author-banner
itzjane
itzjane
Author

Novels by itzjane

DIA ATAU DIA

DIA ATAU DIA

Rin selalu hidup dalam keseimbangan, di antara kenyamanan persahabatan dengan Aidan, sahabat masa kecil yang selalu ada untuknya, dan ketidakpastian yang datang dengan perasaan yang belum terungkap. Aidan adalah sosok yang selalu berada di sisi Rin, menyimpan perasaan mendalam padanya tanpa pernah mengatakannya. Dia tahu betul bahwa ayahnya juga berharap Aidan menjadi calon menantunya, tapi Rin merasa tidak siap untuk menerima perasaan yang lebih dari sekadar sahabat. Namun, hidup Rin berubah drastis ketika suatu hari dia diculik dalam keadaan yang sangat misterius. Di tengah kekacauan, Rin terpisah jauh dari keluarganya dan dibawa ke luar negeri, ke tempat yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Di sana, dia bertemu dengan Luca, seorang pria tampan asal Italia yang ternyata bukanlah sosok sembarangan. Luca bukan hanya menarik secara fisik, dia juga memiliki dunia gelap yang menyelubunginya. Hidup Rin yang sebelumnya penuh dengan kepastian tiba-tiba dipenuhi ketegangan dan pertanyaan. Haruskah dia mengikuti kata hatinya yang mulai tertarik pada Luca, meskipun dia tahu betapa berbahayanya situasi ini? Ataukah dia harus tetap bersama Aidan, sahabat yang selalu setia, meskipun dia merasa tidak bisa membalas perasaannya? Di antara dua pilihan yang penuh emosi dan bahaya, Rin harus memilih. Apakah dia akan mengikuti cinta yang datang tanpa diduga, atau tetap pada jalan yang lebih aman dengan Aidan? Dalam dilema ini, dia harus menghadapi keputusan yang akan mengubah hidupnya selamanya.
Read
Chapter: Bab 24: Cinta yang kutemukan
Rin berdiri di depan rumah Aidan. Tangannya gemetar, jantungnya berdegup kencang. Selama ini, dia selalu menghindari perasaannya sendiri. Tapi sekarang, dia tidak bisa lagi bersembunyi. Dia harus mengatakannya. Dia mengetuk pintu perlahan. Tidak lama kemudian, Aidan muncul di ambang pintu. Mata coklatnya yang teduh menatap Rin dengan penuh keterkejutan. "Rin?" suaranya serak, seolah tidak percaya Rin ada di sini. "Hai, Aidan..." Rin tersenyum kecil, tetapi hatinya berdebar tak karuan. Aidan terdiam sejenak sebelum akhirnya melangkah ke samping, memberi isyarat agar Rin masuk. Rin melangkah masuk ke dalam rumah yang begitu familiar. Tempat di mana dia menghabiskan begitu banyak waktu bersamanya dulu. Semua kenangan itu kembali menyeruak dalam pikirannya—tawa mereka, perbincangan panjang, perlindungan yang selalu Aidan berikan. Aidan berjalan ke dapur dan kembali dengan segelas air. "Kau kelihatan lelah," ujarnya sambil menyodorkan gelas itu. Rin mengambilnya, tetapi tidak
Last Updated: 2025-02-08
Chapter: Bab 23: Antara luka dan cinta
Rin duduk termenung di tepi jendela, memandangi hujan yang turun perlahan. Di luar, jalanan basah diterangi lampu jalan yang temaram, menciptakan suasana yang sepi dan sendu—persis seperti hatinya saat ini.Pikirannya masih dipenuhi kata-kata Luca semalam. "Aku akan tetap di sini, menunggumu."Kenapa kata-kata itu begitu mengguncang perasaannya? Kenapa bayangan Aidan juga terus menghantuinya?Rin menarik napas dalam, mencoba menenangkan hatinya yang kacau. Tetapi sekeras apa pun dia mencoba, ada sesuatu yang terasa janggal. Sesuatu yang membuatnya gelisah.Tiba-tiba, pintu kamarnya diketuk. Rin tersentak dari lamunannya.“Rin, boleh aku masuk?” Suara Luca terdengar dari balik pintu.Rin menelan ludah. Setelah pernyataan cinta Luca semalam, ia merasa canggung untuk menatapnya lagi. Namun, menolak Luca juga terasa salah.“Masuklah,” jawabnya, mencoba terdengar biasa.Luca melangkah masuk dengan senyum lembut, tetapi matanya menyiratkan kekhawatiran. Dia berjalan mendekati Rin dan berdir
Last Updated: 2025-02-08
Chapter: Bab 22:pilihan yang membelenggu
Malam semakin larut, dan Rin masih duduk di ayunan taman sekolah. Hembusan angin dingin menyentuh kulitnya, membuatnya sedikit menggigil, tetapi dia tetap di sana. Bukan karena dia menyukai udara malam, tetapi karena pikirannya terlalu penuh untuk membawanya kembali ke asrama.Bayangan wajah Luca dan Aidan bergantian muncul dalam benaknya. Kata-kata mereka terus terngiang-ngiang, seolah berusaha merebut ruang dalam hatinya. Rin memejamkan matanya, mencoba menenangkan diri. Namun, usaha itu sia-sia.“Apa aku terlalu egois?” gumam Rin pada dirinya sendiri.Dia merasa bersalah kepada keduanya. Luca, dengan tatapan matanya yang tulus dan senyum hangatnya, selalu ada di saat dia merasa kehilangan arah. Lelaki itu memberinya rasa aman, meski dalam kondisi yang jauh dari kata normal.Dan Aidan… sahabat kecilnya yang selalu melindunginya. Aidan tahu segalanya tentang Rin, mulai dari kebiasaannya yang aneh hingga mimpi-mimpi kecil yang pernah dia ceritakan saat mereka masih kecil.“Kenapa aku
Last Updated: 2025-02-08
Chapter: Bab 21:Perasaan yang tak terucap
Rin duduk di bangku taman sekolah, menatap kosong ke arah langit senja. Cahaya oranye keemasan membias di wajahnya, namun pikirannya melayang jauh. Sejak perpisahannya dengan Aidan, hatinya terasa kosong. Dia mencoba untuk tidak memikirkannya, tapi bayangan laki-laki itu terus muncul dalam benaknya.Luca yang duduk di sampingnya menatapnya dengan tatapan serius. “Kau sudah melamun sejak tadi. Apa yang kau pikirkan?”Rin tersentak dari lamunannya dan tersenyum kecil. “Tidak ada,” jawabnya singkat.Luca menghela napas, jelas tidak percaya. “Rin, aku bukan orang yang suka mendesak. Tapi, kau tahu kan? Aku selalu ada kalau kau ingin bercerita.”Rin menatap Luca. Mata biru kehijauannya berkilat lembut dalam cahaya senja, memberi kehangatan yang aneh di hatinya. Selama ini, Luca selalu menjadi tempatnya bersandar, memberikan kenyamanan yang dia butuhkan.Namun, ada sesuatu yang berbeda.Aidan.Nama itu muncul dalam pikirannya lagi. Rin menghela napas dalam, mencoba mengabaikannya.Luca tiba
Last Updated: 2025-02-08
Chapter: Bab 20: Janji yang tak terucap
Angin malam berhembus lembut, membawa aroma tanah basah setelah hujan. Rin berdiri di depan Aidan, menatap matanya dengan penuh kebimbangan. Tangannya gemetar saat dia mencoba menggenggam jemari Aidan, seolah takut jika dia melepaskan, segalanya akan hilang begitu saja."Aidan..." suara Rin lirih, hampir tenggelam dalam hembusan angin. "Aku... aku tak tahu harus bagaimana."Aidan menatapnya dengan lembut, matanya penuh ketenangan yang selama ini selalu membuat Rin merasa aman. "Jangan takut, Rin," ujarnya, suaranya hangat seperti biasanya. "Aku di sini.""Tapi... bagaimana jika kita tak bisa bertemu lagi? Bagaimana jika semuanya berubah setelah ini?" Rin menggigit bibir bawahnya, menahan gemuruh di dadanya.Aidan tersenyum kecil, meskipun ada kesedihan di matanya. "Dengar, Rin. Tidak peduli seberapa jauh kita terpisah, hatiku akan selalu bersamamu. Kau tahu itu, kan?"Rin menatapnya lekat-lekat. Dia ingin percaya, sungguh. Tapi ada sesuatu dalam hatinya yang membuatnya begitu takut. S
Last Updated: 2025-02-08
Chapter: Bab 19: Luka yang tak terlihat
Mobil melaju dengan cepat di jalanan sepi, hanya ditemani cahaya bulan yang samar-samar menyinari malam. Suasana di dalam mobil terasa hening, hanya terdengar deru mesin dan napas mereka yang masih memburu setelah kejadian tadi.Aidan duduk di kursi belakang bersama Rin, sementara Luca mengemudi dengan ekspresi serius. Luka di bahu Aidan masih mengeluarkan darah, tetapi dia tetap menahan sakit tanpa mengeluh.Rin menatapnya dengan mata yang penuh kekhawatiran. Dengan tangan gemetar, dia merobek sedikit ujung bajunya dan menekan luka Aidan agar pendarahan berhenti.“Aku baik-baik saja,” kata Aidan, meskipun wajahnya pucat.“Jangan berbohong,” Rin mendesis pelan. “Aku tahu kau kesakitan.”Aidan hanya tersenyum tipis, meskipun matanya menunjukkan kelelahan yang luar biasa. “Selama kau aman, itu sudah cukup untukku.”Hati Rin terasa diremas. Lelaki ini… selalu menomorsatukan dirinya, bahkan saat nyawanya sendiri dalam bahaya.Luca melirik ke kaca spion dan mendengus. “Kalau kalian mau rom
Last Updated: 2025-02-08
Terpaksa menikahi Tuan muda

Terpaksa menikahi Tuan muda

Pernikahan ini bukan tentang cinta. Ini tentang kekuasaan, hutang, dan tubuhku yang dijadikan alat tukar. Nayla tak pernah bermimpi menjadi istri seorang pria kejam dan dingin seperti Arsen Hartawan—pewaris tunggal kerajaan bisnis keluarganya. Tapi saat ayahnya terlilit hutang, Nayla dipaksa menikah demi menyelamatkan kehormatan keluarga. Arsen setuju menikah... dengan satu syarat: Nayla harus tunduk padanya, di ranjang dan di luar. Tanpa hak sebagai istri. Tanpa cinta. Hanya sebagai miliknya. "Aku tidak butuh cintamu. Aku hanya butuh tubuhmu tetap di tempat tidurku," bisiknya dingin di malam pertama. Hari-hari Nayla dipenuhi luka, nafsu, dan permainan emosi yang menguras segalanya. Tapi di balik mata dingin Arsen, tersembunyi rahasia kelam yang bisa menghancurkan mereka berdua. Saat gairah berubah jadi rasa, dan benci berubah jadi cinta... segalanya menjadi lebih rumit. Apakah Nayla akan bertahan dalam pernikahan tanpa hati? Atau dia akan hancur... sebelum sempat mencintai?
Read
Chapter: Bab 13: kebenaran yang membunuh
Langit sore itu kelabu, tapi suasana di apartemen jauh lebih suram. Nayla berdiri membelakangi Arsen, menatap keluar jendela yang dipenuhi butiran hujan. Suara langkah pria itu terdengar mendekat, berat dan penuh tekanan.“Aku akan ceritakan semuanya,” ucap Arsen akhirnya, suaranya dalam. “Tapi setelah ini, kau tidak bisa berpura-pura tidak tahu.”Nayla tetap diam, jemarinya meremas pinggiran sweater.“Ayahku… tidak mati karena sakit, seperti yang semua orang pikirkan,” lanjut Arsen. “Dia dibunuh. Dan yang membunuhnya adalah orang-orang yang sekarang berada di belakang Clara. Waktu itu, aku hanya anak bodoh yang tidak tahu apa-apa. Sampai suatu malam, aku melihat mereka… memukuli ayahku sampai dia berhenti bernapas.”Nayla menutup mata, menahan mual.“Aku ingin balas dendam. Tapi aku tahu aku tidak bisa melawan mereka sendirian. Jadi aku masuk ke lingkaran mereka, pura-pura ikut permainan kotor mereka. Aku harus kotor, Nayla… karena hanya
Last Updated: 2025-08-12
Chapter: Bab 12: kedatangan yang tak terduga
Hujan belum berhenti sejak malam sebelumnya. Udara dingin merayap ke dalam apartemen, membuat Nayla menarik selimut tipis di pundaknya saat duduk di ruang tamu. Arsen berangkat pagi-pagi sekali, tanpa banyak bicara. Ia hanya meninggalkan satu kalimat sebelum pergi: “Jangan buka pintu untuk siapa pun.”Nayla mengira itu hanya bentuk proteksi berlebihan. Sampai bel pintu berbunyi.Awalnya ia mengabaikan. Namun bunyi itu terdengar lagi, kali ini disertai ketukan pelan. Rasa penasaran mengalahkan kehati-hatian. Nayla mendekat, melihat melalui lubang intip.Seorang wanita berdiri di luar. Rambut hitam panjangnya basah oleh hujan, wajahnya cantik sempurna meski tanpa riasan. Matanya tajam, namun senyum tipisnya menusuk seperti pisau.Clara.Nayla membuka pintu sedikit, hanya sebatas rantai pengaman. “Apa yang kau inginkan?” suaranya dingin.“Aku pikir sudah saatnya kita bicara… sebagai dua wanita yang mencintai pria yang sama,” jawab C
Last Updated: 2025-08-11
Chapter: Bab 11: rahsia yang terkubur
Pagi itu, udara terasa berat. Langit mendung, seakan ikut menyimpan sesuatu yang tak ingin diungkapkan. Nayla duduk di meja makan sendirian, menggulir sendok di dalam cangkir kopi yang sudah dingin.Arsen belum keluar dari kamarnya sejak subuh. Biasanya ia sudah rapi dengan jas dan dasi, siap berangkat ke kantor. Namun kali ini, ada keheningan yang aneh.Pintu kamar terbuka perlahan. Arsen keluar, masih mengenakan kaos hitam dan celana santai. Rambutnya sedikit berantakan, tatapannya sayu. “Kita harus bicara,” ucapnya tanpa basa-basi.Nayla mengangkat alis. “Tentang apa?”“Clara.”Nama itu membuat perut Nayla mengencang. Ia mempersiapkan diri, meski hatinya berdebar.Arsen duduk di depannya, menautkan jari-jari tangan. “Aku dan Clara… tidak seperti yang kau pikirkan.”Nayla tersenyum miring. “Oh? Jadi selama ini aku salah menilai? Kau tidak tidur dengannya? Tidak berjanji menikahinya?”Arsen menghela napas, mena
Last Updated: 2025-08-10
Chapter: Bab 10: Retakan di antara kita
Malam telah larut ketika Arsen pulang. Suara pintu yang terbuka pelan memecah kesunyian apartemen. Nayla duduk di sofa, menunggu, meski matanya berat dan tubuhnya letih.Ia tidak bertanya dari mana Arsen datang. Hanya menatapnya diam-diam, mencari tanda-tanda kebohongan di wajah lelaki itu. Tapi Arsen, seperti biasa, tahu bagaimana menyembunyikan rahasianya.“Kau belum tidur?” tanyanya, sambil melepas jas dan meletakkannya di kursi.“Aku menunggu,” jawab Nayla singkat.Arsen menatapnya sebentar, lalu berjalan menuju dapur, menuangkan segelas air. “Menunggu apa?”“Menunggu jawaban. Tentang Clara. Tentang kita.”Suara Nayla terdengar datar, tapi di baliknya ada badai yang siap meledak. Arsen meletakkan gelas, lalu menatapnya dengan mata yang dalam. “Aku lelah, Nayla. Kita bicarakan ini besok.”“Besok? Berapa lama lagi aku harus menunggu?!” Nayla berdiri, nadanya meninggi. “Aku bukan boneka yang kau simpan dan ambil kapan k
Last Updated: 2025-08-09
Chapter: Bab 9: gairah yang terlarang
Pagi itu, matahari belum sepenuhnya naik saat Nayla membuka matanya. Suasana kamar masih remang, hanya cahaya tipis dari jendela yang menyelinap masuk. Ia merasakan hangatnya tubuh Arsen yang memeluknya dari belakang, napasnya tenang dan stabil di leher Nayla.Degup jantung Nayla mulai tak beraturan. Ia tak bergerak, hanya berbaring dengan dada yang sesak oleh perasaan yang bercampur aduk. Semalam mereka tidak berbicara banyak, tapi malam itu tubuh mereka yang saling mendekat telah berbicara sendiri.“Sudah bangun?” suara Arsen serak, berat, dan masih lelap.Nayla hanya mengangguk kecil. Tapi pelukan Arsen semakin erat. Ia menarik tubuh Nayla lebih dekat hingga punggungnya menempel sempurna di dada bidang lelaki itu.“Maaf,” bisik Arsen, mengecup lembut tengkuk Nayla. “Aku hanya... ingin kamu tetap di sini.”Kucupan itu membuat tubuh Nayla bergetar. Ia seharusnya menjauh, mengingat Clara, mengingat semua yang telah terjadi. Tapi saat tangan Arsen mulai mengusap lengan dan pinggangnya
Last Updated: 2025-08-08
Chapter: Bab 8: batas kesabaran
Langit malam menurunkan gerimis lembut, seakan memahami apa yang sedang dirasakan Nayla. Ia berdiri di depan jendela, menatap tetesan air hujan yang mengalir perlahan di balik kaca. Dadanya sesak. Hatinya sakit.Sudah beberapa hari sejak pertengkaran terakhirnya dengan Arsen. Kata-kata lelaki itu masih terngiang-ngiang di telinganya—tajam, dingin, seakan semua kesalahan ditumpahkan padanya."Jadi menurutmu aku yang salah? Setelah semua yang aku korbankan untuk hubungan ini?" bentak Nayla saat itu.Namun Arsen hanya diam. Tatapannya kosong, bahkan tak sedikitpun menyesal telah menyakitinya.Kini Nayla duduk di tepi ranjang, menatap bingkai foto yang dulu mereka ambil bersama saat awal pacaran. Senyuman Arsen di foto itu terasa begitu asing sekarang. Seakan lelaki itu bukan lagi orang yang sama."Kenapa kamu berubah, Arsen?" bisiknya lirih. "Atau... aku yang terlalu buta sejak awal?"Ponselnya berdering. Sebuah notifikasi pesan mas
Last Updated: 2025-08-03
You may also like
Jejak di Balik Pesantren
Jejak di Balik Pesantren
Thriller · InkRealm
1.1K views
Bukan Sebab Cinta Ditolak
Bukan Sebab Cinta Ditolak
Thriller · SanSan954
1.1K views
TEROR BERDARAH MELLANI
TEROR BERDARAH MELLANI
Thriller · UMMA LAILA
1.1K views
Gadis Kecil Penuh Memar
Gadis Kecil Penuh Memar
Thriller · Ayah Gemelli
1.1K views
Seribu Pintu Sindukala
Seribu Pintu Sindukala
Thriller · Ayu Katumiri
1.0K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status