Black Beauty The Novel

After my husband got into a car accident, he started acting strange and unpredictable. I went to countless doctors, and every one of them told me the same thing—he couldn't be provoked, and I had to go along with whatever he wanted. When he said he didn't want me in the master bedroom, I moved my things into the guest room next door. When he said his childhood sweetheart had cancer and he wanted to spend her last days with her, I even brought her into our home. One night, when I went downstairs to get some medicine for my stomach, I heard Harvey's voice, his tone oh so tender. "Katie, you have to live on. If you don't, I'll die too." Katie's breathy, trembling voice followed. "Are you sure Jenna's willing to donate her bone marrow to me?" "Of course. Even if she had to die for me, she'd do it willingly." I froze in place. Tears streamed down my face. That's right. Five years ago, I had donated one of my kidneys to him. Back then, I loved him so much that I really would have died for him. But now, all I wanted was to leave.

Dixon memiliki hobi mengganggu Ainsley. Disetiap kesempatan Dixon selalu berhasil membuat Ainsley kesal hingga membuat Ainsley sangat membenci Dixon sampai mendarah daging karena Ainsley merasa Dixon selalu mempermalukannya di depan umum. Namun Dixon melakukan itu hanya karena dia ingin mendapat perhatian dari Ainsley. Sejujurnya Dixon tertarik pada Ainsley. Tetapi Dixon telah melakukan kesalahan karena membuat Ainsley kini membencinya. Dixon telah membuat Ainsley membenci dirinya lalu dia bertekad untuk membuat Ainsley jatuh cinta padanya. Namun bagaimana mungkin itu terjadi jika Ainsley selalu menolak Dixon?

"He lifted his eyes to me. I was instantly captivated. He was sheer beauty in his black, hooded cloak. Was he real or just my imagination? It didn't matter. I had to know the mysterious man shrouded in darkness...Graveyard Watchman is created by Leslie Fear, an EGlobal Creative Publishing signed author."

"Anak saya baru berusia enam belas tahun, dan dia hamil! Saya minta pertanggungjawaban nak Diaz!"  Seorang lelaki berumur kisaran empat puluh tahun terduduk dengan wajah kusut dan tatapan penuh luka juga kecewa. Karena anak gadisnya yang selama ini dia jaga telah terenggut kesuciannya oleh kakak kelas di sekolahnya. "Anak saya menghamili putri, Anda?" Ibu dari Diaz tersenyum smrik dengan tatapan meremehkan. Dia tidak akan menyangkal, sebelumnya Diaz memang sudah mengakui kesalahannya yang menodai seorang gadis demi taruhan bersama teman-temannya. Ibu Diaz menatap gadis muda yang terduduk dengan kedua tangan gemetar, saling mengait dan bertumpu di paha. wajahnya kusut dengan mata sembab. Penampilannya begitu sederhana, memakai kaus pendek dengan bawahan rok selutut. Rambutnya sebahu yang tergerai semrawut, namun tidak mengurangi aura cantik dan manisnya.  "Baik, kami akan bertanggung jawab!" Ibu Diaz mengambil sebuah amplop dari dalam tas yang sudah dia siapkan.  "Amplop ini berisi uang dengan jumlah yang tidak sedikit. Saya memberikannya secara cuma-cuma, terserah kalian akan gunakan untuk biaya menggugurkan kandungan atau untuk melahirkan anak itu! Yang jelas, Diaz tidak akan menikahi anak Anda!" tegas Ibu Diaz. "A--apa?  Bagaimana mungkin Anda tega melakukan ini? Bagaimana pun benih yang anak saya kandung adalah cucu, Anda!"  "Hey, Orang Miskin! Kamu pikir saya tidak tahu? Kalian menuntut tanggung jawab agar anak saya menikahi dia demi keuntungan kan? Jangan mimpi bisa hidup enak karena menjebak orang kaya untuk menikahi anakmu! Sekarang pergi!" usir wanita itu dengan wajah garang dia bahkan menyuruh seorang satpam untuk menyeret si gadis dan bapaknya keluar rumah.  "Pergi!" titah satpam dengan mendorong mereka sampai terjatuh di pelataran rumah.  "Bapak? Ba--pak, kenapa, Pak?" Gadis itu menangis histeris ketika melihat bapaknya tiba-tiba sesak napas lalu tak sadarkan diri.  "Bapaaak!" 

My name is Addison Calder. During my first heat as an adult werewolf, Morgan Flint suddenly announces that he wants to end things. I can't stop crying—not from a broken heart but because the torment of my mating cycle is consuming me from within. Gripping his sleeve tightly, I lean closer, attempting to kiss away the tension. Impatient, Morgan shoves me toward his older brother, Tucker Flint. "Hey, Tucker. Addie's drunk and losing it. Can you help calm her down?" As Tucker steps forward, Morgan leans in and whispers, "Keep an eye on her. Don't let any other men get close. I'm only breaking up with her for now. Once I'm done fooling around, I'll get back together with her." Tucker nods and gently lifts me into the car. "It hurts, doesn't it?" he says softly. Overwhelmed by the pain, I clutch his tie with tears streaming down my face. "Please… Help me," I plead. Tucker's pupils contract, his voice low and hoarse. "And how exactly do you want me to help you?" In a flash, I lean in and press my lips to his. "Kiss me… or let me kiss you." Our passionate kiss melts away much of the tension gnawing at me. Noticing Tucker's reddened ears, I grab his tie once more. "Will you take me home?"

She's his flower, But also his rain. She's the beauty in his day, But also his night full of pain. - "When Noah looks at you, it's like he's been living in a black and white universe and he just saw colours for the first time. These past weeks not being able to talk to you, all the colour in his life just went away and it's back to black and white and all he's been trying to do is remember what life was like before he knew what colour was."

Dulu, Nura pernah menyukai Reza dan berencana mengungkapkan perasaannya sebelum lelaki itu pindah ke luar negeri. Namun, sebelum sempat berbicara, Reza justru memperkenalkan kekasihnya, menghancurkan hati Nura. Seiring waktu, luka di hati Nura mulai sembuh berkat kehadiran Dito—rekan kerjanya yang selalu menunjukkan perhatian lebih dari sekadar teman. Saat Nura mulai membuka hatinya untuk Dito, Reza tiba-tiba kembali setelah bertahun-tahun dan, bersama keluarganya, datang melamarnya. Apa yang sebenarnya terjadi? Akankah Nura menerima lamaran Reza, lelaki yang dulu pernah ia cintai? Ataukah ia akan memilih Dito, yang kini mengisi hatinya dengan ketulusan?

Galih adalah pria sempurna di mata banyak orang—tampan, kaya, dan memiliki karir cemerlang. Namun, di balik kehidupannya yang sempurna, dia masih menyimpan luka mendalam. Kisah cinta yang dia jalani selalu berakhir dengan pengkhianatan atau ditinggalkan. Merasa lelah dan hampa, Galih membuat keputusan ekstrem: menghilang dari kehidupannya yang mewah. Dia ingin mencoba mencari tahu, apakah ada perempuan yang bisa mencintainya tanpa melihat siapa dirinya yang sebenarnya? --- Halo, Kakak pembaca novel ini. Penulis sangat berterima kasih jika Kakak semua berkenan menambahkan ulasan dan komentar positif di novel ini. Love you <3

An orphan girl, Cali Ruth, who felt left out, unwanted and unloved. But what would happen when she would find out that she was actually not orphan? She decided to move on in her life after running away from her husband. But was it the end? Probably not. Because she crossed his path again. "...So, let me introduce infront of you all, my beautiful daughter and heiress, Callistaa Russells." announced Mr. Callix Russells, feeling proud and emotional as she was the reflection of his Celestaa, and he moved making everyone's eyes to fall on the beautiful lady behind him, including Cain's. And there she was, standing confidently introducing herself as Callistaa Russells. A beauty with a pair of heterochromic gunmetal and hazel eyes. But he knew that she was his wife, Cali Ruth, who had left him nine months ago just like that. Though she was showing indifference infront of him as if she was meeting him for the first time, he knew that she was his wife. And now, he would love to remind her that and will not let her go, ever again. **The cover photo of this novel doesn't belong to me. Taken from the internet.**

"Ini perintah! aku ingin menikah denganmu karena suatu alasan, ini tidak melibatkan perasaan yang membuatmu berdebar-debar, kamu pikir kamu siapa?" ucap Ronald, terdengar serius dan memaksa sekaligus meremehkan. "Pernikahan tidak bisa disamakan dengan pekerjaan, Pak. Anda tidak bisa memerintah sesenaknya untuk alasan apapun agar orang menikah, apalagi anda tidak benar-benar mengenal saya" Nadin masih bisa protes. "Jadi kau tidak mau?" Ronald berdiri dan menghampiri Nadin. "Iya, Pak. lagi pula alasan apa yang membuat anda tiba-tiba ingin menikah dengan saya, Pak?" Tanya Nadin, meski ia sudah bisa membaca alasannya, ia hanya ingin mengulur waktu. "Karena aku ingin melihatmu menderita setiap hari di depan mataku" ucap Ronald tepat di hadapan Nadin, itu seperti sebilah pisau yang menggerogoti lehernya, rasanya Nadin ingin menangis mendengarnya, tapi tidak semudah itu membuang-buang air mata untuk orang yang sedang emosi. 'kejam sekali! Harus semenderita inikah, anak dari wanita yang berselingkuh?' ucapnya dalam hati, ia menelan ludahnya dengan kesal. "Maaf, Pak. Saya tidak bisa!" Ucap Nadin tegas, tak ingin diganggu gugat.