Wood Dragon Jutsu

Ratna Dewi, seorang jurnalis muda, tak sengaja menemukan kisah tentang sebuah desa misterius yang tidak tercatat di peta, dikenal sebagai Desa Tanpa Nama. Terpikat oleh rasa penasaran, ia memutuskan untuk menjelajahi desa itu, tanpa menyadari bahaya besar yang menantinya. Setibanya di desa, Dewi menghadapi berbagai kejanggalan: penduduk yang diam seribu bahasa, suara-suara aneh di malam hari, dan sebuah kotak musik kuno dengan melodi menyeramkan. Ketika ia mulai menggali rahasia desa itu, ia menemukan bahwa keluarganya memiliki hubungan gelap dengan tempat tersebut. Desa itu ternyata menjadi gerbang antara dunia manusia dan dunia makhluk gaib, dengan kutukan yang telah berlangsung selama berabad-abad. Dewi harus melawan bayangannya sendiri, yang perlahan berubah menjadi ancaman nyata, serta makhluk-makhluk yang ingin mengorbankannya demi menjaga kekuatan desa. Dalam perjalanan ini, ia dihadapkan pada pilihan sulit: melarikan diri dan membiarkan kutukan terus berlanjut, atau menghadapi kegelapan untuk menghancurkan desa dan menyelamatkan dirinya serta dunia. Namun, keberanian dan cinta pada hidup membuat Dewi berhasil menghancurkan kutukan tersebut. Ia tidak hanya menyelamatkan dirinya, tetapi juga memutus hubungan kelam keluarganya dengan desa itu. Kini, dengan pengalaman luar biasa itu, Dewi memulai hidup baru, mendokumentasikan kisah-kisah mistis Indonesia untuk melestarikan cerita rakyat sekaligus memberi pelajaran pada dunia. Misteri, ketegangan, dan pelajaran hidup berpadu dalam kisah ini, membawa pembaca menjelajahi kegelapan yang menakutkan dan cahaya yang akhirnya menyelamatkan. Desa Tanpa Nama adalah perjalanan tentang keberanian menghadapi ketakutan terdalam dan menemukan harapan di tengah kegelapan.

Nalira kehilangan segalanya saat kerajaannya dihancurkan. Sebagai tawanan perang, ia dihadapkan pada Aaron Devonsa, Duke utara sekaligus Jendral berhati dingin dan kejam, pria yang paling ia benci. Di balik ambisinya yang tak terhentikan, Aaron menyembunyikan rahasia kelam yang perlahan melahap sisi kemanusiaannya. Sementara Nalira, dengan keberanian dan luka yang ia bawa, menjadi satu-satunya yang mampu menantangnya. Dalam permainan dendam, obsesi, dan hasrat, mereka bertarung bukan hanya untuk kekuasaan, tetapi juga untuk hati yang seharusnya tak mereka miliki. Namun, ketika kutukan mematikan mengancam nyawanya, hanya sentuhan Aaron yang mampu menyelamatkannya. Terikat dalam takdir yang tak mereka inginkan, kebencian di antara mereka berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih berbahaya.

Dunia kegelapan mengenalnya sebagai Ratu Iblis yang tak terkalahkan, pemimpin yang memerintah dengan tangan besi dan kekuatan tak terbantahkan. Namun, sebelum menjadi sosok yang ditakuti, Zhefora hanyalah seorang gadis kecil yang dikutuk oleh takdir. Ia lahir sebagai putri dari penguasa kerajaan iblis, tetapi sejak kecil ia dijauhi karena cakra iblis yang mengalir dalam tubuhnya—sesuatu yang bahkan kaum iblis sendiri takuti. Dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang disanjung dan dihormati, Zhefora tumbuh dalam bayang-bayang ketakutan dan kebencian. Jika ia terluka, orang-orang menghindar. Jika ia tersenyum, mereka menatapnya dengan ngeri. Jika ia menangis, dunia seolah menertawakan kelemahannya. Maka, ia berhenti tersenyum. Berhenti menangis. Berhenti berharap. Di usianya yang ke-16, ibunya meninggal secara tragis, dan ayahnya menghilang dalam perang yang tak pernah dimenangkannya. Takhta kerajaan jatuh ke tangannya—bukan karena ia menginginkannya, tetapi karena tidak ada pilihan lain. Zhefora, yang dulu hanya seorang gadis kesepian, kini berdiri sebagai Ratu Iblis yang ditakuti. Ia menguasai kerajaan dengan kebijaksanaan dan kekuatan, tetapi hatinya tetap kosong. Hanya Erem, tangan kanan dan penasihatnya, yang setia berada di sisinya. Namun, kekuasaan selalu membawa ancaman. Dalam sebuah ekspedisi untuk memperluas wilayahnya, pasukan kerajaan iblis terjebak dalam serangan brutal dari musuh yang tak terduga. Zhefora yang selama ini tak pernah goyah, untuk pertama kalinya menghadapi kemungkinan kekalahan. Di saat itulah ia melihatnya—Aroo. Seorang pria muda dengan kekuatan yang bahkan tak bisa ia duga. Ia bukan iblis, bukan manusia, bukan makhluk yang bisa Zhefora definisikan dengan mudah. Dengan satu gerakan, Aroo membalikkan keadaan. Pasukan musuh yang nyaris menghancurkan mereka, kini bertekuk lutut. Zhefora memandangnya dengan mata tajam. Siapa dia? Mengapa ia membantunya? Dan yang lebih penting... mengapa kehadirannya membuat hati Zhefora yang beku mulai retak? Seiring waktu, hubungan mereka berkembang—dari sekadar ratu dan panglima, menjadi sesuatu yang lebih berbahaya. Zhefora yang selama ini hanya mengenal kesepian, mulai merasakan sesuatu yang lebih dalam.

Riko: Another relocation, another private school. I'm used to it by now. At least this is the last time my dad's job can make me move and change schools. I just need to keep my head down and finish high school. I figured Ravenwood couldn't be any different than every other private school I've been set to. Oh, how wrong I was. No other school I've attended had guys like the Frost triplets. That's right, TRIPLETS! And I don't know why they've sent their icy sights on me, but they've ruined my plans of just going unnoticed and finishing senior year. Frost Triplets: Ravenwood has been a never-ending bore. Because we are Frosts, people kiss our ass from students to staff. They treat us like royalty. But, of course, we aren't, just from a very old and extremely rich family. None of them know us. Hell, they can't even tell us apart. Which usually suits us fine as we swap with each other for classes we don't like or even when dealing with girls. But it still pisses us off. It's been a long time since there was a new student at Ravenwood and who could blame us for deciding to tease her. The Princes of Ravenwood Holiday Specials: Bonus holiday content showing Riko and her boys in their happily ever after as a family of eight. The good and the bad that being a polyamorous family of eight entails. Ravenwood Series Reading Order: Book 1 - The Princes of Ravenwood Book 2 - Chasing Kitsune Book 3 - Expect The Unexpected Book 4 - Out Of My League Book 5 - Man's Best Wingman

Dragons are the most ancient and powerful clans, which rule the world with an iron fist. Every other living beings are considered beneath them. Humans are considered the lowest of the low and are mostly invisible to the other clans.Nyra is a human with a past. Drake is the most powerful Dragon in history. He can make or break anything with just a flick of his eyes. Dragons have a rule. The person to whom they lose their virginity will be their other half and mate until death.Drake sleeps with Nyra on a passionate night under the effects of a drug. Nyra slips away before being noticed by anyone.But a tattoo forms on her lower back, as a symbol showing that she is a dragon's mate, which she is determined to hide.Drake is determined to find his unidentified mate. Who will succeed in their quest? Will Drake be able to accept Nyra as his mate, after finding out that she is a human?Can Nyra escape, when her past comes after her?Will Drake be able to save his mate?

Di balik rumah duka tua peninggalan kakeknya, Reza menemukan sebuah ruang bawah tanah yang tak tercatat dalam denah manapun—dan sebuah peti mati ke-13 yang tak pernah tercatat dalam daftar pemakaman. Mengapa peti itu tersembunyi? Siapa yang ada di dalamnya? Dan kenapa setiap malam… peti itu terdengar bernafas? Rahasia keluarga. Suara-suara dari kegelapan. Dan satu peringatan yang terlambat. "Jangan buka peti itu, apa pun yang terjadi."

After her parents divorce, Kaya Reneé Joston moves to the small town of Torent. Spending her final year at Rodney high, all she wants to do is cruise through the year unknown, whilst keeping a large distance away from her father and his new step family. She believes she may survive this year as she already has a friend, but of course that takes a turn for the worst when she meets Azian, a boy with changing eye colors who seems way too beautiful to be human and keeps running into a clear eyed phone thief who calls her his Esteraiï.All she wants to do is survive this awful year away from her mother but how can she when gorgeous blue eyed Azian haunts her very realistic dreams, with his alluring golden eyes, a step sister who has everything she's ever dreamed of and an annoying thief who keeps finding a way into her closed heart.One things for sure, there is something mysterious happening in Torent. A mystery only she can uncover.

King Brishor Oighar and his General Chezzal are mates, but their mate bond is incomplete. They have a third mate whom they have been finding for a long time. And when she comes in the form of twenty-one-year old Meryl, their lives take a drastic turn. Meryl was orphaned at a seven and her father bequeathed his estate, Windley, to Lady Judith, her stepmother. Judith wants to sell the estate and has evil plans, but Meryl wants to save it and save her people who live in Judith's fear. Will she be able to save Windley? Will Brishor and Chezzal be able to claim her? Or will she reject them for... Windley?

Bertahun-tahun lalu, keluarga Pratama dibantai secara misterius di rumah besar mereka yang terletak di ujung gang. Mayat-mayat ditemukan seminggu kemudian—satu di kamar, satu di kamar mandi, dan dua lainnya tergeletak saling berpelukan di kamar utama. Kasus itu tak pernah terpecahkan. Rumah nomor tujuh dibiarkan kosong. Membusuk dalam sunyi. Hingga waktu perlahan menghapus ingatan warga… Tapi kejahatan tidak mati. Empat mahasiswa—dua di antaranya kakak beradik—menyewa rumah itu karena harganya murah. Mereka menganggap cerita seram sebagai bualan orang tua. Namun suara air tetes dari langit-langit, bau busuk yang tak pernah hilang, dan tangisan bocah tengah malam... menjadi sinyal pertama. Rumah ini tidak sekadar berhantu. Ia menyimpan kutukan. Dan rumah ini... tidak membiarkan siapa pun pergi tanpa membayar.

The voice is always calling out to me. Everywhere I go its there, lurking in the shadows, observing me.I live in a province just near the city. My house is at the entrance of the forest, away from the neighbors. At the age of fourteen I was orphaned, I went to a convent and was cared for by nuns until I was eighteen years old.Since I was of legal age I left the convent and found myself in this place.When I first saw the old house at the entrance of the forest, I knew it would be right for me.On my first day in that house, something very immediate happened to me. There is a voice that repeatedly calls my name.When I leave the convent and stay in this old house, I do not think I will see strange creatures and socialize with them.