Bagaimana Reaksi Orang Saat Mendengar Kata 'Idih'?

2025-11-13 20:35:52 50

3 Jawaban

Wyatt
Wyatt
2025-11-15 04:16:46
Kata 'idih' selalu berhasil membuatku tersenyum karena betapa ia mencerminkan budaya kita. Di komunitas online, misalnya, emoji muntah sering dipasangkan dengan kata ini untuk menekankan rasa jijik yang hiperbolis. Tapi menariknya, 'idih' justru sering dipakai dalam situasi yang tidak benar-benar menjijikkan—seperti saat melihat pasangan terlalu mesra di publik. Kata ini jadi semacam alat untuk mengekspresikan ketidaknyamanan tanpa harus serius.

Bahkan dalam cerita fiksi, 'idih' sering dijadikan bumbu dialog. Karakter komedian di sinetron atau anime kerap mengucapkannya dengan wajah melongo, memperkuat efek humor. Kata sederhana ini ternyata punya peran besar dalam komunikasi nonverbal juga—intonasinya bisa lebih berarti daripada arti katanya sendiri.
Zachary
Zachary
2025-11-17 07:34:01
Reaksi terhadap 'idih' sangat tergantung pada hubungan antara pembicara dan pendengar. Kalau diucapkan ke teman akrab, efeknya bisa jadi ledakan tawa bersama. Tapi jika orang yang tidak dekat mengatakannya, bisa terasa kasar. Beberapa orang malah kreatif memodifikasinya jadi 'idihh' dengan h panjang untuk efek lebih dramatis. Aku sendiri suka mengamati bagaimana satu kata pendek ini bisa jadi cermin dinamika sosial—kadang memecah kebekuan, kadang justru membuat suasana awkward. Justru karena kesederhanaannya, 'idih' menjadi alat ekspresi yang universal.
Neil
Neil
2025-11-19 00:22:28
Ada sesuatu yang unik tentang reaksi manusia terhadap kata 'idih'—seperti sentakan kecil yang langsung memicu ekspresi wajah. Kata itu sering muncul dalam percakapan sehari-hari, terutama di antara teman dekat. Misalnya, ketika seseorang bercerita tentang hal menjijikkan, 'idih' menjadi respons spontan yang disertai gelengan kepala atau bahkan teriakan kecil. Kata ini punya kekuatan untuk membuat orang merasa terhubung karena sifatnya yang playful, meski maknanya negatif. Beberapa bahkan sengaja menggunakannya untuk bercanda, menciptakan dinamika obrolan yang lebih cair.

Di sisi lain, 'idih' juga bisa jadi penanda batas sosial. Saat diucapkan dengan nada tertentu, ia bisa menyiratkan penolakan halus terhadap sesuatu yang dianggap 'terlalu berlebihan'. Misalnya, ketika ada orang yang pamer secara vulgar, 'idih' bisa menjadi cara halus untuk mengkritik tanpa konfrontasi langsung. Uniknya, kata ini fleksibel—bisa dipakai oleh anak kecil sampai orang dewasa, meski nuansanya berbeda tergantung usia dan konteks.
Lihat Semua Jawaban
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Buku Terkait

Semua Orang Bisa Mendengar Gosip di Pikiranku
Semua Orang Bisa Mendengar Gosip di Pikiranku
Aku adalah putri kandung Keluarga Setiawan, juga memiliki “sistem pengamat drama”. Aku memang terlihat penurut dari luar, tetapi sebenarnya penuh perlawanan dalam hati. Hanya saja, aku tidak tahu bahwa isi hatiku bisa dibaca. Kakak-kakakku berkata, “Meski kamu itu adik kandung kami, kami hanya akui Cheryl sebagai adik. Sebaiknya kamu tahu diri.” Aku bergumam dalam hati, ‘Kayaknya aku sudah singgung Raja Neraka di kehidupan sebelumnya, makanya aku dilahirkan di Keluarga Setiawan di kehidupan ini.’ Langkah kakak-kakakku tiba-tiba terhenti. “Cheryl sangat penurut, juga sayang sama semua orang di keluarga ini. Kamu jangan coba-coba cari perhatian atau buat onar.” Aku mencibir dalam hati, ‘Dia sangat penurut sampai sebabkan orang di seluruh keluarga ini tewas. Cintanya pada kalian juga begitu besar sampai-sampai dia khianati kalian.’ Kali ini, ekspresi para kakak terlihat sangat aneh.
10 Bab
Saat Cerai Bukan Lagi Sekadar Kata
Saat Cerai Bukan Lagi Sekadar Kata
Cinta lama Yohan baru saja bercerai. Malam itu, Yohan melemparkan surat cerai yang ke-99 padaku. "Chika lagi patah hati, dia belum bisa bangkit dari kesedihan. Aku harus menjaganya." Anak laki-lakiku yang berumur tujuh tahun juga ikut menasihati. "Kamu cepat pergi saja, biar Tante Chika pindah ke sini. Rumah kita nggak butuh pembantu seperti kamu." Ayah dan anak itu yakin aku akan marah-marah, menangis, dan memohon supaya mereka tidak mengusirku. Tapi kenyataannya, aku hanya mengangguk pelan. Lalu diam-diam menandatangani surat cerai itu. Sepuluh tahun kemudian, anakku diwawancarai sebagai peraih nilai tertinggi ujian nasional. Wartawan bertanya padanya, "Nak, apa yang membuatmu tetap semangat belajar selama ini?" Dia terdiam sejenak, matanya memerah di depan semua orang. "Karena aku ingin bilang ke Ibu, aku sudah dewasa sekarang. Bisa nggak Ibu pulang? Jangan tinggalkan aku lagi."
11 Bab
Bagaimana Mungkin?
Bagaimana Mungkin?
Shayra Anindya terpaksa harus menikah dengan Adien Raffasyah Aldebaran, demi menyelamatkan perusahaan peninggalan almarhum ayahnya yang hampir bangkrut. "Bagaimana mungkin, Mama melamar seorang pria untukku, untuk anak gadismu sendiri, Ma? Dimana-mana keluarga prialah yang melamar anak gadis bukan malah sebaliknya ...," protes Shayra tak percaya dengan keputusan ibunya. "Lalu kamu bisa menolaknya lagi dan pria itu akan makin menghancurkan perusahaan peninggalan almarhum papamu! Atau mungkin dia akan berbuat lebih dan menghancurkan yang lainnya. Tidak!! Mama takakan membiarkan hal itu terjadi. Kamu menikahlah dengannya supaya masalah selesai." Ibunya Karina melipat tangannya tegas dengan keputusan yang tak dapat digugat. "Aku sudah bilang, Aku nggak mau jadi isterinya Ma! Asal Mama tahu saja, Adien itu setengah mati membenciku! Lalu sebentar lagi aku akan menjadi isterinya, yang benar saja. Ckck, yang ada bukannya hidup bahagia malah jalan hidupku hancur ditangan suamiku sendiri ..." Shayra meringis ngeri membayangkan perkataannya sendiri Mamanya Karina menghela nafasnya kasar. "Dimana-mana tidak ada suami yang tega menghancurkan isterinya sendiri, sebab hal itu sama saja dengan menghancurkan dirinya sendiri. Yahhh! Terkecuali itu sinetron ajab, kalo itu sih, beda lagi ceritanya. Sudah-sudahlah, keputusan Mama sudah bulat! Kamu tetap harus menikah dangannya, titik enggak ada komanya lagi apalagi kata, 'tapi-tapi.' Paham?!!" Mamanya bersikeras dengan pendiriannya. "Tapi Ma, Adien membenc-" "Tidak ada tapi-tapian, Shayra! Mama gak mau tahu, pokoknya bagaimana pun caranya kamu harus tetap menikah dengan Adien!" Tegas Karina tak ingin dibantah segera memotong kalimat Shayra yang belum selesai. Copyright 2020 Written by Saiyaarasaiyaara
10
51 Bab
Bagaimana Denganku
Bagaimana Denganku
Firli menangis saat melihat perempuan yang berada di dalam pelukan suaminya adalah perempuan yang sama dengan tamu yang mendatanginya beberapa hari yang lalu untuk memberikannya dua pilihan yaitu cerai atau menerima perempuan itu sebagai istri kedua dari suaminya, Varel Memilih menepi setelah kejadian itu Firli pergi dengan membawa bayi dalam kandungannya yang baru berusia delapan Minggu Dan benar saja setelah kepergian Firli hidup Varel mulai limbung tekanan dari kedua orang tuanya dan ipar tak sanggup Varel tangani apalagi saat tahu istrinya pergi dengan bayi yang selama 2 tahun ini selalu menjadi doa utamanya Bagaimana Denganku?!
10
81 Bab
BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?
BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?
Area Dewasa 21+ Harap Bijak dalam memilih Bacaan ***** Namaku Tazkia Andriani. Aku adalah seorang wanita berusia 27 Tahun yang sudah menikah selama lima tahun dengan seorang lelaki bernama Regi Haidarzaim, dan belum dikaruniai seorang anak. Kehidupanku sempurna. Sesempurna sikap suamiku di hadapan orang lain. Hingga pada suatu hari, aku mendapati suamiku berselingkuh dengan sekretarisnya sendiri yang bernama Sandra. "Bagaimana rasanya tidur dengan suamiku?" Tanyaku pada Sandra ketika kami tak sengaja bertemu di sebuah kafe. Wanita berpakaian seksi bernama Sandra itu tersenyum menyeringai. Memainkan untaian rambut panjangnya dengan jari telunjuk lalu berkata setengah mendesah, "nikmat..."
10
108 Bab
Arti Kata Penyesalan
Arti Kata Penyesalan
Setelah terlahir kembali, hal pertama yang dilakukan Amalia Moore adalah berlutut di hadapan kedua orang tuanya. Setiap kata yang terucap dari bibirnya penuh dengan sarat ketulusan. "Ayah, Ibu, tentang perjodohan dengan Keluarga Lewis, aku memilih untuk nikah dengan Joey Lewis." Mendengar pernyataan putri mereka yang begitu tiba-tiba, orang tua Amalia tampak benar-benar terkejut. "Amalia, bukankah orang yang kamu sukai itu Hugo? Lagi pula, Joey adalah paman Hugo." Seakan teringat sesuatu, sorot mata Amalia sedikit berubah. Suaranya mengandung kepedihan yang sulit disembunyikan. "Justru karena aku tahu konsekuensi dari mencintainya, aku nggak lagi berani mencintai." "Ayah, Ibu, selama ini aku nggak pernah minta apa pun dari kalian. Sebagai nona dari keluarga terpandang yang telah nikmati kemewahan dan nama besar keluarga, aku sadar nikah bisnis adalah tanggung jawab yang harus kupikul. Aku hanya punya satu permintaan ini. Tolong, penuhi permintaanku."
10 Bab

Pertanyaan Terkait

Apa Arti Kata 'Idih' Dalam Percakapan Sehari-Hari?

3 Jawaban2025-11-13 09:38:19
Pernah dengar temen ngomong 'idih' pas liat sesuatu yang bikin geli atau jijik? Kata itu tuh ekspresi spontan buat nunjukin rasa nggak nyaman atau merinding. Misalnya, liat kecoa lewat, langsung reflex teriak 'Idih!'. Atau pas ada yang cerita hal creepy, biasanya keluar juga 'Idih serem bgt!'. Uniknya, meski kesannya negatif, pemakaiannya justru cair banget di obrolan santai—kayak bumbu yang bikin dialog makin hidup. Justru karena 'kasar tapi familiar', jadi bisa ngejembatanin situasi awkward jadi bahan ketawa bareng. Di budaya pop, kata ini sering dipake karakter anime yang overreactive kayak di 'Gintama' atau komik lokal macam 'Si Juki'. Ada nuansa dramatisasi yang bikin 'idih' nggak cuma sekadar jijik, tapi juga jadi punchline lucu. Jadi, meski arti dasarnya negatif, konteks pemakaiannya bisa ngeubah jadi ekspresi yang lebih playful.

Bagaimana Cara Menggunakan 'Idih' Dalam Kalimat Yang Tepat?

3 Jawaban2025-11-13 21:08:52
Ada saat-saat di mana 'idih' muncul begitu alami dalam percakapan sehari-hari, terutama ketika kita merasa jijik atau terganggu oleh sesuatu. Misalnya, ketika melihat teman makan durian dengan tambahan saus sambal, reaksi spontan seperti 'Idih, campurannya kok aneh banget sih?' langsung menggambarkan perasaan tidak suka tanpa perlu penjelasan panjang lebar. Kata ini juga bisa dipakai untuk hal-hal yang kurang sopan, seperti 'Idih, lantainya licin kayak ada minyak!' diiringi ekspresi wajah yang sesuai. Dalam konteks bercanda, 'idih' bisa jadi bumbu obrolan. Bayangkan ada seseorang yang pura-pura sok imut, lalu kita membalas dengan 'Idih, gaya lo itu bikin gemes sekaligus gregetan!' Di sini, 'idih' berfungsi sebagai penekanan emosi sekaligus menjaga suasana tetap cair. Tapi hati-hati, penggunaannya harus disesuaikan dengan kedekatan hubungan agar tidak dianggap kasar.

Apakah 'Idih' Termasuk Kata Kasar Dalam Bahasa Indonesia?

3 Jawaban2025-11-13 01:30:51
Mengamati penggunaan 'idih' dalam percakapan sehari-hari selalu menarik. Kata ini sering muncul dalam obrolan santai, terutama di kalangan remaja atau grup pertemanan dekat. Nuansanya bisa sangat kontekstual—tergantung nada suara, ekspresi wajah, dan hubungan antara pembicara. Misalnya, saat seseorang bilang 'idih jorok banget sih!' sambil ketawa, jelas lebih ke candaan daripada penghinaan. Tapi jika diucapkan dengan nada tajam dan tatapan sinis, bisa dianggap kasar. Uniknya, 'idih' juga punya variasi seperti 'ih' atau 'yuck' dalam bahasa Inggris, yang menunjukkan rasa jijik atau ketidaksukaan tanpa selalu bermaksud menyerang. Di media populer seperti drama remaja atau komik web, 'idih' kerap dipakai untuk membangun chemistry karakter. Contohnya di webtoon 'Si Juki', protagonist sering menggunakannya untuk bercanda. Justru karena fleksibilitas ini, aku pribadi melihat 'idih' lebih sebagai kata 'abu-abu'—tidak sevulgar umpatan tapi tetap perlu kehati-hatian. Orang tua mungkin menganggapnya kurang pantas, sementara Gen Z menganggapnya bagian dari slang sehari-hari. Intinya? Semua kembali pada siapa, di mana, dan bagaimana mengucapkannya.

Dari Mana Asal-Usul Kata 'Idih' Dalam Bahasa Gaul?

3 Jawaban2025-11-13 03:01:07
Ada suatu momen ketika aku sedang ngobrol sama temen-temen di grup chat, tiba-tiba ada yang ngetik 'idih' sebagai respons ke hal yang agak jijik atau nggak nyaman. Aku jadi penasaran, dari mana sih asal kata ini? Setelah cari tahu, ternyata 'idih' itu berasal dari ekspresi spontan orang Indonesia buat nunjukin rasa jijik atau risih. Mirip kayak 'ew' dalam bahasa Inggris, tapi lebih lokal banget. Kata ini muncul dari kebiasaan ngomong sehari-hari yang terus dipake sampai jadi bagian dari bahasa gaul. Menariknya, 'idih' nggak cuma dipake buat hal yang jijik aja. Kadang dipake juga buat ngejek atau bercanda sama temen. Contohnya, ada yang ngirimin meme aneh terus ada yang ngetik 'idih kok gitu sih'. Jadi, selain sebagai ekspresi jijik, 'idih' juga punya nuansa playful tergantung konteksnya. Aku suka banget sama kata-kata kayak gini yang tumbuh alami dari budaya ngobrol sehari-hari.

Apakah Ada Sinonim Untuk Kata 'Idih' Yang Lebih Sopan?

3 Jawaban2025-11-13 23:48:07
Ada beberapa alternatif yang bisa digunakan untuk menggantikan 'idih' dengan nuansa lebih halus. 'Waduh' atau 'aduh' bisa dipakai untuk ekspresi kaget atau jijik tanpa terdengar kasar. Contohnya, saat melihat sesuatu yang kurang menyenangkan, alih-alih bilang 'idih jorok!', bisa diganti 'waduh, kurang bersih ya?' Kalau mau lebih kreatif, ekspresi seperti 'hmm... agak nggak nyaman deh' atau 'kok kayaknya kurang pas ya' juga berfungsi sama tapi lebih diplomatis. Bahasa tulis di media sosial pun bisa pakai emoji 🤢 atau 😬 sebagai pengganti ekspresi verbal. Intinya, pilih kata yang tetap menyampaikan ketidaksukaan tanpa menyakiti perasaan orang lain.
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status