Luka Smiling At Booker

On Valentine's Day, I set up a candlelit dinner and waited. At 9 PM, my husband, Alfred Johnston, finally texted. [Something came up at work. Don't wait for me.] Then I saw her post. [On a business trip with the CEO for Valentine's Day. Every hotel is fully booked—awkward...] Vivian Bianca, his secretary. Attached was a photo of a guy in a bathrobe, standing by a floor-to-ceiling window. The comments were all 'ooh, CEO's so hot and girl, you're in for a night.' Vivian? Just dropped a smug emoji. So that's what "something came up" meant—a romantic getaway with his secretary. I screenshotted it, posted it on my own feed, and added a smiling emoji. A second later, Alfred called, fuming. "Vivian was joking! Why are you so petty? She's young, not as calculating as you!" I didn't let him finish. "Then let's get a divorce. That way, I won't have to care when you screw around and catch something."

Pernikahan yang sudah dipertahankan selama lima tahun harus berakhir karena orang ketiga. Alia merasa dunianya hancur saat tiba-tiba Farhan menghubunginya dan meminta cerai. Kesetiaan dan kesabaran Alia menanti suaminya pulang dari tanah rantau dibalas dengan pengkhianatan dan luka yang sangat dalam.

Eloise terbiasa menyembunyikan luka dan ketakutan dalam diam. Hingga Sebastian datang dalam kesulitannya, ia dingin, memikat, dan tak memberi ruang untuk lari. Dalam keheningan dan tatapan yang tak bisa ia hindari, perlahan Eloise menemukan cinta yang tak pernah ia harapkan… tapi diam-diam ia rindukan.

Hati Saqinna tersayat ketika mengetahui kenyataan pahit Rama; suaminya berselingkuh dengan Ayu; sahabatnya sendiri. Bahkan mereka berniat untuk menikah siri. Perjuangan pernikahan selama dua tahun lamanya justru menjadi penyesalan bagi Saqinna. Akankah Saqinna bertahan dan menerima madunya atau ... membalas dendam atas luka yang diterimanya?

Kupikir, ibu mertua baik padaku. Ternyata, semua palsu belaka. Di depanku dia bermulut manis. Namun, saat di belakang, dia malah menghina dan merendahkanku di depan temannya. Aku tak sanggup lagi untuk tinggal seatap dengannya. Kupilih untuk menyingkir demi memulihkan luka di jiwa.

BLURB Setelah kematian istrinya yang tragis. Satu demi satu jati diri sang istri pun terungkap. Membawa luka tak Terperi di hati seorang Sadewa. Setelah kematian istrinya, Sadewa baru menyadari. Bahwa istri yang begitu baik di matanya, ternyata tak lebih dari seorang perempuan murahan.

“Bu, percaya Sekar, Bu ... Sekar nggak sadar-“ Plak!! Tamparan keras Ibu layangkan ke pipi, membuat pandanganku mengabur. "Siapa yang bisa percaya omonganmu, Sekar!' Pipiku panas dan perih. Namun, lebih sakit sayatan luka di hati ini. Gimana lagi aku bilang kalau aku nggak salah, Bu …? Aku korban ...!

Siapa sangka gadis pendiam nan lembut itu berubah menjadi kejam dan keras. Kejadian memilukan yang menimpa sang ibu meninggalkan luka menganga dalam dada. Hatinya pilu membayangkan ibunya tak berdaya saat peristiwa itu. Tetangga yang sedang mencari kayu bakar di sekitar kebun karet menemukan jasad sang ibu dalam keadaan penuh luka tanpa busana. Kemaluannya penuh darah, matanya melotot lebar keatas, membuat siapa saja yang melihatnya tak sanggup menahan air mata. Ratih hanya bisa menangis sesenggukan tak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia hanya tinggal bersama sang ibu, dan kini tinggal dirinya sendiri. Dendam menumpuk di dalam dadanya, kasus pemerkosaan yang terjadi seolah kasus biasa. Pihak berwenang tidak melanjutkan penyelidikan dan aparat desa diam-diam saja. "Ibu ..., para keparat itu akan kubuat sekarat." Kobaran api amarah menguasainya, membuatnya bertekad menghabisi para pelaku keji yang sedang berleha-leha.

Setelah mencoba menerima kembali pria yang telah menyakitinya. Dera justru terperangkap dalam gairah terlarang bersama pria yang ditolongnya. Dia dihadapkan dua pilihan, pria yang sudah menjadi suaminya tapi pernah memberi luka atau pria baru yang justru memikatnya dengan segala pesona dikala sedang berusaha mempertahankan rumah tangganya?

Sebuah insiden di musala membuat Nilna, gadis 18 tahun, harus menikah mendadak dengan Bagas, direktur pesantren berusia 30 tahun. Semua orang menyebutnya keberuntungan. Namun bagi Nilna, cincin itu justru merenggut masa remajanya. Antara cinta, luka, dan perbedaan yang membentang, mampukah mereka menemukan makna dari sebuah pernikahan?