Mata E Jaan Hai Tu

[Pa, aku setuju berimigrasi ke Prancis untuk menikah. Cepat, atau aku akan menyesal.] Pak Agus, ayah Tania Sane, langsung menjawab: [Putriku sayang, paling lama sebulan lagi semua prosedur selesai!] Tania diam-diam menyeka air matanya dan menyimpan ponselnya. Satu jam yang lalu, dia masih di dalam Bentley, mendesah pelan karena ciuman Chaz Limex. Ketika ponsel Chaz berdering, dia menjawab dalam bahasa Georgia, "Ngapain nelpon sekarang?" Orang di ujung sana tertawa. "Kenapa? Emangnya kau lagi sibuk dengan apa? Yang ini seberapa mirip dengan Nina Lopez?" Chaz membelai wajah Tania yang lembut dan berkata dengan acuh tak acuh, "70%. Kalau nggak ada yang penting, aku tutup ya!" Pria itu buru-buru berkata, "Jangan! Nina akan balik besok dengan pesawat! Rencananya akan merintis karir di sini. Baik kan aku infokan padamu? Cinta pertamamu sudah akan balik, penggantinya bisa nggak disinggirkan?" Chaz berkata dengan dingin, "Nggak ada yang nggak bisa diselesaikan dengan uang." Kepala Tania setengah terkulai di kursi, air mata mengalir di wajahnya. Chaz sama sekali tidak tahu bahwa dia mengerti bahasa Georgia. Ternyata cinta tulusnya selama tiga tahun sama sekali tidak berarti di mata Chaz.

Solène Diallo, franco-sénégalaise et fille d’un ancien diplomate, mène une vie rythmée par les apparences. Depuis la mort tragique de son père, elle enchaîne conquêtes et caprices pour conserver le luxe auquel elle a toujours été habituée. Belle, brillante, provocante, elle sait que le monde s’ouvre à celles qui osent — et elle ose tout. Mais derrière les verres de champagne et les hôtels cinq étoiles, Solène se sent vide. Jusqu’à ce qu’Ezra Delacroix, héritier d’une fortune aussi sombre que son regard, ressurgisse dans sa vie. Ils se sont connus. Elle l’a fui. Aujourd’hui, il lui propose un marché : devenir sa compagne officielle pendant six mois pour faire taire des rumeurs qui menacent son empire, en échange d’une somme impossible à refuser. Pourquoi elle ? Pourquoi maintenant ? Solène accepte, attirée par le défi… et par l’énigme qu’est Ezra. Mais ce contrat cache bien plus qu’un simple arrangement. Il y a des chaînes qu’on choisit. Et d’autres qui nous consument.

Out of curiosity, a young woman engaged to be married sneaks off to a blind date to meet a man she has been secretly communicating with, but he is not what she expected and she finds herself in trouble as it leads her and her possessive Fiancé to take an oath of Fidelity which in dismay, she later discovers cannot be broken.

Deprived of truth. How far can a mother fight for her children? *** Blair couldn't be more desperate after Alicia—her fake friend stole her rights to be a mother to her triplets. She was taken away from the picture after Alicia tried to get her killed. After five years, Blair then decided to personally look for her triplets and to face her fake friend. She was after her kids, but her feelings for the father of her triplets started going back to life after she run into him again after five years.

Les larmes qui brillent, la fierté qui se dissout. C’est encore plus beau que dans mes rêves. — Parce que je vais vous offrir un marché, dis-je en me penchant en avant, la voix devenue un murmure confidentiel et venimeux. Un seul. Prenez-le ou laissez-le. Je prends une feuille blanche, immaculée, et la pousse vers elle. —Voici mon offre : Un an à être à moi et à genoux. Elle cligne des yeux, ne comprenant pas. —Je… Je ne… — Pas comme une employée. Cela serait trop simple. Pas même comme une maîtresse. Cela serait vous faire trop d’honneur. Je marque une pause, savourant l’instant où la compréhension va la frapper de plein fouet. —Non , un an.....comme ma pute. Alessandra Le choc est si violent que j’en ai le souffle coupé. Le bureau, la ville, son visage… tout vacille. Un bruit blanc emplit ma tête. J’ai mal entendu. Je dois avoir mal entendu. — Quoi ? je souffle, la voix brisée. — Vous m’avez bien entendu, dit-il, implacable. Un an de soumission absolue. Vous serez à moi. Votre corps, votre volonté, votre dignité. Vous ferez ce que je veux, quand je le veux, comme je le veux. En échange, tous les problèmes financiers de votre frère disparaissent. Il aura les meilleurs soins. Il vivra. La nausée monte, brûlante. La rage aussi. Une rage ancienne, celle de la fille que j’étais, qui n’aurait jamais permis une telle insulte. — Vous êtes… vous êtes un monstre, je halète, me levant d’un bond, les jambes tremblantes. Un sale monstre ! Je crache. Littéralement. Un crachat plein de haine et de dégoût qui atterrit sur le marbre immaculé de son bureau . — Voilà ma réponse. Allez vous faire pendre. Je me tourne pour partir .

Dua orang sahabat, Emma dan Tony, pergi ke acara berkemah yang diadakan oleh universitas. Di hutan, Emma menemukan batu mirip permata. Batu itu ternyata mainan hantu. Karena hantunya tidak terima, mainannya dibawa pergi, hantu pun marah. Dia merasuki Emma dan membuat hidup Emma berantakan. Melihat keanehan yang menimpa Emma, ​​​​Tony jadi curiga. Dengan kemampuan indra keenamnya, ia mencoba berkomunikasi dengan hantu tersebut. Ia meminta hantu itu berhenti mengganggu Emma. Tapi, usahanya tidak berhasil. Hantu tersebut menginginkan nyawa untuk dijadikan teman sebagai pengganti batu yang hilang. Berhasilkah Emma dan Tony melarikan diri dari hantu tersebut? Ataukah keduanya justru menjadi korban hantu ganas?

My boy friend Caleb Ford's childhood sweetheart, Julia Leclair, is losing her hair from chemotherapy. So, he orders me to cut mine off and make her a wig. "Julia's allergic to synthetic wigs. You've been growing your hair for ten years—it's perfect." I refuse, but his friends tie me down. Someone shaves my head to the scalp, buzzing through my thick, glossy hair until nothing's left but a butchered mess. Julia sits in her wheelchair and laughs, saying I look like a toad. Caleb smiles and nods in agreement. He adds with a chuckle, "It's just some hair. Was that really necessary?" But back when I was bullied for having uneven, choppy short hair for six straight years, it was he who stood in front of me. He had his arms spread wide as he shielded me from harm. Now he's the one wielding the blade. One by one, their little circle chimes in. They tell me not to hold a grudge against someone who's sick. Caleb snaps impatiently, "Stop trying to talk sense into her. She can get lost! Did you see that fit she threw over a few strands of hair? It's not like they won't grow back." I turn around and walk away. I never look back. Later, I hear that Caleb begs for my forgiveness by kneeling his way up 9000 steps until his knees are ruined.

Fisikbukanlah suatu penghalang sebuah kehidupan, fisik memanglah bukan segalanya. Namun sayang, sepasang mata manusia selalu menuntut leguk fisik yang sempurna, sejatinya peluh dalam kekurangan. Semua terjadi pada seorang gadis yang bernama Linara Putri Atmaja, berjuang keras demi kehidupan yang sebenarnya. Hingga tiada kata Cacat dalam dunia ini, mau fisik ataupun nurani. Seakan ingin Linara musnahkan. Linara hidup dalam keadaan sederhana, kedai Kopi yang dibangun oleh Kakek Aathif adalah suatu wujud bagian kesempurnaan bagi diri Linara, dia begitu menyukai aroma kopi. Tapi, sayang seluk beluk dunia percintaannya penuh dengan cacat. Terjatuh dalam lubang kesalahan yang sama, apalagi dengan keadaan keluarga dalam keadaan cacat sebelumnya. Membuat hidup Linara semakin sengsara, mengakhiri hidup adalah tujuan terbesar Linara, semua itu terhalang dengan manusia yang melihatkan jati diri Linara yang sebenarnya. Apakah layak menuntut sebuah kesempurnaan dalam hidup? Meski terlahir kembali untuk menjadi primadona dunia fana, tetap saja pada hakikatnya manusia memiliki cacat.

Diset*buhi genderuwo. Kebiasaan buruk yang Sinta lakukan setiap malam, membuat sesosok mahluk dari bangsa lain menyukai dirinya. Di saat Aldo-sang suami tengah tidak berada di rumah, mahluk itu merubah wujud menyerupai Aldo untuk bisa mendekati Sinta. Hingga suatu saat, Aldo pergi ke kota untuk bekerja. Setiap malam Aldo palsu selalu datang. Keluarga Sinta di teror oleh mahluk itu dan banyak kejanggalan yang terjadi. Akankah kelurga Sinta bisa bebas dari mahluk menyeramkan itu? Atau, Sinta justru terjerumus semakin dalam?

Kael was a god once. Loved. Worshipped. Feared. But when he fell for a mortal girl, the heavens stripped him of his divinity and cursed him to roam the earth as the first werewolf—a beast feared by all. Worse, she wasn’t spared. Eira, his love, was bound to an endless cycle of reincarnation, each life erased of him. And in every lifetime, Kael finds her, only to lose her again. Now, centuries later, Eira is reborn as Lila in a modern world where packs rule the shadows and Kael reigns as an untouchable king. Drawn to him despite the danger, Lila begins to uncover pieces of a life she doesn’t remember and a love she can’t explain. But the gods are watching, and they will not allow Kael to defy them again. The heavens demand Kael let her go to break the curse. They promise him redemption, but Kael knows better. He has endured centuries of their cruelty, and this time, he will not bow. If they want her, they will pay in blood. Even if it costs him everything.