The Jobless Guy Who Has Come To Slay

(Cerita 21+, dark romance, intrik, dendam dan plot twist) Juliet Amanda, 19 tahun, adalah seorang gadis yatim piatu dan mahasiswi yang pintar namun sangat pendiam dan tidak memiliki teman. Bukannya ia tidak mau, tapi Matthew Wiratama, walinya, yang tidak mengijinkan gadis itu untuk memiliki teman. Matthew sendiri adalah seorang seorang CEO berusia 30 tahun yang juga yatim piatu. Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan lalu lintas dengan ayah dari Juliet sebagai supir mereka. Orang-orang mengira Matthew adalah pribadi yang baik hati dan pemaaf, dengan mengambil hak asuh Juliet yang yatim piatu di usia 16 tahun. Yang mereka tidak tahu, bahwa sejak Matthew mengambilnya menjadi adik angkat, sejak itu pula neraka untuk Juliet dimulai. ***

“ You lied to me! You weren’t who you showed yourself to be! I hate-“ before she could say those three words, I sealed her mouth shut with a rough kiss.

เป็นเพียงของเล่นใต้อาณัติของมัจจุราช ไม่มีสิทธิ์เรียกร้องอะไรทั้งนั้น หน้าที่ของเธอคืออ้าขารอเขาอยู่บนเตียง 'คนโปรดจะเป็นเด็กดีของคุณอีริคค่ะ'

ไคโร หนุ่มหล่อ ลุคแบดบอยกร้าวใจ เจ้าของฉายา "ไม่ใช่นายร้อย...แต่สอยดาวทุกดวงในมหา'ลัย" ช่อม่วง สาวลูกครึ่งแต่ชื่อไทยจ๋า สาวหน้านิ่ง ผู้ปล่อยวางทุกอย่างบนโลก สิ่งที่หลายคนสัมผัส คือความเย็นชาและไร้หัวใจ

Bagi Falix Galeno Hector tak sulit untuk mendapatkan wanita yang ia inginkan, dengan wajah tampan dan jangan lupakan laki-laki itu juga berasal dari keluarga Hector keluarga terkaya di indonesia, Siapapun tau keluarga Hector bukan berasal dari indonesia melainkan dari negara besarNew York. Namun siapa sangka jika ternyata laki-laki dengan sikap dingin itu ternyata sudah memiliki kekasih yang saat ini tinggal jauh darinya. Gadis beruntung itu adalah Darla Queenza Hamilton anak dari pengusaha suksek di New York yang tak kalah populer dari keluarga Hector. Bagi Felix, Darla adalah segalanya dan tak akan ia biarkan laki-laki lain memilikinya. Darla hanya miliknya dan selalu akan menjadi miliknya. Felix akan menyimpan Darla untuk dirinya sendiri.

มิกซ์ : ผู้หญิงเรียบร้อยคือผู้หญิงที่ผมรู้สึกขัดตาที่สุด เจอกับตัวมาเยอะแล้วครับที่เรียบร้อย อ่อนหวาน แต่สุดท้ายก็...ไม่ได้แรดหรอกเรียกว่า ร่าน เลยดีกว่า เจ้าขา :ฉันจำได้ว่าเวลาที่เห็นพี่คนนั้นตามงานกิจกรรมของมหาวิทยาลัยบ่อย ๆ พี่เขาดูเป็นคนดีมากในสายตาทุกคนและพอได้รู้จักก็ยิ่งรู้สึกว่าเขาเป็นผู้ชายที่แสนดีจริง ๆ นั่นล่ะ...ดีเหี้ย ๆ

"Lebih baik memulainya denganmu daripada memperbaiki berkali-kali dengan orang yang sudah melukaiku." Jauh sebelum kehadirannya kembali, aku telah memulainya dengan orang lain. Aku pernah berjumpa dengannya dulu, tetapi aku baru mengingatnya. Gabriel Immanuel adalah laki-laki baik meski dia pembangkang, nakal dan tidak percaya Tuhan. Mungkin memang bukan hari ini, tapi kuharap suatu hari nanti dia dapat merasakan kehadiran Tuhan dihidupnya. Aku, Nur Rain. Bukan perempuan bernilai tinggi, aku hanya seorang perempuan pengganggu yang beruntung karena diperlakukan bak ratu oleh Gabriel. Andai saja membangun hubungan bersama Gabriel semudah memasang ikatan tali ditangannya, namun kehidupan tak sesederhana itu. Dia bukan yang pertama atau yang terakhir, dia cinta yang datang sekali.

Not even three years into their marriage could Gabriella Carrington capture Henry Toussaint's heart. Instead, following the return of Henry's first love, all Gabriella receives is a divorce agreement and a brutal slap from reality. "Will you still leave me if I'm pregnant?" Gabriella asks, in which Henry affirms adamantly. It was what it took for her to finalize the divorce and let her dreams die. Only, Henry seems to want a second chance now that she has finally given up.

Based on the untrue writings of the Satanic Panic. The Satanic Panic was a moral outcry in the United States over supposed “satanic” influence in media that were warping the youth of America. Claims that playing an elf in Dungeons and Dragons could lead to demonic possession, that playing heavy metal music backwards would reveal satanic messages, and that therapists could uncover repressed memories of satanic ritual abuse, were all too common. Volumes and volumes of material were produced on this fake subject. These texts lead to What Hell May Come, which takes a look at what the world would actually be like if all of the claims of the satanic panic were true. Set in 1986, Jon St. Fond’s life is a living Hell. Deliberately abused and neglected by his parents, the only joy he has in life is an escape into a fantasy land of role playing games. Soon he discovers that his parents are part of a secret occult religion with hidden ties all across the world. As Jon and his friends dig, they learn more of the secret history of the world and discover the power of making deals with creatures from Beyond. However, power has its price, as Jon and his friends quickly discover. One-by-one they begin to become consumed by their own desires and hatreds. Jon learns there is method behind the madness of his life, as his Father begins to bring him closer and closer into the ways of the cult. Ultimately, Jon must make a choice between all the pleasures of the earth and the future of his soul. ©️ Crystal Lake Publishing

Five years into their marriage, Sierra Bell never imagined her own husband would ask her to share him with another woman. "She's important to me. I want you to accept her," were his words. He even made a promise to her. "As long as you agree to this, you'll always be my wife. No one can take your place." She had met him at her lowest point. He married her, cherished her, and indulged her in every way. She always thought that no one could ever love her more than him. But now, she realized that everything was just a colossal joke. - John Henderson never expected the delicate canary he had raised to ask him for a divorce. He didn't stop her. He let her go, sure that she would eventually fail on her own and come back begging. But Sierra, soft in name and stubborn in nature, would never look back no matter how hard or painful the journey. He couldn't help but ask, "Can't you just give in for once?" Later, Sierra finally gave in. Right after that, she vanished from his world completely. John, who had never known fear, suddenly found himself terrified. Much later, she reappeared, arm in arm with another man. John, eyes red, cornered her behind a door, half-crazed. "Sierra, you really are heartless!"