Filter dengan
Status pembaruan
SemuaSedang berlangsungSelesai
Sortir dengan
SemuaPopulerRekomendasiRatingDiperbarui
Ratu Drama

Ratu Drama

Primadona sekolah akan menikah tepat di hari libur kemerdekaan. Dia mengundang seluruh teman sekelas di grup kelas agar menghadiri pesta pernikahannya. Awalnya, aku berniat pura-pura tidak melihat undangan itu, tapi ternyata dia langsung menyebut namaku. "Clarisa, waktu SMA kamu selalu pura-pura jadi diriku, tapi aku nggak akan mempermasalahkannya. Aku harap kamu bisa datang untuk melihat pernikahan mewahku besok." Segera setelah itu, beberapa teman sekelas ikut menanggapi pesannya. "Primadona sekolah memang baik orangnya, pantas saja bisa menikah dengan anak dari Keluarga Wirawan. Dia bahkan bisa memaafkan orang sombong seperti Clarisa." "Apa orang seperti Clarisa pantas, menghadiri pernikahan primadona sekolah kita yang akan diadakan di vila? Jadi orang jangan terlalu baik." Mereka makin mengolok-olok Clarisa, hingga si primadona sekolah akhirnya muncul untuk menenangkan suasana. "Sudahlah, itu kan sudah lama sekali, aku juga sudah nggak mempermasalahkannya. Lagipula, Clarisa kan memang miskin dan jelek, kita jangan terlalu mengejeknya." Begitu dia berkata demikian, grup langsung dipenuhi pesan pujian. Orang-orang memuji betapa baik hati dan polosnya dia. Aku tertawa sinis. Dulu, si primadona sekolah itu selalu memasang citra bak putri konglomerat di sekolah. Dia bahkan memfitnahku, yang sebenarnya adalah putri keluarga konglomerat asli, sebagai seorang pembohong. Semua orang di sekolah sampai menghinaku. Saat membuka undangan elektronik darinya, aku baru sadar bahwa alamat pernikahannya berlokasi di vila milik keluargaku. Makin kuamati foto pengantin pria, makin aku merasa familier. Bukankah itu sopir suamiku? Aku tersenyum begitu menyadarinya, lalu membalas pesan di grup. "Baiklah, aku pasti akan datang di acara pernikahanmu."
Baca
Tambahkan
(Bukan) Menikahi Suamimu

(Bukan) Menikahi Suamimu

Camaraderie
“Dia adalah anakmu.” Deg! Wanita bergaun hitam itu mematung seketika. Menatap foto hasil USG dengan janin di dalam kantong rahim yang diserahkan oleh Darius padanya. “A--apa kau bilang?”Suaranya tergantung, merasakan pasokan udara di sekitarnya habis seketika sampai dadanya merasa sesak. Dia semakin mengepalkan tangannya sekuat tenaga, menggigit bibirnya kuat-kuat agar tangisannya tak pecah saat itu juga. Sakit yang didera olehnya bertahun-tahun kini semakin bertambah. Maniknya menatap bengis pria yang tengah menatapnya dengan penuh sendu. “Persetan!!! Kembalikan anakku, Biadab!!!” teriaknya nyaring, menerjang tubuh besar itu dan memukulinya sambil terus menangis menjerit, tak kuasa menahan rasa sedih dan terkejutnya. Bahkan dia yang baru saja pulih harus menyadari fakta yang terkuak. Menikahi pria beristri dan kini membunuh calon buah hatinya dengan tega. *** “Ceraikan saja suamimu itu, kau tak bisa berharap apa-apa darinya. Pria itu terlalu pengecut untuk menjelaskan kalau dirinya mandul.” Lakshmi mengangkat gelas kopinya, menyesapnya perlahan sambil menikmati pahitnya. Bahkan wanita yang duduk di depannya itu pun ikut tercengang. "Kau ingin merebutnya dariku bukan?" desisnya. Sontak pertanyaan itu membuat Lakshmi pun tergelak. Menertawakan pertanyaan bodoh itu sendiri. "Hah? Aku? Hahaha! Bahkan aku ingin melihatnya mati terpuruk," tekannya. Dia mengibaskan rambut panjangnya congkak. “Kenapa? Dia mencintaimu Lakshmi. Tak bisakah kau melihatnya?” “Mencintaiku? Aku tak pernah percaya cinta. Bahkan saat dia tega menikahiku di saat aku masih berusia belia.” Lakshmita Arjanti, wanita yang memiliki mimpi besar namun harus kandas karena pada akhirnya dia dijual melalui pernikahan dengan Darius Raymond Mahendra. Dendamnya yang mengakar semakin menambah rasa bencinya sendiri. Bagaimana dia membalaskan dendamnya di saat tahu kalau calon buah hatinya pun dikorbankan tanpa dia tahu?
Rumah Tangga
2.5K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
El Adiós Definitivo

El Adiós Definitivo

Mi prometido, Victor Blackwood, es el Don de la mafia que controla el bajo mundo de todo el país con mano de hierro. Para los demás, él es la personificación del poder. Pero para mí… era el amor hecho hombre. Nunca imaginé el precio de amar a un hombre como él. En el Día de San Valentín preparé sus comidas favoritas y lo esperé en casa. Sin embargo, las horas pasaron, el vino se enfrió… y su silla seguía vacía. Con un mal presentimiento, abrí la red social de Queenie Stone, su «hermana adoptiva», quien había publicado: «Solo bastó que le dijera que me sentía sola… para que viniera enseguida. Incluso, aunque derramé vino sobre él, no se enojó. Victor siempre ha sido así… La familia para él es lo primero, aunque eso signifique dejar a su novia esperando. Nunca me falla. Ojalá nada cambie». En la foto, la camisa de Victor estaba empapada a la altura de la cintura, y el pañuelo de Queenie descansaba de manera peligrosa cerca de su entrepierna… Él ni siquiera se había apartado… sino que solo la miraba con ternura. No hice ningún escándalo. Solo le di «me gusta» a su publicación y luego le envié un simple mensaje: «Terminamos.» Pero como siempre… lo ignoró. Después supe que, al ver mi mensaje, él se limitó a comentar: —Vivienne no puede vivir sin mí. Solo está haciendo un berrinche. Si la ignoro un par de días, volverá arrastrándose. Es fácil de contentar. Lo que él no sabía… era que yo solo era fácil porque lo amaba. Pero ahora que decidí irme, no hay vuelta atrás… No importa lo que haga.
Cerita Pendek · Mafia
1.7K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Flores Murcham sob a Lua, Espinhos Florescem na Escuridão

Flores Murcham sob a Lua, Espinhos Florescem na Escuridão

Na véspera do meu noivado, uma notícia bombástica explodiu nas redes sociais: a sugar baby do meu noivo tinha acabado de dar à luz. O escândalo estava em todo lugar. Antes mesmo que eu pudesse confrontar Thiago Monteiro, ele se antecipou a explicar com a calma de quem não devia nada: — Isso não passa de um acidente. Concentre-se no jantar de noivado. Além disso, seu pai está em estado terminal. Cancelar essa união agora não seria vantajoso para nossas famílias. Naquela noite, Thiago sequer apareceu no jantar. Em vez disso, postou no Instagram uma foto do recém-nascido. — Tenho cuidado do bebê, então não tenho tempo para você. Na minha família, há gerações só nasce um herdeiro por vez. Essa criança é muito importante. — Disse ele, limpando a boca do bebê com delicadeza, sem culpa. — Mas fique tranquila. Quando o bebê completar um mês, mando para a Inglaterra. Em ocasiões importantes, você pode aparecer como mãe dele. O título de Sra. Monteiro será sempre seu. Fixei o olhar na aliança idêntica à minha, agora um símbolo vazio. Soltei uma risada amarga: — Thiago, é melhor cancelarmos o noivado. Ele riu, carregado de desdém: — Vai causar tudo isso por bobagem? Pare de agir como criança. Sem hesitar, encerrei a videochamada e disquei o número particular de Henrique Monteiro, pai dele. — Ouvi dizer que procura uma nova esposa. Que tal considerar a mim? — Perguntei, acariciando meu ventre com um sorriso irônico. — Tenho fertilidade invejável. Quantos filhos quiser, posso dar. "A família Monteiro sempre teve tão poucos herdeiros que chega a ser melancólico. Acho que está na hora de eu garantir que Thiago ganhe mais alguns irmãos para animar as coisas."
Baca
Tambahkan
Jerat Cinta Sang Langit

Jerat Cinta Sang Langit

Saat tangannya makin maju mendadak ketegangan Bumi membuatnya menghentikan semua. Kalungan tangan Bumi di leher Langit melemah. Lalu turun. Keduanya bertatapan dalam kesenyapan. Hanya derasnya hujan yang terdengar makin menggila di luar sana. “Kenapa?” tanya Langit parau. Sumpah, ia tak suka dihentikan dalam keadaan seperti ini. “Kau tak suka?” tanya Langit kaku. Semakin erat memeluk pinggang Bumi dengan kedua tangan. Betapa tak enaknya dihentikan dalam keadaan ia sudah hampir memuncak. Namun, ia tahu ini tak baik. Ia terlalu liar untuk Bumi. Sinar mata Bumi seperti menghukumnya, masih saja ada kebencian di sana. “Kenapa kamu Bumi?” “A..., aku,” wajah Bumi menunduk. Ia tak mampu menolak sentuhan Langit. Hanya saja, bagaimanapun ia tahu tubuhnya menginginknanya. Setelah banyak hal yang dilaluinya menyakitkan beberapa bulan terakhir ini. Sangat menyakitkan dan membuatnya tak berani berharap lebih pada siapapun. Kedua tangan lentik itu menutup muka, membuat Langit bingung. Dibukanya tangan Bumi, mengangkat wajah gadis itu dan memaksanya untuk menatap mata elang miliknya. Di sudut mata, telah tergenang air yang siap tumpah. Bumi menahannya sekuat tenaga. “Hei,” digoncangkannya tubuh Bumi. Helaan nafas berat Bumi membuat Langit meneliti setiap lekuk wajah oval itu. “Kau kenapa?” Bumi hanya menggeleng. “Tak suka? Kau marah?” tanya Langit beruntun. Ia tak mau hanya karena perlakuannya Bumi menjadi dingin kembali dan malah membencinya. Hening. “Kita...,” kata Bumi tidak lanjut. “Iya, kita nggak ada komitmen apapun.” Langit menyadari itu. “A... aku....” “Kenapa?” “Aku nggak bisa,” kalimat Bumi bergetar. @@@ Dikhianati dan terpuruk membuat Langit dikirim papanya mengurus kebun bunga di desa. Tanpa sengaja bertemu Bumi, cewek dingin, cuek dan jutek yang ditemuinya di sana. Meski menyebalkan, Langit penasaran dengan gadis manis nan eksotis tersebut. Ada benci yang jelas-jelas diperlihatkan Bumi untuk Langit. Langit tak pernah tahu misteri apa yang membuat Bumi begitu membencinya. Siapa Bumi? Walau benci, kenapa terjadi keintiman di antara keduanya?
Romansa
1014.6K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Si Paling Galak, Tapi Hanya Manis di Depanku

Si Paling Galak, Tapi Hanya Manis di Depanku

Di sebuah kampus yang kelihatannya biasa aja, delapan mahasiswa dengan karakter yang saling bertolak belakang nggak pernah nyangka kalau pertemuan mereka bakal jadi titik balik hidup masing-masing. Aurelya, cewek yang terkenal galak dan susah didekati, cuma kelihatan kuat di luar. Raksa, cowok pendiam yang kelihatannya dingin, diam-diam punya cara sendiri bikin orang terpanggil ke arahnya. Mereka selalu bentrok, tapi setiap benturan justru bikin mereka makin sulit menjauh. Di sekitar mereka, ada teman-teman lain yang perlahan masuk ke pusaran cerita: Nayara yang misterius tapi punya hati paling lembut. Satya yang tenang dan selalu bisa baca suasana. Arya yang populer tapi rapuh tanpa ada yang tahu. Shafira yang sederhana dan jadi perekat kelompok. Keira dan Dewa yang ribut tiap hari tapi kalau jauh justru saling nyari. Vanya dan Elvano yang deketnya dimulai dari obrolan receh dan saling goda. Awalnya semua cuma terasa sebagai pertemanan ringan: kelas, tugas, nongkrong, saling ngeledek, dan konflik kecil khas anak kampus. Tapi makin lama, batas antara teman dan “lebih dari teman” mulai kabur. Perasaan pelan-pelan tumbuh, diam-diam, tanpa ada yang berani ngaku duluan. Sampai akhirnya masa lalu masing-masing kebuka sedikit demi sedikit— luka keluarga, trauma yang mereka tutup rapat, kegagalan, kehilangan… Semua itu bikin kelompok ini nyaris pecah karena salah paham dan ego. Beberapa hubungan mulai bersemi, beberapa hampir kandas. Ada yang saling suka tapi gengsi. Ada yang saling sayang tapi saling menjauh. Ada yang saling butuh tapi belum berani mengaku. Dan saat krisis terbesar datang— kehilangan, gosip, hancurnya kepercayaan, hilangnya seseorang dari lingkaran— mereka sadar satu hal: Cinta dan persahabatan nggak pernah tentang siapa yang paling kuat, tapi siapa yang mau tetap tinggal ketika semuanya runtuh. Perlahan… mereka belajar tumbuh. Buka luka yang selama ini ditutup. Belajar jatuh cinta dengan cara yang lebih dewasa. Dan berdamai dengan masa lalu masing-masing.
Romansa
10128 DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Menikah Muda

Menikah Muda

Sumpah demi apapun, aku jadi istri di umur 17 tahun dan masih KELAS 2 SMA. Baru kemarin ulang tahun dibeliin mobil baru, eh hari ini malah disuruh nikah. Parahnya lagi, calon suami yang dalam hitungan minggu bakal jadi suami aku itu... kakak kelas paling nyebelin, tengil, dan manusia yang hobi banget bikin hidup aku sengsara: Muh. Alif Shadiq. — Nazilla Atsira Chandra Dosa apa di umur semuda ini, aku bakal jadi suami? Diumur 18 tahun udah nikah, bagus kalo calon istri aku anak baik-baik. Lah ini, otaknya geser, cerewet, bawel, manja, dan hobinya bikin hidup gue ribet. — Muh. Alif Shadiq Nazilla—cewek imut, ekspresif, dan selalu jadi pusat perhatian di sekolah—harus menerima kenyataan pahit: hidupnya berubah 180 derajat setelah orang tuanya menjodohkan dia dengan Alif, kakak kelas dingin, kaku, dan anti-sosial yang bahkan nggak pernah diajak ngobrol di sekolah. Dua dunia yang bertolak belakang dipaksa bersatu dalam ikatan pernikahan dini. Nanas yang ceria dan penuh warna, harus belajar menghadapi Alif si “manusia kulkas” yang nyaris nggak pernah menunjukkan emosi. Awalnya, mereka cuma saling menghindar dan saling sindir. Tapi, perlahan, mereka mulai menemukan sisi lain satu sama lain: Nanas yang ternyata nggak cuma cerewet, tapi juga tulus dan setia; Alif yang di balik sikap dinginnya, diam-diam perhatian dan protektif. Di tengah drama sekolah, geng sahabat yang super heboh, dan keluarga besar yang penuh ekspektasi, Nanas dan Alif harus belajar menerima, memahami, dan—siapa tahu—mencintai. Tapi, mampukah dua remaja yang bahkan belum lulus SMA ini bertahan menghadapi dunia yang terlalu cepat memaksa mereka dewasa? Menikah muda bukan akhir cerita, tapi awal perjalanan penuh tawa, air mata, dan kejutan yang nggak pernah mereka bayangkan Terima kasih banyak udah menunggu dari 2016 sampai 2025 ini, novelnya aku edit lebih baik lagi dari awal banget. Mohon dukungan dan masukannya yaa.
Romansa
9.811.8K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Hola Ex, Ahora Soy tu Madrastra

Hola Ex, Ahora Soy tu Madrastra

En vísperas de la boda, la noticia de que la amante del prometido había dado a luz se volvió un escándalo. Julian Espinoza no esperó a que yo lo confrontara y habló con indiferencia. —No fue más que un accidente. Tú encárgate primero de la fiesta de compromiso. —Además, tu papá está en fase terminal de cáncer de estómago. Cancelar la alianza ahora no le conviene a ninguna de las dos familias. Esa misma noche faltó a la cena de compromiso, pero en sus redes sociales subió la foto de un bebé envuelto en mantas. Cuando marqué una videollamada, apareció dándole de comer con un biberón al recién nacido. —Últimamente estoy cuidando al niño y no tengo tiempo para ti. Ya sabes, en mi familia solo queda una rama masculina, el hijo es prioridad. Limpió la leche de la comisura de los labios del bebé y añadió: —Pero tranquila, cuando cumpla el mes lo mando a Inglaterra. En las fiestas importantes basta con que te muestres como si fueras su madre. El lugar de señora de la familia Espinoza siempre será tuyo. Yo me quedé mirando el anillo en su dedo anular, idéntico al mío, y solté una risa. —Este compromiso queda anulado. Él bufó con frialdad: —Armas tanto escándalo por una tontería. No seas tan caprichosa. Colgué de golpe la videollamada y marqué al número privado de su padre. —Dicen que anda buscando nueva esposa, ¿por qué no me considera a mí? Acariciando mi vientre, solté una risa baja: —Después de todo, tengo facilidad para embarazarme; los hijos que usted quiera, se los puedo dar. Qué soledad la de una familia con un solo heredero. Yo misma le daré varios hermanos para que al menos haya ruido en la casa.
Baca
Tambahkan
Sebelumnya
1
...
222324252627
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status