eda owl house

"Matilah!! Matilah kau bersama ibumu," Teriakan itu menggema di setiap hembusan nafas Girgal. Nyatanya Pria dengan posisi tertinggi di kerajaan, berani mengucapkan itu di hadapan putranya yang telah dia buang. Girgal, adalah putra dari seorang raja agung kerajaan Jinxi. Namun, hidup Girgal menjadi sengsara berkat sang ayah sendiri. Girgal yang putus asa, kemudian bangkit demi membalas dendam. Seakan jantungnya hanya akan berdetak untuk melihat kematian Raja atau Ayahnya di tangan Girgal dengan peninggalan penting sang ibu untuknya menghadapi Raja Jinxi yang kejam. "Sebelum aku memenggal kepalamu, nikmatilah sisa hidupmu bajingan," Girgal yang hanya orang biasa, akan membuktikan dirinya menjadi pendekar yang terkuat dengan pedang pusaka terhebat menurut catatan harian sang ibu untuknya. Akankah Girgal menemukan pedang pusaka itu? Ayo simak cerita perjuangan hidup Girgal.

Dongeng masa lalu, mungkin juga fiksi masa depan. Di mana ilmu kanuragan dan ilmu pengetahuan berkembang bersamaan. Para Pendekar dan Ilmuan hidup berdampingan. Kapten Andromeda Nanggala adalah seorang kapten kapal perang sekaligus kapal jelajah Dewa Ruci. Seorang prajurit dari pasukan Union di galaksi Ursa Mayor. Ia bukanlah seorang prajurit biasa, melainkan juga seorang Pendekar tangguh yang sangat terkenal. Andromeda dan kru kapal tempur penjelajah yang ia pimpin adalah pahlawan perang pada masanya. Namun, keadaan berubah saat mereka tiba-tiba saja dianggap sebagai penjahat paling keji. kejahatan apa yang telah dilakukan oleh awak Dewa Ruci? Simak kisah mereka dalam, Pendekar Semesta : Kapten Andromeda

Fisik Ekawira memang lemah. Namun, dia memiliki takdir langit yang tidak dimiliki oleh kebanyakan pendekar. Kekuatan yang tertanam dalam tubuh Ekawira, menjadi pelengkap bagi pusaka Pedang Batu Selembur. Adiwilaga menciptakan sebuah pusaka, bernama Pedang Batu Selembur, yang kekuatannya mampu menghancurkan desa dengan satu kali ayunan saja. Namun, kekuatan itu tidak berguna, bagi mereka yang haus darah dan kekuasaan. Bagaimana kisah Ekawira dan Pedang Batu Selembur?

I made my way directly to the library with the present I had for Asher all nicely wrapped up, ready to be torn open. I was so excited and nervous at the same time. When I arrived at the library, no one was there. I sat there for a whole 20 minutes waiting for Mr. no show. I felt stupid for thinking he would actually come. I got dolled up for no reason at all. Maybe I’ll still meet my mate today. Then it won’t be for no reason. I got up from the table seat and went into the hall, hearing a lot of whispers regarding my new appearance. Some asking if I’m a new girl, others saying I’m trying too hard and others saying I look drop dead gorgeous. I didn’t know how to feel about myself. As I was wandering around the halls waiting for school to start, a smell hit me like a truck. It filled my lungs and took over my mind. It was the smell of after the rain had fallen. Petrichor. "Mate", I growled. I let the scent lead my feet to where my mate was. I was so excited and my palms are sweaty. It led me to the janitor’s closet and before I opened it I heard a moan. I put my ear to the door and heard shuffling. “Hurry Saige, I smell my mate, I can’t let her meet me like this.” I know that voice my heart skips a beat, fear and anger covers my heart like a blanket. It can’t be. It can’t be. There’s no way.