Filter dengan
Status pembaruan
SemuaSedang berlangsungSelesai
Sortir dengan
SemuaPopulerRekomendasiRatingDiperbarui
Ma soumise

Ma soumise

L'aigle Je la regarde sortir de la douche,les gouttelettes d'eau sur son corps ,je voudrais bien prendre leur place. Je lui tend une culotte et un haut qui moule bien sa poitrine. - Habille-toi. Elle me tourne dos pour pouvoir s'habiller - La première règle : n'ait jamais honte de moi. - la deuxième règle : toujours t'habiller devant moi et sans me donner dos. alors regarde ici et enlève la serviette pour t'habiller . Elle me fait face et détache sa serviette, je regarde ce corps nu devant moi : ses énormes seins bien arrêtés qui me tendent la main,ses fesses que l'on peut apercevoir derrière elle, elle essaye d'enfiler rapidement sa culotte - Stop Elle s'arrête et me regarde dans une question muette - Tourne-toi sur toi-même pour que je contemple ton corps. Elle se tourne sur elle et j'apprécie cette magnifique déesse devant moi. - Tu es magnifique querida. Elle ne me répond pas -Approche que je t'aide à t'habiller. Elle reste bloquée , ne voulant pas s'approcher. - Règle n. 3 : faire toujours ce que je te demande . Approche. Sibelle est une jeune femme très belle , qui est kidnappée par les hommes d'un mafieux : le redoutable Aigle Royal , il est sans pitié . Sibelle saura-t-elle s'adapter à cette vie ? Et pourra-t-elle Adoucir le cœur endurci de l'aigle royal ? Suivez-moi pour savoir ce qui va lui arriver .
Mafia
108.6K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Hello Tunangan (Indonesia)

Hello Tunangan (Indonesia)

RedSnow
[Warning, mengandung kebaperan tingkat dewa, pernah publish di Dreame pada Agustus 2020] Barbela Manda, nama kerennya Arbela, nama guyonnya Barbel. Datang dari Yogyakarta dengan sepucuk surat wasiat dari Almarhum sang Ayah sebelum meninggalkan dirinya sendiri. “Carilah keluarga Algibran di Jakarta. Sampaikan nama Ayah dan tinggal lah dengan mereka, belajarlah di sana dan bahagia.” Membuat Arbel dengan berat hati meninggalkan sanak saudara dan kerabat di Yogya untuk pergi berpetualang di Jakarta. Ares Algibran, cowok ber IQ hampir 200 yang saat ini sedang menempuh pendidikan kedokteran, mengikuti jejak Ayah, Ibu serta leluhur keluarganya. Keluarga dokter paling terkenal di Indonesia, pemilik Rumah Sakit bergengsi di Jakarta, keluarga Algibran. Pintar, tampan, kaya, atletis dan lain-lain. Dalam kata lain, Ares adalah definisi sempurna. Hanya satu kelemahannya, sikap arogan dan dingin yang gak ketulungan. Membosankan dan cuma tahu bagaimana menghabiskan waktu untuk belajar. Serta kelakuan kakunya yang tidak bisa mengungkapkan perasaan sebenarnya. Gawatnya, Arbela malah jatuh cinta pada pandangan pertama. “Saya boleh panggil kamu mas?” “Ga.” “Saya boleh berangkat bareng?” “Ga.” “Mau saya buatin teh?” “Hmm.” Bagaimana jika mereka di haruskan bertunangan karena perjanjian masa lalu dan wasiat Ayah Arbela? “Saya mau kamu pura-pura gak kenal saya di kampus, dan jangan pernah kasih tahu siapa-siapa kalau kamu tinggal di rumah saya, apa lagi ngaku-ngaku kamu tunangan saya.” Bagaimana jika Ares yang menentang dan bersikap bodo amat kepada Arbel malah berbuat ‘kesalahan’ yang mengharuskannya bertanggung jawab? “Satu tahun. Buat saya jatuh cinta sama kamu dalam waktu satu tahun. Kalau bisa, saya akan lanjutkan pertunangan ini ke jenjang yang lebih serius.” Ares yang sadis dan Arbel yang Masokis. Bisakah Arbel memenangkan cinta Ares dan mendapatkan pertanggung jawaban yang semestinya?
Romansa
1015.9K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Mengapa Kau Membenciku?

Mengapa Kau Membenciku?

Ekta Naura
Sinta adalah gadis yatim piatu yang diadopsi oleh keluarga sederhana. Ia memiliki saudara angkat yang bernama Sarah. Selama ini Sarah menjalin hubungan asmara dengan salah seorang pewaris Perkebunan dan Perusahaan Teh yang bernama Fadli, karena merasa Fadli sangat posesif kepadanya membuat Sarah mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungannya tersebut, hal itu ia ungkapkan secara terus terang kepada Fadli pada saat mereka bertemu, karena merasa sangat mencintai Sarah tentu saja Fadli menolak untuk berpisah, ia berusaha untuk meyakinkan Sarah agar tetap menjalin kasih dengannya, namun Sarah tetap bersikukuh dengan keputusannya itu, setelah kejadian tersebut Fadlipun sering menelfon dan mengatakan bahwa ia akan bunuh diri jika Sarah tetap pada pendiriannya itu. Sarah beranggapan bahwa apa yang dilakukan oleh Fadli hanyalah sebuah gertakan dan ancaman belaka, namun ternyata ia salah karena beberapa hari kemudian telah diberitakan di sebuah surat kabar bahwa Fadli meninggal dengan cara gantung diri, bahkan di halaman pertama surat kabar tersebut juga terlihat dengan jelas mayat Fadli sedang memegang sebuah kalung yang liontinnya berbentuk huruf S, tentu saja adik Fadli yang bernama Fero memburu siapa sebenarnya pemilik kalung tersebut?, karena ia meyakini bahwa pemilik kalung itu pasti ada hubungannya dengan kematian kakaknya. Akankah Fero berhasil menemukan siapa pemilik kalung tersebut?, dan apakah yang dilakukan oleh Fero itu adalah tindakan yang tepat?, karena pemilik dan pemakai kalung yang di temukan pada mayat Fadli adalah 2 orang yang berbeda. Setelah menemukan keberadaan sosok yang dicarinya selama ini, maka Fero berusaha untuk menarik perhatiannya bahkan menikahinya secara sah menurut hukum dan agama. Lalu siapakah sebenarnya wanita yang sudah dinikahi oleh Fero, apakah Sarah ataukah Sinta?, dan apa sebenarnya tujuan Fero melakukan hal tersebut?, akankah pernikahannya itu tetap langgeng atau malah sebaliknya harus berakhir?, banyak sekali tragedi yang akan terjadi di novel ini. Simak terus hingga akhir episode ya My Dear Readers, Thank You All!
Urban
1010.1K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
SOIS MA FEMME POUR 15 JOURS

SOIS MA FEMME POUR 15 JOURS

Il la fixa longuement. Trop longuement. Le cœur de Dolores cognait contre sa poitrine. Mais elle ne baissa pas les yeux. Pas devant lui. Pas ici. Pas maintenant. Alexander Manchester. PDG insupportablement charismatique. Froid. Arrogant. Intouchable. Le genre d’homme devant qui tout plie… sauf elle. Son regard était une lame. Tranchante. Invasive. Elle chercha un doute, un frémissement, un signe de faiblesse. Rien. Juste la détermination glacée d’un homme habitué à obtenir ce qu’il veut. — Je dois assister à une réunion pour le partage des parts de l’entreprise familiale, la semaine prochaine. Ma fiancée est coincée à l’étranger. Y aller seul serait mal vu. Mes parents ne doivent rien savoir. Et je déteste perdre la face. Sa voix était calme, basse, presque dénuée d’émotion. Mais chaque mot tombait lourd, chargé d’un enjeu qu’il ne nommait pas. Elle ne répondit pas. Son silence n’était pas du vide — c’était une tempête contenue. Il s’approcha. Lentement. Sa présence semblait s’étendre, engloutir l’espace. Chaque pas était calculé. Chaque geste, mesuré. Du bout des doigts, il frôla le bord de son bureau. Juste assez pour marquer un territoire. — Sois ma femme. Pour 15 jours. Et je triple ton salaire. Tu viens avec moi. Tu souris. Tu joues le rôle. Et dans 15 jours, on oublie tout. Il lâcha ça comme une bombe à retardement. Puis attendit. — C’est une blague ? Sa voix fendit le silence, un brin d’ironie accroché à l’incrédulité. — Est-ce que j’ai l’air de plaisanter ? Son regard l’écrasa. Aucune échappatoire. Aucune équivoque. Elle aurait pu dire non. Elle aurait dû dire non.
Romance
9.810.4K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
TEMAN HIDUP

TEMAN HIDUP

Litani
Adia dan Hanif memutuskan untuk menikah setelah menghabiskan 3 tahun masa pacaran. Satu tahun pertama masih terasa pasangan paling bahagia. Masih romantis. Masih perhatian. Saling mengabari. Masalah-masalah kecil seperti Hanif yang sering kelupaan naruh handuk di atas kasur, atau menarik baju sampai berantakan, bisa teratasi dengan mudah. Masalah kecil. Hingga suatu hari, kedunya dituntut sibuk oleh pekerjaan masing-masing. Yang membuat horor kali ini adalah ... pertanyaan kapan punya anak? Setiap Adia ikut acara keluarga, pertanyaan itu tidak berhenti dari mulut tante dan sepupu-sepupunya. Mereka bahkan menyaranan berbagai ramuan obat kuat. Memberikan wejangan macam-macam dan pertanyaan aneh-aneh seperti, "Adia jangan keseringan di atas, sesekali aja. Kasihan sperma Hanif muntah lagi ke bawah kalau posisinya kayak gitu terus. Emang sih, di atas enak. Tapi itu nantinya Hanif jadi malas gerak. Hanif juga harus aktif, Di." Adia menanggapi dengan memijit pelipis, pusing. Suatu hari kabar baik itu datang. Adia hamil. Hanif hanya tersenyum datar saat Adia menyodorkan tespek bergaris dua. Hanif menjadi lebih pendiam sejak saat itu, padahal semua keluarga begembira menyambut hadirnya si kecil. Pada suatu malam Adia mendengar sebuah tangisan pilu, ia memeriksa ruang demi ruang. Hanif, suaminya, sedang tersedu-sedu di atas sajadah. Bahunya bergetar. Tangisannya terdengar sedih sekali. Entah apa yang lelaki itu ceritakan pada Tuhan. Setelah tangis Hanif reda, Adia berinisiatif membawakan teh, mengelus bahunya dan mempertanyakan kenapa. Kejujuran Hanif membuat tercengang. Ternyata lelaki itu punya trauma mendalam di masa kecil, itu sebabnya ia tidak berkeinginan mempunyai anak. Namun, Tuhan berkehendak lain. Tuhan menitipkan ruh di rahim Adia. Adia shock. Ia menangis sejadi-jadinya. Adia bingung, apa yang harus dilakukan pada bayinya nanti? Adia tidak ingin anak ini lahir seperti tidak diinginkan. Hanif meminta Adia membantunya melupakan trauma itu. Pelan-pelan, perlahan. Hanif tidak merasakan sakit lagi saat mengingat ayah yang menyiksa ibu dan adiknya.
Romansa
102.7K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Milliardaire, Divorçons !

Milliardaire, Divorçons !

J’ai reçu une vidéo pornographique. « Tu aimes ça ? » L’homme qui parle dans la vidéo est mon mari, Mark, que je n’ai pas vu depuis plusieurs mois. Il est nu et sa chemise et son pantalon sont éparpillés sur le sol. Il est en train de faire l’amour avec une femme dont je ne peux pas voir le visage. Les seins dodus et ronds de cette femme rebondissent vigoureusement. Je peux clairement entendre les bruits de claques dans la vidéo, mêlés à des gémissements et des grognements de luxure. « Oui, oui, baise-moi fort, chéri », hurle la femme avec extase. « Vilaine fille ! » Mark se lève et la retourne, lui claquant les fesses tout en parlant. « Mets ton cul en l’air ! » La femme glousse, se retourne, balance ses fesses et s’agenouille sur le lit. J’ai l’impression que quelqu’un m’a jeté un seau d’eau glacée sur la tête. Ce qui est déjà mauvais, c’est que mon mari a une liaison, mais ce qui est pire, c’est que l’autre femme est ma propre sœur, Bella. *** « Je veux divorcer d’avec toi, Mark », j’ai répété au cas où il ne m’aurait pas entendue la première fois, bien que je sache qu’il m’avait clairement entendue. Il me regardait avec une mine renfrognée avant de répondre froidement : « Ce n’est pas à toi d’en décider ! Je suis très occupé, ne perds pas mon temps avec des choses aussi ennuyeuses, n’essaie pas d’attirer mon attention ! » La dernière chose que j’allais faire était de discuter ou de me quereller avec lui. « Je demanderai à l’avocat de t’envoyer le contrat de divorce », c’est tout ce que j’ai dit, aussi calmement que possible. Il n’a même pas dit un autre mot après cela et il est simplement passé par la porte devant laquelle il se tenait, la claquant durement derrière lui. Mes yeux se sont attardés un peu distraitement sur la poignée de la porte avant que je n’enlève l’anneau de mariage de mon doigt et que je ne le pose sur la table.
Romance
7.947.2K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Sebelumnya
1
...
789101112
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status