Share

Bab 92

Author: Rexa Pariaman
Seluruh hadirin terkejut. Tak ada seorang pun yang menyangka bahwa Dullah akan melamar Neva di depan umum.

Tatapan Dullah penuh kasih sayang, wajah tampannya disinari cahaya lampu, membuatnya tampak seperti seorang pangeran.

Namun tentu saja, yang paling mencuri perhatian adalah cincin berlian yang dia pegang. Itu adalah berlian biru yang sangat langka. Ukurannya sebesar koin!

"Astaga, cincin itu besar banget!"

"Paling nggak 50 karat!"

"Aku iri banget sama perempuan itu!"

"Eh, kayaknya aku pernah lihat cincin itu deh?"

Saat para penonton mengungkapkan rasa penasaran, terdengar suara Dullah yang berkata kepada Neva.

"Di dunia ini, ada tiga hal yang paling aku sukai, matahari, bulan, dan kamu. Siang adalah matahari, malam adalah bulan, dan kamu adalah keabadian. Cincin ini bernama 'Blue Starry Sky', melambangkan cinta abadi. Neva, aku mencintaimu! Aku ingin bersamamu selamanya!"

"Astaga! Rupanya cincin 'Blue Starry Sky'! Pantas tadi terasa familier," seru orang yang tadi sempat bertanya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 140

    Hotel Bright, kamar 8001. Ini adalah kamar tipe suite.Ewan melirik sekeliling dan mendapati kamar ini sangat rapi dan bersih."Kak Henry, kamu yakin semalam Sida diserang di kamar ini?" tanya Ewan dengan raut wajah ragu. Kamar ini sama sekali tidak terlihat seperti lokasi percobaan pembunuhan."Aku yakin," jawab Henry. "Aku sudah periksa, Sida memang menginap di sini semalam. Sepanjang malam dia nggak meninggalkan kamar."Ewan bertanya lagi, "Kalau begitu, kenapa kamarnya bersih sekali? Apa petugas kebersihan hotel sudah membersihkannya?""Aku sudah tanya. Pihak hotel nggak mengirimkan petugas kebersihan ke kamar ini," jawab Henry.Kening Ewan berkerut. Dia menoleh ke arah Raja Naga, lalu bertanya, "Menurutmu, ini kelihatan seperti tempat kejadian pembunuhan nggak?""Nggak.""Aku juga merasa begitu," ujar Ewan. "Kalau Sida benar-benar diserang di kamar ini semalam, bahkan sampai beberapa pengawalnya tewas, semestinya ada bekas perkelahian. Tapi, sekarang ruangan ini terlihat seperti b

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 139

    Satria menatap tajam, cahaya dingin berkilat di matanya. Dia berkata dengan dingin, "Sekarang belum saatnya. Tunggu sampai aku menguasai dunia. Saat itu, mereka semua akan musnah."....Di halaman vila.Setelah Satria pergi, Raja Naga dan Henry bangkit perlahan dari lantai. Wajah mereka pucat dan ketakutan masih membekas di alis mereka. Ewan juga tak jauh berbeda. Belakang bajunya basah kuyup oleh keringat dingin.Raja Naga menghela napas, lalu berkata, "Ewan, kamu nggak seharusnya datang hari ini. Aku ini orang yang sudah di ambang maut, mati cepat atau lambat sama saja. Meskipun kamu telah menyelamatkan nyawaku, kamu juga menyeret dirimu ke dalam masalah besar. Ini tak sepadan."Ewan menjawab, "Tolong jangan bicara begitu. Semalam di Crystal Palace, kamu dan Kak Henry berani melawan Dullah demi aku, bahkan sampai terluka karenanya. Dibandingkan dengan yang sudah kalian lakukan untukku, ini hanya hal sepele.""Bagaimanapun, aku berutang budi padamu lagi. Terima kasih," ucap Raja Naga

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 138

    Di jalanan sepi, sebuah mobil van Mercedes-Benz perlahan melaju pergi dari Gunung Kabut."Berhenti!" kata Satria tiba-tiba.Sang sopir segera menginjak rem.Satria menatap pemuda di sebelahnya dan berkata, "Jangan ditahan-tahan, itu nggak baik untuk tubuhmu."Pemuda itu segera menurunkan kaca jendela, lalu menjulurkan kepala ke luar. Blegh! Dia sontak memuntahkan darah.Tadi saat bertarung dengan Ewan, mereka saling menghantam tiga kali. Pada pukulan ketiga, dia bukan hanya terpental mundur belasan langkah, tetapi juga menderita luka dalam. Namun, dia menahan rasa sakit itu, tidak memperlihatkannya. Ternyata Satria tetap menyadarinya."Maaf, Tuan. Aku sudah mempermalukanmu," ucap pemuda itu dengan rasa bersalah."Nggak apa-apa. Bahkan Dullah saja kalah dari dia, apalagi kamu." jawab Satria. Kemudian, dia bertanya, "Menurutmu, gimana kemampuan Ewan?""Kuat!" jawab pemuda itu. Kemudian, dia merasa jawabannya itu belum cukup, jadi menambahkan, "Sangat kuat! Kemampuannya selevel dengan par

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 137

    "Kedua, kamu datang ke Papandaya, tapi Raja Naga sama sekali nggak tahu. Kamu juga nggak minta Raja Naga mengirim orang untuk melindungimu. Maka dari itu, insiden penyerangan itu sepenuhnya urusan pribadimu. Gimana mungkin kesalahan itu ditimpakan pada Raja Naga?""Sebagai pemimpin Organisasi Draken, kamu pasti tahu bahwa ada banyak orang di dunia ini yang ingin membunuhmu. Kalau semalam kamu sudah menyiapkan penjagaan yang ketat, apakah para penyerang masih punya celah?""Soal anak buahmu yang tewas, mereka mati saat melindungimu. Kalau bukan karenamu, mereka nggak akan mati. Jadi sebenarnya, kamu yang menyebabkan kematian mereka ....""Kurang ajar!" Sebelum Ewan selesai berbicara, seorang pemuda membentaknya dengan marah.Ewan melirik pemuda itu. Ternyata dia adalah orang yang tadi memegang belati. Dia pun memaki, "Aku sedang bicara dengan tuanmu. Kamu cuma anjing penjaga, tapi berani menyela?""Kamu ....""Kamu apa? Sadar diri sedikit!""Cari mati!"Pemuda itu murka dan langsung mel

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 136

    Saat menghadapi kematian, manusia biasanya dipenuhi rasa takut. Namun, saat ini hati Raja Naga begitu tenang. Tidak ada sedikit pun rasa gentar dalam dirinya.Dia memejamkan mata, dengan cepat menelusuri kembali seluruh perjalanan hidupnya.Di usia 18 tahun, dia mulai berkecimpung di dunia mafia Papandaya, menekuni bela diri. Jatuh bangun, hingga akhirnya menduduki peringkat 12 dalam Daftar Harimau dan menjadi penguasa dunia mafia Papandaya.Kehidupan ini pantas disebut cemerlang.Hal yang paling membuat Raja Naga bangga bukanlah status atau kekuasaannya, tetapi prinsip yang selalu dia pegang. Meskipun menjadi pemimpin dunia mafia, dia tak pernah membunuh orang yang tak bersalah dan tak pernah salah membunuh satu orang pun.Kepada langit, dia tak bersalah. Kepada saudara-saudara seperjuangan, dia tak berkhianat. Hidup ini tanpa penyesalan, jadi mati pun tanpa beban!Saat ini, ujung belati sudah menyentuh lehernya. Raja Naga bisa merasakan, jika belati itu maju satu inci saja, dia akan

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 135

    Tak disangka, Sida benar-benar berhasil melacaknya.Dalam sekejap, keringat dingin membasahi punggung Raja Naga."Tuan Sida, terus terang saja, aku memang berniat mengirim cucuku ke luar negeri," kata Raja Naga dengan jujur."Kenapa? Apa kamu telah melakukan sesuatu yang mengecewakanku?" Wajah Satria tetap tersenyum, tetapi suaranya mengandung hawa dingin yang menusuk."Nggak." Raja Naga mengangkat kepala, menatap mata Satria dan menyahut, "Tuan Sida, aku bersumpah atas nama langit, aku nggak pernah melakukan hal yang mengecewakanmu."Satria menatap balik mata Raja Naga tanpa berkedip. Setelah setengah menit, dia bertanya, "Lalu, kenapa kamu ingin mengirim cucumu pergi?"Dengan ekspresi getir, Raja Naga menjawab, "Ada seseorang yang kusinggung. Aku takut orang itu akan balas dendam.""Yang kamu maksud adalah Dullah?""Benar." Raja Naga mengangguk. "Dullah terluka parah karena insiden itu. Aku yakin dia nggak akan membiarkanku lolos begitu saja."Satria mendekat selangkah. "Kalau aku di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status