"Dia akan senang hati, jika lo berubah pikiran," tiba-tiba Bara sudah kembali masuk ke kamar Tama saat Ainel sedang menciumi pipi Tama.
"Gak bakal," jawab Ainel"Kenapa?""Gua mesti mengejar mimpi gua sendiri," jawab Ainel membelai pipi Tama."Gua bersedia mendampingi lo mengejar semuanya, kita melangkah bersama," ajak Bara."Gua gak yakin jika bersama lo, lo hanya mengandalkan dari Hario group dan sewaktu-waktu lo akan ditendang," jawab Ainel tepat mengenai ulu hati Bara."Iya lo bener, gua gak punya itu semua," ujar Bara pelan."Itu lo tau, jadi jangan sok-sokan mau berdampingan. Jangan munafik, hidup tidak cukup hanya modal nekat. Semuanya butuh biaya," jawab Ainel tanpa melihat perubahan ekspresi wajah Bara."Iya. Apapun keputusan lo semoga itu yang terbaik," ujar Bara."Pasti! Lo gak perlu khawatir. Jika suatu saat Tama membutuhkan biaya silakan datang dan hubungi gua membawa Tama," pesan Ainel kep