Majmu Syarif Adalah Populer Di Kalangan Umat Islam Di Mana?

2025-10-20 22:35:51 215

4 Jawaban

Kai
Kai
2025-10-21 14:28:32
Aku sering bepergian ke beberapa kampung dan surau kecil di Semenanjung Melayu, dan pengalaman itu bikin aku percaya betul bahwa pengaruh 'Majmu Syarif' kuat di kawasan Selatan Thailand, Malaysia, dan Indonesia bagian barat. Di sana resep ritual religi sehari-hari cenderung konservatif dan kolektif—tahlil, majelis doa, dan pembacaan wirid adalah rutinitas—maka kumpulan doa seperti 'Majmu Syarif' jadi sangat populer. Buku ini biasanya dipakai saat acara kematian, haul, atau kumpul keluarga untuk membacakan doa bersama.

Selain itu, versi cetak lokal sering diadaptasi dengan catatan kultural sehingga lebih mudah dipakai oleh generasi tua. Aku juga melihat banyak terjemahan dan edisi ringkas yang beredar di kampung-kampung, membuktikan bahwa resep kitab semacam ini bukan hanya soal teks, melainkan soal tradisi lisan dan kebiasaan komunitas yang menempel erat pada kehidupan sehari-hari.
Liam
Liam
2025-10-23 10:52:44
Di lingkup pengajian tradisional yang sering kukunjungi, 'Majmu Syarif' biasanya hadir di rak buku doa tiap rumah dan pengajian. Aku sering melihat buku ini dipakai di Indonesia, terutama di Pulau Jawa dan Sumatra, juga cukup populer di Malaysia dan Brunei. Di sini orang-orang pakai 'Majmu Syarif' bukan sekadar karena isinya, tetapi karena fungsinya sebagai kumpulan wirid, doa, dan dzikir yang praktis untuk acara tahlil, pengajian, atau zikir pagelaran komunitas.

Ada nuansa kebiasaan lokal yang kuat: di pesantren, majelis taklim, dan kumpulan ibu-ibu sholawat, buku ini jadi rujukan mudah saat butuh teks doa yang singkat dan familiar. Terutama di komunitas yang tradisional dan berorientasi pada praktik ibadah kolektif, 'Majmu Syarif' terasa seperti teman lama—ringkas, mudah dibawa, dan sering dicetak ulang oleh penerbit lokal. Menurut pengalamanku, pengaruhnya paling terasa di daerah-daerah dengan tradisi pengajian kuat; suasana itu membuat buku semacam ini tetap hidup dari generasi ke generasi.
Zoe
Zoe
2025-10-25 10:19:40
Lihat dari sudut pandang komunitas kota besar tempat aku tinggal, 'Majmu Syarif' populer di kalangan umat Islam Melayu dan Nusantara. Di toko buku Islam dan kios-kios kecil dekat masjid-masjid, buku semacam ini sering dibeli sebagai hadiah untuk acara sunatan, hajatan, atau bahkan sebagai bekal untuk pulang kampung. Isinya biasanya berupa kumpulan doa, zikir, dan bacaan singkat yang cocok untuk dipakai dalam majelis keluarga.

Bagi banyak orang di Malaysia dan Indonesia, kemudahan akses dan bahasa yang mudah dipahami membuat 'Majmu Syarif' tetap relevan. Selain itu, edisi cetak murah dan tata letak yang sederhana membuatnya jadi pilihan praktis dibandingkan karya-karya tebal yang lebih akademis. Jadi, meskipun mungkin tidak begitu dikenal di kalangan urban yang lebih modern, di komunitas tradisional dan pertemuan keluarga buku ini punya tempat istimewa.
Bennett
Bennett
2025-10-26 06:08:39
Di lingkungan yang aku amati, 'Majmu Syarif' terasa familiar di kalangan umat Muslim Melayu dan Nusantara. Buku ini tidak selalu menjadi rujukan utama di kota besar, tapi di desa, pesantren kecil, dan kumpulan keluarga, keberadaannya lumayan signifikan. Biasanya orang pakai untuk doa harian yang sederhana, membaca zikir bersama, atau sebagai bahan bacaan saat pengajian singkat.

Secara keseluruhan, popularitasnya sangat tergantung pada tradisi lokal: semakin kuat budaya majelis dan pengajian di suatu tempat, semakin besar kemungkinan 'Majmu Syarif' digunakan. Dari pengamatanku, itulah kekuatan buku semacam ini—ia hidup lewat kebiasaan komunitas, bukan lewat promosi besar-besaran.
Lihat Semua Jawaban
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Buku Terkait

Di mana Rindu ini Kutitipkan
Di mana Rindu ini Kutitipkan
Adi Nugraha atau Nugie, lelaki muda yang besar dalam keluarga biasa. Namun karakternya saat ini terbentuk dari masa kecilnya yang keras. Nugie dididik orangtuanya menjadi seorang pejuang. Meskipun hidup tidak berkelimpahan harta, tapi martabat harus selalu dijaga dengan sikap dan kerendahatian. Hal itu yang membuat Nugie menjadi salah satu orang yang dipercaya atasannya untuk menangani proyek-proyek besar. Jika ada masalah, pelampiasannya tidak dengan amarah namun masuk dalam pekerjaannya. Seolah pembalasannya dengan bekerja, sehingga orang melihatnya sebagai seorang yang pekerja keras. Namun, sosok Nugie tetap hanya seorang lelaki biasaya. Lelaki yang sejak kecil besar dan terlatih dalam kerasnya hidup, ketia ada seorang perempuan masuk dalam hidupnya dengan kelembutan Nugie menjadi limbung. Kekosongan hatinya mulai terisi, namun begitulah cinta, tiada yang benar-benar indah. Luka dan airmata akan menjadi hiasan di dalamnya. Begitulah yang dirasakan Nugie, saat bertemu dengan Sally. Ketertatihan hatinya, membuat ia akhirnya jatuh pada Zahrah yang sering lebih manja. Hal itu tidak membuat Nugie terbebas dalam luka dan deritanya cinta, tapi harus merasakan pukulan bertubi-tubi karena harus menambatkan hatinya pada Sally atau Zahrah.
10
17 Bab
Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku
Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku
Suisui, Seorang roh firman (roh dewi) melakukan perjalanan melintasi waktu. Yan Suisui, umpan meriam dan saudara perempuan konyol yang berubah menjadi pahlawan wanita dalam novel Koi. Dia berasal dari ibu yang sama, tetapi adik perempuannya telah mencuri peruntungannya, dan dia adalah bintang keberuntungan kecil yang disukai oleh kelompok di ibu kota. Dan dia menjadi bintang bencana. Dia dikirim ke pedesaan dan menjalani kehidupan yang bodoh. Seluruh desa dibantai dan hidupnya sengsara. Ketiga saudara laki-laki dari keluarga ayah angkatnya meninggal tanpa tempat pemakaman. Anak kembar lahir dari kelahiran yang sama, namun mempunyai nasib yang berbeda. Yan Suisui meletakkan tangannya di pinggulnya, dan kata-katanya menjadi kenyataan, dan kata-katanya mengikuti aturan, menunjukkan siapa yang tersambar petir. Dia ingin mengubah nasib semua orang! Ambil kembali keberuntunganmu! Pada hari dia dibawa kembali ke ibu kota, seluruh ibu kota sudah tidak sabar menunggu untuk melihat leluconnya. Tetapi siapa sangka bahwa kakak laki-laki tertua yang malang itu adalah menteri utama termuda di dinasti tersebut. Kakak kedua sudah menjadi jenderal yang menjaga dinasti. Saudara ketiga mengendalikan lumbung dunia! Tiran yang menyendiri itu berdiri dengan hati-hati di gerbang kota, menunggu leluhur kecilnya pulang.
Belum ada penilaian
70 Bab
Rahasia Di Balik Lelaki Miskin Adalah Lelaki Kaya
Rahasia Di Balik Lelaki Miskin Adalah Lelaki Kaya
Reyhan adalah pria miskin yang penuh dengan hinaan. Namun siapa sangkah ternyata dia adalah Tuan Levrawnch Britama. Putra kedua dari Chriss Levrawnch Britama yang paling kaya diKota Hunan. Tuan Levrawnch jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang Artis cantik dan pintar. Merekapun menjalani hubungan jarak jauh dengan melewati banyak tantangan dan rintangan. Hingga akhirnya hubungan mereka berakhir dengan pernikahan yang bahagia.
8.8
241 Bab
Pacar Sejuta Umat
Pacar Sejuta Umat
Dewi Revia Ananta. Diharuskan kembali ke kantor pusat setelah sebelumnya menjadi pimpinan anak perusahaan di luar Jawa . Ini di karenakan adanya tugas khusus dari pimpinan pusat untuk menemani pimpinan yang baru, pasca peralihan kekuasan di perusahaannya. Ironisnya, ternyata pimpinan perusahaan yang baru, seorang lelaki tampan, singgle serta humble itu adalah lelaki yang sangat tidak ingin dijumpai lagi oleh Revia, bahkan sangat di benci. Yunan Ardian Dewangga. Walau pun mereka pernah sekolah di satu SMA yang sama. Namun, ada kisah yang belum selesai di antara mereka berdua. Demi menghindar Yunan, Revia mencoba mengubah dirinya menjadi seseorang yang jauh dari kepribadian aslinya. Hingga tecipta kegesrekan saat mereka bertemu.
10
99 Bab
Ayah Mana?
Ayah Mana?
"Ayah Upi mana?" tanya anak balita berusia tiga tahun yang sejak kecil tak pernah bertemu dengan sosok ayah. vinza, ibunya Upi hamil di luar nikah saat masih SMA. Ayah kandung Upi, David menghilang entah ke mana. Terpaksa Vinza pergi menjadi TKW ke Taiwan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hingga tiba-tiba Upi hilang dan ditemukan David yang kini menjadi CEO kaya raya. Pria itu sama sekali tak mengetahui kalau Upi adalah anak kandungnya. Saat Vinza terpaksa kembali dari Taiwan demi mencari Upi, dia dan David kembali dipertemukan dan kebenaran tentang status Upi terungkap. *** Bunda puang bawa ayah?" "Iya. Doain saja, ya? Bunda cepat pulang dari Taiwan dan bawa ayah. Nanti Ayahnya Bunda paketin ke sana, ya?" "Lama, dak?" "Gimana kurirnya." "Yeay! Upi mo paketin Ayah. Makacih, Bunda."
10
116 Bab
Manis di Bibir, Pahit di Takdir
Manis di Bibir, Pahit di Takdir
Devan Atmadja, pria yang katanya mencintaiku sepenuh hati. Di mata orang lain, dia adalah suami teladan… pria idaman. Namun, dia telah mengkhianatiku tiga kali. Pertama kali, tiga tahun lalu. Sahabatnya, Dion Prasetya, meninggal demi menyelamatkannya. Devan menyembunyikan semuanya dariku, lalu diam-diam menikah dengan pacar Dion, Keira Maheswari. Hatiku saat itu hancur. Aku sudah bersiap pergi. Namun, malam itu juga, dia mengirim wanita itu ke luar negeri, lalu berlutut di hadapanku, memohon dengan penuh kesedihan. “Viona… Dion mati demi aku. Aku harus menjaga istrinya. Surat nikah itu hanya jaminan untuk Keira. Setelah membalaskan dendam Dion, aku akan menceraikannya. Satu-satunya wanita yang kucintai… hanya kamu!” Dan bodohnya… aku memaafkannya. Setahun kemudian, Devan justru mengumumkan status Keira sebagai nyonya besar keluarga di depan semua media. Dia kembali memberiku penjelasan. “Keira adalah putri tunggal Keluarga mafia Maheswari. Pernikahan ini adalah bentuk aliansi demi membalas dendam untuk Dion! Kami sudah sepakat, setelah semua selesai, aku akan menceraikannya… lalu menikahimu!” Lagi-lagi aku percaya padanya. Kemudian setahun lalu, di sebuah pesta, Devan dijebak dan menghabiskan malam bersama Keira. Dia menutupinya dariku. Sampai dua minggu lalu, ketika aku melihatnya sendiri, dia menemani wanita itu melakukan pemeriksaan kehamilan di rumah sakit. Dengan tatapan yang tak sanggup bertemu denganku, dia berbisik, “Viona, ini cuma kecelakaan. Setelah dia melahirkan, aku akan mengirimnya pergi. Anaknya akan diasuh orang tuaku, dan seumur hidup mereka tak akan pernah muncul di hadapanmu.” Dengan dalih cinta, Devan membuatku terus mengalah. Tapi hari ini… aku sadar. Tak ada lagi masa depan untuk kami. Sudah saatnya… aku pergi.
11 Bab

Pertanyaan Terkait

Majmu Syarif Adalah Pengaruhnya Terhadap Budaya Lokal Seperti Apa?

5 Jawaban2025-10-20 13:34:55
Di kampung tempat aku besar, 'Majmu Syarif' selalu terasa seperti bagian dari ritme kehidupan — bukan hanya buku, tetapi semacam peta nilai yang dipakai orang tua untuk membimbing anak-anak. Orang-orang di sana sering membaca fragmen-fragmen tertentu pada acara-acara penting: selamatan panen, pernikahan, atau doa untuk yang meninggal. Akibatnya, banyak frasa Arab dan ungkapan-ungkapan ritual yang masuk ke percakapan sehari-hari, sampai-sampai generasi muda punya kosakata campuran bahasa daerah dan istilah keagamaan yang spesifik berasal dari teks itu. Perubahan yang paling aku perhatikan adalah bagaimana tradisi lisan dan tulisan saling melengkapi. Sebelum era cetak murah dan internet, penghafalan dan pengajian membuat isi 'Majmu Syarif' hidup. Sekarang, versi cetak dan digital membuat referensi lebih mudah diakses, sehingga praktik-praktik yang dulu eksklusif jadi tersebar luas — kadang menghasilkan pembaruan, kadang memicu perdebatan tentang otentisitas. Secara pribadi, tiap kali mendengar lantunan dari teks itu, aku merasa terseret ke ruang komunitas yang hangat sekaligus kompleks; itu pengaruh yang halus tapi mendalam terhadap budaya lokalku.

Majmu Syarif Adalah Bagian Kurikulum Pesantren Di Daerah Mana?

5 Jawaban2025-10-20 16:29:10
Ada satu hal yang selalu bikin aku tersenyum ketika diskusi soal kitab-kitab pesantren: 'Majmu Syarif' sering disebut sebagai bagian dari kurikulum tradisional di pulau Jawa, terutama di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di pesantren salaf yang masih memegang tradisi lama, kitab-kitab ringkasan seperti 'Majmu Syarif' dipakai untuk pengantar fiqh, nahwu, dan tauhid. Aku pernah ngopi lama sama beberapa kiai dari daerah pedesaan—mereka cerita kalau materi-materi semacam itu jadi jembatan antara pelajaran Arab klasik dan praktik harian santri. Jadi bukan cuma satu pesantren saja, melainkan jaringan pesantren di Jawa yang mengandalkan karya-karya ringkasan untuk memudahkan pengajaran. Kalau ditanya daerah spesifik, jawaban paling aman adalah: pulau Jawa, dengan penekanan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tapi perlu diingat juga penggunaan bisa meluas ke Banten, Madura, dan beberapa pesantren di luar Jawa yang mengikuti kurikulum tradisional. Aku suka menaruh perhatian pada bagaimana kitab-kitab ini hidup di lapangan — bukan sekadar teks, tapi bagian dari ritual belajar yang kaya warna.

Majmu Syarif Adalah Terjemahan Dari Bahasa Apa?

4 Jawaban2025-10-20 10:31:46
Ada satu hal yang bikin aku senyum tiap kali lihat judul 'Majmu Syarif': kata itu sebenarnya berasal dari bahasa Arab. Kata 'Majmu' (مجموع) berarti kumpulan atau koleksi, sedangkan 'Syarif' (شريف) bermakna mulia atau terhormat. Jadi kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, kurang lebih artinya 'Kumpulan Mulia' atau 'Koleksi Terhormat'. Dalam praktiknya, istilah semacam ini sering dipakai untuk judul kitab-kitab, kumpulan tulisan, atau karya keagamaan yang asalnya teks Arab, lalu diserap ke bahasa Melayu/Indonesia lewat transliterasi. Sebagai seseorang yang suka membaca terjemahan karya klasik, aku sering ketemu varian penulisan seperti 'Majmu' Syarif', 'Majmoo Sharif', atau 'Majmu` al-Sharif'—semua itu pada dasarnya bentuk serapan dari bahasa Arab yang disesuaikan ejaannya. Aku suka cara kata-kata itu masih nyimpen rasa orisinalitas bahasa asalnya, sambil tetap enak dibaca dalam bahasa kita.

Majmu Syarif Adalah Teks Yang Sering Dijadikan Rujukan Fikih Oleh Siapa?

5 Jawaban2025-10-20 21:58:33
Gini, waktu aku lagi ngobrol sama beberapa ustaz di pesantren, mereka langsung nyebut 'Majmu Syarif' setiap bahas fiqh sehari-hari. Aku pakai kata 'sering' karena memang nyata: 'Majmu Syarif' biasanya dijadikan rujukan utama oleh para pengikut mazhab Syafi'i. Di lingkungan pesantren Indonesia dan juga di banyak madrasah di Malaysia, teks klasik seperti ini jadi acuan ketika membuat fatwa lokal, ngajarin hukum ibadah, muamalah, sampai rinciannya tentang fiqih keluarga. Para santri dan guru memakai teks ini untuk menguatkan argumen dan mengajarkan praktik yang konsisten dengan tradisi Syafi'i. Dari pengamatan aku, bukan cuma untuk kelas dasar—banyak ustaz dan ulama yang masih membuka 'Majmu Syarif' ketika perlu rujukan hukum yang mapan. Jadi kalau kamu sering denger istilah itu di majelis taklim atau dalam diskusi ulama, itu wajar karena memang posisinya kuat di kalangan pengikut Syafi'i. Aku pun kadang merasa nyaman lihat rujukan yang udah kaya tradisi itu dipakai.

Majmu Syarif Adalah Karya Siapa Dan Kapan Ditulis?

4 Jawaban2025-10-20 03:42:13
Ini salah satu rujukan fikih yang sering kubuka ketika butuh acuannya: karya itu adalah 'Al-Majmu' Sharh al-Muhadhdhab', ditulis oleh Imam Yahya ibn Sharaf an-Nawawi, yang biasa kita singkat sebagai Imam al‑Nawawi. Buku ini bukan sekadar catatan kecil—ia adalah komentar besar terhadap kitab 'al‑Muhadhdhab' dan menjadi rujukan utama madzhab Syafi'i. Imam al‑Nawawi hidup pada abad ke‑7 Hijriah (lahir 631 H / 1233 M dan wafat 676 H / 1277 M), jadi karya ini ditulis sekitar abad ke‑7 H atau abad ke‑13 M. Di pesantren dan perguruan tinggi klasik, 'Al‑Majmu'' sering dipakai sebagai dasar kajian fikih karena pembahasannya yang sistematis dan komprehensif. Kalau ditanya kenapa penting, menurutku karena Imam al‑Nawawi merangkum perbedaan pendapat ulama, memberikan dasar dalil, dan menata semuanya dengan bahasa yang relatif jelas. Di luar konteks formal, aku suka menengok bagian‑bagian yang membahas masalah ibadah—selalu ada kejutan kecil soal fiqh praktis yang relevan sampai sekarang. Ini terasa seperti membawa warisan pemikiran Syafi'i yang hidup ke zaman kita.

Majmu Syarif Adalah Sumber Tafsir Yang Membahas Apa?

4 Jawaban2025-10-20 06:13:41
Saya sering menemukan bahwa 'Majmu Syarif' dipakai sebagai sumber tafsir yang cukup komprehensif karena ia mengumpulkan berbagai aspek penjelasan ayat. Dalam pengamatan saya, karya ini membahas makna bahasa dari kosakata Al-Qur'an, latar turun ayat atau asbab al-nuzul, serta mendatangkan riwayat-riwayat hadits yang menjadi dasar penafsiran. Selain itu, penulis biasanya menyoroti perbedaan pendapat ulama terkait bacaan atau makna tertentu sehingga pembaca bisa melihat spektrum pandangan klasik. Yang saya suka adalah pendekatan multidimensi yang terlihat: bukan cuma soal makna literal, tetapi juga implikasi fikih (aturan praktis), hikmah moral, dan kadang sentuhan tasawuf. Bagi saya, 'Majmu Syarif' terasa seperti meja kerja: lengkap untuk riset ringan sampai rujukan tingkat menengah, asalkan kita tetap mengkritisi sumber dan sanad yang dikutip.

Majmu Syarif Adalah Rujukan Untuk Amalan Dzikir Atau Doa Apa?

5 Jawaban2025-10-20 06:18:51
Menyoal 'Majmu Syarif', aku biasanya bilang itu lebih mirip perpustakaan doa kecil daripada satu ritual tunggal. Dalam praktik lokal yang aku temui, 'Majmu Syarif' berisi kumpulan dzikir, wirid, shalawat, tahlil, doa-doa perlindungan, dan bacaan untuk berbagai kebutuhan: mulai dari permohonan ampun, keselamatan, hingga doa untuk orang sakit atau saat menghadapi musibah. Banyak orang menggunakannya sebagai rujukan harian—misalnya wirid pagi-petang atau doa sebelum tidur—dan juga untuk acara-acara berkumpul seperti tahlilan, haul, atau majelis zikir. Versi yang beredar kadang berbeda isinya, jadi ada yang menambahkan doa-doa lokal atau shalawat khusus. Aku sendiri senang menempatkannya sebagai pelengkap ibadah; bukan pengganti shalat wajib, tapi sebagai cara menjaga kehadiran dzikir dalam keseharian. Di akhir, aku selalu menyarankan memakai buku ini dengan selektif: cek sanad atau tanya orang yang paham kalau ada bacaan yang terdengar ganjil, supaya hati tenang waktu membaca.

Majmu Syarif Adalah Kitab Apa Dalam Tradisi Islam?

4 Jawaban2025-10-20 13:51:14
Ada kalanya aku menemukan buku-buku kecil yang dipakai di pengajian kampung, dan salah satunya sering disebut 'Majmu' Syarif'. Dari pengamatan ku, 'Majmu' Syarif' biasanya bukan satu kitab baku yang diakui seluruh dunia Islam, melainkan sebuah kumpulan teks—doa-doa, wirid, ratib, dan kadang hadits serta nasihat-nasihat spiritual—yang disusun untuk keperluan ibadah dan pengajian. Di banyak daerah Melayu-Indonesia, versi-versi 'Majmu' Syarif' dijadikan pegangan praktis untuk dzikir setelah shalat, majelis taklim, atau acara tahlilan. Isi dan susunannya bisa sangat bervariasi tergantung siapa yang menyusun atau menerbitkannya. Yang penting dicatat adalah status keautentikannya: tidak semua teks dalam kumpulan seperti itu memiliki sanad yang kuat seperti halnya kitab hadits besar. Sebagian materi diambil dari tradisi sufi lokal atau salinan dari karya klasik, sementara sebagian lagi mungkin berupa doa-doa populer tanpa rujukan jelas. Aku sendiri melihatnya sebagai kitab praktis untuk memperkaya zikir harian, asalkan kita tetap kritis dan tidak menganggap semua isinya setara dengan sumber-sumber primer seperti Al-Qur'an atau hadits shahih. Untuk yang suka ikut pengajian, 'Majmu' Syarif' terasa hangat dan membumi, tapi hati-hati juga dengan klaim-klaim otoritas yang tidak jelas.
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status