Share

Chapter 3

Author: tiarachubbyy
last update Last Updated: 2021-08-21 17:53:29

Hp Zayka berbunyi, ternyata ada telfon dari Unit PH bagian schedule namanya kak dimas 

//halo, Zayka?// tanya Unit PH

"Eh iya halo kak Dimas, gimana ada kabar apa kak? " jawab zayka

//gini, kita mulai shooting di percepat ya... Besok lusa jadinya, oh iya kamu udah dikirim kan script dan skenario nya? Kamu berperan sebagai anaknya Lastri ya// jawab unit tersebut

Zayka yang senang mendengar klau dia beneran dapat peran anak, apalagi diceritanya, dia itu anaknya Lastri idola nya itu

"Oh iya iya kak, aku baca script nya ya.. Makasih infonya"jawab Zayka 

Pembicaraan pun selesai.. Zayka sangat senang sekali, hingga lompat lompat gak karuan.. Ini pertama kalinya da bisa berlawan main dengan Lastri idola nya itu.. 

Hari menjelang malam.. Zayka bersiap siap untuk istirahat, tpi Zayka heran kenapa Rian belum juga membalas chatt nya siang tadi.. Masih ceklis 1 yang artinya dia tidak online dari terakhir chattingan 

"Rian kemana ya, hmm gak biasanya anak ini ngilang kaya gini.. Duh kan jadi khawatir" cerutu Zayka sambil melihat foto profile nya Rian, karna lama membalas akhirnya Zayka pun ketiduran...

Pagi hari, zayka terbangun dengan suara telfon dari Rian, setengah sadar Zayka pun mengangkat telfon tersebut 

''Hmmm, haloo knp an? " tanya Zayka dengan mata yang masih tertutup

"Halo, ini tante mamahnya Rian" jawab mamahnya Rian sambil terisak tangis, Zayka pun langsung terbangun kaget.. 

"Tante? Tante kenapa? Kok nangis? " jawab Zayka yang iut panik karna mamanya Rian menangis 

"Ini Hp Rian baru bisa ditemukan nak, makanya baru bisa aktif.. Jadi tadi pagi Rian pamit ke tante untuk anter kamu ke studio, tapi ditengah perjalanan, Rian kecelakaan nak" jawab mamahnya Rian yang sambil menangis tersedu sedu

Zayka sangat syok! kaget "Terus tan, gimana keadaan Rian sekarang? dia baik baik aj akan tan? " dengan nada panik Zayka menjawab 

"Rian udah gak ada nak, sekarang kamu kerumah sini ya.. Anterin Rian ketempat terakhirnya " jawab mamahnya rian

Zayka yang mendengar ucapan mamahnya Rian langsung lemas, tak percaya bahwa teman yang ia cinta pergi ninggalin dia.. Zayka menangis

Dan tanpa pikir panjang Zayka langsung siap-siap dan pergi ke rumah Rian, tangis Zayka pecah saat melihat Rian sudah terbungkus kain kafan, tak percaya kalau begitu cepat Rian meninggalkan Zayka 

Di pemakaman Zayka tak henti henti nya nangis, sat semua orang sudah meninggalkan makam nya Rian, zayka tetap ditiu sambil bilang "Rian, makasih ya kamu udah ada buat aku, selalu memberiku semangat, aku sayang sama kau Rian, sayang banget... Sekarang aku pamit ya Rian, aku janji akan nemenin kamu lewat doa doa ku " sambil mengusap papan nisan.. Zayka pun peri dari makan Rian

Baru sampai rumah, mata Zayka pun masih terlihat sembab karna menangis, Arman papah angkat nya Zayka pun langsung bertanya "Kenapa kamu? dijambret? Haha syukurin" dengan nada mengejek 

"Nggak pah, temen Zayka meninggal" jawab zayka, Arman tak peduli malah menyuruh Zayka mencuci mobilnya, yang sebenernya itu mobil punya Zayka, Zayka yang beli tapi diambil papah angkatnya itu 

Zayka ganti baju dan langsung membersihkan mobil, sebenernya Zayka hancur dan sedih.. Kenapa mamah dan papah angkatnya memperlakukan Zayka seperti seolah-olah menumpang disini, padahal yang beli rumah ini itu Zayka, mobil, dan lain lain yang beli itu Zayka,,. 

Zayka sempat menanyakan hal ini ke Linda dan Arman tapi yang ada Zayka dimaki maki, dibilang gak tau terimakasih, pamrih, gak tau di untung

Jadi Zayka sekarang hanya bisa pasrah dan berdoa semoga secepatnya Zayka bisa menemukan orang tua kandung nya

Setelah membersihkan mobil selesai, Zayka langsung makan karna tadi gak sempat makan sebelum ke pemakaman Rian

"Andai aku bisa makan bareng orangtua kandungku, pasti aku gak makan sendirian gini" oceh Zayka sambil makan, karna Zayka memang anaknya suka banget mengahayal, jadi dia mengahayal seolah-olah ada orang tua kandung nya didepan matanya, makan bersama dengan bahagia 

Saat Zayka berkhayal, Zayka senyam senyum sendiri sampai gak sadar kalau Linda memperhatikannya dari jauh

Gebrakk Linda menggebrak meja.. "Hei! berkhayal terus.. Itu cucian piring selesaiin dulu" dengan nada ketus.. 

Yang tadinya Zayka ceria karna khayalannya itu, langsung menunduk karna takut 

Setelah semua pekerjaan rumah beres Zayka istirahat di kamar, rebahan sambil membayangkan adegan adegan manja seorang anak ke ibu nya yang ia akan perankan besok.. 

"Aduh aku jadi gak sabar deh, besok bisa manja manja an sama tante Lastri, hihi" celotehan Zayka sambil memeluk guling dia pun tertidur 

Di lain sisi, Lastri pun selalu keinget Zayka, bahkan saat Lastri lagi makan, lagi diem bahkan mau tidur pun kepikiran sama Zayka 

"Zayka, zayka.. Kamu tuh siapa nak? kok aku kepikiran kamu terus" ucap Lastri sambil duduk melamun di teras rumahnya, Lastri teringat anaknya yang hilang 17 tahun lalu saat masih bayi hanya tidak ada yang tau kalau lastri itu punya anak yang sudah remaja karna memang pernikahan lastri dulu tidak on publik, yang media tau sekarang itu anak nya Lastri yang masih SMP namanya Nita, tapi sekarang Lastri sudah bercerai dengan ayahnya Nita

Baru kali ini Lastri ketemu anak remaja yang benar benar selalu terngiang di otaknya, canda tawanya, suaranya, bahkan wajahnya yaitu Zayka 

Hingga tiba tiba.. 

........................................................................

Kenapa lastri selalu memikirkan Zayka ya? Padahal kan baru saja ketemu dan itu pun pertemuan pertama mereka 

Penasarankan??? 

See you di chapter 4 ya guys!! 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Di pelupuk mata    Chapter 35

    "Apa tepat ya waktunya kalau aku tanya sekarang soal gelang kecil dan foto bayi yang ada di kamar ini?" ucap Zayka dalam hatinya.**THROWBACK**Zayka sedang melihat-lihat sekeliling kamar yang di berikan Lastri untuk ia Zayka beristirahat. Patinya dengan perlahan dia memutar roda kursi roda nya itu sambil matanya tak henti melihat foto-foto yang ada di kamar itu."Itu pasti Nita, ih dia lucu banget." Zayka mengambil foto Lastri dengan Nita yang saat itu masih bayi."Aku perasaan gak pernah deh liat foto aku waktu bayi, mamah Linda pasti langsung ngalihin pembicaraan kalau aku mau liat foto aku bayi," ucap Zayka sambil hati -hati menyimpan foto itu lagi di atas meja.Saat dia melihat kiri kanan, tiba-tiba dia ngeliat ada foto tidak terfigura tergeletak begitu saja di atas meja, Zayka oun menghampiri meja itu."Ini? si-siapa?" tanya Zayka memperhatikan foto itu yang ternyata adalah seorang bayi perempuan sedang digendong Lastri namun ter

  • Di pelupuk mata    Chapter 34

    Saat Nita mendekati Lastri yang tengan tertidur pulas itu tak sengaja menabrak ujung meja. Meja pun bergeser dan berbunyi membuat Lastri sontak terbangun."Nita?!," ucap Lastri dengan kaget dan langsung menyembunyikan album itu ke balik bantal."Kamu kalau mau masuk kamar orang bisa gak ngetok dulu? kebiasaan deh!" sambung Lastri dengan nada marah, karna bukan sekali dua kali Nita seperti ini masuk tanpa ngetok pintu terlebih dahulu."Ma-maaf mah, aku tadi cuma," ucap Nita sambil kebingungan mencari alasan, tapi langsung di potong oleh Lastri."Apa? hah? apapun alasan nya mamah gak suka kamu kaya gini Nita. Sekarang kamu keluar, mamah mau mandi dulu," ucap Lastri dengan nada sedikit menyentak."I-iya mah, maaf ya." NIta langsung bergegas pergi dari kamar mamah nya itu.Hal yang semakin bikin Nita bertanya-tanya sebenernya ada apa semua ini. Di lua kamar pun N

  • Di pelupuk mata    Chapter 33

    Semua kaget dengan teriakan Nita, dan langsung melihat ke arah Nita."Nita?" tanya Lastri."Bentar-bentar mah, ini kenapa kok Zayka tinggal disini?" tanya nIta sambil turun tangga."Iya, mamah mau rawat Zayka sampai benar-benar sembuh," jawab Lastri."Hah?! mah, Zayka kan punya keluarga. Biarlah mereka yang urus, ngapain harus mamah?" tanya Nita sedikit memberi tatapan sinis ke Zayka."Nak, kan mamah yang buat Zayka seperti ini, ini biar jadi tanggung jawab mamah," jawab Lastri.Suasana menjadi panas, Ladtri dan Nita berdebat di depan Zayka membuat Zayka tak enak diri."Mah, udah. Zayka pamit pulang aja kalau gitu, Zayka gak mau karna ada Zayka, kalian jadi ribut gini." Zayka berusaha memundurkan kursi rodanya itu.Lastri langsung menahan kursi roda zayka dengan tangannya."Gak sayang, kamu

  • Di pelupuk mata    Chapter 32

    Zayka melihat Lastri dan Linda, ia pun bingung sekaligus kecewa dengan Linda yang lebih baik memilih uang dibanding dirinya. Memang benar-benar Linda tidak mau urus Zayka saat ini."Kok mamah Linda gitu,lebih milih uang daripada ngerawat aku," lirih dalam hati Zayka membuat ia pun meneteskan air mata."Zayka, kamu mau tinggal di mamah dulu kan? sampai kamu sembuh." Lastri berlutut tepat di hadapan Zayka.Zayka hanya diam, tidak bisa menjawab apa-apa. Tapi Mala malah mendukung Lastri agar Zayka ikut dengan Lastri dulu. Karna, Mala gak tega kalau Zayka berlama-lama seperti ini."Udah kak, ikut aja tante Lastri dulu biar kaka cepat sembuh kak. Mala gak tega liat kaak duduk dikursi roda terus," ucap Mala sambil memegang pundak Zayka.Zayka melihat Mala lalu melihat Lastri.Zayka pun meng iya kan keinginan Lastri untuk merawat Zayka saat ini."Iya mah,

  • Di pelupuk mata    Chapter 31

    Hari pun menjelang sore, Zayka membangunkan Mala dengan perlahan karna ingin meminta tolong untuk Zayka bebersih di kamar mandi."Dek, cantik." Zayka mengusap lembut rambut Mala.Mala pun terbangun pelan-pelan."Hmm iya kak?" jawab Mala yang masih sesekali memejamkan matanya."Bangun yuk sayang, udah sore," ucap Zayka."Iya kak." Mala kemudian duduk sambil masih mengucek kedua matanya."Hmm dek, kaka tadi di telfon mama Lastri," ucap Zayka."Oh iya?" tanya Mala sambil menoleh ke Zayka."Iya dek, katanya dia mau ajak kaka jalan-jalan sore gitu di taman," jawab Zayka."Terus gimana kak? kaka mau?" tanya Mala lagi."Iya kan kaka gak enak kalau nolak, jadi ya udah kaka mau aja. Kaka juga udh bilang ko kondisi kaka masih menyusahkan kaya gini." jawab Zayka sambil melihat kedu

  • Di pelupuk mata    Chapter 30

    Zayka tidak bisa berbuat apa-apa. semenjak kaki dia patah, dia seperti tidak ada harganya dirumah itu, ia hanya seperti benalu.Suap demi suap saat makam ia sambil menahan nangis, dia pun hanya berdoa dalam hatinya."Ya Allah aku mau cepat sembuh, supaya bisa shooting lagi dan disayang mamah dan papah, setidaknya tidak terlalu seperti ini," lirih Zayka dalam hatinya.Zayka pun menghabiskan makannya dan segera membereskan meja bekas makan Linda, Arman dan Mala adiknya itu. tapi tentu, Mala tidak akan tinggal diam melihat kakanya harus beres-beres sendiri. Jadi Mala pun langsung membantu kakanya itu."Kak, aku bantu ya." Mala langsung mengambil piring di genggaman kakanya itu, dan berjalan ke arah wastafel."Makasih Mala," ucap Zayka berkaca-kaca.Setelah sarapan itu. Mala dan Zayka kembali ke kamarnya lagi, karna Mala harus mengerjakan tugas sekolah.&n

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status