Share

Bab 52

Penulis: Rexa Pariaman
"Ewan, tunggu saja. Cepat atau lambat aku akan membuatmu menyesal!" Mona mengentakkan kaki dengan penuh emosi dan berteriak keras ke arah punggung Ewan yang semakin menjauh. Dia benar-benar marah.

Awalnya dia hanya ingin menanyakan keberadaan Dylan, tapi tak disangka malah dipermalukan habis-habisan oleh Ewan.

"Dasar pecundang tetap saja pecundang! Cuma diputusin sama aku, gayanya seolah-olah ibunya dibunuh saja. Menyebalkan!"

Tiba-tiba, Mona teringat tujuan awalnya mencari Ewan. "Sial, aku belum sempat tanya Dylan di mana. Gimana ini?!"

....

Ewan kembali ke bagian bedah dan bersiap untuk melaporkan situasi pada Neva. Begitu sampai di depan kantor, dia mendengar suara-suara dari dalam ruangan, "Bu Neva, kondisi pasien di ranjang nomor lima sangat buruk."

"Kami sudah melakukan pemeriksaan bersama, tapi tetap nggak menemukan metode pengobatan yang tepat. Hari ini pasien sudah dua kali mengalami syok dan sekarang sedang dirawat di ruang ICU. Kalau nggak segera ditemukan cara untuk menanga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 96

    Raja Naga merasa tubuhnya membeku.Pada saat itu, dia baru mengerti. Tak heran Dullah tidak menghormatinya. Ternyata di balik Dullah bukan hanya ada Adipati Jawara, tetapi juga Aeon.Hati Raja Naga langsung mencelos."Paman Warsito, tunggu apa lagi? Bunuh bocah itu!" Dullah kembali memerintahkan si pria tua berjubah abu."Baik!" Warsito mendekati Ewan. Baru saja dia mengangkat tangannya, suara Raja Naga kembali terdengar."Kalau aku bersedia tunduk, maukah kamu mengampuni nyawa Ewan?""Nggak bisa." Dullah menunjuk ke arah Ewan dan menegaskan, "Dia harus mati!"Ekspresi Raja Naga langsung berubah dingin. Seketika, niat tempur yang dahsyat terpancar dari tubuhnya.Dullah tetap tak tergoyahkan, tetapi Warsito mendadak menoleh. Matanya menatap tajam ke arah Raja Naga.Walaupun Raja Naga keracunan dan hidupnya tak lama lagi, dia tetaplah seorang mantan ahli Daftar Harimau dan prestisenya belum sepenuhnya padam.Namun, niat tempur itu hanya bertahan tak sampai lima detik sebelum menghilang s

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 95

    Lagi pula, pria tua berjubah abu itu bisa menyegel titik akupunktur Neva dengan mudah. Jelas dia adalah seorang ahli tingkat tinggi. Di hadapan orang seperti itu, mungkinkah Ewan bisa lolos?Namun, Ewan bukan tipe orang yang akan duduk pasrah menunggu kematian. Dia diam-diam mengepalkan tangan, membulatkan tekadnya untuk melawan."Anak Muda, daripada menderita dan tersiksa, lebih baik kamu bunuh diri saja," ucap Warsito dengan tangan di belakang sambil tersenyum seolah-olah memberi nasihat dengan niat baik.Ewan menyahut, "Tubuh dan nyawaku adalah pemberian orang tuaku. Kalau bunuh diri, gimana aku bisa membalas jasa mereka?""Kalau begitu, tampaknya aku harus turun tangan sendiri!" Seketika, dari tubuh Warsito terpancar aura membunuh yang dingin menusuk.Dalam hitungan detik, Ewan merasa seperti bukan sedang berhadapan dengan pria tua, melainkan seekor binatang buas yang siap menerkam. Seluruh bulu kuduknya berdiri.Saat Warsito hendak menyerang, tiba-tiba terdengar sebuah suara lanta

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 94

    Dullah telah mempersiapkan lamaran ini dengan sangat matang. Dia sangat yakin akan berhasil. Karena menurutnya, wanita tidak punya daya tahan terhadap dua hal, yaitu barang mewah dan keromantisan.Faktanya, cara itu memang sangat efektif. Neva bahkan benar-benar tersentuh hingga menangis. Namun, yang tak pernah Dullah duga, pada akhirnya Neva tetap menolaknya.Dia benar-benar tak mengerti, kenapa Neva menolak dirinya? Bukankah kejadian itu sudah lama berlalu? Seharusnya dia sudah melupakannya!Tepat saat itu, Laksh memberitahunya bahwa Ewan adalah pacar Neva. Duar! Mata Dullah sontak menyala penuh amarah.Kini, dia sadar penolakan Neva bukan karena masa lalu, tetapi karena laki-laki lain! Bagaimana mungkin dia bisa menerima itu?Dullah langsung menunjuk Ewan, lalu bertanya kepada Neva dengan suara lantang, "Kamu menolakku karena dia?""Benar, memang karena dia!"Mendengar jawaban itu, Ewan nyaris menangis. 'Bu Neva, oh, Bu Neva, aku nggak pernah punya masalah sama kamu. Kenapa kamu men

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 93

    "Putriku, izinkan aku memakaikan sepatu kaca untukmu!" ucap Dullah, lalu membungkuk, bersiap untuk membantu Neva melepaskan sepatunya.Melihat adegan ini, para wanita yang hadir pun berseru kagum."Pak Dullah lembut sekali!""Aku benar-benar jatuh cinta padanya!""Wanita itu pasti menyelamatkan galaksi di kehidupan sebelumnya. Kalau nggak, mana mungkin dia mendapatkan cinta dari Pak Dullah?"Saat itu juga, Neva seperti kelinci kecil yang ketakutan. Dia tiba-tiba berdiri, lalu mundur dua langkah, menjaga jarak dari Dullah."Neva, kamu ...," ucap Dullah, memandang Neva dengan terkejut. Wajah tampannya pun dipenuhi kebingungan.Neva menyeka air mata di sudut mata, lalu berkata dengan dingin, "Dullah, terima kasih atas semua yang telah kamu lakukan. Sayangnya, aku nggak pantas menerima semua ini.""Kenapa?" Dullah masih tak mengerti.Neva menjawab, "Sebagus apa pun sebuah cermin, ketika sudah pecah, nggak mungkin bisa kembali seperti semula. Sama seperti kita. Cermin yang retak sulit untuk

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 92

    Seluruh hadirin terkejut. Tak ada seorang pun yang menyangka bahwa Dullah akan melamar Neva di depan umum.Tatapan Dullah penuh kasih sayang, wajah tampannya disinari cahaya lampu, membuatnya tampak seperti seorang pangeran.Namun tentu saja, yang paling mencuri perhatian adalah cincin berlian yang dia pegang. Itu adalah berlian biru yang sangat langka. Ukurannya sebesar koin!"Astaga, cincin itu besar banget!""Paling nggak 50 karat!""Aku iri banget sama perempuan itu!""Eh, kayaknya aku pernah lihat cincin itu deh?"Saat para penonton mengungkapkan rasa penasaran, terdengar suara Dullah yang berkata kepada Neva."Di dunia ini, ada tiga hal yang paling aku sukai, matahari, bulan, dan kamu. Siang adalah matahari, malam adalah bulan, dan kamu adalah keabadian. Cincin ini bernama 'Blue Starry Sky', melambangkan cinta abadi. Neva, aku mencintaimu! Aku ingin bersamamu selamanya!""Astaga! Rupanya cincin 'Blue Starry Sky'! Pantas tadi terasa familier," seru orang yang tadi sempat bertanya.

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 91

    Begitu ucapan itu dilontarkan, seluruh orang di ruangan langsung diliputi rasa penasaran."Apa? Orang yang dia suka ada di Papandaya?""Siapa ya?"Ewan melirik ke arah Neva. Terlihat Neva menunduk, ekspresinya tampak canggung.Dullah tidak langsung memberi tahu siapa orang yang dia sukai. Dia mengalihkan pembicaraan dan berkata, "Pertama-tama, aku ingin mengucapkan terima kasih dulu kepada Laksh karena sudah mengadakan pesta penyambutan ini untukku.""Kedua, aku juga ingin berterima kasih kepada kalian semua yang telah datang. Aku merasa sangat terhormat. Dan yang terakhir, aku ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan satu hal besar."Hal besar? Semua orang langsung memasang telinga, rasa ingin tahu terpancar jelas saat mereka menatap Dullah.Ewan punya firasat kuat bahwa hal besar yang akan dilakukan Dullah pasti ada hubungannya dengan Neva.Benar saja, Dullah menyapu seluruh ruangan dengan pandangannya, hingga akhirnya matanya tertuju pada sosok Neva. Tatapannya lembut penuh

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status