Share

Bab 94

Penulis: Rexa Pariaman
Dullah telah mempersiapkan lamaran ini dengan sangat matang. Dia sangat yakin akan berhasil. Karena menurutnya, wanita tidak punya daya tahan terhadap dua hal, yaitu barang mewah dan keromantisan.

Faktanya, cara itu memang sangat efektif. Neva bahkan benar-benar tersentuh hingga menangis. Namun, yang tak pernah Dullah duga, pada akhirnya Neva tetap menolaknya.

Dia benar-benar tak mengerti, kenapa Neva menolak dirinya? Bukankah kejadian itu sudah lama berlalu? Seharusnya dia sudah melupakannya!

Tepat saat itu, Laksh memberitahunya bahwa Ewan adalah pacar Neva. Duar! Mata Dullah sontak menyala penuh amarah.

Kini, dia sadar penolakan Neva bukan karena masa lalu, tetapi karena laki-laki lain! Bagaimana mungkin dia bisa menerima itu?

Dullah langsung menunjuk Ewan, lalu bertanya kepada Neva dengan suara lantang, "Kamu menolakku karena dia?"

"Benar, memang karena dia!"

Mendengar jawaban itu, Ewan nyaris menangis. 'Bu Neva, oh, Bu Neva, aku nggak pernah punya masalah sama kamu. Kenapa kamu men
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arga Jamaeica
ceritanya seru dan bikin penasaran,..tapi sayang, bab nya terlalu pendek dan koin untuk membuka bab nya mahal.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 540

    Ewan terkejut. Kalau Eris benar-benar adalah pengkhianat, masalah akan menjadi sangat serius.Karena Eris bekerja di dalam negeri pada penelitian bom nuklir, dia sangat memahami penempatan nuklir di Negara Madonia. Kalau dia berkhianat, itu bisa menjadi bencana besar!'Nggak mungkin. Orang seperti Eris sebelum masuk ke laboratorium pasti sudah diperiksa oleh militer. Bukan hanya latar belakangnya, tapi sampai generasi keluarganya pun pasti diperiksa.''Kalau memang ada masalah, pasti sudah ketahuan. Jangan-jangan, si psikopat ini masih menipuku?' Ewan berpikir begitu, lalu menginjak tangan Ichiki."Argh!" Ichiki menjerit kesakitan.Ewan menatapnya dengan tatapan penuh niat membunuh. "Karena sampai sekarang kamu masih berani menipuku, sepertinya kamu memang harus merasakan akibatnya sendiri.""Aku nggak bohong. Semua yang kukatakan benar." Kata-kata Ichiki berikutnya seperti petir di siang bolong, hampir membuat Ewan pingsan. "Sebenarnya, pemilik asli tempat ini bukan aku, tapi Eris."'

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 539

    Ewan kembali menampar wajah Ichiki sambil berteriak, "Situasi sudah seperti ini, kamu masih berani bohong padaku? Sepertinya kamu memang ingin mati!""Kalau begitu, aku akan wujudkan keinginanmu." Ewan mengambil palu dan paku dari lantai.Melihat gerakannya, Ichiki menjadi pucat pasi dan buru-buru berkata, "Tolong jangan bunuh aku, jangan bunuh aku ....""Tadi kamu ingin membunuh Michiko dengan cara ini, 'kan? Sekarang aku akan membunuhmu dengan cara yang sama.""Tenang saja, aku akan menancapkan paku ini ke otakmu satu per satu, biar kamu merasakan kematian yang kejam." Ewan tersenyum sinis. "Aku yakin rasanya pasti menyenangkan."'Setan! Orang Negara Madonia ini benar-benar setan!'Ichiki ketakutan hingga pucat pasi. Dengan panik, dia berkata, "Aku kenal Eris.""Kamu kira aku akan percaya padamu?" Ewan mengangkat palu, bersiap menancapkan paku."Aku benaran kenal Eris. Bertahun-tahun lalu saat Eris kuliah di Universitas Pasri, aku jadi asisten dosennya di sana. Kami kenal sejak saat

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 538

    Pria paruh baya itu ketakutan hingga hampir pipis di celana. Sebelum Michiko sempat menerjemahkan ucapan Ewan, pria itu sudah mengoceh tanpa henti.Dua menit kemudian, Michiko berkata, "Dia bilang dia pernah melihat pria di foto itu. Kemarin sore, pria itu membawa empat mayat kepadanya.""Tanya dia, apakah itu keempat mayat di sini?" Ewan menunjuk ke empat mayat di meja operasi.Michiko yang tadi sibuk berbicara dengan Ewan, baru menyadari keberadaan mayat-mayat itu. Begitu menoleh, wajahnya pucat ketakutan."Cepat tanyakan," desak Ewan.Michiko menenangkan diri sejenak, lalu berbicara beberapa kalimat dalam bahasa Jaban dengan pria paruh baya itu. Kemudian, dia berkata kepada Ewan, "Dia bilang memang itu keempat mayatnya."Ewan mengerutkan kening. Para ahli intelijen dari Aula Raja Maut menganalisis bahwa Eris kemungkinan besar diculik atau dibawa paksa. Namun, bagaimana Eris bisa mengirim keempat mayat itu ke sini?Ewan berkata, "Michiko, tanyakan lagi, saat orang di foto itu membawa

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 537

    Perempuan itu berteriak kencang dalam bahasa Jaban.Ewan memang tidak mengerti bahasa Jaban, tetapi dari ekspresinya, jelas perempuan itu bertanya siapa dirinya."Jangan takut, aku bukan orang jahat. Barusan pria ini ingin membunuhmu, aku yang menyelamatkanmu," kata Ewan dalam bahasa Madonia. Dia tidak berharap perempuan itu langsung mengerti, tetapi berharap ekspresinya bisa menunjukkan niat baiknya.Perempuan itu menatap Ewan cukup lama, lalu perlahan bertanya, "Siapa kamu?""Hah? Kamu bisa bahasa Madonia?" Ewan tercengang seperti orang yang menemukan dunia baru."Aku pernah belajar bahasa Madonia di akademi," jawab perempuan itu.Bahasa Madonia yang diucapkannya tidak terlalu lancar, tetapi cukup untuk berkomunikasi."Kenapa kamu bisa ada di sini? Kenapa pria ini ingin membunuhmu?" tanya Ewan langsung.Perempuan itu menggeleng, lalu menatap pria paruh baya yang pingsan dengan ketakutan dan menyahut, "Aku nggak kenal dia. Aku lagi lihat pameran di pusat konferensi, terus tiba-tiba pi

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 536

    Sret! Ewan menarik pintu lemari pendingin pertama. Di dalamnya ada sebuah mayat.Ewan tidak terlalu terkejut dengan hal ini, karena lemari pendingin di kamar mayat rumah sakit tidak jauh berbeda dengan yang ada di sini. Apalagi, tempat ini sebelumnya sudah penuh dengan beberapa mayat kering. Melihat satu atau dua mayat lagi bukan hal aneh.Mayat itu dibungkus rapat dengan kantong plastik hitam."Apa ini Eris?" Ewan agak tegang. Sayang sekali kalau seorang ilmuwan muda sepertinya mati begitu saja.Dia perlahan menarik ritsleting kantong plastik dan sebuah wajah muncul di hadapannya. Seorang pria, kira-kira berusia 30-an, dengan wajah seperti mereka. Tidak jelas apakah dia orang Madonia atau Jaban, tetapi yang pasti bukan Eris!Ewan menarik napas lega, tidak terlalu mempermasalahkan. Kemudian, dia membuka pintu lemari pendingin kedua.Isinya juga adalah seorang pria dalam kantong plastik hitam, usia sekitar 30-an, dan bukan Eris.Ewan membuka yang ketiga. Lagi-lagi seorang pria, usia sek

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 535

    Wanita itu diikat di kursi dengan mulut ditutup lakban. Penampilannya cukup cantik, mirip salah satu penyanyi terkenal saat masih muda.'Apa yang sedang mereka lakukan?'Ewan tidak langsung masuk. Beberapa saat kemudian, dia melihat pria paruh baya itu tertawa keras dan menjulurkan kedua tangannya.Sret! Pakaian wanita itu sontak dirobek. Pada detik berikutnya, tangan kanan pria itu mulai menjamah tubuh si wanita. 'Mereka sedang bermain peran?'Ewan memelotot. Dulu dia sering menonton banyak film khas Negara Jaban. Para pemainnya memang suka bermain peran seperti ini. Meskipun demikian, menonton secara langsung tetap membuat Ewan merasa lebih seru.Setelah pria paruh baya itu bermain sesaat, dia sepertinya kurang puas. Dia lalu melepaskan seluruh pakaian wanita itu sambil terkekeh-kekeh mesum.'Apa mungkin mereka benar-benar akan melakukannya di sini?' Ewan tak kuasa mengumpat dalam hati. 'Sialan, bukannya cari hotel mesum, malah di sini. Apa serunya di sini?'Pria paruh baya itu menge

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status