Saat masuk ruangan, benar saja semua memperhatikan Zayka, termasuk artis-artis senior yang Zayka segani
"Permisi, pagi semuanya" dengan suara pelan Zayka sambil masuk keruangan, "Baru sampe??" ucap kak Delima ( Kaka wardrobe yang mengurus baju baju pemain )
"Eh iya kak maaf agak telat soalnya macet di jalan kak" ucap Zayka sedikit menundukkan kepalanya "Its, ok Zayka.. Ayo sini di ukur dan di liat ya cocok atau tidak bajunya" jawab kak Delima yang membuat Zayka sedikit lega karna dia pikir dia akan dimarahi
saat Zayka masuk tadi dia tak lupa bersalaman dengan para lawan mainnya itu, ternyata semua nya ramah-ramah, gak ada yang marah, malah semua memaklumi memang di jalan itu kalau pagi suka macet, apalagi yang namanya Jakarta
"Hufftt, ternyata gak ada yang marah, duuuuh Zayka nih suka negatif thingking duluan deh" ucap Zayka dalam hati nya yang sedikit menggerutu
"Ayo Zayka, coba baju ini" ucap kak Delima, Zayka pun mencoba bajunya dan pas, Zayka banyak dipuji cantik sama kaka-kaka wardrobe, bahkan artis-artis yang lain
Saat semua sedang fitting, tiba tiba ada yang masuk ruangan itu, yaitu Lastri purwanti (45 tahun) .. Pemain sinetron senior, bukan hanya sinetron tapi iklan, film dan lain lain, yang kebetulan Zayka sangat mengidolakan Lastri
"Tante Lastri?" tanya nya dalam hati, Zayka sempat terdiam beberapa detik karna tak menyangka kalau dia bakal berlawan main dengan idolanya
Lastri pun bersalam-salaman dengan pemain lain termasuk Zayka
"Halo, cantik senang bisa bertemu" Lastri mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Zayka, Zayka yang deg-deg an diam terpaku karna tak menyangka ia berhadapan dengan idolanya, bahkan mengajak untuk bersalaman..
Lastri heran kenapa Zayka tidak menjawab dan hanya melihatnya dengan wajah syok "Hei, halooo kok kaget gitu sih?" sambil melambaikan tangannya ke depan muka Zayka
"Eh aduh maaf tante,aku kaget aja ternyata aku satu sinetron sama idola aku, tante Lastri" jawab Zayka sambil mencium tangan ke Lastri, sangat terlihart dan terasa kalau tangan Zayka gemeteran
Setelah fitting selesai semua pemain berpamitan lalu pulang, semua artis itu naik mobil termasuk Lastri yang membawa mobil sendiri karna memang ia sedang tidak bersama supir
Satu persatu artis-artis pun berjalan ke mobilnya masing-masing
hanya tinggal Zayka yang sedang mengorder ojol di depan studio, ternyata Lastri juga belum pulang karna tadi ke kamar mandi dulu, Lastri melihat Zayka yang berdiri di depan studio, Lastri pun menghampiri Zayka
"Zayka? Kamu masih disini nak? Nungguin apa?" Lastri menepuk punggung Zayka
"Eh tante, Iya tan aku lagi nunggu ojol nih belum dateng-dateng" jawab Zayka
"Memangnya kamu gak bawa mobil?" tanya lastri
"Enggak tan, mobilnya dipake papah untuk ke kantor sekalian anter adik" jawab Zayka sambil sesekali melihat aplikasi ojol nya itu
Lastri yang kasian sama Zayka, menawarkan tumpangan mobil, kebetulan komplek lastri dengan komplek Zayka itu gak terlalu jauh seperti hanya berbeda blok saja
"Nak, kamu bareng tante aja ya? kebetulan tante bawa mobil sendiri nih" ajakan Lastri dengan senyum manisnya itu
Zayka yang mendengar ajakan itu langsung menolak karna malu dan tidak enak "Jangan tante, ngerepotin, malu juga" jawab Zayka
Lastri menggelengkan kepala dan bilang "Aduh sayang, gak apa apa kok kan lagian kita se arah, ya udah bareng ya???" Zayka pun akhirnya menuruti ajakan Lastri untuk pulang bersama
Selama di perjalanan Zayka gugup, bahkan untuk bicara pun malu, hingga akhirnya Lastri yang membuka pembicaraan duluan
"Zayka, kok kamu tegang banget sih??? Ngobrol aja nak, tante gak gigit ko" ucap lembut Lastri sambil menyetir mobil
Zayka pun menoleh ke lastri dan tersenyum malu "Hehe iya tante aku cuma malu,gak nyangka aku bisa naik mobil bareng idola aku" jawab Zayka
Lastri pun tersenyum sambil berkata dalam hatinya "Baru kali ini aku bertemu anak baru, tapi rasanya sudah langsung sayang, seperti sudah kenal lama"
Dalam hati Zayka pun sama "Dari awal aku kenal tante Lastri, aku merasa sangat sayang sama beliau, sampai ingin sekali bisa jadi anak nya hihi, ya anak hayalan" ucap Zayka dalem hati sambil melihat cantik dan lembut nya Lastri saat sedang menyetir
Selama perjalanan Zayka dan Lastri semakin akrab, bercerita tentang hobby sampai bernyanyi bersama di mobil, sampai akhirnya sampai di rumah Zayka
"Di depan berhenti tan, iya rumah yang ini" Zayka menunjuk rumahnya
"Oh ini, kita cuma beda blok ya"ujar Lastri sambil melihat sekeliling
Zayka langsung pamit, mencium tangan lastri dan mengucapkan terima kasih ke lastri karna sudah di antarkan ke rumah nya "Makasih ya tante, sampai ketemu lagi" ujar Zayka
"Iya sayang, sama-sama,pasti ketemu lagi lah, kan kita shooting bareng" jawab Lastri
Lastri pun langsung pergi
"Rasanya nyaman sekali ngobrol dengan anak itu, padahal kita baru aja ketemu" ucap Lastri sambil menyetir
Zayka yang baru sampe rumah sudah di hadapan dengan sapu yang di berikan mamah nya "Ini, kamu nyapu dulu! Ninggalin pekerjaan rumah tuh KEBIASAAN" kata mamah nya dengan nada ketus
Zayka tak berani apa apa, karna mau gimana pun keluarga nya ini lah yang membesarkan ia, jadi ia hanya mencoba membalas budi dengan mengerjakan pekerjaan rumah, walaupun terlihat seperti pembantu
Belum sempat masuk rumah, Zayka langsung menyapu halaman rumah, saat sedang menyapu Zayka tiba tiba teringat Lastri...
Senyumnya, suaranya.. Yang membuat ia nyaman saat di mobil "Aduh, kok aku jadi kangen tante Lastri ya? suaranya lembut kalau bicara bikin nyaman dan tenang" ucap Zayka sambil menyapu halaman, ekspresi nya pun menjadi terlihat senang "Hmmm mamah kandung ku seperti apa ya?? semoga baik dan lembut seperti tante lastri " Zayka pun berhenti sejenak sambil menarik nafas kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali sambil mencoba erharap tentang mamahnya "Mah, kapan Zayka bisa nemuin mamah mah? " lirih hati zayka yang membuat Zayka sedikit sedih
Setelah halaman rumah bersih, Zayka langsung masuk kerumah dan bersih2, saat sedang beres kamarnya
Tiba-tiba....
..................................................................
Apa yang terjadi selanjutnya?
Kenapa perasaan Zayka dan Lastri itu sama?
"Apa tepat ya waktunya kalau aku tanya sekarang soal gelang kecil dan foto bayi yang ada di kamar ini?" ucap Zayka dalam hatinya.**THROWBACK**Zayka sedang melihat-lihat sekeliling kamar yang di berikan Lastri untuk ia Zayka beristirahat. Patinya dengan perlahan dia memutar roda kursi roda nya itu sambil matanya tak henti melihat foto-foto yang ada di kamar itu."Itu pasti Nita, ih dia lucu banget." Zayka mengambil foto Lastri dengan Nita yang saat itu masih bayi."Aku perasaan gak pernah deh liat foto aku waktu bayi, mamah Linda pasti langsung ngalihin pembicaraan kalau aku mau liat foto aku bayi," ucap Zayka sambil hati -hati menyimpan foto itu lagi di atas meja.Saat dia melihat kiri kanan, tiba-tiba dia ngeliat ada foto tidak terfigura tergeletak begitu saja di atas meja, Zayka oun menghampiri meja itu."Ini? si-siapa?" tanya Zayka memperhatikan foto itu yang ternyata adalah seorang bayi perempuan sedang digendong Lastri namun ter
Saat Nita mendekati Lastri yang tengan tertidur pulas itu tak sengaja menabrak ujung meja. Meja pun bergeser dan berbunyi membuat Lastri sontak terbangun."Nita?!," ucap Lastri dengan kaget dan langsung menyembunyikan album itu ke balik bantal."Kamu kalau mau masuk kamar orang bisa gak ngetok dulu? kebiasaan deh!" sambung Lastri dengan nada marah, karna bukan sekali dua kali Nita seperti ini masuk tanpa ngetok pintu terlebih dahulu."Ma-maaf mah, aku tadi cuma," ucap Nita sambil kebingungan mencari alasan, tapi langsung di potong oleh Lastri."Apa? hah? apapun alasan nya mamah gak suka kamu kaya gini Nita. Sekarang kamu keluar, mamah mau mandi dulu," ucap Lastri dengan nada sedikit menyentak."I-iya mah, maaf ya." NIta langsung bergegas pergi dari kamar mamah nya itu.Hal yang semakin bikin Nita bertanya-tanya sebenernya ada apa semua ini. Di lua kamar pun N
Semua kaget dengan teriakan Nita, dan langsung melihat ke arah Nita."Nita?" tanya Lastri."Bentar-bentar mah, ini kenapa kok Zayka tinggal disini?" tanya nIta sambil turun tangga."Iya, mamah mau rawat Zayka sampai benar-benar sembuh," jawab Lastri."Hah?! mah, Zayka kan punya keluarga. Biarlah mereka yang urus, ngapain harus mamah?" tanya Nita sedikit memberi tatapan sinis ke Zayka."Nak, kan mamah yang buat Zayka seperti ini, ini biar jadi tanggung jawab mamah," jawab Lastri.Suasana menjadi panas, Ladtri dan Nita berdebat di depan Zayka membuat Zayka tak enak diri."Mah, udah. Zayka pamit pulang aja kalau gitu, Zayka gak mau karna ada Zayka, kalian jadi ribut gini." Zayka berusaha memundurkan kursi rodanya itu.Lastri langsung menahan kursi roda zayka dengan tangannya."Gak sayang, kamu
Zayka melihat Lastri dan Linda, ia pun bingung sekaligus kecewa dengan Linda yang lebih baik memilih uang dibanding dirinya. Memang benar-benar Linda tidak mau urus Zayka saat ini."Kok mamah Linda gitu,lebih milih uang daripada ngerawat aku," lirih dalam hati Zayka membuat ia pun meneteskan air mata."Zayka, kamu mau tinggal di mamah dulu kan? sampai kamu sembuh." Lastri berlutut tepat di hadapan Zayka.Zayka hanya diam, tidak bisa menjawab apa-apa. Tapi Mala malah mendukung Lastri agar Zayka ikut dengan Lastri dulu. Karna, Mala gak tega kalau Zayka berlama-lama seperti ini."Udah kak, ikut aja tante Lastri dulu biar kaka cepat sembuh kak. Mala gak tega liat kaak duduk dikursi roda terus," ucap Mala sambil memegang pundak Zayka.Zayka melihat Mala lalu melihat Lastri.Zayka pun meng iya kan keinginan Lastri untuk merawat Zayka saat ini."Iya mah,
Hari pun menjelang sore, Zayka membangunkan Mala dengan perlahan karna ingin meminta tolong untuk Zayka bebersih di kamar mandi."Dek, cantik." Zayka mengusap lembut rambut Mala.Mala pun terbangun pelan-pelan."Hmm iya kak?" jawab Mala yang masih sesekali memejamkan matanya."Bangun yuk sayang, udah sore," ucap Zayka."Iya kak." Mala kemudian duduk sambil masih mengucek kedua matanya."Hmm dek, kaka tadi di telfon mama Lastri," ucap Zayka."Oh iya?" tanya Mala sambil menoleh ke Zayka."Iya dek, katanya dia mau ajak kaka jalan-jalan sore gitu di taman," jawab Zayka."Terus gimana kak? kaka mau?" tanya Mala lagi."Iya kan kaka gak enak kalau nolak, jadi ya udah kaka mau aja. Kaka juga udh bilang ko kondisi kaka masih menyusahkan kaya gini." jawab Zayka sambil melihat kedu
Zayka tidak bisa berbuat apa-apa. semenjak kaki dia patah, dia seperti tidak ada harganya dirumah itu, ia hanya seperti benalu.Suap demi suap saat makam ia sambil menahan nangis, dia pun hanya berdoa dalam hatinya."Ya Allah aku mau cepat sembuh, supaya bisa shooting lagi dan disayang mamah dan papah, setidaknya tidak terlalu seperti ini," lirih Zayka dalam hatinya.Zayka pun menghabiskan makannya dan segera membereskan meja bekas makan Linda, Arman dan Mala adiknya itu. tapi tentu, Mala tidak akan tinggal diam melihat kakanya harus beres-beres sendiri. Jadi Mala pun langsung membantu kakanya itu."Kak, aku bantu ya." Mala langsung mengambil piring di genggaman kakanya itu, dan berjalan ke arah wastafel."Makasih Mala," ucap Zayka berkaca-kaca.Setelah sarapan itu. Mala dan Zayka kembali ke kamarnya lagi, karna Mala harus mengerjakan tugas sekolah.&n