Berapa Total Chapter Dalam Novel Battle Through The Heavens?

2025-07-18 11:40:22 210

3 Answers

Samuel
Samuel
2025-07-20 09:42:34
'Battle Through the Heavens' itu salah satu novel xianxia terpanjang yang pernah kubaca, dengan total 1645 chapter. Awalnya sempet ragu karena jumlah chapter-nya fantastis, tapi ternyata pacing-nya nggak bikin boring. Setiap arc punya konflik dan growth karakter yang jelas, terutama perkembangan Xiao Yan dari underdog jadi penguasa api.

Yang bikin betah itu dunia yang dibangun sangat hidup, dari desa kecil sampai kerajaan besar, bahkan dimensi lain. Sistem kultivasinya juga detail tapi nggak terlalu teknis. Kalau mau baca versi lebih ringkas, ada manhua-nya yang udah adaptasi sekitar 300+ chapter, tapi menurutku novelnya lebih worth it untuk immersion. Satu-satunya 'kelemahan' mungkin perlu stamina mental buat nyampe ending, tapi worth every second!
Graham
Graham
2025-07-21 15:16:17
Aku baru aja ngerampungin baca 'Battle Through the Heavens' kemarin, dan ini bener-bener epic banget! Total chapter-nya ada 1645, dan itu termasuk semua arc dari awal Xiao Yan mulai dari zero sampai jadi OP banget. Awalnya kukira bakal capek bacanya karena panjang, tapi alurnya nagih banget sampe nggak kerasa udah tamat. Buat yang suka xianxia dengan world-building detail dan karakter development solid, ini wajib dibaca sampai habis. Paling demen bagian dia ngumpulin api-apa gitu, seru banget!
Frederick
Frederick
2025-07-21 22:42:09
Ngomongin 'Battle Through the Heavens', novel ini panjangnya bikin keder tapi puas banget pas tamat. Totalnya 1645 chapter dengan alur yang konsisten meskipun kadang ada filler. Aku suka cara penulisnya maintain power scaling karakter utama - Xiao Yan nggak tiba-tiba jadi kuat tanpa effort. Beberapa arc favoritku bagian tournament alchemy dan arc revenge ke Yunlan Sect. Buat yang baru mau baca, siapin mental karena bakal ketagihan marathon sampe subuh. Nggak nyesel sih habisin waktu berbulan-bulan buat ini, akhirnya memuaskan banget!
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Terjebak di Dalam Novel
Terjebak di Dalam Novel
Jelek, culun, ratu jerawat, dan masih banyak panggilan buruk lainnya yang disematkan pada Alana di sekolah. Kehidupan sekolahnya memang seperti itu, hanya dicari ketika ulangan dan ujian tiba. Seolah tugasnya hanya untuk memberi anak-anak dikelasnya contekan. Situasi di rumah pun tak jauh berbeda. Ayah dan ibu yang selalu bertengkar ketika bertemu, membuat Alana lelah akan semua itu. Di suatu hari ketika dia benar-benar lelah dan kabur ke sebuah toko antik, dia menemukan sebuah buku fanfiction. Nama salah satu tokoh itu mirip seperti namanya, namun yang membedakan adalah Alana yang ada di dalam novel cantik dan pemberani, tak seperti dirinya. Di saat perjalanan pulang, tanpa diduga-duga saat pulang dia ditabrak oleh sebuah truk. Dan ketika bangun, wajah tampan seorang aktor papan atas berada tepat di depan wajahnya. "Alana? Kau kenapa? Aku ini kan kakakmu?" Alana masuk ke dalam novel itu!
Not enough ratings
16 Chapters
Terikat Obsesi Pria Tampan dalam Novel
Terikat Obsesi Pria Tampan dalam Novel
Valeria Sienna, gadis berumur 18 tahun masuk ke dalam novel yang dibacanya setelah menjadi korban ke 11 pembunuh berantai saat pulang berbelanja. Menjadi pemeran utama bernama Elleonore tidaklah mudah. Kehidupan yang jauh dari kata bahagia harus dijalani detik itu juga. Sosok papa Elleonore yang menyayangi anak angkatnya dibanding anak kandung, menjadi tantangan sendiri untuk Sienna. Di tambah obsesi gila teman papanya bernama Izekiel yang berusaha melakukan apapun agar Elleonore menjadi miliknya. Tidak segan-segan menyingkirkan orang di sekeliling Elleonore agar obsesi itu tercapai. Ending cerita, Elleonore mati dibunuh kakak angkatnya. Untuk itulah, dengan sekuat tenaga Sienna akan merubah ending ceritanya.
10
7 Chapters
Terlahir Kembali Menjadi Karakter Pendukung dalam Novel
Terlahir Kembali Menjadi Karakter Pendukung dalam Novel
Jiang Xi yang awalnya terbangun dan merasa dunianya berubah semua. Dengan perasaan yang kacau, dia menyadari dirinya masuk ke dunia novel yang pernah dibacanya. Jiang Xi di dalam novel bernama Jiang Zhaodi yang merupakan pemeran figuran, tidak melebihin beberapa bab sudah menghilang. Dengan membawa empat orang adiknya, dia bertahan hidup di tahun 60an. Apakah dia bisa mengubah nasibnya dan berhasil mengalahkan pemeran utama dalam novel?
Not enough ratings
516 Chapters
Battle ofJack
Battle ofJack
Kisah mengenai anak budak yang orang tuanya dibunuh para penguasa. Perjuangan seorang pejuang sejati melawan tirani kekuasaan para bangsawan dan penguasa. Jack, penerus perjuangan dari kelompok pemberontak yang mengalami kekalahan dalam perlawanan melawan para bangsawan. Dia berpetualang untuk menggalang dan menyatukan kekuatan untuk pembalasan.
Not enough ratings
6 Chapters
The Lawyer Battle
The Lawyer Battle
" Tolong jangan meminta aku berhenti, karena aku tidak akan berhenti. Jika kisah cinta kita ini sesuatu yang mustahil, berarti aku tidak punya hati. Aku merasakan punya hati, itu artinya apa? kisah Cinta kita ini bukan sesuatu yang mustahil." Ini Kisah tentang perseteruan antara Darren dan Adinara, dua pengacara hebat. Kisah Cinta mereka terjebak oleh rasa benci kedua orang tua mereka, mereka memutuskan untuk berpisah, tapi mereka tidak mau saling melupakan. Darren dan Adinara harus berusaha keras memecahkan misteri pembunuhan pengusaha terkenal Tirta Adiyasa, sampai kemudian mereka terlibat asmara, perjuangan,kesedihan mereka haus lalui untuk memperjuangkan cinta mereka dan untuk memecahkan misteri pembunuhan tersebut.
Not enough ratings
30 Chapters
Good Novel
Good Novel
Poetry and all, to inspire and to create, to give people spirit that they love, to give back something they lost and they missing in their live. Keep writing and keep on reading. We are exist for you and your desired to keep writing and reading story.
7.9
16 Chapters

Related Questions

Kapan Lirik Lagu The Final Countdown Pertama Kali Dirilis?

3 Answers2025-10-17 13:02:36
Ingatan tentang riff synth itu selalu bikin semangat, dan tiap kali kudengar aku langsung kepo soal bagaimana lagu itu pertama kali sampai ke publik. Lirik lagu 'The Final Countdown' pertama kali secara resmi dipublikasikan bersamaan dengan perilisan singel yang dirilis pada 14 Mei 1986. Joey Tempest, vokalis Europe, memang mulai mengembangkan ide melodi dan liriknya sejak 1985—ada banyak cerita tentang bagaimana ia menulis riff utama di atas keyboard—tapi versi lirik yang dikenal orang banyak baru keluar ketika singel dan album berjudul sama dirilis ke pasar. Di waktu itu, rilisan fisik seperti piringan hitam, kaset, dan kemudian CDlah yang membawa teks lagu ke penggemar, disertai juga dengan lirik pada sleeve atau booklet album. Sebagai penggemar yang sering mengorek lore musik, aku ingat betapa cepatnya lirik itu jadi anthem stadion; setelah rilis 1986, stasiun radio dan video musik memopulerkannya sampai ke seluruh dunia. Jadi, kalau kamu pengin menunjuk satu titik di mana lirik itu ‘pertama kali dirilis’, tanggal rilis singel/album pada Mei 1986 adalah momen kuncinya. Aku masih suka nyanyiin bagian ‘We’re leaving together’ waktu karaoke—entah kenapa itu selalu ngeremind aku soal nostalgia 80-an yang bombastis.

Bagaimana Chord Gitar Cocok Dengan Lirik Lagu The Final Countdown?

3 Answers2025-10-17 03:30:32
Intro synth itu langsung nempel, dan aku selalu terpikir gimana caranya gitar nggak cuma nutupi tapi malah menambah dramanya di 'The Final Countdown'. Untuk versi gitar yang nyatu sama lirik, pertama aku tandai struktur lagu: intro (riff synth), verse, pre-chorus, chorus, solo, dan outro. Secara harmonik yang kerja biasanya progresi minor-bergerak-ke mayor yang bikin tensi dan release—cara mudahnya pakai bentuk power chord atau barre chord biar sustain-nya kuat di bagian chorus. Contoh progresi yang sering dipakai di banyak cover adalah Bm - A - G - A untuk verse, lalu saat chorus naik ke D - A - Bm - G; ini bikin melodi vokal terasa didukung ketika nyanyinya menekankan kata-kata seperti "final" dan "countdown". Teknik main penting: ganti chord di awal bar untuk memberi ruang vokal, tapi kadang change di tengah bar pas vokal menekankan satu suku kata (misal pada kata 'final'). Untuk ritme, aku suka main palm-muted pada verse supaya vokal lebih terdengar, lalu lepaskan muted dan pakai strum penuh atau power chord chug saat chorus biar energi meledak. Kalau mau mendekati sound arena rock aslinya, pakai distorsi hangat plus chorus effect untuk tipikal gitar 80-an. Akhirnya, mainkan riff synth itu di gitar bagian intro atau sebagai pengisi antara frasa vokal supaya lagu tetap terasa utuh—aku suka harmonize riff itu satu oktaf di bawah vokal untuk memberi foundation yang kuat.

Apa Perbedaan Versi Live Dan Studio Lirik Lagu The Final Countdown?

3 Answers2025-10-17 16:35:34
Denger versi live 'The Final Countdown' selalu bikin atmosfernya langsung beda—lebih kotor, lebih besar, dan sering kali lebih emosional daripada versi studio yang rapi. Aku masih ingat pertama kali nonton rekaman konsernya, intro synth itu berkembang jadi momen massa bernyanyi bareng; vokal kadang ditahan lebih lama, chorus diulang beberapa kali, dan ada seruan penonton yang nyelip di antara baris lagu. Secara lirik, perbedaan paling umum bukan soal kata-kata yang berubah drastis, melainkan pengulangan dan improvisasi. Di album, struktur lagu sangat terukur: bait-chorus-bait-chorus-solo-chorus, dengan frasa seperti 'We're leaving together / But still it's farewell' diucapkan cukup lurus. Live, vokalis kadang menekankan kata tertentu, menambah 'oh' atau memanjangkan nada, bahkan menyelipkan spontanitas seperti mengajak penonton ikut bernyanyi. Kadang ada potongan lirik yang dipendekkan atau diulang lebih sering biar flow panggung nggak putus. Selain itu, faktor teknis juga membuat perbedaan terasa: crowd noise, reverb panggung, dan improvisasi gitar atau keyboard bisa menutupi kata sehingga terdengar beda. Jadi kalau kamu merasa versi live punya lirik yang sedikit 'berubah', sering kali itu efek performatif—energi dan interaksi—bukan maksud sengaja mengubah cerita lagu. Buatku, versi studio nyaman untuk dinikmati detail, sementara live memberikan sensasi ikut di tengah kerumunan.

Siapa Penulis Lirik Lagu The Final Countdown Dan Apa Latar Belakangnya?

3 Answers2025-10-17 05:48:21
Selalu ada sesuatu tentang intro sintetis itu yang bikin aku merinding setiap kali lagu diputar di bar kecil atau stadion—dan iya, liriknya ditulis oleh Joey Tempest. Joey, yang nama aslinya Rolf Magnus Joakim Larsson (lahir 19 Agustus 1963), adalah vokalis utama band Swedia yang namanya menjadi identik dengan era glam/hard rock 80-an, yaitu Europe. Dia menulis lirik 'The Final Countdown' untuk album dengan judul yang sama, yang dirilis pada pertengahan 1980-an dan langsung meledak jadi anthem stadion. Latar belakang Joey cukup klasik buat musisi rock Eropa kala itu: tumbuh di pinggiran Stockholm, terpapar oleh band-band rock besar, dan membentuk Europe sejak remaja. Lagu ini sendiri lahir dari kombinasi ide—riff keyboard yang sangat ikonik (peran besar keyboardist Mic Michaeli dalam warna musikalnya) dipadukan dengan visi Joey tentang tema besar seperti keberangkatan, perubahan, dan nuansa luar angkasa—bukan sekadar tentang pertempuran atau cinta biasa. Produksi versi hit itu juga dibantu oleh produser yang paham arena rock, sehingga feelnya jadi besar, dramatis, dan sangat cocok untuk panggung besar. Sebagai penggemar yang sudah mendengar ratusan kali, aku suka bagaimana lirik Joey sederhana tapi punya ruang interpretasi: bisa dibaca sebagai metafora akhir zaman, pelarian, atau semangat memulai sesuatu yang besar. Itu alasan kenapa lagu ini tetap hidup di playlist olahraga, film, dan momen-momen epik sampai sekarang.

Bagaimana Lirik Lagu Guns N Roses Welcome To The Jungle Versi Live?

4 Answers2025-10-17 23:18:34
Ada momen konser yang selalu bikin aku merinding: versi live 'Welcome to the Jungle' itu energi mentahnya beda banget. Maaf, aku nggak bisa menuliskan lirik lagu itu secara lengkap di sini. Tapi aku bisa jelasin dengan detail bagaimana versi live biasanya berbeda dari versi studio, terutama soal perubahan vokal, pengulangan bagian, dan improvisasi yang sering terjadi. Di banyak rekaman live yang aku dengar, Axl sering menambahkan teriakan atau ad-lib sebelum dan setelah bait, bikin bait terasa lebih panjang atau lebih intens. Struktur utamanya tetap sama—intro riff kuat, bait, chorus—tetapi live seringkali memperpanjang intro dan solo gitar supaya crowd bisa ikut teriak. Slash biasanya mengulur solo dengan frase tambahan yang nggak ada di studio, dan drum/bass terkadang diperkaya dengan fill yang lebih kasar. Penonton juga sering mengisi bagian chorus atau akhir dengan chant, jadi nuansanya lebih communal. Buatku, versi live terasa seperti versi yang hidup: lebih liar, lebih improvisasional, dan penuh kejutan. Aku suka nonton klip lama untuk menangkap momen-momen spontan itu.

Bagaimana Fanart Menggambarkan Lirik Lagu Kali Uchis After The Storm?

4 Answers2025-10-15 12:53:42
Warnanya selalu membuatku berhenti sejenak. Di banyak fanart yang kutemui, lirik 'After the Storm' diinterpretasikan lewat palet yang hangat tapi basah—teal pudar, kuning matahari yang lembut, dan merah muda lembab seperti cat minyak yang masih basah. Seniman sering menempatkan figur yang tenang di tengah hujan atau genangan air, bukan untuk menunjukkan kesedihan semata, melainkan momen tenang sesudah badai. Ada yang menggambar Kali duduk di bawah payung neon, ada juga yang membuatnya sebagai sosok kecil yang menanam bunga di trotoar yang basah. Komposisi seperti ini menyorot kata-kata tentang harapan dan ketahanan, bukan sekadar momen dramatis. Teknik yang dipakai beragam: watercolor buat nuansa liris, grainy film untuk sentuhan nostalgia, dan brushstroke tebal untuk menekankan energi kebangkitan. Simbol-simbol sederhana—matahari yang mengintip, cawan kopi yang mengepul, atau cermin retak yang memantulkan cahaya—sering muncul sebagai metafora visual lirik. Aku paling suka fanart yang memberi ruang kosong di sekitar subjek; keheningan itu sendiri terasa seperti jeda dalam lagu, memberi pemirsa waktu untuk menarik napas dan percaya pada hari yang cerah setelah hujan. Melihat fanart semacam ini membuatku merasa seperti bagian dari percakapan santai antara visual dan suara—sebuah interpretasi pribadi atas kalimat-kalimat dalam lagu yang kemudian jadi cerita visual yang hangat dan personal.

Bagaimana Versi Akustik Lirik Lagu Kali Uchis After The Storm Tampil?

4 Answers2025-10-15 04:28:23
Gitar yang polos seringkali membuka sisi lain dari sebuah lagu, dan begitu juga dengan versi akustik 'After the Storm'. Dari perspektif pendengar yang agak sentimental, versi akustik ini membuat lirik terasa seperti percakapan tengah malam—lebih raw, lebih rentan. Tanpa lapisan produksi yang tebal, napas dan vibrato Kali Uchis muncul lebih nyata; frasa-frasa yang tadinya seolah berenang di atas groove sekarang berdiri sendiri, memberi ruang untuk menekankan baris tentang bertahan dan berharap. Harmoni pada chorus terdengar lebih sederhana tapi malah lebih menusuk, karena tiap nada terasa disenggol langsung. Instrumen yang dipilih biasanya hanya gitar akustik atau piano lembut, kadang ada sentuhan bass ringan dan perkusi halus. Efeknya, bagian rap atau ad-libs yang ada di versi studio menjadi lebih opsional—beberapa cover malah menggantinya dengan humming atau backing vokal yang menambah suasana melankolis. Menyimak versi ini seperti membaca surat lama: intimitasnya nyata, dan setiap kata terasa penting. Aku bakal putar versi ini ketika butuh lagu yang menenangkan sekaligus memberi tenaga pelan-pelan.

Mengapa Lirik Popular The Weeknd Menarik Perhatian Dengan Terjemahan?

2 Answers2025-10-09 17:35:02
Mendengar lagu-lagu The Weeknd itu seperti mendapat undangan untuk merasakan perjalanan emosional yang mendalam. Liriknya sering kali penuh dengan gambaran visual dan nuansa, menjadikannya sangat menarik untuk diterjemahkan. Ketika saya pertama kali mendengarkan 'After Hours', ada banyak bagian lirik yang membuat saya penasaran. Terjemahan membuat saya benar-benar mengerti makna di balik keberanian dan keputusasaan yang diekspresikannya. Misalnya, ketika ia berbicara tentang kehilangan dan kerinduan, terjemahan itu seperti kunjungan lembut yang menyentuh hati. Saya ingat berbagi beberapa terjemahan lirik dengan teman-teman saya, dan diskusi tentang apa yang sebenarnya ingin ia sampaikan semakin memperkaya pengalaman mendengarkan. Dengan cara itu, terjemahan tidak sekadar menerjemahkan kata-kata melainkan juga mendorong kami untuk merenungkan dan mendiskusikan arti yang lebih dalam di dalamnya. Lirik-liriknya yang keras dan mendebarkan diimbangi dengan kepekaan yang halus, sehingga alhasil, saya merasa ada sesuatu untuk semua orang dalam musiknya. Selaras dengan pengalaman mendengarkan, terjemahan membuka pintu untuk memahami lebih banyak tentang bagaimana perasaan bisa diungkapkan melalui seni.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status