Ulang Tahun Kim Dokja

BLURB "You drive me insane, Carla!" He growled, hoisting me on the desk. His lips brushed my jaw and my breath quickened when he slipped his fingers underneath my red dress. "Fuck, you are not wearing panties," He groaned, gripping my thighs possessively. I was filled with an unnerving amount of neediness and I had my fingers working on his belt in no time. "God, just fuck me already." I moaned, peering at him beneath my lashes. He muttered profanities under his breath, lifted me a little, and plunged into me swiftly. "Fuck!" I moaned, wrapping my legs around him to get more of what he was offering as he pounded into me, burying his head into my neck. "Mine!" He growled into my neck. ༆ Carla Jason and Dawson Walcott were the definitions of opposite attracts. Where Carla was naive—prim, innocent, and not ladylike, Dawson was the typical ruthless fuck-boy, who chased after anything in a skirt, especially the sexy ones. All his life, he had always hoped to meet his mate at his coronation ceremony of being the next Alpha of the Red Moon Pack, which was coming up in a few days but fate had other plans in store. Carla had walked in on him fucking another omega and she wasn't just a random omega to him. She was the omega he had always been in love with. Worse, she turned out to be his mate. Dawson knew how difficult it would be to make her his, given his history and what she had found out about him on the day he realized she was his mate. The complications weren't about to stop Dawson from claiming what was his before her twentieth birthday but was Carla going to allow herself to be vulnerable with a playboy?

"มีฉันเป็นผัวคนเดียวมันไม่พอหรือไง ถึงอยากได้ไอ้แทคิณเป็นผัวเพิ่ม" ดีเทลตะเบ่งเสียงด้วยท่าทีโกรธจัด พร้อมกับดึงคนตัวเล็กเข้าหา "สงสัยพี่จะเข้าใจอะไรผิด คนที่ฉันรักคือพี่แทคิณ...พี่ใช่พี่" โรราเอ่ยมาเช่นนั่น แต่นั้นกับยิ่งทำให้ ดีเทลโมโหและโกรธหนักเข้าไปอีก คนตัวโตถึงกับกดคนใต้ร่างลงให้จมเตียงนอน "ฉันไม่สนว่าเธอจะรักใคร ตราบใดที่เธอเป็นของฉันๆ ไม่มีทางที่เธอจะเป็นของใครหน้าไหนทั้งนั้น" "คนเลว..." โรราเอ่ยด้วยเสียงอันโกรธจัด ดีเทลจ้องมองคนใต้ร่างด้วยความรู้สึกโกรธและโมโห "กับผู้หญิงสำส่อนอย่างเธอ ฉัน เลว...ได้มากกว่าที่เธอคิด" ดีเทลเอ่ยจบร่างสูงก็ระดมจูบคนดื้อ ที่แสนจะพยศไปทั่วทั้งใบหน้า "มะ...ไม่นะ พี่ดีเทล" โรราเอ่ยออกมาด้วยเสียงสั่น

🔥 Dark Sex Confessions 🔥 A sinful collection of taboo, dominant, and dangerously hot stories. Warning: 18+ only. --- “Is this what you wore to distract me, sweetheart?” he asked, fingers trailing up my inner thigh beneath the flimsy excuse of a skirt. “You knew exactly what you were doing when you walked into my office dressed like that.” I bit my lip, heart racing. “Maybe I just needed some... extra attention.” His chuckle was dark. Dangerous. Desperate. He pushed everything off his desk with one sweep, pulling me forward so my legs dangled open in front of him. “You’re about to learn your most important lesson,” he said, sinking to his knees between my thighs. “How to beg properly.” His mouth met my soaked panties, tongue pressing through the thin fabric until I gasped, arching against his face. He groaned like a man starved, ripping them aside and licking into me with a hunger that made me cry out. “God, you’re so wet for your professor,” he growled between licks. “Dripping for the man grading your papers.” My fingers tangled in his hair as he sucked my clit into his mouth, tongue lashing me like punishment and reward all at once. My thighs shook, heat building fast and deep. “Come for me, right here, right now,” he ordered. “And then I’m bending you over this desk and fucking every A+ out of that tight little body.” And I did. Exploding on his tongue, moaning his name like a filthy prayer— Knowing this was just the beginning of the most sinful semester of my life.

Prince Sebastian, the heir to the throne has always been destined for an arranged marriage. Edward never expected that he would be the other half of the arranged marriage. The prince is happy with the match, but Edward is not. Soon enough he finds his lack of feelings for the prince is the least of his problems when the consequences of entering the royal family become clear. It seems like they will never have a perfect marriage.

Bella sangat mencintai Raffi, tetapi sayangnya pria itu tidak memiliki rasa yang sama terhadap Bella. Dia selalu mengatakan kalau hanya menganggap gadis itu sebagai adik kandungnya. Merasa tidak memiliki harapan dengan Raffi, dia memutuskan untuk menerima perjodohan yang ditawarkan oleh Sindi, adik kandung Raffi. Siapa sangka, lelaki itu ternyata adik kembar Raffi, Raffa Dirgantara.

Emosi Radit begitu kacau saat mendapati istrinya berselingkuh di hari ulang tahun pernikahan mereka. Di saat ia berkendara untuk menenangkan diri, tanpa sengaja ia menabrak seorang wanita hamil dan mau tak mau harus membawanya ke rumah sakit untuk bertanggung jawab. Siapa sangka beberapa hari setelahnya ia mendapatkan panggilan yang mengejutkan dari Rumah Sakit. "Maaf Bapak Raditya Prayoga, kami ingin mengabarkan kalau bayi kalian sudah boleh dibawa pulang. Sejak semalam kami sudah menghubungi istri Anda, tapi tidak bisa." "Bayi? Istri? Gumam Radit terkejut, karena ia baru saja bercerai dengan istrinya dan tidak punya anak. Lalu siapa bayi dan istri yang dimaksud petugas rumah sakit?

Klara Zielinska, wanita cantik berusia dua puluh tiga tahun tidak menyangka kekasihnya akan bermain gila dengan sepupunya sendiri di malam ulang tahunnya. Sakit hati karena pengkhianatan, Klara pergi ke sebuah club yang ada di hotel dan minum terlalu banyak. Ocehan tak jelasnya membawa Adrian menghampirinya lalu terjadilah obrolan singkat hingga berujung pada kenikmatan di malam itu. Tak berhenti sampai di situ. Klara seakan ingin menghilang saat tahu pria yang tidur dengannya ternyata ayah dari mantan kekasihnya. Klara ingin melupakan, justru Adrian meminta untuk melanjutkan. Namun, siapa sangka jika akhirnya Klara luluh dan tergoda hasrat memabukkan dari ayah mantan kekasihnya itu?

Kim Nelson, blamed for her parents' murder, faced cruelty in her pack due to her unique wolf eyes. Labeled a witch, she endured mistreatment and became a slave. After escaping her abusive alpha, she encountered someone who rescued her from despair, taking her to a new pack. Hoping to reveal her parents' killer and embrace her strength, Kim returns years later, ready to reclaim what's rightfully hers.

Pada ulang tahun pernikahan kami, wanita yang disukai oleh suamiku menunjukkan foto USG di status media sosialnya. Dia juga menuliskan ucapan terima kasih untuk suamiku. "Laki-laki baik yang sudah menjagaku selama sepuluh tahun memberiku seorang anak. Terima kasih." Aku sempat melotot dan berkomentar, "Sudah tahu cuma selingkuhan, tapi masih berani begini?" Aku langsung menelepon suamiku dan memarahinya. "Jangan punya pikiran aneh-aneh! Aku cuma kasih tabung reaksi buat memenuhi keinginannya menjadi ibu tunggal." "Oh ya, Erika saja sudah hamil, kamu yang sudah melakukannya hingga tiga kali masih saja belum hamil. Dasar nggak berguna." Tiga hari yang lalu dia bilang padaku kalau dia harus pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis, tidak menjawab telepon atau membalas pesanku. Aku pikir dia sibuk, tetapi tidak disangka dia malah menemani orang lain untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Setengah jam kemudian, Erika memamerkan hidangan mewah di atas meja makan. "Aku bosan sama makan makanan barat, jadi Regha memasak semua makanan kesukaanku." Aku melihat slip kehamilan yang ada di tanganku. Seketika, kegembiraan yang memenuhi hatiku langsung membeku menjadi es. Aku jatuh cinta kepadanya selama delapan tahun, berkomitmen dengannya selama enam tahun dalam ikatan pernikahan. Kali ini, aku akan melepaskan semuanya.

"Saya pesan kamu!" tegas Kim yang mengeluarkan nada suara baritone yang cukup besar, dan begitu terdengar maskulin oleh telinga Sasi. "Pesan saya, maksudnya?" tanya Sasi tak paham. Bahkan raut wajah Win pun terlihat bingung dengan ucapan atasannya yang terasa aneh. Kim mengubah posisi duduknya menghadap Sasi sekarang. Fokus kepada perempuan itu yang sedang berdiri di hadapannya. "Iya, saya pesan kamu untuk menemani saya malam ini di sebuah hotel berbintang," tukasnya sambil tersenyum. "Saya akan memberikan apapun yang kamu mau, dengan syarat berikan tubuh kamu ke saya." Kim mengucapkan kalimat tanpa bersalah dan berdosa.