Filter By
Updating status
AllOngoingCompleted
Sort By
AllPopularRecommendationRatesUpdated
Fate Fighters

Fate Fighters

Godgem
Fate Fighters ‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍Alexandria stood watching them both, 'interesting, vampire guy wants to stay in Hollandis when he can't even control his thirst for blood' Alex thought. Alexandria is a wolf kid, her parents suspected she might have been deprived of powers, which is a curse to the werewolf clan one that could attract even a death sentence to the victim. Her parents decide to send her off to the human world, where she has to survive, with her unusual beauty, she goes through a lot. She later joins the National security and intelligence Academy in Hollandis_the human land where she learns to fight according to her parent's wishes. There she comes in contact with Regal the vampire prince, who had to escape his home after his father_the king, sudden death, he runs to Ben a human who is his father's friend and Alexandria's guardian. Alexandria is then stuck in the position of taking responsibility for him after knowing he is a vampire and could be dangerous to humans or refusing and sending him back to fang city, where he would either die or survive and come back for her. But they have one thing in common, to survive, they must both fight their unacceptable fate! "Regal Raymond, what do you want me to do, what if you harm someone, I can't always be there, who would take responsibility?" Ben asked, "she!" Regal said pointing suddenly at Alex. Alex, eyes widened in surprise "what?" Ben asked. "She would take responsibility for me" Regal repeated. "What! Me?" Alexandria exclaimed while eyeing him. "Why would I take responsibility for you? Who do you think you are Mister 'I know am handsome' huh? Alex mimicked. "Ben, she is incredibly strong, I just had a short encounter with her a while ago..."
Werewolf
2.1K viewsOngoing
Read
Add to library
PENGANTIN PENGGANTI

PENGANTIN PENGGANTI

"Hei, apa-apaan kamu? Siapa kamu?" teriak gadis yang sedang di tarik tiba-tiba oleh orang tidak di kenal begitu dia memasuki sebuah cafe. "Pleaseee, sebentar aja. Tolong bantuin aku sebentar ya Dek. Sepuluh menit, Lima menit, nggak ... nggak, dua menit," ujar pria muda yang menarik lengannya dengan wajah memelas. "Aku sedang terdesak dan tidak tahu harus minta tolong siapa lagi, tolong ya, Dek," ujar pria itu lagi karena dia di pelototin oleh gadis muda yang sembarang dia tarik. Karena tak kunjung di jawab, dengan keberanian yang datang entah dari mana, dia mendekat dan berbisik mengatakan maaf. Tangannya membelai rambut gadis itu dan mendekatkan bibirnya ke puncak kepala itu dan menciumnya. Entah apa tujuannya, tapi dia terlihat seolah-olah sedang memberi kekuatan pada gadis yang sedang di landa kebingungan itu. "Apa yang k--?" "Sttt, tolong berpura-puralah jadi kekasihku. Aku akan membalasnya dengan apapun yang kamu minta setelah ini. Aku lagi di awasi, sorry ya udah lancang pegang kepala kamu," jawab pria itu dengan nada penuh permohonan dan suaranya sangat halus dan terdengar tulus saat meminta maaf. "Lancang bangat malah," gumam gadis itu setelah mengingat bahwa selain di pegang dan di elus, kepalanya juga di cium. Dan sekarang, tangannya di gandeng tanpa permisi dengan begitu erat karena si pria juga khawatir gadis random yang di seretnya kabur tiba-tiba sebelum acara inti dari pencomotan random ini di mulai. "Sorry, nama kamu siapa, Dek?" "Ella!" "Tian, Sebastian," jawab pria itu nyaris berbisik walau gadis bernama Ella itu tidak menanyakan balik namanya. Pintu VIP di dorong dan Ella langsung berkeringat dingin begitu melihat beberapa orang sedang duduk melingkar di sebuah meja perjamuan yang cukup luas. Pria dan wanita, tua dan muda, semua mata menatap pada mereka yang baru saja menapakkan kaki di ambang pintu. "Mami, ini Ella. Pacar Tian."
Romansa
125 viewsOngoing
Read
Add to library
PREV
1
...
242526272829
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status