Share

Bab 96

Author: Rexa Pariaman
Raja Naga merasa tubuhnya membeku.

Pada saat itu, dia baru mengerti. Tak heran Dullah tidak menghormatinya. Ternyata di balik Dullah bukan hanya ada Adipati Jawara, tetapi juga Aeon.

Hati Raja Naga langsung mencelos.

"Paman Warsito, tunggu apa lagi? Bunuh bocah itu!" Dullah kembali memerintahkan si pria tua berjubah abu.

"Baik!" Warsito mendekati Ewan. Baru saja dia mengangkat tangannya, suara Raja Naga kembali terdengar.

"Kalau aku bersedia tunduk, maukah kamu mengampuni nyawa Ewan?"

"Nggak bisa." Dullah menunjuk ke arah Ewan dan menegaskan, "Dia harus mati!"

Ekspresi Raja Naga langsung berubah dingin. Seketika, niat tempur yang dahsyat terpancar dari tubuhnya.

Dullah tetap tak tergoyahkan, tetapi Warsito mendadak menoleh. Matanya menatap tajam ke arah Raja Naga.

Walaupun Raja Naga keracunan dan hidupnya tak lama lagi, dia tetaplah seorang mantan ahli Daftar Harimau dan prestisenya belum sepenuhnya padam.

Namun, niat tempur itu hanya bertahan tak sampai lima detik sebelum menghilang s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 186

    Telepon itu dari Henry. Begitu melihat nama Henry di layar, ekspresi Ewan langsung berubah. Dia merasakan firasat buruk, pasti ada sesuatu yang terjadi pada Raja Naga. Dia segera mengangkat telepon."Kak Henry ...." Belum sempat Ewan berbicara banyak, suara rendah Henry sudah terdengar dari seberang. "Ewan, Raja Naga sudah nggak kuat lagi."Hati Ewan seketika mencelos. "Gimana kondisi Raja Naga?" tanyanya segera."Barusan Raja Naga tiba-tiba muntah darah dan pingsan. Sekarang detak jantungnya makin lemah. Dokter bilang Raja Naga mungkin nggak akan bertahan lama."Dada Ewan seperti ditimpa batu. Meskipun sudah tahu bahwa Raja Naga hanya punya sisa waktu beberapa hari, dia tak menduga akan secepat ini."Kak Henry, apa pun caranya, jangan sampai Raja Naga berhenti bernapas. Tunggu aku datang. Aku bisa menyelamatkannya," kata Ewan dengan tegas."Kamu serius?" Suara Henry langsung berubah gembira."Tunggu aku, aku segera ke sana." Ewan memutuskan telepon, lalu berkata kepada Ammar, "Aku ada

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 185

    Sekarang di dalam hati Sakti hanya ada satu pikiran, yaitu segera kabur dari sini. Aturan kedua seorang pembunuh bayaran adalah jika tidak bisa menang, langsung kabur saja.Sebagai pembunuh bayaran yang terlatih, sejak pertama kali menginap di kamar ini, Sakti sudah memeriksa setiap sudut ruangan dengan detail dan telah menyiapkan jalur kabur. Tiga meter di belakangnya, ada sebuah jendela. Dengan melompat lewat jendela itu, dia bisa langsung kabur."Siapa sebenarnya kamu?" tanya Sakti sambil menyeret sandera mundur ke arah jendela."Kamu nggak perlu tahu siapa aku. Kamu hanya perlu memberitahuku siapa orang yang menyewamu," jawab Ewan. "Ini kesempatan terakhirmu.""Mimpi! Identitas klienku akan kubawa sampai mati." Sakti terus mundur, semakin dekat dengan jendela."Sebenarnya aku mau memberimu satu kesempatan untuk hidup, tapi karena kamu sendiri yang cari mati, jangan salahkan aku." Ewan melangkah maju, tubuhnya tiba-tiba memancarkan aura dingin yang penuh niat membunuh."Berhenti! Ka

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 184

    "Kamu!" Mata Sakti langsung terbelalak.Pria yang tiba-tiba muncul itu bukan orang lain, melainkan adalah Ewan.Ewan tersenyum dan menyapa, "Aku nggak nyangka kita bertemu lagi secepat ini ya?""Gimana kamu bisa menemukanku?" Sakti merasa heran. Wajar jika Aula Raja Maut menemukan tempat persembunyiannya, tetapi bagaimana Ewan juga bisa?"Aku punya caraku sendiri. Kalau saja nggak ada urusan yang membuatku tertunda, aku sudah datang mencarimu sejak siang tadi."Ewan melirik sekilas pria yang terluka di lantai, lalu melihat wanita yang dijadikan sandera oleh Sakti dan mencibir. "Katanya kamu ini pembunuh bayaran, tapi kenapa suka menyerang wanita? Nggak punya sedikit pun wibawa sebagai pria?""Aku ini pembunuh, nggak butuh yang namanya wibawa.""Tapi, kamu 'kan laki-laki!" Ewan membelalakkan mata, berpura-pura terkejut. "Jangan-jangan kamu bukan laki-laki?""Kamu yang bukan laki-laki!" Sakti melotot penuh kebencian. "Kalau bukan karena kamu, aku sudah habisi wanita itu. Kebetulan banget

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 183

    "Terima kasih."Pelayan perempuan itu tersenyum sambil mengangguk, mendorong troli masuk ke kamar. Kemudian, dia mengeluarkan steik dan kue, meletakkannya di atas meja.Ketika melihat kue ulang tahun, pelayan itu bertanya, "Hari ini ulang tahun Bapak ya?""Bukan," jawab Sakti. "Nanti lewat tengah malam baru ulang tahunku.""Kalau begitu, aku ucapkan selamat ulang tahun lebih dulu. Biar aku bukakan botol anggur untuk Bapak.""Oke."Melihat Sakti tidak menolak, pelayan itu tersenyum manis dan mengambil sebotol anggur merah Bordeaux dari troli."Eh, siapa itu di luar?" Pelayan perempuan itu tiba-tiba bertanya.Sakti spontan menoleh ke arah pintu, tetapi di luar tidak ada siapa pun. Saat dia merasa ada yang janggal, dia sontak berbalik, tetapi botol anggur itu sudah menghantam kepalanya.Prang! Kepalanya berdarah. Darah bercampur dengan anggur menetes di wajahnya. Sakti melihat pelayan perempuan yang tadinya tersenyum manis, kini sudah menodongkan pistol ke arahnya."Kamu bukan pelayan hot

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 182

    Di Papandaya, di sebuah kamar hotel mewah.Sakti duduk di sofa. Dia adalah seorang pembunuh bayaran profesional.Sebenarnya, dulu namanya bukan ini. Hanya karena ayah dan kakeknya tidak ada yang bisa hidup melewati usia 29 tahun, maka di tahun saat dia beranjak dewasa, dia mengganti namanya sendiri.Makanya, dia seperti kecoa yang tak bisa dibunuh! Dia berharap bisa panjang umur, setidaknya hidup lebih lama daripada ayah dan kakeknya.Hari ini adalah hari terakhirnya berusia 29 tahun. Setelah melewati tengah malam nanti, dia resmi berusia 30 tahun.Untuk merayakan ulang tahunnya, Sakti sengaja membeli sebuah kue, bersiap untuk merayakannya seorang diri.Dia melihat jam, waktu menunjukkan masih ada 1,5 jam lagi sebelum tengah malam. Dia duduk di sofa, menunggu dengan sabar.Detik demi detik berlalu. Tanpa disadari, sudah lewat setengah jam lagi. Perlahan, wajah Sakti tampak muram. Dia bergumam dengan suara rendah, "Tadinya aku ingin menyelesaikan pekerjaan ini untuk menutup usia 29 deng

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 181

    Dinda langsung memahami ucapan Ewan. Kedua telinganya memerah karena malu. Dia lantas membentak, "Berani menggodaku? Mau mati ya?"Ewan sama sekali tidak takut, sepasang matanya malah dengan bebas berkeliling menatap tubuh Dinda.Dinda semakin kesal dan berteriak, "Kalau kamu terus lihat, matamu akan kucongkel!""Tsk, tsk. Kamu ini cewek, tapi kok galak banget sih? Omong-omong, kamu kelihatan imut banget pakai piama.""Kamu ini berengsek, masih berani ngomong sembarangan! Mati saja kamu!"Buk! Dinda menendang ke arah selangkangan Ewan. Kalau tendangan itu tepat sasaran, Ewan mungkin tak akan sampai mandul, tetapi mungkin tak bisa beraktivitas di ranjang selama setengah bulan lebih.Namun, sekarang Ewan sudah bukan bocah polos yang tidak bisa bela diri. Mana mungkin dia begitu mudah diserang? Dengan cepat, dia menghindar. Kemudian, dia menangkap kaki Dinda yang sedang menendang itu secepat kilat."Lepaskan aku!" bentak Dinda."Kalau kamu suruh lepas, aku harus lepas? Kamu ini cewek, tap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status