Jung Dream Theory

"Pasangan seperti kita tidak butuh cinta, yang kita butuhkan status, harta, dan kekuasaan." Keluar dari kandang harimau dan masuk kandang buaya. Itulah perumpamaan pernikahan Meilavia Cokroaminoto dengan dosen Fakultas Teknik, Tresna Kartadinata. Setelah menolak perjodohan konyol dengan anak ustadz, Mei justru menerima pernikahan kontrak dua tahun yang ditawarkan Tresna. Tak hanya saling menguntungkan, mereka juga merasa saling melengkapi dalam meraih ambisi masing-masing. Tapi, tak selamanya bahtera berlayar, karena ada masanya ombak ego dan karang cinta belum usai itu hadir menguji keyakinan. Pada akhirnya, apakah bahtera pernikahan atas azaz win-win solution ini akan selamanya berlayar, atau justru karam dihantam karang perceraian? Follow media sosialku juga yuk! Instagram/Twitter/Facebook : @inioceanisa

Yudis terperangkap dalam sebuah taruhan konyol yang diciptakan oleh teman-temannya. Demi menyelamatkan harga diri, pria tiga puluh tahun itu nekat menikahi perempuan yang sama sekali tak ia cintai. Laila Maharani, gadis berperangai lembut itu tak tahu jika dirinya dinikahi karena taruhan. Kehidupan Yudis yang penuh rahasia, membuat sang istri, Laila penasaran dan mencoba mencaritahu tentangnya. Hal itu menjadikan Yudis geram pada sang istri yang terus ikut campur perihal hubungannya dengan sang ibu yang tidak baik-baik saja. Sementara itu, di tengah kekisruhan rumah tangganya, muncullah wanita dari masa lalu Yudis. Mona janda satu anak itu menawarkan kembali pada Yudis untuk memperbaiki hubungan mereka yang sempat kandas.

The innocent and romantic Gemma Wakefield overhears Declan Starr, a notorious playboy and the CEO of the company where she works, saying some terrible sexist things about women to his friend. Tired of his way of behaving, Gemma is set out to teach him a lesson and unleashes a media storm against Declan. She announces to the newspapers that Mr. Starr is finally going to settle down and get married… to her. What is going to follow is a tornado with more fury than she’d ever expected, since Declan is not going to take the news calmly. He’s furious and decides to demand that she act as his real fiancée as payback. What follows is going to change both their lives forever.

Angel merasa hambar dalam pernikahan tanpa anak dengan suaminya. Sebagai anak konglomerat dan punya kehidupan yang suskes secara finansial, Angel merasa rumah tangganya kurang bahagia dengan suaminya, Nick. Ketidakcocokan meruncing di antara mereka apalagi kedudukan Angel lebih sukses dibanding sang suami. Hingga suatu hari datanglah Bara, CEO yang menawarkan gairah lebih liar dengan maksud terselubung. Sejak detik itu, kehidupan pernikahan Angel berubah 180 derajat.

Yura wanita muda yang harus terjebak dalam percintaan orang dewasa. Sampai mendapat sebutan perebut laki orang (pelakor) diusia yang baru menginjak 20+. Terlibat dalam skandal perselingkuhan atasanya di tempat magang mengharuskan Yura untuk dinikahkan dengan pria asing. Bahkan calonya ini tidak bisa terlepas dari jeraratan cinta wanita yang terlebih dahulu hadir di kehidupan pria ini. Kehidupannya semakin rumit ketika Yura dituduh menjadi dalang insiden yang menimpa kekasih calon suaminya. Bahkan sang calon suami bersumpah untuk membuat Yura hidup dengan penyesalan. Akankah Yura mampu membuka mata hati calon suaminya dan memecahkan segala prasangka buruk tentang dirinya.

If you started having hyper realistic dreams about a boy you've never met, living in a land you've never visited, your first reaction probably wouldn't be to leave home and everything you know just for the small chance of finding him, right? You would just convince yourself they were just dreams, and you were going crazy. I mean, no rational person would swim through a portal, enter another world, and discover not only is their dream boy very much real, but they have another soul mate anxiously waiting for the day you save their people and lead them in the new age. Right?

kepercayaan yang Syaila berikan kepada sang suami ternyata tidak membuat pernikahannya baik-baik saja. Azka, sang suami yang ia bangga-banggakan selama ini mengkhianatinya. Berselingkuh dengan sekretaris barunya. Hal tersebut tentu membuat Syaila terluka. Ia mengajukan gugatan perceraiannya. Naas, rencananya harus tertahan karena sang ayah tidak menyetujui perceraian itu. Sebab hubungan bisnis yang sudah lama terjalin dengan keluarga Azka. Haruskah Syaila menentang keinginan sang ayah untuk kebahagiaannya sendiri atau ia lebih memilih memaafkan Azka walaupun hatinya tidak rela? Nantikan kelanjutan ceritanya!

Perjodohan seorang Gus selalu menjadi kisah klasik dalam percintaan di keluarga Pesantren. Perjodohan itulah yang memisahkan cinta antara Gus Nadzim dan Aricha. Gus Nadzim dan Aricha dipertemukan kembali oleh takdir setelah lima tahun terpisah, dalam kerjasama pengelolaan event pernikahan salah satu klien Wedding Organizer mereka. Pertemuan yang diliputi kesalahpahaman, intimidasi, dan cinta yang tetap membuncah ini mampu mengaduk-aduk rasa, menjungkirbalikkan logika, dan mengorek luka. Keindahan destinasi Karimunjawa yang menyimpan banyak kenangan justru menambah perih luka yang tertinggal di hati keduanya karena sama-sama menggenggam rasa itu dengan sangat kuat. Bagaimanakah kelanjutan kisah percintaan mereka setelah lima tahun terpisah, sementara ada Gus Yasser yang masuk dalam kehidupan Aricha?

Karen had the simple life of a servant and a Novice Mage until the day that the kingdom was attacked. Join her as she ventures into a new world of danger, treachery, and maybe even love. The search for the key to the Zargan defeat pushes our heroine to the edge- Will light or dark overcome her?

Seven years I spent with Jason Shaw, but I never got a ring. Rather, all I received was an invitation to another person's wedding. That day, as a wedding planner, I was at the rehearsal, making last-minute adjustments. Looking up, I saw the man whom I waited every day to reply to my messages, walking down the aisle, arm in arm with another bride. "Her boyfriend had something urgent come up, so I'm filling in for him," he said, standing straight, his tone light, a small smile on his lips. But his eyes couldn't hide the hurt, like a child who lost his favorite toy. As if that wasn't enough, he told me to hand over my wedding plan. He patted me on the shoulder, saying sincerely, "There's no rush for us. We've got plenty of time. I promise I'll give you an even better wedding. Just help me out this time. It's not like I'm not going to marry you." He didn't know that I had revised the wedding plan hundreds of times, even counted and recounted the bouquets seven times. To me, it wasn't mere work—it was a dream I held for five long years. I didn't argue anymore, just quietly stepped aside. Later, I lay alone in a hospital bed, listening to the rain tapping against the window from outside. I counted each drop as the hours slipped through my fingers. Perhaps those who worked so hard to create happiness for others had lost the right to their own happiness.