Part 40
Sore harinya, mereka tiba di pemakaman. Cahaya berdiri di samping Angkasa, menatap nisan bertuliskan Langit Wijaya dengan penuh hormat.Angkasa berjongkok, menyentuh batu nisan itu dengan lembut. Cahaya ikut berjongkok, menaburkan bunga di atas pusara. Mereka pun berdoa bersama, mengirimkan doa terbaik untuk Langit."Mas Langit, mungkin kisah kita sangat singkat. Tapi terima kasih karena sudah memberiku pelajaran yang sangat berharga. Tenanglah di sana, Mas."Angkasa menunduk, mengusap nisan itu dengan penuh sayang. "Aku kangen kamu, Dik ... Aku cuma ingin bilang, kamu tidak perlu khawatir lagi, Cahaya dan Altair aman bersamaku. Dan ... aku juga akan berusaha membuat mereka bahagia. Aku akan mencintai dan menyayangi mereka sepenuh hatiku."Cahaya menggenggam tangan suaminya, memberikan kehangatan dan dukungan.Saat angin sore berhembus lembut, Angkasa menoleh ke istrinya dan tersenyum. "Terima kasih udah mau memberiku kesempa