Past Event Adalah

Gadis itu masih terbaring dengan posisi yang sama, yang berbeda hanyalah kelembapan di bawah matanya. Rino menyentuhnya dan mengelapnya dengan tisu. “Tak apa jika kau ingin seperti ini, aku akan tetap menemanimu. Tenang saja, Lucy. Sampai kapanpun, bahkan ketika misiku telah usai. Aku masih belum yakin, ada apa denganku. Tetapi aku akan berada di sini, ya, di sisimu, menyiapkan bahuku jika kau perlu.” “Sebenarnya aku tidak yakin juga akan hal itu, tetapi, ya ..., lupakanlah,” ia berkata. Tangannya meraih kursi yang ada di samping meja lampu. Ia pikir mungkin akan mengobrol dengan raga gadis yang kosong ini sesaat. “Sangat langka momen seperti ini, momen di mana kau, Lucy, bisa menerima semua yang kukatakan. Bukan berarti aku senang kau seperti ini. Ini sangat susah untuk diceritakan, tetapi aku akan memberitahumu.” “Separuh dirimu adalah diriku, dan separuhnya lagi adalah dirinya. Dan takdirmu sangat tidak bisa diterima bagimu, itu dapat dilihat dari keadaanmu saat ini. Misiku adalah mengawasimu sebagai musuh, tetapi aku malah mengawasimu sebagai orang terdekatmu. Kau mengerti maksudku, bukan?”

During a game of truth or dare, my boyfriend, Ryan Patel, chose to kiss his childhood friend, Michelle Woods, for three minutes to save her from a penalty. When I found out, I was furious. I called him in tears, confronting him about the unbearable intimacy between them. He remained silent for a long time before speaking coldly, "Are you done crying?" Then, he drove Michelle home. I crouched in the rain, watching couples huddle under umbrellas, and from that moment on, I never contacted Ryan again. Three months later, at an auction, I bought a men's wristwatch. When Ryan heard about it, he chuckled. "Forget it. In three days, I'll go and coax her back myself. She just needs a way out." His friends all sent me messages, congratulating me on how well I had him wrapped around my finger. I didn’t reply to any of them. I simply posted a picture in my feed—my newly issued marriage certificate.

Putri sulung Duke Yoargi, Qilistaria La Yoargi, yang memiliki penampilan terkutuk ini, … begitu dibenci oleh semua orang. Mereka mengejeknya, mereka menghinanya, mereka merendahkannya, dan mereka pula tak menginginkannya. Qilistaria benar-benar tak disukai, apalagi diterima. Terutama, selepas sang Duke Yoargi, ayahnya, mengadakan sebuah sayembara untuk membiarkan orang membawanya pergi dari kediamannya tersebut, sebagai apa pun yang dikehendaki, … semacam istri, selir, budak, atau bahkan sekadar perempuan rendahan pemuas nafsu. Akan tetapi, pertanyaannya, … apakah ada, yang akan mau menerima monster seperti Qilistaria? Semuanya berpikir, bahwa orang gila sekali pun, … tak akan pernah mau mendekati sang putri terkutuk tersebut. Apalagi ini, sampai mau menjadikan perempuan mengerikan sepertinya sebagai seorang istri. Namun, …. ————— "Istri, apakah kamu tahu? Cinta sejati yang selama ini kamu cari-cari itu, bukanlah cinta dari sepasang kekasih yang saling mencintai apa adanya, … bukan pula cinta sepasang kekasih yang tak memandang ras, agama, suku, beserta status." "Kalau begitu, apa cinta sejati yang selama ini kucari sampai kelelahan ini, Suamiku?" "Nah, soal itu, … cinta sejati itu adalah, …." —————

Kilala si Lucky bilang sikat na artista ng kanyang panahon. Matapos ang isang trahedya, malalaman niya ang pinakatatagong lihim ng kanilang pamilya.

Ang nobelang Mga Alaala Ng Nakaraan ay nauukol sa sosyo-politikal at pangkasaysayang realidad ng lipunan. Ang nobelang ito ay binubuo ng 63 kabanata na tumatalakay sa mga kaganapan noong panahon ng Kastila. Date Written: March 5, 2021 Date Finished: September 25, 2021

Saat cinta mematikan logika, aku menganggap Shanti adalah sebaik-baik istri. Tapi, ternyata dia tega berbuat zalim di belakangku. Sepasang penumpang yang memesan taksiku rupanya adalah istriku sendiri bersama dengan selingkuhannya. Aku marah. Marah sekali, merasa terhina dan harga diriku seperti ditelanjangi. Aku merencanakan sesuatu untuk membuat peringatan. Tapi ragu, karena ada hati yang harus dilindungi. Apa yang akan aku katakan pada Fikri, anak semata wayang kami tentang hubungan kami nanti?

Bagaimana rasanya jika kita memiliki suami, mertua, adik ipar yang toxic? Seperti kisahnya Embun Hartawan. Don't Judge Book by it's Cover, Lempar Batu Sembunyi Tangan, Air Tenang Menghanyutkan, adalah peribahasa yang membenarkan dalam kisah rumah tangganya Embun. Belum lagi Embun harus dihadapkan dengan keluarga pasangan yang terlalu cinta harta, membuat mereka pelit. Tidak hanya itu, sifat pelit itu ternyata menurun kepada anaknya yang menjadi suami Embun, yaitu Toro Kusnadi. Peribahasa "Buah Tidak Jatuh Jauh dari Pohonnya" membenarkan dalam kisah Embun. Wajah polos dari suami Embun, mertua, dan iparnya menjadi senjata andalan mereka untuk berlindung dibalik topeng palsu itu. Ditambah lagi keluarga dari suami memiliki saudara angkat yang menjadi sendok dalam rumah tangga Embun. Kerikil dalam rumah tangga Embun yang seolah melemparinya, semakin lama semakin berubah hingga kerikil-kerikil kecil menjadi Batu yang semakin besar, yang terus menghantam rumah tangganya. Bagaimana akhir kisah cinta Embun? Apa sajakah bentuk dari batu yang menghantam rumah tangga Embun? Apakah dirinya akan sanggup mempertahankan rumah tangganya? atau merelakan rumah tangganya hancur?

*The sequel to this book will be here from now on----------Daughters of the Moon Goddess-----------All the chapters you purchased here will remain here. * Kas Latmus isn't even an omega with the Silver Moon pack. She's a slave. Her Alpha has abused her for years. On her seventeenth birthday, her wolf wakes up and insists the Moon Goddess is her mother. Kas knows it can't be true but she is too weak to argue until she starts to go through an unusual transformation and display abilities that are not normal for a werewolf. Just as Kas is ready to give up on life, the ruthless Bronx Mason, an Alpha werewolf with a reputation for killing weak wolves shows up and claims her as his mate. Will Kas be able to overcome years of abuse and learn to love the menacing Alpha that is her mate or is she too far gone to be able to accept him and become the Luna her wolf believes she should be?

Bramasta harus menerima kenyataan dilaporkan ayah mertuanya ke polisi karena menggunakan narkoba jenis sabu. Seketika gitaris band yang sedang naik daun itu harus terjerembab di lembah penyesalan yang dalam serta menyaksikan keambrukan kariernya. Mampukan Bram kembali membangun kariernya dengan jalan bertaubat?

Achilles Agathangelou is a well-known king from history. He was known to be the greatest yet cruel leader from 1500 B.C. He was an inborn genius in his era, who was known as an irrational psychopath Emperor. He was known to be the Greatest King, being able to unite Greece and other nations at a young age. He was known to be the king of Asia, Persia, and Babylon. He was feared and respected, as he was such a good war tactician and a great leader. Everyone admired his good leadership and unique techniques in handling different kinds of situations. But most people fear him, as you found out about his history. He was someone who made his way putting marks, with his name in history. Everyone, except Celezia Alcantara. A girl who was born in the future, and was never fond of history. For her, history is just a simple bedtime story that lullaby her to sleep, when discussions started. She always sleeps in class until their teacher was changed, and a mysterious teacher came so suddenly. He was able to attract every student's attention through his class discussions. Even Zia who loves sleeping at history classes... What makes it more mysterious is when Zia keeps on dreaming about the guy who wears clothing from those of the royalties, and the mysterious well who brought her in the time of Achilles... Could Zia's view about Achilles change, as she spends more time with the King? Would Achilles' way of ruling change, as time goes by having Zia at his side? What's the reason for having the well brought Zia inside Achilles' era? Would Zia's presence change Achilles' name? Or would history from the book stays as it was written from the book in the future?