Diana 1d Lyrics

Sampai suatu hari ia berada pada pucak lelahnya. Hari dimana seharusnya kami merayakan hari jadi pernikahan kami. Hari dimana pertama kali aku melihatnya marah besar. Karena aku yang meninggalkannya begitu saja di restoran. Pulang kerumah dengan membanting pintu, ia menurunkan kopernya dan berkemas seolah akan benar-benar pergi meninggalkanku. Detik itu juga aku merasa, aku sudah melewati batas. Hingga kesabaran yang tersisa padanya sudah habis karena perlakuanku padanya. Hari-hari setelahnya pun terasa begitu sulit, sebab hanya tersisa kebencian yang ada dalam tatapan matanya padaku. Disaat itu aku mulai merasa takut, aku akan benar-benar kehilangannya dirinya tak lama lagi. Aku coba segala cara untuk mengembalikan semuanya. Kuturuti setiap permintaannya, memohon maaf padanya, sampai berusaha meyakinkan kalau aku masih Bayu yang sama. Bayu yang mencintainya, sangat mencintainya seperti dulu saat pertama kali kami bertemu. Namun semua hal itu rasanya tak cukup. Aku ketahui setelahnya, Diana mengetahui semua kesalahanku, keburukan, dan kelemahanku, satu per satu.

"Tugasmu adalah untuk melahirkan anakku, jangan berharap lebih dari itu," ucapnya tanpa ekspresi. Anderson Gretchen, CEO di perusahaan tempat Melody Gray bekerja. "Tentu saja." Melody menjawab dengan singkat. Anderson Gretchen tersenyum lebar, sepertinya dia membayangkan seorang anak yang telah lama dia damba. *** Petaka ini terjadi tanpa Melody minta, ayahnya yang kabur dengan meninggalkan hutang yang terus membengkak. Melody pun harus menanggung hutang tersebut sementara ada adik yang memiliki penyakit jantung bawaan dari lahir, yang harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Hari naas itu kembali menerpanya, saat jantung Mike—adiknya— makin memburuk dan harus dioperasi dalam waktu dekat. Di saat pikirannya kalut dan buntu dengan dua hal itu, Diana—istri Anderson— datang menawarkan penawaran yang tidak bisa Melody tolak. Gadis itu akhirnya terpaksa menikah dengan Anderson. Menjadi istri kedua dan harus dituntut untuk memberi keturunan bagi keluarga Gretchen. Menjadi istri kedua, bukan hal yang Melody harapkan. Apa lagi pernikahan tanpa cinta. Hanya napsu yang ada. Akankah Melody sanggup bertahan hingga akhir?

Dahil sa malaking utang ng Lola ni Diana sa pamilya Davis ay napilitan siyang pakasalan ang nag-iisang anak ng mga ito, dahil siya ang hininging pambayad utang. At dahil diyan ay napilitan din siyang hiwalayan ang boyfriend niyang si Darius–without knowing the reasons of their break-up. Umalis si Darius pagkatapos niyang maikasal sa iba at pagkalipas ng limang taon ay nagbalik ito na may maipagmamalaki na sa buhay. Inakala niyang binalikan siya nito dahil mahal pa siya nito pero nagkamali siya. Isang paghihiganti lang pala ang gusto nito kaya siya muling inakit at nagpadala naman siya sa tukso. Hanggang kailan siya magpapa-alipin sa nararamdaman niya para rito? At hanggang kailan niya maitatago ang naging bunga ng pagmamahalan nila noon? W A R N I N G! Contains explicit | mature content | sexual | steamy scenes | strong languages | Minors are not allowed! Please read at your own risk. All Rights Reserved || © 2023 by AI MONTES

"Tidak, aku belum siap Darren, semua perlu proses, aku-" Dengan gerakan kilat lelaki itu menarik rambut Diana, membuat gadis itu langsung menengadah, ia mengaduh kesakitan. Menurut Diana ini adalah KDRT pertama. Bagus, hidupnya akan semakin sengsara. "Akh... Apa yang kamu lakukan ?! Bukannya kau tidak mau menyentuhku ?" "Aku hanya memegang rambutmu!" "Akhh...memegang ? Kau menariknya!" teriak gadis itu semakin menjadi. "Aku hanya-" "Tetap saja kau menyentuhku!" "Pokoknya aku tidak mau tahu, mulai besok kamu harus menutup rambutmu, kalau tidak aku sendiri yang akan mencukurnya sampai botak!" Dengan segera Diana pergi meninggalkan kamar itu. GILA, batinnya. Darren benar benar otoriter. Diusapnya rambut hitam legam dengan lembut. Ia tidak rela jika dirinya botak. Mau ditaruh di mana wajah cantiknya ini ? Entah keberuntungan atau kesialan, yang jelas Diana begitu terkejut dengan kehidupannya yang berubah seratus delapan puluh derajat. Sekarang ia sadar, kehidupan ini tak lagi miliknya.

Dibeda-bedakan hanya karena dia seorang perempuan, Diana didesak untuk segera menikah demi bisa mendapatkan lelaki sebagai penerus perusahaan. Kompetensi dan kerja kerasnya selama ini tidak ada artinya di mata sang kakek dan kedua orang tuanya karena mereka beranggapan bahwa anak perempuan tidak begitu bisa diandalkan dibandingkan anak lelaki. Demi mempertahankan karir, Diana akhirnya menawarkan satu milyar pada lelaki pengantar pizza agar mau menjadi suaminya. Pikirnya, suami kontrak satu milyarnya itu akan berakhir enam bulan tanpa ada sesuatu yang berarti akan terjadi. Nyatanya, rencana sederhana itu segera berubah jadi badai rahasia, luka lama, dan cinta yang tak bisa dikendalikan.

Si Diana ay lumaki sa hirap, ngunit lalong naging mabigat ang buhay nang magkasakit nang malubha ang kanyang kapatid na si Lyka. Sa desperasyon, lumapit siya sa nobyo niya para humingi ng tulong, ngunit imbes na damayan siya, inakusahan siya nitong pabigat at inamin na may iba na ito. Durog ang puso, tumakbo siya palayo at sa gitna ng kanyang pag-iyak, aksidente siyang nabangga ng isang matangkad at gwapong lalaki—si Adrian, ang misteryosong CEO ng kompanyang pinagtatrabahuhan niya. Narinig pala ni Adrian ang buong usapan, at sa isang hindi inaasahang alok ay sinabi niyang, “Kailangan ko ng kontratang asawa, at kailangan mo ng pera. Pwede tayong magtulungan.” Sa kawalan ng ibang mapagpipilian, pumayag si Diana. Isang simpleng kasunduan lamang daw: walang emosyon, walang komplikasyon—pawang negosyo lang. Ngunit habang lumilipas ang mga araw, napapansin nilang hindi ganoon kadaling iwasan ang damdamin. Ang mga halik na dapat ay peke, tila tunay. Ang mga haplos na dapat ay scripted, nagiging totoo. Unti-unti, naguguluhan sila sa kung ano ang totoo at ano ang bahagi lang ng kontrata. At nang magsimulang pumasok ang pamilya ni Adrian sa eksena, naramdaman ni Diana na baka hindi talaga siya nababagay sa mundo nito. Kaya iminungkahi niyang lumayo na lang. Pero bakit gano’n na lang ang sakit sa dibdib ni Adrian? Kung peke ang lahat, bakit parang ayaw na niyang lumayo na lang.

"Berhenti kau, pelakor!" Teriakan itu mengguncang segalanya—dan dalam sekejap, Vania jatuh ke dalam pelukan dingin Kalan Namora, CEO yang kejam namun memesona. Dikhianati oleh keluarga. Ditinggalkan suami. Kehilangan bayi yang baru dilahirkannya. Hidup memaksanya menjadi ibu susu bagi Lowel, putra Kalan. “Aku hanya butuh susumu. Tidak lebih. Kontrak ini berakhir saat istriku sembuh.” Surat kontrak itu jatuh di kakinya seperti tamparan dingin. “Tenang, Tuan. Saya tahu tempat saya.” Tapi tak ada yang menyangka: Lowel si bayi jenius justru menjadi jembatan antara dua hati yang terluka. Kalan mulai terguncang. Vania mulai berharap. Lalu… bagaimana dengan Diana—ibu kandung Lowel yang perlahan sadar dari tidurnya?

"Ne confondez jamais les papillons dans le ventre avec le véritable amour, surtout si la personne qui les provoque cache un poison. Car lorsque la vérité éclate, l'aveuglement est tel que vous vous demandez comment vous avez pu être si naïve... Découvrez l'histoire de Diana, une optimiste qui a tout donné à la mauvaise personne - son cœur, sa confiance, et presque son âme."

Am Tag meiner Bindungszeremonie erwischte man meinen Gefährten und meine Schwester Rose dabei, wie sie sich in der Umkleidekabine der Brautjungfern paarten. Ich wurde zum Gespött des ganzen Rudels. Gerade als ich vor Scham im Boden versinken wollte, trat Alpha Nate vor. Er markierte mich vor aller Augen. Nach der Hochzeit umsorgte er mich liebevoll. Trotzdem blieben wir kinderlos. Erst durch künstliche Befruchtung wurde ich endlich schwanger. Er kümmerte sich noch aufmerksamer um mich. Selbst im Schlaf murmelte er „Liebling“ zu mir. Ich dachte, die Mondgöttin hätte uns dieses Glück geschenkt. Bis ich eines Tages ein Gespräch zwischen ihm und seinem Beta belauschte. „Du bist wirklich herzlos, Nate. Luna Diana ist so gut zu dir. Und du hast heimlich die Eizellen vertauscht, nur weil Rose Angst vor den Schmerzen hat? Du lässt Luna als Leihmutter austragen?“ „In zwei Monaten kommt das Kind zur Welt. Was hast du vor?“ Er schwieg einen Moment und seufzte dann: „Wenn das Kind geboren ist, gebe ich es Rose. Damit erfülle ich ihren Traum, Mutter zu werden.“ „Luna Diana werde ich sagen, das Kind sei tot geboren.“ „Sie ist nur eine verstoßene Omega. Ich bleibe ihr Leben lang bei ihr, das ist Entschädigung genug.“ Die ganze Zärtlichkeit, der ganze Schutz – alles war gelogen. Ich drehte mich um und vereinbarte einen Termin für einen Schwangerschaftsabbruch. Dieses widerliche Kind will ich nicht. Diese verlogene Ehe will ich noch weniger. Ich bin eine Omega des Rudels, aber kein Werkzeug, mit dem man nach Belieben umspringen kann.