Share

6. Api Pelahap Langit.

Author: Al_Fazza
last update Last Updated: 2023-11-27 05:42:37

"Dan ini..."

Swoooosh!

Api hitam menari nari ditangan Luo Xiang. Menganalisis kekuatan api tersebut, Luo Xiang sedikit merasa familiar saat merasakan sedikit hawa iblis terkandung didalam api ini.

"Bukankah ini api Pelahap Langit!" kejutan terlihat dikedua mata Luo Xiang.

Ditengah rasa keterkejutannya, Luo Xiang teringat akan pemilik api Pelahap Langit sebelumnya. Senyum tipis terukir disaat mengingat sosok Pangeran Iblis Hai Long yang telah tewas ditangannya.

'Sayangnya api ini sudah tidak berada dimasa kejayaannya... Karena telah menjadi milikku, kupastikan kau akan menjadi salah satu senjata rahasiaku kelak...' gumam Luo Xiang merasa senang.

Setelah menyimpan kembali api Pelahap Langit kedalam tubuhnya, kini Luo Xiang harus berpikir bagaimana cara keluar dari jurang yang dalam ini. Karena bagaimanapun, jurang ini terlihat sangat gelap. Bahkan, tidak ada cara jalan keluar kecuali harus menaiki dinding jurang tersebut.

Swuuuuush!

Memilih untuk menaikan ranah Kultivasinya, Luo Xiang segera mengeluarkan puluhan mutiara jiwa hewan Iblis yang telah ia bunuh. Duduk tenang, Luo Xiang mulai menyerap puluhan mutiara jiwa tersebut.

"Teknik Naga Pelahap Jiwa!" sebuah teknik Kultivasi digunakan oleh Luo Xiang. Seketika puluhan mutiara jiwa hancur menjadi debu lalu energinya memasuki tubuh Luo Xiang.

Dantian yang telah pulih kini bergejolak disaat energi dari mutiara Jiwa memasuki tubuh. Hingga sebuah ledakan kecil terdengar didalam tubuh Luo Xiang.

Baaams!

'Dao Awal bintang satu!'

Baaams!

'Dao Awal bintang dua!'

Sepuluh menit kemudian, kerutan muncul diwajah Luo Xiang. Karena energi dari mutiara jiwa hewan Iblis telah terserap sepenuhnya, namun anehnya ia tidak merasakan tanda tanda akan menerobos ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

"Ba-bagaimana bisa!" Luo Xiang kembali memeriksa Dantiannya.

Hal mengejutkan kembali terjadi, setelah memeriksa kondisi Dantiannya. Nyatanya, Dantiannya lebih luas dari Kultivator pada umumnya.

"Jika begini bukankah aku membutuhkan sumber daya yang lebih banyak dari Kultivator lain?" tanya dipikirannya sendiri.

Merasa tidak ada gunanya mengeluh atas kenyataan yang ada. Luo Xiang mengeluarkan sepasang pisau kecil dari dalam cincin ruangnya. Perlahan tapi pasti, ia mulai memanjat dengan menancapkan satu persatu pisau itu kearah dinding jurang.

Satu jam kemudian, meski sedikit lelah. Melihat usahanya akan terbayar karena ujung jurang telah terlihat. Luo Xiang mulai mempercepat gerakannya untuk segera keluar dari dalam jurang.

"A-akhirnya..."

'Hoosh! Hoosh!' merasa lelah, Luo Xiang segera menyetabilkan stamina sekaligus menyerap energi Qi disekitarnya.

Beberapa menit mengumpulkan energi Qi, Luo Xiang kembali melakukan pemburuan hewan Iblis. Karena bagaimanapun, ia harus menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Bergerak cepat menggunakan ilmu meringankan tubuhnya, Luo Xiang kini terus bergerak hingga menemukan kawanan serigala bertaring emas dihadapannya.

"Akhirnya ketemu juga."

Bersikap waspada, karena dihadapannya adalah hewan Iblis tingkat satu dan dua. Apalagi mereka adalah hewan Iblis yang mengandalkan pertarungan secara kelompok, Luo Xiang mulai mengeluarkan pedang dari dalam cincin ruangnya.

Bagi kawanan serigala taring emas, mereka yang melihat seekor mangsa mulai bergerak mengepung pergerakan Luo Xiang. Namun yang tidak mereka tahu, nyawa merekalah yang berada di ujung tanduk.

Swuuuush!

Memutar tubuhnya sembari menebas pedang kearah timur, Luo Xiang segera bergerak dengan cepat sambil mengarahkan serangan pedang kearah serigala tingkat satu. Hal ini sengaja dilakukan agar pertahanan kelompok serigala taring emas menjadi lemah.

Slaaaash! Slaaaash!

Dan benar saja, setelah dua serigala taring emas terbunuh. Kawanan serigala taring emas mundur dan hanya menatap tajam pemuda yang telah membunuh rekan mereka.

'Auuuuuu!'

'Auuuuuu!'

Seriga taring emas mengaum secara bersamaan. Mereka yang telah marah karena rekan mereka tewas kembali bergerak, dan menyerang Luo Xiang secara bersamaan.

Serangan yang kompak, dan menargetkan segala arah dari tubuh Luo Xiang. Membuat Luo Xiang harus bergerak zig zag, sembari menghindari serangan beruntun yang terus mengarah ke tubuhnya.

"Hmmmp!"

Slaaash! Slaaaash!

Menghentakan kakinya, Luo Xiang memutar tubuhnya sembari menebas pedangnya kearah kanan. Sontak kawanan serigala taring emas kembali mundur, namun mereka yang terlambat dengan gerakan cepat Luo Xiang hanya bisa pasrah menerima ajal kematian mereka.

"Tarian Pedang Phoenix!"

Luo Xiang semakin gencar menyerang kawanan serigala dengan memanfaatkan gerakan mundur mereka. Hanya dengan hitungan detik, Luo Xiang juga telah menggunakan teknik berpedangnya. Hingga puluhan serigala harus tewas dengan luka pedang yang memotong kepala dari tubuh mereka.

Beberapa menit membunuh kawanan hewan iblis tingkat satu dan dua. Luo Xiang akhirnya benar benar membunuh mereka tanpa menyisakan satupun yang hidup.

"Selesai juga."

Swuuuush! Swuuuush!

Lima pemuda muncul dari balik celah pepohonan. Wajah mereka begitu senang melihat puluhan hewan iblis tingkat satu dan dua telah kehilangan nyawanya. Bahkan, mata keserakahan terlihat di sepasang mata mereka.

"Serahkan mutiara jiwanya... Maka kau bisa pergi tanpa merasakan rasa sakit...," salah satu pemuda berkata dengan nada dingin kearah Luo Xiang.

Seketika raut wajah Luo Xiang berubah menjadi datar. Amarahnya bergejolak karena ia tahu mereka ingin merampas hasil buruannya.

"Aku sarankan kalian saja yang pergi meninggalkan tempat ini... Atau nyawa kalian adalah bayarannya!"

Seketika ancaman itu hanya ditanggapi dengan tawa gila dari salah satu rombongan pemuda tersebut.

"Hahahaha! Hanya mengandalkan keberadaanmu saja?!"

Swuuuung!

Kelima pemuda itu memperlihatkan ranah Kultivasi mereka ditingkat Dao Awal bintang empat dan lima. Hal ini membuat wajah Luo Xiang berubah menjadi datar.

"Apa sekarang kau takut?"

"Takut? Apa itu takut... Didalam hidupku, tidak ada rasa takut untuk menghadapi orang bodoh seperti kalian!"

Swuuuush!

Luo Xiang bergerak cepat sambil bersiap melancarkan sebuah tinju kearah wajah salah satu pemuda yang ada didepannya. Namun Wei Ho yang menjadi sasaran menjadi kalang kabut, karena gerakan pemuda dihadapannya tidak bisa dia ikuti dengan matanya sendiri.

Baaaaams!

"Sa-sangat cepat!" ucap keempat rekannya secara kompak.

Melihat empat rekannya hanya diam mematung. Wei Ho segera menyeimbangkan tubuhnya dan mengutuk keras perbuatan keempat rekannya.

"Sialan! Apa yang kalian lihat! Serang dia bodoh!"

"Baik!"

Keempat rekan Wei Ho menyerang kompak ke arah Luo Xiang. Namun dengan mudah Luo Xiang dapat menghindarinya. Menggeser sedikit tubuhnya, Luo Xiang membalas serangan dengan salah satu telapak tangannya.

Plaaak! Plaaak! Plaaak! Plaaak!

Empat tamparan keras mendarat di pipi keempat rekan Wei Ho secara bergantian. Seketika Luo Xiang mundur dan memunguti mutiara jiwa hewan iblis yang berserakan dibawahnya.

"Pergilah... Aku anggap masalah ini telah berakhir, kelak jika kita bertemu lagi... Dan kalian masih bertindak bodoh seperti ini, aku benar benar akan membunuh kalian tanpa ampun!" meski berucap tenang, ancaman Luo Xiang terdengar seperti guntur yang menyambar pendengaran mereka.

Keempat rekan Wei Ho hanya mengangguk, namun tidak dengan Wei Ho. Karena bagaimanapun ia adalah putra ketiga dari patriak Wei. Karena Luo Xiang telah mempermalukannya, tanpa memperdulikan ancaman. Wei Ho segera melesat disaat Luo Xiang tengah asik memunguti mutiara jiwa hewan iblis dibawahnya.

Merasa Wei Ho tidak mengindahkan kata katanya. Senyuman tipis kini terukir disudut bibir Luo Xiang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Al_Fazza
Untuk update rutin dilanjut tgl 1 bulan depan ya! Jangan lupa untuk menambahkan cerita ini kedalam Pustaka. selamat membaca ^°^
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   335. Ending?!

    Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   334.

    Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   333.

    Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   332. 1-2 chap lagi tamat.

    Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   331.

    Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   330.

    "Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status