Ikhlaskan Hatimu, Aku Pergi!

Ikhlaskan Hatimu, Aku Pergi!

By:  Kirana Quinn  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
34Chapters
548views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Seorang gadis penjual pakaian bekas diminta menikah dengan seorang pemuda yang tak di kenalnya, dan anehnya permintaan itu datang dari wanita yang menjadi pelanggan pakaian bekas bernama Akila. Permintaan yang tiba-tiba itu ditolaknya mentah-mentah. Tapi demi ayahnya yang membutuhkan biaya operasi akhirnya di terimanya juga permintaan gila itu. Zahira nama gadis penjual pakaian bekas itu bahkan tak tahu seperti apa calon suaminya, sudah tua atau cacat yang penting dia bisa membayar biaya operasi ayahnya yang kecelakaan akibat truk yang di bawanya masuk jurang. Zahira di dandani secantik mungkin, dia bahkan tidak ingin melihat bagaimana bayangan wajahnya di cermin setelah memakai makeup pengantin. Zahira baru mengangkat kepalanya saat mempelai pria datang bersama keluarganya. Zahira terperangah karena pria yang akan menjadi suaminya bagaikan pangeran dari negeri dongeng. Tampannya tak bisa di samakan dengan pemain sinetron favoritnya. Zahira ingin lari meninggalkan pesta pernikahan yang menurutnya tidak benar ini, pasti ada sesuatu yang terselubung karena Akila pernah menunjukkan foto kekasihnya yang berada di latar walpaper ponselnya. Bagaimana mungkin Akila memintanya menikahi kekasihnya sendiri yang bernama Fajar seorang pengusaha muda real estate terkemuka di Indonesia. Ada apa sebenarnya? Pikirannya terus berkecamuk antara pergi dan tak menengok lagi ke belakang atau melanjutkan pernikahan ini.

View More
Ikhlaskan Hatimu, Aku Pergi! Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
34 Chapters
1. Penjual Pakaian Bekas
"Aku terima nikahnya Zahira Alesha binti Mulyono dengan mas kawin sebuah cincin emas lima gram tunai," Fajar mengucapkan ijab Qabul dengan suara lantang."Sah?! tanya penghulu."Sah!" seru tamu undangan serempak.Mendengar seruan itu membuat Zahira terkejut, dia tidak bermimpi. Ini nyata, ayahnya sedang terbaring menjalani operasi patah tulang sehingga walinya di wakilkan kepada wali hakim dari kantor urusan agama setempat."Suami Zahira tampan ya? Beruntung sekali dia, penjual pakaian bekas tapi dinikahi pengusaha tampan!" bisik tetangga depan rumahnya."Kalau wajah sih tak masalah, Zahira juga cantik kok, yang salah itu profesinya," ucap tetangga lainnya.Semua omongan itu begitu menyakitkan telinga Zahira, ingin rasanya dia melabrak ibu-ibu hebring itu. Zahira teringat ibunya, dia khawatir ibunya akan mendengar obrolan itu. Dia mengangkat kepalanya mencari keberadaan sang ibunda tercinta, tak sengaja matanya sempat beradu dengan pria yang baru saja sah menjadi suaminya.Ternyata ib
Read more
2. Kawan Baru
""Lima puluh ribu saja, ayo siapa yang mau beli, murah meriah, pak, mari!" Zahira menjalani profesi barunya."Berapa yang ini?" seorang pria menanyakan harga celana pendek jeans yang terlihat masih baru."Lima puluh ribu saja pak!" jawab Zahira."Yang ini satu ya?" kata pembeli itu sambil melingkarkan sebuah celana pada lehernya."Ini kira-kira ukurannya berapa ya?" tanya pria itu, walau selingkar leher tapi dia masih ragu."Itu ukuran tiga dua pak," jawab Zahira."Ini mbak, saya ambil yang ini," pria itu menyerahkan selembar uang seratus ribu "Ini kembaliannya pak!" "Untukmu saja!" kata pria itu lalu berjalan pergi.Zahira semakin bersemangat, "Bapak cari ukuran berapa pak? Lagi-lagi seorang pembeli sedang melihat-lihat celana pendek."Ukuran tiga empat!""Yang kayak itu ya pak?" tunjuk Zahira pada sebuah celana yang tergantung terpisah dari lainnya."Iya kalau ada!" Zahira mencari di deratan celana jeans ukuran besar."Ini pak ukuran tiga empat!" Zahira menyerahkannya.Di sudut
Read more
3. Kehendak yang Kuasa
Pagi-pagi sekali, Zahira sudah bersiap-siap pergi berjualan lagi, hari ini dia sangat bersemangat karena kemarin saat hari pertama bekerja, jualan mereka laris manis."Ma, pagi ini aku nggak bisa ke Rumah Sakit soalnya mau melakukan pembongkaran pakaian yang baru datang, setelah pembongkaran aku akan kesana, aku pergi dulu!" pamit Zahira sambil mencium tangan ibunya.Melihat semangat anaknya yang tinggi membuat Naning hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk putrinya. Pagi ini Naning hendak memasak makanan yang akan di bawanya ke rumah sakit, untunglah Zahira sebelum pergi jualan sudah membersihkan rumah dan pekarangan.Tiga puluh menit kemudian, Naning mandi dan bersiap-siap ke Rumah Sakit. Namun langkahnya terhenti tatkala seseorang mengetuk pintu dan mengucapkan salam."Waalaikum salam, mari masuk!" Nampak olehnya sepasang suami isteri dengan pakaian mentereng datang bertamu ke rumahnya. Walau tak mengenal mereka, Naning tetap mempersilakan mereka masuk."Mari silakan duduk!" Sete
Read more
4. Perdebatan
Sepanjang jalan pak Handoko dan Nyonya Nagita berdebat terkait upaya perjodohan Fajar dan Zahira."Papa sih, harusnya papa mendukung mama untuk menyatukan mereka, ini malah papa mendukung nyonya Naning, sepertinya mereka dari keluarga baik-baik pa," ucap Nagita sebal.Menurut nyonya Nagita, walau baru saja mengenal keluarga itu tapi dari penolakan secara halus nyonya Naning membuatnya bisa menilai jika mereka bukan keluarga mata duitan. Berbeda dengan kekasih Fajar sekarang, Nagita sangat tidak menyetujuinya."Dengar ma, nyonya Naning benar, sekarang bukan zamannya menjodohkan anak-anak, biarkan mereka memilih sendiri pasangan hidupnya, yang akan menjalani rumah tangga itu anak-anak kita ma," nasehat tuan Handoko.Mendengar nasehat itu bukan meredakan amarah isterinya tetapi malah menyulut emosi sang isteri."Oh jadi papa lebih mendukung wanita yang bernama Akila itu? Sampai matipun mama tak akan menyetujuinya, atau jangan-jangan papa memang tertarik juga dengan gadis itu?!" tuduh Nagi
Read more
5. Penolakan
Setelah menyerahkan pesanan Akila, Zahira meminta izin pada pemilik dagangan untuk menjenguk ayahnya di Rumah Sakit."Ibu, aku hanya sebentar saja, aku hanya ingin tahu kapan rencana operasi ayahku!""Baiklah jangan lama," kata pemilik dagangan."Bareng aku saja, kebetulan aku pakai grab," tawar Akila.Berhubung Zahira di buru waktu, dia menerima tawaran Akila."Ayahmu sakit apa?" tanya Akila."Papaku mengalami kecelakaan dan tulang kakinya ada yang retak jadi harus di operasi!" jawab Zahira sedih."Oh kasian, kapan operasinya?" tanya Akila lagi."Tergantung dari biayanya sih, bukankah sekarang ini jika punya uang semuanya akan mudah!" jawab Zahira Akila merasa kasihan namun dia tak bisa berbuat apa-apa.Mobil berhenti depan Rumah Sakit, Zahira segera turun."Makasih tumpangannya!"Akila dan Zahira saling melambaikan tangannya.Zahira menuju ke kelas tiga dimana ayahnya di rawat tetapi kata penjaga pasien lain mengatakan jika ayahnya sudah di pindahkan ke ruang VIP.Dahi Zahira berke
Read more
6. Solusi
Walau sudah dilarang untuk tak kembali ke apartemen, Fajar tetap memaksakan diri untuk pergi."Papa, aku mohon izinkan aku untuk menenangkan diri di apartemen, aku sayang kalian semua. Aku tak ingin membuat mama sakit," Fajar memohon dengan wajah memelas."Pergilah, papa yang akan menjelaskannya pada mamamu, tapi ingat pertimbangkan kembali apa yang papa tawarkan padamu," ucap Handoko.Fajar mengangguk, dia segera bergegas dan masuk ke dalam mobilnya lalu keluar. Satpam membukakan pintu garasi.Nagita turun dari tangga, sebelum emosinya tersulut Handoko langsung menggandengnya naik lagi ke lantai dua."Tenangkan hatimu, biarkan dia berpikir. Bukankah kau hanya menolak Akila saja, jadi tak perlu ada yang dirisaukan!"'Tapi bagaimana dengan Ajeng yang akan datang besok?" tanya Nagita sedikit melunak."Belum ada kesepakatan, masih tahapan perkenalan, aku yang akan menjelaskan pada mereka, jodoh itu sudah ditentukan Tuhan jadi bersabarlah!""Bagaimana jika jodohnya Akila!""Imanmu dimana
Read more
7. Bertemu calon mertua
Akila segera mengabari Fajar jika rencana mereka berhasil. Dia juga sudah menanyakan nama lengkap Zahira dan alamat lengkapnya. Setelah dipikir-pikir, apa yang ditawarkan Akila cukup masuk akal, dia bertekad akan menceraikan Zahira setahun kemudian setelah proses pengalihan perusahaan itu beralih padanya.Zahira saking gugupnya, bahkan lupa bertanya apa pekerjaannya dan dimana. dia tinggal. Akila hanya berkata jika orang tua pria itu akan segera menghubunginya.Fajar pagi-pagi sudah kembali ke rumahnya. Melihat kedatangannya, Handoko dan Nagita saling pandang."Apa aku bilang, dia pasti sudah memikirkan semuanya.""Dimana mama dan papa bi?" tanya Fajar pada maid."Di ruang makan tuan!" jawab pembantu di rumah mereka.Fajar menuju ruang makan dimana ayah dan ibunya sedang sarapan pagi."Ayo makan, bi buatkan jus wortel buat Fajar!" pinta Nagita.Fajar tersenyum melihat perhatian ibunya, pasti ibunya berpikir dia menerima perjodohan itu. Fajar senyum-senyum sendiri. Handoko melihat seny
Read more
8. Makanan mewah
Betapa terkejutnya Handoko dan Nagita mendengar penuturan Zahira. Perjanjian apa? Bukankah Fajar dan Zahira belum pernah bertemu, siapa yang membuat perjanjian dengannya?"Perjanjian apa nak, kalau memang semuanya sudah disepakati kami pasti akan memenuhinya," ucap Handoko hati-hati."Pernikahannya hanya setahun dan setelah menikah saya bisa kembali ke rumah mama dan papa.""Kami lupa perjanjiannya, tapi sepertinya tidak seperti itu. Apakah Fajar yang memberitahukan hal itu?" tanya Handoko. Dia tidak begitu terkejut mendengar penuturan Zahira."Bukan Fajar tapi Akila!" jawab Zahira pelan.Handoko melirik isterinya yang terbelalak, dia mengedipkan matanya untuk mencegah istrinya itu bicara."Apakah kalian bersahabat?" pertanyaan yang simpel dari tuan Handoko membuat Zahira sedikit nyaman."Tidak terlalu dekat!" "Akila tidak memberitahumu siapa Fajar?""Tidak, lagian saya juga tidak begitu tertarik yang penting ayah saya bisa secepatnya di operasi!"Akhirnya Handoko mengerti dengan kea
Read more
9. Operasi Berhasil
Ruang operasi menyala, menandakan jika operasi sedang berlangsung. Nampak Zahira dan ibunya menunggu di depan ruang operasi, nampak pula para pengunjung lain sedang menanti keluarganya di operasi.Zahira merasa sangat tidak tentram, dia bergerak gelisah, sesekali berdiri lalu duduk. Ibunya memperhatikan tingkahnya ini."Jangan khawatir nak, percayalah papamu akan baik-baik saja. Dokter yang menangani papamu seorang profesor dari Amerika, yakinlah ayahmu akan sembuh seperti sediakala."Zahira bahagia mendengarnya tapi di lubuk hatinya yang paling dalam mengatakan penyesalan, "Maafkan aku ma, semua kulakukan demi mama dan papa. Jika nanti suamiku cacat tolong jangan menghujatnya."Dalam hati Naning berkata, "Maafkan mama nak, semua mama lakukan demi kebaikan kita semua, keluarga itu tidak bersalah. Ini sudah menjadi ketentuan Takdir, jika mama menolak bantuan mereka nanti bagaimana nasib kita nak. Mama menyembunyikan semua ini darimu agar kau tak membenci orang lain."Mereka berdua memi
Read more
10. Lamaran
Sekuat tenaga Naning menahan rasa penasarannya pada Zahira, mereka kembali ke rumah sebelum magrib. Zahira segera membersihkan rumah, lalu mandi dan bersiap-siap untuk sholat. Dia tak banyak bicara membuat ibunya terus bertanya-tanya dalam hati.Menjelang jam tujuh malam, terdengar ketukan di pintu dan ucapan salam."Assalamu alaikum!""Waalaikum salam!" jawab Naning dan segera membuka pintu.Dia tertegun saat melihat tuan Handoko dan ibu Nagita sudah berdiri di depan pintu rumahnya. Karena terlalu serius memikirkan Zahira sehingga dia tak mendengar deru mobil yang berhenti di halaman rumahnya."Mari masuk pak, Bu!"Naning mempersilahkan tamunya duduk di kursi, dia sendiri bergegas ke dapur untuk membuat teh. Sesaat dia menengok ke dalam kamar untuk melihat Zahira.Naning membawakan teh untuk tamunya, kemudian dia mengambil biskuit yang dibeli Zahira di toko depan Rumah Sakit."Mari di minum tehnya, maaf saya hanya bisa menyediakan ini!""Ini sudah cukup kok Bu, ibu sendiri ya di ruma
Read more
DMCA.com Protection Status