All Might Vs Nomu

Aina yang kesuciannya terenggut oleh orang tak dikenal dan harus hamil di waktu muda, awalnya sulit menerima putrinya. Namun, seiring berjalannya waktu, dia sadar bahwa dia harus berubah. Saat kehidupannya mulai selayaknya mama muda yang lain, Aina bertemu dengan seorang polisi tampan yang ternyata berhubungan dengan kisah kelamnya. Mampukah Aina bertahan? Belum lagi, orang-orang dari masa lalunya, kembali muncul ….

Merlyn Diwangkara--si princess irit dengan tingkat keonengannya yang hakiki, ingin lepas dari bayang-bayang nama besar Diwangkara's. Kehidupannya selama ini bagaikan dalam sangkar emas, membuatnya tekad untuk menunjukkannya pada dunia, kalau ia mampu hidup mandiri di atas kakinya sendiri. Sementara itu Galih Kurniawan Jati-- polisi galak namun berprestasi negeri ini, selalu saja ketiban sial setiap bertemu dengan gadis berpikiran minimalis ini. Namun alih-alih menghukumnya, Galih malah acapkali menjadi ksatria baju zirahnya. "Anda ini tidak bisa membedakan mana kucing dan mana serigala. Bagaimana mungkin Anda bisa survive hidup di luar sana?" -Galih Kurniawan Jati. "Mungkin saya memang tidak bisa membedakan mana kucing dan mana serigala. Tapi saya tahu apa persamaan mereka ; sama-sama makhluk ciptaan Tuhan. Saya benar kan Abang Polisi?" -Merlyn Diwangkara.

เพราะไม่มีใครหนีความรักได้พ้น แซม ซู และริค จึงต้องเผชิญกับความรักที่คล้ายจะหาบทสรุปที่ลงตัวไม่ได้ กลายเป็นความหวานชื่นอันขื่นขม แต่ก็เป็นความระทมอันสุดจะหฤหรรษ์ เมื่อไม่มีทางออกใด พวกเขาจึงเลือก "ปล่อยให้มันเป็นไป" ใน I'm all yours

After given a scholarship to attend a school for rich kids, sixteen years old Ivory Casper finds herself in trouble when all the kids she manages to befriend ends up in "unfortunate accidents"

Yusuf, seorang pengusaha kaya raya ternyata adalah mafia pembunuh bayaran yang dingin dan kejam. Yusuf hanya punya waktu sampai akhir bulan Maret untuk mendapatkan pendamping hidupnya. "Dasar wanita gila. Makanya mata itu dipakai. Salah masuk kok di toilet laki-laki. Kamu harus diberi pelajaran. Keluar kamu!” "Ini baju belum saya pakai loh Mas. Jangan coba untuk berbuat yang tidak-tidak.” “Apa kamu bilang? Siapa yang mau berbuat macam-macam dengan wanita gila seperti kamu.” “Jika Mas tidak pergi, saya akan berteriak. Lalu Mas akan dihajar masa karena dituduh berbuat yang tidak-tidak dengan saya.” Tidak ada yang menyangka, wanita yang ia ajak adu mulut di toilet laki-laki adalah cinta pertamanya. Yusuf benar-benar telah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Farah. Sayangnya, Farah tidak langsung memberikan hatinya ke Yusuf. “Semua di dunia ini ada harganya.” “Lantas berapa uang yang kamu mau untuk hati dan cintamu itu?” Cover by canva x pixabay

Terryn dititipkan ibunya pada ibu Imelda untuk disekolahkan dan bisa ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Ibunya Terryn dan ibu Imelda adalah sahabat dekat dulu sejak dari bangku sekolah, ibu Imelda adalah seorang pengusaha dengan hotel namun anaknya tidak ada yang berminat meneruskan usahanya. Aluna  putri sulungnya memilih jadi dokter dan Deva putra bungsunya menjadi CEO perusahaan konstruksi yang dibangun bersama kedua rekannya. Terry harus menghadapi si putra bungsu yang sifatnya sombong, dingin dan keras kepala. Deva tidak pernah melihatnya sebagai adik, dia memperlakukan Terry seperti babu di rumahnya. Bahkan hingga Deva, Aluna dan Terryn tinggal di kota untuk bekerja Deva tetap memperlakukan Terryn hanya sebagai asisten rumah tangga. Sesuatu hal yang besar terjadi hingga membuat ibu Imelda memutuskan Deva dan Terryn dinikahkan. Meski dengan berat hati mereka menerima keputusan ibu Imelda. Terryn yang sebenarnya dari dulu cinta mati kepada Deva sangat bahagia dengan pernikahan itu tapi hati Deva yang lebih dingin dari salju sukar untuk disentuh Terryn. Tapi bukan cinta namanya jika tidak menghadirkan keajaiban disaat Deva mulai jatuh cinta pada Terryn, perempuan itu harus pergi selamanya dari kehidupan Deva. Deva hanya mampu mengejarnya kembali dengan segala cara agar Terry bisa kembali padanya.

In a fictional world of the supernatural in a place called Horror academy, based on the rivalry between vampires and the wolves. Following the life of the Alpha werewolf, Primus vampire and a mere vampire Elvira. Elvira wanted the realms to be combined and live together in harmony while, the primus vampire had an entirely different plan for the realms. As time went on, a great twist of fate occurred at Horror academy, which led to a devastating period for everyone at the realm. “How to fix things? Who’s destiny was it ?” remained the question of the moment.

We're celebrating my son, Baby Selwyn, turning a month old. I'm walking past the pool with him in my arms when someone shoves me from behind. Colin Selwyn jumps into the pool like a madman. He saves us and immediately rushes us to the hospital. Baby Selwyn makes it out alive because of the timely rescue. When I open my eyes again, Baby Selwyn and Colin aren't by my side. I sit up while coughing and remove the needle inserted into my hand. I leave the hospital room and head for the pediatric department, wanting to see Baby Selwyn. However, as I walk past the emergency room, I hear Colin talking to a doctor. "We managed to save the child from drowning, Mr. Selwyn. Why has he now died of asphyxiation?" "I smothered him. Per the plan, he was never supposed to make it out alive!" "But why? He's your son!" "I promised Sandy that I would make our child the Selwyn family's sole heir. Lucille should never have given birth to Baby Selwyn." Colin's tone is gentle and calm, yet his words are cold and cruel. I've always thought I had a loving marriage, but it's just a joke! I've already lost my beloved son, and my heartless husband is the one behind his death. I don't want him anymore!

Valaria Westingdale is the Head Enforcer and Princess of the Westingdale panther pride. Her father, the King, William Westingdale, disapproves of her ambitions; he allowed her to be Head Enforcer until she is old enough to marry, but only just. King William believes in the traditions of their society; their pride is superior and meant to rule over all other preternatural creatures, every pack should keep their bloodlines pure, and women are only suitable for breeding. With the pressure of her betrothal and her father’s domineering thumb, Valaria would seem to be trapped in a life she doesn’t want. However, all that changed the day she was sent to spy and procure information from the wolf pack that just moved nearby. Dominic, the beta of his pack, caught Valaria watching him. Despite being from different species, they are captivated by one another. Soon, they discover that they are soulmates - nature’s predetermined physical, emotional, and metaphysical bond - a feat they believed impossible until now. Tradition says that soulmates can only connect to their own kind, and anything otherwise would be blasphemous. Something King William believes would be a threat to all preternatural kind, especially panthers. When he learns of his daughter’s bond with a wolf, he dubs her an abomination and threat to his throne - the exact reason he’s kept the different species apart for so long, forcing Valeria and Dominic to create their own pack. Remarkably, they are not the only interspecies soulmates, and their group resonates with creatures from all corners of the world. Vampires, Demons, Wolves, Panthers, and a plethora of otherkin join their “All Kinds Pack.” However, their formation marks the start of a war, not only with King William and his men but with Lucifer Morningstar himself.

Warning: 18+ only. Featuring hardcore taboo and age-gap erotica. This is an erotic boxset containing yet another twelve stories of irresistible steam, steam, fun, and naughty stories. If you're not up to eighteen, this book is not for you. Get ready to be intrigued. To feel. To...burn. --------- "You think I'm a softie?" My voice is deceptively gentle when the rest of me is so hard. "Do you know why I pulled over?" "Why?" she says, seeming to hold her breath. "I pulled over because I know tight pussy when I see it." I frame her jaw with my right hand, tilting her blushing face up toward mine. "I'd like to fuck you on all fours, right here in the middle of the road, little girl. Rough as you can stand. Still think I'm a softie?" "No," she gasps, the green of her eyes deepening to a forest shade. "I don't." "Good."