Home / Pendekar / Kaisar Dewa Ling S2 / Konflik Pertama Di Alam Neraka

Share

Konflik Pertama Di Alam Neraka

Author: Adib Mudzofar
last update Last Updated: 2024-04-26 10:58:45

Alam Neraka adalah Alam Tingkat Tinggi yang bisa disejajarkan dengan Alam Dewa dalam hal kepekatan energi langit dan buminya. Akan tetapi perbedaan yang begitu mencolok di sini adalah energi yang ada di seluruh Alam Neraka adalah energi iblis yang merupakan kebalikan dari energi Dewa.

Alam Neraka sebenarnya tidak bisa dikatakan sebagai sebuah alam melainkan sebuah dunia yang memiliki luas yang hampir tidak terhingga. Namun karena alasan penghuni di dalamnya dapat melakukan penerobosan kultivasi hingga di tingkat yang sama dengan para Dewa tertinggi di Alam Dewa, maka tempat luas ini disetujui untuk digolongkan sebagai sebuah alam.

Di dalam Alam Neraka setidaknya terdapat empat kerajaan yang masing-masing dari setiap pemimpin kerajaan tersebut adalah seorang Raja Iblis yang tunduk pada satu orang yang menduduki satu-satunya tahta kekaisaran.

Kerajaan-kerajaan itu adalah Kerajaan Gurun Kematian yang dikuasai oleh Klan Iblis Singa Api, Kerajaan Gunung Setan yang dikuasai oleh Klan Iblis Gagak Berkaki Tiga, Kerajaan Laut Merah yang dipimpin oleh Klan Iblis Paus Biru Bertanduk dan yang terakhir adalah kerajaan terkuat yang menjadi kepercayaan kekaisaran iblis di Alam Neraka yaitu Kerajaan Rawa Hantu yang dikuasai oleh Klan Iblis Naga Hitam.

Sedangkan untuk Kekaisaran Iblis sendiri terletak di tengah-tengah keempat kerajaan tersebut dan memiliki kekuatan absolute tanpa ada yang berani mengusiknya. Itu karena Kaisar Iblis saat ini merupakan satu-satunya iblis yang telah mencapai kultivasi sama dengan para Dewa Tertinggi dari Alam Dewa.

Keempat Jenderal kepercayaan juga memiliki kultivasi yang sangat tinggi yang dapat disetarakan dengan para Raja Iblis lainnya, sehingga membuat kedudukan Sang Kaisar Iblis semakin kokoh dan kokoh.

Sang Kaisar Iblis adalah cucu buyut Kakek Mo Lee yang memiliki nama Mogui Tufui. Dia adalah iblis berdarah murni yang begitu berbakat dalam hal kultivasi dan pedang. Selama ini belum pernah ada sekalipun ada iblis atau dewa yang dapat mengalahkannya dalam hal berpedang.

.

.

Swoooosshh...

Di wilayah hutan rimbun yang berada di ujung paling selatan Kerajaan Gunung Setan, sesosok iblis muda rupawan yang tidak lain adalah Mo Tian sedang melesat dengan kecepatan tinggi menuju ke sebuah kota terdekat.

Dia telah menggunakan kecepatan yang bahkan hampir menyamai kecepatan cahaya selama hampir satu bulanan ini tanpa sedikitpun pernah berniat melakukan pemberhentian.

Namun meskipun demikian, masih saja dirinya harus terhenti beberapa kali karena tiba-tiba saja diserang oleh monster atau hewan iblis yang tanpa sengaja berpapasan dengannya ketika berada di udara. Beruntungnya, kekuatan Mo Tian masih dapat mengalahkan mereka semua dengan begitu mudah meskipun terkadang kultivasi musuhnya berada jauh lebih tinggi.

'Dalam petunjuk yang ada di peta, setidaknya dengan kecepatanku ini akan membutuhkan waktu satu atau dua hari lagi untuk mencapai kota terdekat. Hmm.. Kota Luanli pasti adalah kota kecil dan terpencil karena berada di penghujung Kerajaan Gunung Setan. Namun aku juga yakin bahwa kota ini pasti padat penduduknya karena menjadi satu-satunya kota yang dijadikan tempat bernaung bagi para iblis pemburu yang menginginkan hewan buruan di hutan yang luas ini.' Mo Tian bergumam kepada dirinya sendiri.

***

Seperti dugaannya, setelah dua hari terbang akhirnya Mo Tian pun sampai di Kota kecil Luanli dan memang mendapati kota tersebut cukuplah padat penduduknya dengan bukti panjangnya antrean masuk.

Setelah hampir 20 menit menunggu, akhirnya giliran Mo Tian pun tiba.

"Sepuluh batu roh tingkat rendah!" Kata iblis yang menjadi penjaga pintu gerbang kepada dirinya ketika hendak memasuki kota tersebut.

Mo Tian sedikit mengerutkan keningnya mendapati penjaga pintu gerbang tersebut tidak menanyakan mengenai identitasnya. Namun karena hal itu juga bukanlah suatu masalah baginya, dengan cepat dia memberikan biaya masuk tersebut.

Mungkin karena alasan Kota Luanli ini adalah kota yang biasa ditempati oleh para iblis yang hendak berburu dari berbagai wilayah Kerajaan Gunung Setan sebagai basis terakhir, Sang Walikota akhirnya membuat kelonggaran dalam peraturan perihal identitas.

Mo Tian memasuki Kota Luanli dengan berjalan santai dan melihat-lihat tempat sekitarnya sembari mencari sebuah penginapan. Dia merasa bahwa para iblis yang ada di Alam Neraka ini tidak berbeda seperti ubahnya para Manusia biasa yang biasa dia temui di Alam Menengah ataupun Alam Tingkat Rendah. Hanya aura mereka saja yang berbeda dan kepribadiannya yang sangat agresif serta mudah marah.

Bagaimana tidak? Selama perjalanan singkatnya untuk mencari sebuah penginapan saja, Mo Tian setidaknya telah mendapati sekitar 6 iblis yang sedang bertarung ataupun sekedar cekcok dengan beradu mulut.

Mo Tian akhirnya menemukan sebuah penginapan cukup mewah di sisi kiri tempatnya berjalan. Penginapan itu bernama Penginapan Salju Beku yang memiliki lantai 3 dengan lantai dasarnya digunakan sebagai restoran dan tempat admistrasi.

Iblis wanita yang terlihat cukup menarik menyambut kedatangannya dengan ramah dan wajah bersemu merah karena terpana dengan ketampanan Mo Tian.

"Selamat datang di Penginapan Salju Beku, Tuan Muda. Apakah ada yang bisa budak ini bantu?"

"Tentu, nona! Aku ingin beristirahat dan menginap tiga malam di tempat ini. Apakah masih ada kamar terbaik yang tersisa?" Ujar Mo Tian dengan sopan.

"Masih, Tuan Muda. Mari ikuti saya untuk menyelesaikan administrasinya terlebih dahulu,"

"Baik."

Mo Tian mengikuti iblis pelayan tersebut menuju meja kasir dan melakukan segala hal yang harus dia jalani.

Setelah selesai dengan urusannya dan iblis pelayan itu hendak mengantarkan Mo Tian ke kamar tujuan yang ada di lantai 3, tiba-tiba sebuah suara nyaring seorang wanita terdengar menghentikannya.

"Berhenti di situ, tampan!"

Mo Tian pun berhenti lalu membalik badan dan mendapati sosok iblis wanita muda yang memiliki praupaan buruk dengan bedak dan lipstik yang sangat tebal bersama beberapa iblis lain yang tampaknya merupakan pengawalnya.

Mo Tian bertanya, "Maaf, apakah ada yang bisa saya bantu?"

"Hoo.. Kau sangat tampan seperti seleraku! Nona Muda ini tertarik kepadamu dan menginginkanmu untuk menemani jalan-jalan. Kau tidak keberatan, bukan?" Dia berkata dengan wajah yang memerah karena malu-malu.

"Maaf, saya menolak!" Singkat saja Mo Tian menjawabnya lalu kembali mengembalikan badan untuk menuju ke lantai atas.

Ekspresi wajah iblis muda beriaskan bedak dan lipstik yang tebal itu menjadi sangat suram sehingga menambah kesan jeleknya. Dia merasa teramat tersinggung dengan sikap acuh tak acuh dari iblis muda dan rupawan di hadapannya.

Dengan suara yang lantang dia berseru, "Beraninya bocah iblis sepertimu menolak ajakan Nona Muda ini! Dasar tidak tahu di untung! Pengawal, seret dan buat dia bertekuk lutut memohon ampunan kepadaku! Jangan lupa hancurkan juga wajahnya agar dia tidak lagi memiliki rupa yang baik!"

"Baik, Nona Muda Jue!" Keempat pengawalnya yang memiliki kultivasi Ranah Dewa Bumi Tahap Akhir menjawabnya serentak dan langsung melesat menuju ke arah Mo Tian dengan menghunuskan senjata masing-masing.

'Cih! Sialan! Mengapa aku sampai melupakan hal ini!' Mo Tian berdecak kesal di dalam hatinya karena dia lupa untuk mengenakan topeng separuh wajahnya sehingga aura ketampanan yang dimilikinya membuatnya dalam masalah.

Melihat keempat iblis pengawal sedang Nona Muda buruk rupa itu sedang melesat ke arahnya sembari melakukan serangan, dengan sangat gesit Mo Tian membalik badan dan melakukan gerakan pertahanan menggunakan telapak tangannya.

Bammm!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kaisar Dewa Ling S2    Iblis Muda Yang Gila

    Tuan Muda Yui Cheng hanya bisa menggelengkan kepala serta menghela nafas panjangnya ketika melihat ekspresi wajah dari iblis muda yang mengenakan topeng separuh wajah di hadapannya.Dia mungkin bisa menganggap bahwa pemuda itu benar-benar telah gila karena ingin menuju suatu tempat di mana tempat tersebut justru hanya akan menjadi kuburannya. Setor mati saja, jika dalam pembahasaan gampangnya. Tuan Muda Yui Cheng tidak lagi membicarakan hal-hal yang berkenaan dengan Makam Sejuta Pedang ataupun membujuk iblis muda di depannya agar tidak mendatanginya. Dia merasa akan sangat sia-sia saja. Namun dalam hatinya ada sedikit harapan yang timbul agar pemuda gila ini akan selamat seperti halnya sang jenius sejati di seluruh Alam Neraka alias Yang Mulia Kaisar Iblis, Mogui Tufui.Selesai dengan hidangan yang disajikan, Mo Tian kemudian pamit undur diri kepada Yui Cheng dengan alasan ingin beristirahat, karena merasakan sedikit kelelahan akibat melakukan latihan bersama dengan Patriark Yui Qui

  • Kaisar Dewa Ling S2    Rumor Makam Sejuta Pedang

    Di Klan Yui.Mo Tian yang tidak tahu dengan rencana Patriark Klan Wen serta putranya Wen Danye yang akan melakukan hal sama dengan apa yang dilakukan oleh Patriark Yui Qui ketika dirinya berkunjung ke Klan Wen suatu hari nanti saat ini sedang menikmati jamuan mewah yang disuguhkan oleh Tuan Muda Yui Cheng.Mo Tian sama sekali tidak sungkan dan memakan semua jamuan itu dengan sangat lahap. Baginya, makan-makan merupakan hal penting sekaligus menyenangkan, meski sebenarnya bagi tingkatan kultivator yang telah mencapai Ranah Dewa Raja Tahap Akhir sepertinya dapat tidak makan sampai waktu tak terbatas lagi masih ada energi Qi di tempat yang dia pijaki."Senior Mo Tian, jika saya boleh tahu, ke manakah senior akan pergi setelah dari klan kami?" Tuan Muda Yui Cheng mencoba bertanya dan mengakrabkan diri dengan iblis muda yang begitu kuat di depannya itu."Emm.. Sebenarnya aku sedang dalam perjalanan menuju ke Kekaisaran Iblis atau lebih tepatnya Makam Sejuta Pedang. Jadi, aku hanya ingin me

  • Kaisar Dewa Ling S2    Penasaran

    Patriark Yui Qui sadar betul dengan kekuatan yang dimiliki oleh iblis muda bertopeng separuh wajah di sampingnya ini. Bahkan, setelah dia mengerahkan seluruh kekuatannya yang telah mencapai kultivasi Ranah Dewa Kaisar Tahap Menengah, pemuda ini masih saja sanggup mengimbanginya serta teknik pedang yang dimilikinya benar-benar terlalu mengerikan. Patriark Yui Qui masih ingat dengan jelas ketika pemuda ini hendak menebaskan pedangnya ke arah lehernya dibatalkannya sehingga pria paruh baya yang menjadi salah satu entitas terkuat di Kota Yunluo terselamatkan. Lalu bagaimana mungkin para tertuanya yang hanya berada di tingkatan di bawah kultivasinya dapat mengalahkan sosok semengerikan ini? Itu benar-benar sangat mustahil di dalam penilaian Patriark Yui Qui. Yang ada, mereka semua pasti akan dibantai habis oleh Mo Tian jika dirinya merasa tersinggung. Beruntungnya ayah Yui Cheng atau Patriark Yui Qui tidak bertindak impulsif sejak awal kepada pemuda ini sehingga menghindarkan dari sesuat

  • Kaisar Dewa Ling S2    Murka Patriark Yui

    Wush!Bammmm!Bammmm!Mo Tian dan Patriark Yui Qui sama-sama terpental mundur akibat ledakan pertemuan antara dua jurus terkuat. Keduanya terlihat imbang dalam segala aspek dan hal ini tentu saja mengejutkan salah satu orang paling kuat di Kota Yunluo itu."Cukup, temanku!" Patriark Yui Qui dengan cepat berbicara seraya mengangkat tangannya menghentikan Mo Tian yang telah bersiap untuk melakukan serangan selanjutnya menggunakan jurus terkuat lainnya."Oh..? Apakah disini anda menyerah, Patriark Yui?" Mo Tian bertanya dengan seringai tipis terpancar dari sudut bibirnya."Ha-ha-ha.. Tentu saja tidak, teman Mo Tian! Aku tidak mungkin kalah darimu yang hanya memiliki kekuatan Ranah Dewa Raja Tahap Akhir!" Patriark Yui Qui menjawab sembari tertawa terbahak-bahak. Namun dalam hatinya dia mengakui bahwa kekuatan pemuda bertopeng di hadapannya ini benar-benar sangat luar biasa menakutkan karena dapat mengimbangi dua tahapan tingkatan kultivasi. Hanya mereka yang dianggap sebagai monster atau

  • Kaisar Dewa Ling S2    Latih Tanding 2

    Tempat latih tanding antara Mo Tian dan Patriark Yui Qui memang telah dilindungi oleh susunan formasi array yang sangat kuat. Namun, hal itu masih saja tidak dapat menyamarkan dari suara dentuman yang sangat keras disertai sebuah getaran yang melingkupi dihampir keseluruhan wilayah mansion Klan Yui.Kepanikan tentu saja terjadi dan semua orang mengira bahwa terjadi sebuah penyerangan di kediaman keluarga Yui. Bahkan Yui Cheng yang sebelumnya mengantarkan Mo Tian untuk menghadap kepada sang ayah ayahnya melakukan suatu hal yang sependapat dengan Yui Gong hingga terpantik lah sebuah perseteruan yang berujung pada pertarungan.'Apa ayah lebih memilih mengambil pendapat iblis tidak masuk akal itu daripada putranya sendiri?' Yui Cheng bergumam dalam hatinya dan merasakan kekecewaan kepada sang ayah karena setelah menyerang dermawannya.Di tempat salah satu Tetua Klan Yui, Yui Zo dan Yui Gong yang sedang berbicara beberapa hal di kejutkan dengan suara dentuman keras dan getaran hebat. Kedua

  • Kaisar Dewa Ling S2    Latih Tanding

    "Salam, ayah!" Yui Cheng memberikan salam sembari menangkupkan kedua tangan dan membungkukkan badan kepada sosok pria paruh baya yang sedang duduk di gazebo taman belakang kediaman Patriark."Salam, Patriark Yui!" Mo Tian juga melakukan hal sama namun sama sekali tidak membungkukkan badannya."Hmm.. Yui Cheng, kau boleh pergi! Ayah ingin berbicara empat mata dengan dermawan mu ini. Tuan Muda Mo Tian, silakan duduk bersamaku! Aku telah menyiapkan teh galaxy untuk kita nikmati bersama!" Patriark Yui Qui berkata dengan sangat ramah."Baik, ayah!" Yui Cheng menurut dan pergi."Terima kasih, Patriark Yui!" Sedangkan Mo Tian dengan tanpa sungkan langsung duduk di tempat yang dipersilahkan oleh sang Patriark Yui.Mo Tian dengan santai menyeruput teh galaxy itu hingga sudut bibir Patriark Yui Qui terangkat sedikit. Dia cukup kagum dengan pemuda bertopeng separuh wajah ini karena masih begitu tenang meskipun sebenarnya sejak awal dia telah mengumbarkan aura kultivasi Ranah Dewa Kaisar Tahap Me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status