dari sekadar pengasuh dan koki di rumah. Raisa pun merasa sakit hati dan bertekad untuk bercerai. Bahkan sahabat yang tahu tentang hubungan mereka menganggap Raisa seperti lem yang kuat dan tak bisa dilepas sama sekali. "Aku yakin kalau Raisa akan kembali dalam satu hari." Namun Kevin menyanggahnya, "Satu hari? Kelamaan, paling lama setengah hari, dia pasti kembali." Raisa sudah mantap ingin bercerai, dia memutuskan untuk tidak menoleh lagi ke belakang dan mulai sibuk dengan kehidupan barunya, sibuk dengan karier yang pernah ditinggalkannya, dan sibuk membangun relasi baru. Seiring berjalannya waktu, Kevin mulai kehilangan sosok Raisa di rumah. Kevin tiba-tiba panik. Di sebuah pertemuan industri, dia melihatnya sedang dikelilingi kerumunan orang-orang yang kagum padanya. Dia pun bergegas maju tanpa peduli apa pun, "Raisa, apa kamu belum cukup membuat masalah?" Bravi tiba-tiba berdiri di depan Raisa dan mendorongnya dengan satu tangan, lalu berkata dengan tegas, "Jangan sentuh kakak iparmu!" Kevin tidak pernah mencintai Raisa selama ini, tetapi ketika dia sudah jatuh cinta padanya, tak ada lagi tempat tersisa untuknya.
9.7
425 Chapters
Sayangnya Tak Ada Kata Andaikan
Sayangnya Tak Ada Kata Andaikan
"Bu Juvena, apa Anda yakin ingin menayangkan foto dan video Pak Silvano dengan Nona Marisha pada hari pernikahan?" Juvena terhenti sejenak, lalu dengan tegas menjawab, "Aku yakin." "Oh ya, sekalian bantu aku urus visa. Pada hari pernikahan aku harus ke luar negeri, jangan sampai ada yang tahu." Setelah menutup telepon, Juvena berdiri lama di dalam kamar. Pagi ini saja, Juvena menemukan rumah kecil tempat tinggal tunangannya bersama cinta pertamanya. "Marisha, kalau kamu sungguh tak rela aku menikah, sebulan lagi datanglah. Rebutlah aku, dan jadilah pengantinku!" Begitu sampai di pintu, Juvena mendengar Silvano menyerukan kalimat itu kepada Marisha. Detik berikutnya, keduanya tak bisa menahan diri dan saling berciuman. Melihat adegan itu, jantung Juvena hampir meledak. Dia menahan diri untuk tidak menerobos masuk, lalu berbalik dan pergi. Pada saat itu juga, dirinya telah diam-diam membuat keputusan yang akan mengejutkan semua orang. Di hari pernikahan sebulan kemudian, sebelum rencana mereka untuk merebut pengantin terjadi ... Juvena akan kabur dari pernikahan!
28 Chapters
Pengganti Yang Lebih Baik
Pengganti Yang Lebih Baik
Dalam sebuah hubungan rumah tangga, kehadiran sosok bayi tentunya sangat diharapkan. Karena di sanalah terdapat bukti cinta dan kasih. Seperti yang diharapkan oleh pasangan Hana Saraswati dan Arya Hendrawan yang sudah menikah 5tahun lamanya. Hana Saraswati adalah seorang dokter bedah di salah satu rumah sakit terbesar di Jakarta yang menikah 5tahun lalu dengan Arya yang berprofesi sebagai dosennya kala itu. Sudah selama itu tetapi tuhan belum juga menitipkan kepercayaan kepada mereka. Sebagai seorang dokter Hana tentu ingin mencoba berbagai cara akan tetapi keinginannya itu terus ditentang oleh Arya. Sampai pada puncaknya hubungan mereka memanas karena orang tua Arya yang meminta mereka bercerai. Karena Arya terlalu patuh pada orang tuanya akhirnya mereka berpisah. Arya akhirnya menikah lagi yang Hana ketahui adalah anak didik dari suaminya. Dari sana Hana juga tahu bahwa mereka sudah menjalin hubungan jauh sebelum mereka berpisah. Yang mana itu membuat Hana sakit hati dan menjadi takut berhubungan dengan laki-laki lagi. Tetapi siapa sangka, jika Hana akan bertemu dengan Aji Prasetya. Laki-laki muda yang terpaut 4tahun darinya yang mampu membuat hari-harinya menjadi berwarna seperti pelangi. Memporak-porandakan bendungan hati yang dibangun Hana tinggi tinggi. Bahkan pemuda dengan kepribadian tidak baik itu berhasil membuat Hana kalang kabut. Tidak berhenti sampai di sana, Hana juga menjadi sumber yang menginspirasi bagi kehidupan Aji. Namun tidak mudah, Aji harus berjuang untuk membuat Hana percaya dan melupakan traumanya. Lalu, apakah Hana akan menerima Aji dengan perjuangannya? Atau membiarkan dirinya hidup dalam bayangan Arya yang menganggap dirinya mandul dan tidak bisa memiliki keturunan? Setiap pembaca pasti menginginkan akhir yang bahagia, tetapi jika seperti itu apa gunanya membaca?
10
74 Chapters
Tak Ada yang Kedua
Tak Ada yang Kedua
Di tahun kelima pernikahanku dengan Anto, gadis yang ia simpan di hotel akhirnya terungkap ke publik, menjadi perbincangan semua orang. Untuk menghindari tuduhan sebagai "pelakor", Anto datang kepadaku dengan membawa surat cerai dan berkata, “Profesor Jihan dulu pernah membantuku. Sebelum beliau meninggal, dia memintaku untuk menjaga Vior. Sekarang kejadian seperti ini terungkap, aku tak bisa tinggal diam.” Selama bertahun-tahun, Vior selalu menjadi pilihan pertama Anto. Di kehidupan sebelumnya, saat mendengar kata-kata itu, aku hancur dan marah besar, bersikeras menolak bercerai. Hingga akhirnya aku menderita depresi berat, tetapi Anto, hanya karena Vior berkata, “Kakak nggak terlihat seperti orang sakit,” langsung menyimpulkan bahwa aku berpura-pura sakit, menganggap aku sengaja bermain drama. Dia pun merancang jebakan untuk menuduhku selingkuh, lalu langsung menggugat cerai. Saat itulah aku baru sadar bahwa aku selamanya tak akan bisa menandingi rasa terima kasihnya atas budi yang diterimanya. Dalam keputusasaan, aku memilih bunuh diri. Namun ketika aku membuka mata lagi, tanpa ragu, aku langsung menandatangani surat cerai itu. Tanpa ragu, aku menandatangani surat perjanjian cerai itu.
10 Chapters
Pasti Ada yang Mencintaimu
Pasti Ada yang Mencintaimu
Tahun keenam aku bersama Felix Darian. Aku berkata, "Felix, aku mau menikah." Pria itu tersentak, seketika tersadar dari lamunannya, tampak agak canggung ketika berujar, "Silvia, kamu tahu kalau perusahaan sedang dalam tahap penting untuk pendanaan. Untuk sementara ini, aku belum bisa memikirkan tentang hal itu …." "Nggak masalah," balasku. Aku tersenyum acuh tak acuh. Felix salah paham. Aku memang akan menikah, tetapi bukan dengannya.
19 Chapters
Tidak Ada Suami yang Sempurna
Tidak Ada Suami yang Sempurna
Zahra Rosalina Azhari menderita kanker di usianya yang baru tiga puluh lima tahun, tapi dia percaya dia bisa melewatinya dengan suaminya Andi Perkasa Adiputra dan sahabatnya Sarah Adinda Cempaka di sisinya—sampai dia menemukan mereka berdua di tempat tidur bersama di rumahnya tanpa memakai pakaian apapun. Melihat kedatangan Zahra, lantas membuat mereka berdua kaget. Cerita terakhir yang sebenarnya adalah ketika Andi bertindak lebih jauh dengan membunuh Zahra tanpa penyesalan apa pun. Jadi, ketika Zahra yang entah bagaimana membuka matanya dan menemukan dirinya mundur ke sepuluh tahun yang lalu, dia bertekad untuk mengubah nasibnya. Tapi agar Zahra tidak menemui akhir yang menyedihkan, seseorang harus menggantikan dirinya. Zahra menetapkan untuk menempa masa depan baru untuk dirinya sendiri dan membalas dendam untuk masa lalunya dengan menjodohkan sahabatnya dengan suaminya yang selingkuh. Jelas, mereka pasangan yang dibuat di surga—atau lebih tepatnya, pasangan yang dibuat di neraka. *** “Kau tidak lihat, hah? Yang hidup harus tetap hidup. Toh kau juga akan mati sebentar lagi, hiks....” Di hadapanku yang divonis sebentar lagi mati karena penyakit kanker, satu-satunya temanku menangis pilu. “Kau, wanita kecil....” Plak. Sebuah tamparan keras mendarat di pipiku hingga membentur cermin meja rias. Aku mati di tangan suamiku sendiri bahkan tanpa bisa memenuhi tenggat waktu sebelum kematianku. Kemudian, aku hidup kembali. “Zahra, istirahat makan siang sudah selesai!” 10 tahun yang lalu, aku terbangun di perusahaan tempatku bekerja. Kehidupan yang lain diberikan setelah kematian diriku. Untuk bisa mengubah takdirku, seseorang harus menggantikan takdirku yang sudah seperti neraka. Aku menjadikan 'seseorang' itu adalah temanku sendiri sebagai pengganti takdir kedidupanku. Temanku, kau menginginkan suamiku.
10
81 Chapters

Related Questions

Apa Arti Kata 'Idih' Dalam Percakapan Sehari-Hari?

3 Answers2025-11-13 09:38:19
Pernah dengar temen ngomong 'idih' pas liat sesuatu yang bikin geli atau jijik? Kata itu tuh ekspresi spontan buat nunjukin rasa nggak nyaman atau merinding. Misalnya, liat kecoa lewat, langsung reflex teriak 'Idih!'. Atau pas ada yang cerita hal creepy, biasanya keluar juga 'Idih serem bgt!'. Uniknya, meski kesannya negatif, pemakaiannya justru cair banget di obrolan santai—kayak bumbu yang bikin dialog makin hidup. Justru karena 'kasar tapi familiar', jadi bisa ngejembatanin situasi awkward jadi bahan ketawa bareng. Di budaya pop, kata ini sering dipake karakter anime yang overreactive kayak di 'Gintama' atau komik lokal macam 'Si Juki'. Ada nuansa dramatisasi yang bikin 'idih' nggak cuma sekadar jijik, tapi juga jadi punchline lucu. Jadi, meski arti dasarnya negatif, konteks pemakaiannya bisa ngeubah jadi ekspresi yang lebih playful.

Bagaimana Cara Menggunakan 'Idih' Dalam Kalimat Yang Tepat?

3 Answers2025-11-13 21:08:52
Ada saat-saat di mana 'idih' muncul begitu alami dalam percakapan sehari-hari, terutama ketika kita merasa jijik atau terganggu oleh sesuatu. Misalnya, ketika melihat teman makan durian dengan tambahan saus sambal, reaksi spontan seperti 'Idih, campurannya kok aneh banget sih?' langsung menggambarkan perasaan tidak suka tanpa perlu penjelasan panjang lebar. Kata ini juga bisa dipakai untuk hal-hal yang kurang sopan, seperti 'Idih, lantainya licin kayak ada minyak!' diiringi ekspresi wajah yang sesuai. Dalam konteks bercanda, 'idih' bisa jadi bumbu obrolan. Bayangkan ada seseorang yang pura-pura sok imut, lalu kita membalas dengan 'Idih, gaya lo itu bikin gemes sekaligus gregetan!' Di sini, 'idih' berfungsi sebagai penekanan emosi sekaligus menjaga suasana tetap cair. Tapi hati-hati, penggunaannya harus disesuaikan dengan kedekatan hubungan agar tidak dianggap kasar.

Apakah 'Idih' Termasuk Kata Kasar Dalam Bahasa Indonesia?

3 Answers2025-11-13 01:30:51
Mengamati penggunaan 'idih' dalam percakapan sehari-hari selalu menarik. Kata ini sering muncul dalam obrolan santai, terutama di kalangan remaja atau grup pertemanan dekat. Nuansanya bisa sangat kontekstual—tergantung nada suara, ekspresi wajah, dan hubungan antara pembicara. Misalnya, saat seseorang bilang 'idih jorok banget sih!' sambil ketawa, jelas lebih ke candaan daripada penghinaan. Tapi jika diucapkan dengan nada tajam dan tatapan sinis, bisa dianggap kasar. Uniknya, 'idih' juga punya variasi seperti 'ih' atau 'yuck' dalam bahasa Inggris, yang menunjukkan rasa jijik atau ketidaksukaan tanpa selalu bermaksud menyerang. Di media populer seperti drama remaja atau komik web, 'idih' kerap dipakai untuk membangun chemistry karakter. Contohnya di webtoon 'Si Juki', protagonist sering menggunakannya untuk bercanda. Justru karena fleksibilitas ini, aku pribadi melihat 'idih' lebih sebagai kata 'abu-abu'—tidak sevulgar umpatan tapi tetap perlu kehati-hatian. Orang tua mungkin menganggapnya kurang pantas, sementara Gen Z menganggapnya bagian dari slang sehari-hari. Intinya? Semua kembali pada siapa, di mana, dan bagaimana mengucapkannya.

Dari Mana Asal-Usul Kata 'Idih' Dalam Bahasa Gaul?

3 Answers2025-11-13 03:01:07
Ada suatu momen ketika aku sedang ngobrol sama temen-temen di grup chat, tiba-tiba ada yang ngetik 'idih' sebagai respons ke hal yang agak jijik atau nggak nyaman. Aku jadi penasaran, dari mana sih asal kata ini? Setelah cari tahu, ternyata 'idih' itu berasal dari ekspresi spontan orang Indonesia buat nunjukin rasa jijik atau risih. Mirip kayak 'ew' dalam bahasa Inggris, tapi lebih lokal banget. Kata ini muncul dari kebiasaan ngomong sehari-hari yang terus dipake sampai jadi bagian dari bahasa gaul. Menariknya, 'idih' nggak cuma dipake buat hal yang jijik aja. Kadang dipake juga buat ngejek atau bercanda sama temen. Contohnya, ada yang ngirimin meme aneh terus ada yang ngetik 'idih kok gitu sih'. Jadi, selain sebagai ekspresi jijik, 'idih' juga punya nuansa playful tergantung konteksnya. Aku suka banget sama kata-kata kayak gini yang tumbuh alami dari budaya ngobrol sehari-hari.

Bagaimana Reaksi Orang Saat Mendengar Kata 'Idih'?

3 Answers2025-11-13 20:35:52
Ada sesuatu yang unik tentang reaksi manusia terhadap kata 'idih'—seperti sentakan kecil yang langsung memicu ekspresi wajah. Kata itu sering muncul dalam percakapan sehari-hari, terutama di antara teman dekat. Misalnya, ketika seseorang bercerita tentang hal menjijikkan, 'idih' menjadi respons spontan yang disertai gelengan kepala atau bahkan teriakan kecil. Kata ini punya kekuatan untuk membuat orang merasa terhubung karena sifatnya yang playful, meski maknanya negatif. Beberapa bahkan sengaja menggunakannya untuk bercanda, menciptakan dinamika obrolan yang lebih cair. Di sisi lain, 'idih' juga bisa jadi penanda batas sosial. Saat diucapkan dengan nada tertentu, ia bisa menyiratkan penolakan halus terhadap sesuatu yang dianggap 'terlalu berlebihan'. Misalnya, ketika ada orang yang pamer secara vulgar, 'idih' bisa menjadi cara halus untuk mengkritik tanpa konfrontasi langsung. Uniknya, kata ini fleksibel—bisa dipakai oleh anak kecil sampai orang dewasa, meski nuansanya berbeda tergantung usia dan konteks.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status