The First Time Kiss

Devan menikahi kekasih adiknya. Dia membawa Raina tinggal bersama di rumahnya meskipun tidak mencintainya. Ada wanita lain di hatinya, dan itu bukan Raina. Tapi seseorang wanita yang sudah lama hadir di masa lalu.

Alea seorang gadis biasa yang dianugerahi kecerdasan yang membuatnya mampu bertahan di sekolah kalangan atas sebagai siswa kelas sosial di sekolah itu. Pertemuannya dengan sekumpulan pemuda tampan yang menjadi pusat sekolah ini memberikannya banyak masalah. Nathaniel, pemuda yang diam-diam jatuh cinta padanya akan menjadi pelindung bagi keberadaan Alea. Saat cinta mulai mekar dan berbunga indah, tiba-tiba Nathaniel harus pergi meninggalkan Alea. Apa alasan semua ini terjadi? Tapi akankah hubungan mereka akan semudah cinta remaja yang hanya penuh bunga bermekaran? Ikuti kisah cinta mereka yang sangat segar namun penuh perjuangan untuk menikmati indahnya sebuah cinta pertama.

Kalau tahu seperti ini, seharusnya dia mempelajari ilmu medis atau perang saja! . Sheris tidak tahu jika dirinya pernah memiliki kehidupan lain yang jauh berbeda dengan yang dijalaninya saat ini. Namun yang jauh lebih mengejutkan lagi, kehidupannya sekarang sama persis dengan novel romansa-tragedi yang pernah dibacanya di kehidupan lamanya sebelum dia mati. Alur ceritanya klise, semembosankan takdirnya yang terlahir kembali sebagai seorang putri Duke yang akan menjadi istri pertama seorang kaisar tiran, lalu mati oleh orang yang sama karena sifat buruknya setelah menjadi permaisuri yang diabaikan. Sheris tidak keberatan dengan kehidupan gelap semacam itu, kecuali bahwa rasanya mati itu sangat, sangat menyakitkan. Dan dia akan melakukan segalanya agar tidak merasakan peristiwa mengerikan itu lagi dalam waktu dekat. Sayangnya, tidak semudah dalam cerita, seorang wanita yang menikahi kaisar tidak bisa bercerai kecuali mati. Dia akan terjebak selamanya dalam istana terkutuk ini, bersama pria sakit jiwa yang sangat membencinya. Maka dimulailah rencananya menyelamatkan diri dari sang tiran dengan mendeklarasikan cintanya kepada lelaki itu. Sheris tahu, hati lelaki itu sekeras baja yang hanya akan meleleh oleh tokoh utama wanita yang memiliki latar belakang keluarga mirip dengannya. Sosok yang dapat berempati dan memahami rasa sakit dari masa lalu sang kaisar. Dengan keyakinan itulah, Sheris terus berusaha mendekati sang tiran, berharap agar lelaki itu memberikannya hari pensiun yang tenang dan damai setelah kedatangan cinta sejatinya. . . Lalu kenapa lelaki itu jadi seperti ini? . . Edward memejamkan matanya, menelusuri lekukan antara leher dan bahu Sheris dengan perlahan dan kesabaran seorang predator. Jemarinya meremas helaian keemasan yang jatuh di antara bahu perempuan itu, lalu membuka matanya. "Yakinilah, Ratuku," bisiknya, dingin. "Bahkan setelah kau mati, aku tidak akan pernah melepaskanmu." Kenapa jadi begini?!

เธอ : คงไม่ผิดมั้ง หากจะเก็บผู้ชายไว้ใกล้ตัวสักคน เขา : อยากเป็นเด็กเลี้ยงของสาวที่อายุมากกว่า ‘ภาสกร’ คิดว่าเจ้านายเก่าของตนเป็นผู้หญิงที่เจ้าระเบียบ เย็นชาเหมือนเจ้าหญิงน้ำแข็ง ทว่าเขาเมื่อได้เห็นความอ่อนแอของเธอแล้วอยากกอดปลอบชะมัด ‘พนิดา’ ต้องการข้อมูลในการเขียนงานของตัวเอง แต่มันเป็นเรื่องเรต ยี่สิบบวก ที่เธอดันไม่ถนัดเอาเสียเลย งานนี้ยังไงก็ต้องมีตัวช่วย

Amy writes on her blog about her dates with men. Her readers challenge her to date certain people and pay when she has completed the challenge. She doesn't believe in love until the rich and cocky Jason Carson comes on her path. To be with him is forbidden, but he is as tempting as he is annoying, while pursuing her. Their desire is more than they can handle. The more they learn about each other, the deeper their struggle becomes.

“ถ้าความรักซื้อได้ ฉันจะซื้อหัวใจของเจ้านาย” ในเมื่อเขาแสนจะเข้มงวด เย็นชา หน้าตาย และใช้เงินแลกทุกอย่าง เธอก็อยากรู้เหมือนกันว่าเงินซื้อ ‘หัวใจ’ เขาได้หรือไม่ ‘พศิน’ ผู้บริหารหนุ่มที่ตอบแทนทุกอย่างด้วยเงิน รวมถึงเซ็กส์ดีๆ แม้แต่กระทั่ง ‘น้ำใจ’ ‘กุลนารี’ เลขาสาวสายสตรอง แกร่งพร้อมสู้ทุกสถานการณ์แต่บางครั้งก็แอบเหนื่อยใจจนนึกอยากทุบเจ้านายสักครั้ง!

“Hayden, don’t.” I said. My legs wouldn’t stop trembling as he started to come forward. I shook my head as my tears started to roll down my cheeks and the way he looked at me sent chills down my spine. “Please.” He put his palm on the wall as he moved closer to me and caged me in his strong arms, leaving me no space to escape. “Serena!” he spoke, bringing his lips close to my ear. Everything of his was intimidating including his hoarse voice. After all, he was the devil himself. "Hayden…” I couldn’t take proper breaths as his fingers started to stroke my cheek. He clenched his jaw as he brought his finger close to my lips and his eyes darkened. The next thing he said scared me to the core. “I don’t understand if I should kiss you or KILL YOU.” ______ Serena's life was never exciting, and she never wanted it to be exciting. However, things don't go same when she meets a handsome stranger, who is filled with lies and secrets and his world is filled with guns and knives.

In a world where power is king and betrayal a currency, Francesca Marino is a woman with a mission. Haunted by the brutal death of her parents, she has spent years honing her skills, waiting for the day she can exact her revenge on those responsible for their murders. Her path leads her straight to Vincenzo Lombardi, a man with bloodstained hands and buried secrets. Drawn into his world in the guise of deceit, Francesca expects a ruthless opponent. What she finds instead is a man who is both captivating and intoxicating. When their worlds collide, passion flares and the thin line between hatred and love is blurred. With truths long buried exposed, Francesca finds herself compelled to face it all—her retribution, her family, and the man whose destruction she had promised upon. With the past breathing down their necks and the future hanging by a thread, will Francesca and Vincenzo weather the storms, or will love be the ultimate casualty of a war written in blood? Power is seductive, betrayal inevitable but love? The deadliest of all the weapons.

"Fuck," I snap, unzipping her jeans skirt and tearing the thing down her legs, throwing it over my shoulder. "You've driven me to the edge, little girl. It was hard enough having you wiggle that tight ass around in my lap without coming. Then I see other males looking at you?" I yank down her panties and discard them in the foot well. "For that, I'm going to pump so deep, you'll see stars." "Yes," she gasps, spreading her legs wider as I go down and take a long, sweet whiff of her pink pussy. "I'd like that very much, Daddy. Please me. Please, Daddy...fuck..." I take the first lick, my fingers digging into her laps as she moans out in pleasure. "Oh, fuck! Oh. Oh my God." One more lick and her pussy starts to quiver, her legs stiffening where I've rested them on my shoulders. "Damien." I close my lips lightly around her clit and apply careful suction, increasing the pressure until she's crying out. "What do you really want from me, little girl?" "Go faster, Daddy. Please me harder. Please me..." ------------- Warning: This book is intended for 18+ audiences. It is an erotic boxset, containing seventeen original erotic short stories. Steamy, fun, and fulfilling, just how ya'll like it.

My name is Addison Calder. During my first heat as an adult werewolf, Morgan Flint suddenly announces that he wants to end things. I can't stop crying—not from a broken heart but because the torment of my mating cycle is consuming me from within. Gripping his sleeve tightly, I lean closer, attempting to kiss away the tension. Impatient, Morgan shoves me toward his older brother, Tucker Flint. "Hey, Tucker. Addie's drunk and losing it. Can you help calm her down?" As Tucker steps forward, Morgan leans in and whispers, "Keep an eye on her. Don't let any other men get close. I'm only breaking up with her for now. Once I'm done fooling around, I'll get back together with her." Tucker nods and gently lifts me into the car. "It hurts, doesn't it?" he says softly. Overwhelmed by the pain, I clutch his tie with tears streaming down my face. "Please… Help me," I plead. Tucker's pupils contract, his voice low and hoarse. "And how exactly do you want me to help you?" In a flash, I lean in and press my lips to his. "Kiss me… or let me kiss you." Our passionate kiss melts away much of the tension gnawing at me. Noticing Tucker's reddened ears, I grab his tie once more. "Will you take me home?"