Filter dengan
Status pembaruan
SemuaSedang berlangsungSelesai
Sortir dengan
SemuaPopulerRekomendasiRatingDiperbarui
Gadis Luka Tanpa Cinta

Gadis Luka Tanpa Cinta

Cicilia Fajar J
Memori beberapa waktu lalu terputar di kepala Lova. "Semua orang benci sama Lova." "Kenapa?" "Karena Lova tukang ngadu." Mata Lova terpejam dengan bibir bawah bergetar. "Lo jangan mati!" teriak Lova histeris. ***** Seorang pria dengan topi biru tersenyum, "Gue kembali, Senja." "Lo sedikit terlambat."
Young Adult
103.9K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Jerat Cinta Sang Langit

Jerat Cinta Sang Langit

Saat tangannya makin maju mendadak ketegangan Bumi membuatnya menghentikan semua. Kalungan tangan Bumi di leher Langit melemah. Lalu turun. Keduanya bertatapan dalam kesenyapan. Hanya derasnya hujan yang terdengar makin menggila di luar sana. “Kenapa?” tanya Langit parau. Sumpah, ia tak suka dihentikan dalam keadaan seperti ini. “Kau tak suka?” tanya Langit kaku. Semakin erat memeluk pinggang Bumi dengan kedua tangan. Betapa tak enaknya dihentikan dalam keadaan ia sudah hampir memuncak. Namun, ia tahu ini tak baik. Ia terlalu liar untuk Bumi. Sinar mata Bumi seperti menghukumnya, masih saja ada kebencian di sana. “Kenapa kamu Bumi?” “A..., aku,” wajah Bumi menunduk. Ia tak mampu menolak sentuhan Langit. Hanya saja, bagaimanapun ia tahu tubuhnya menginginknanya. Setelah banyak hal yang dilaluinya menyakitkan beberapa bulan terakhir ini. Sangat menyakitkan dan membuatnya tak berani berharap lebih pada siapapun. Kedua tangan lentik itu menutup muka, membuat Langit bingung. Dibukanya tangan Bumi, mengangkat wajah gadis itu dan memaksanya untuk menatap mata elang miliknya. Di sudut mata, telah tergenang air yang siap tumpah. Bumi menahannya sekuat tenaga. “Hei,” digoncangkannya tubuh Bumi. Helaan nafas berat Bumi membuat Langit meneliti setiap lekuk wajah oval itu. “Kau kenapa?” Bumi hanya menggeleng. “Tak suka? Kau marah?” tanya Langit beruntun. Ia tak mau hanya karena perlakuannya Bumi menjadi dingin kembali dan malah membencinya. Hening. “Kita...,” kata Bumi tidak lanjut. “Iya, kita nggak ada komitmen apapun.” Langit menyadari itu. “A... aku....” “Kenapa?” “Aku nggak bisa,” kalimat Bumi bergetar. @@@ Dikhianati dan terpuruk membuat Langit dikirim papanya mengurus kebun bunga di desa. Tanpa sengaja bertemu Bumi, cewek dingin, cuek dan jutek yang ditemuinya di sana. Meski menyebalkan, Langit penasaran dengan gadis manis nan eksotis tersebut. Ada benci yang jelas-jelas diperlihatkan Bumi untuk Langit. Langit tak pernah tahu misteri apa yang membuat Bumi begitu membencinya. Siapa Bumi? Walau benci, kenapa terjadi keintiman di antara keduanya?
Romansa
1014.3K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Kembalinya Duchess Muda

Kembalinya Duchess Muda

Iris lavender itu menatap penuh kecewa. Hati yang sakit seolah diiris belati. Air mata berjatuhan sebagai upaya terakhir penolakan. Meski begitu, pemandangan di depan mata tak berubah sedikitpun. “Kenapa?” kata terakhir sebelum kelopak mata tertutup. Pengkhianatan. Tindakan tercela yang membuat orang-orang jatuh ke lembah penuh dendam. Sebagai orang yang pernah mengalaminya, Kalista tak meragukan kebencian yang diakibatkan oleh sebuah pengkhianatan. Kematian yang datang menjadi akhir. Pertanda dendam di hati tak dapat di balaskan. Namun tidak disangka, kesempatan kedua datang begitu saja. Membuat gejolak di dada terasa gelisah. “Pengkhianat?” “Mari kita lihat, siapa yang kali ini akan menang."
Fantasi
104.8K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Kematian Tragisku Menyadarkan Kakakku

Kematian Tragisku Menyadarkan Kakakku

Saat tubuhku dimutilasi, aku berusaha untuk menelepon kakakku. Ketika aku hampir kehilangan kesadaran, dia menjawab panggilan dengan kesal. "Ada apa lagi?" "Kak, tolong ...." Sebelum aku selesai berbicara, dia sudah menyelaku. "Kenapa kamu begitu suka berulah? Pesta ulang tahun Yeri akan diadakan pada akhir bulan. Kalau kamu nggak datang, aku akan menghabisimu!" Setelah berkata demikian, dia langsung mengakhiri panggilan. Aku sudah tidak sanggup menahan rasa sakit dan memejamkan mata untuk selamanya, air mata masih mengalir dari sudut mataku. Kak, kamu tidak perlu membunuhku, aku sudah mati.
Cerita Pendek · Realistis
8.4191.1K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Menjadi Sugar Baby

Menjadi Sugar Baby

Untuk mengobati ibunya yang sakit keras, Ara terpaksa menjadi sugar baby. Alih-alih menjadi sugar baby untuk Om-Om kaya raya yang berduit, ternyata Ara malah menjadi sugar baby untuk dosennya sendiri. Dosen dengan status duda anak satu, yang berada di mata Ara adalah pria hebat nan berkharisma, kenapa harus menyewa seorang sugar baby seperti Ara?
Romansa
681 DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Di Balik Senyum Istri

Di Balik Senyum Istri

“Laki-laki itu tidak perlu ijin istri untuk menikah lagi,” katanya. Mendengar ucapan Ayah bisa kulihat Ibu malah tertunduk lagi, ada apa sebenarnya? kenapa dia hanya diam tanpa suara? “Dari sekian banyak sunah nabi kenapa harus poligami, Riana biar kutanya langsung padamu, bersediakah kamu jadi istri kedua suamiku?” “Hmm, aku, tolong kasih aku waktu, aku engga bisa ngasih keputusan sekarang,” jawab Riana. “Kenapa nak Riana bukannya kamu dan Bagas sudah saling kenal, bukankah kalian sudah dekat sejak kuliah?” tanya Ayah mertua. Hah? Apa ini jadi mereka pernah dekat? Kenapa hidup serumit ini. Lagi-lagi aku hanya bisa tersenyum menyaksikan permainan takdirku. “Kenapa Dek, kenapa kamu malah senyum,” Mas bagas menatap heran ke arahku, raut mukanya tampak gelisah mungkin dia takut aku akan meledak. “Kenapa dunia ini begitu sempit Mas? kamu sendiri gimana? maukah menikahi mantan teman sebangkuku?” Aku harus memastikan ini sendiri disaksikan kedua orang tuanya. Dia lagi-lagi tak menjawab. “Tentu saja suamimu tidak akan menolak menikah dengan wanita cantik seperti Riana, toh mereka juga sudah saling mengenal,” sambar ayah mertuaku. “Kalau tolak ukur menikahi wanita hanya dilihat dari kecantikannya, apakah setelah menikah ada jaminan dia akan memiliki anak laki-laki, kalau tidak bukankah semuanya sia-sia.” Rasa sakit tak melulu harus ditampakkan dengan air mata, dan senyum tak selamanya memiliki arti bahagia. Senyum itu mampu menghilangkan luka walau hanya sekejap. Memberikan kekuatan baru agar aku bisa lebih kuat menghadapi kenyataan pahit.
Rumah Tangga
1075.6K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Love

Love

NadraMahya
Pertamakali melihatnya aku terpesona. Kedua kali aku menatap bola mata indah itu aku tahu aku jatuh cinta. Pada dia yang menarik aku dari pusat tempat ku berpijak. Namun sayang aku tidak berani mengatakan kepada gadis pemilik senyum manis itu. Kenapa ? Karena aku lumpuh. Aku memang kaya, dari keluarga terpandang, namun mampukah aku memiliki tulus cintanya ? Dengan kondisi diriku yang cacat ini.
Romansa
1013.5K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
TEMPE GORENG DI MEJA MEWAH MENANTU (Fobia Miskin)

TEMPE GORENG DI MEJA MEWAH MENANTU (Fobia Miskin)

"Lima belas ribu, Mas? Yang benar saja. Besok kamu tahu kan, kalau ibuku mau datang?" Kedua alis Aira naik ke atas dengan mata melebar.  "Kenapa? Apa ada yang salah? Terus ... kalau orang tuamu datang, kita mau menyambut seperti ratu, menyediakan ikan, daging, udang, cumi, begitu? Kita hidup harus hemat. Nggak peduli siapa yang datang. Bukankah orang kampung juga menyambut tamu dengan hidangan seadanya?"
Rumah Tangga
107.3K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Hati Biru Affa

Hati Biru Affa

Affad DaffaMage
“Kenapa Kakak justru mengkhianatiku!” Air itu jatuh dari mata perempuan berusia 17 tahun itu. Kakak yang dia percayai tentang semua isi hatinya, justru pergi jalan-jalan bersama laki-laki yang dia sukai. “Ini tidak seperti yang kamu lihat!” bantah perempuan berusia 21 tahun itu. Laki-laki berusia 21 tahun yang menyaksikan keributan yang menyaksikan dua temannya ribut itu hanya bisa menepuk kepalanya. Dia tidak berpikir masalah ini akan sampai pada tahap ribut seperti sekarang. “Kenapa!? Aku kira Kakak tulus!” bentak perempuan 17 tahun itu kepada figur yang telah dia anggap sebagai kakaknya sendiri. Seorang perempuan 18 tahun menahan temannya sebelum sebuah pukulan lepas dari tangan temannya itu mendarat pada figur kakaknya sendiri.
Romansa
103.7K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Gadis Kecil Di Kamar Hotel

Gadis Kecil Di Kamar Hotel

Airin Ahmad
President Suite Room. Hotel bintang empat. Puncak. Ketukan di pintu menyadarkan lamunanku. "Titipan dari bawah, Pak." Seorang pesuruh mengantarkan seorang gadis belia yang takut-takut di ambang pintu. "Duduk!" perintahku pada gadis muda itu. "Tapi, Tuan?" "Baru pertama kali?" Ia mengangguk seiring air mata yang membasahi pipinya. "Saya mohon jangan, Tuan." "Kalau tidak mau kenapa ke sini? Hadiah gratifikasi tubuh manusia atas nama bisnis. *** BEST SELLER versi cetak
Romansa
103.7K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Sebelumnya
1
...
89101112
...
50
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status