PENYESALAN MANTAN SUAMI

PENYESALAN MANTAN SUAMI

By:  EvelynCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.4
102 ratings. 102 reviews
539Chapters
255.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Ava: Sembilan tahun yang lalu, aku melakukan sesuatu yang jahat. Itu bukan waktu terbaik, tetapi aku melihat kesempatan untuk memiliki pria yang kucintai sejak kecil dan mengambilnya. Beberapa tahun kemudian berjalan dan aku lelah menjalani pernikahan tanpa cinta. Aku ingin membebaskan kami berdua dari pernikahan yang seharusnya tidak terjadi. Mereka bilang, jika kau mencintai sesuatu, maka kamu terkadang harus merelakannya pergi juga. Inilah saatnya. Aku tahu, dia tidak akan pernah bisa mencintaiku, dan aku bukanlah pilihannya. Hatinya selalu menjadi milik wanita itu, dan di luar dosaku, aku berhak untuk dicintai. Rowan: Sembilan tahun lalu, aku sangat dimabuk cinta sampai aku tidak bisa melihatnya dengan jelas. Aku menghancurkannya dan membuat kesalahan terbesar dalam hidupku, dan harus kehilangan kekasihku dalam prosesnya. Aku tahu aku harus bertanggungjawab dan melangkah ke pernikahan dengan wanita yang tidak kuinginkan, dengan wanita yang salah. Sekarang dia sekali lagi membalikkan hidupku dengan menceraikanku. Situasi menjadi semakin sulit, kekasihku itu kembali ke kota. Sekarang pertanyaan satu-satunya adalah, siapakah wanita yang tepat? Apakah wanita yang selama ini kucintai selama bertahun-tahun? Ataukah mantan istriku, wanita yang tidak pernah kuinginkan, tetapi harus kunikahi?

View More

Chapter 1

Bab 1

Aku keluar dari mobilku dan berjalan perlahan ke arah mansion dengan kedua tangan yang gemetar dan keringat yang mengalir di sekujur tubuhku.

Aku masih tidak percaya bahwa ini semua telah terjadi. Bahwa aku akhirnya bercerai dari lelaki itu. Buktinya ada di dalam tasku. Aku di sini untuk memberikan surat terakhir padanya dan menjemput Noah.

Aku mendengar suara yang terdengar samar-samar begitu memasuki rumah, lalu menghentikan langkahku begitu dekat dengan dapur.

Sekarang aku dapat mendengar suara itu dengan jelas dan apa yang kudengar membuatku terpaku.

Noah bertanya pada ayahnya, “Aku masih tidak mengerti mengapa Ayah tidak bisa tinggal bersamaku dan Ibu?”

Aku mengepalkan tanganku yang bergetar ke arah dadaku. Hatiku hancur mendengar kesedihan dalam suaranya. Aku rela melakukan apa pun baginya, tapi perceraian ini harus tetap dilakukan.

Pernikahan kami merupakan sebuah kesalahan. Segalanya tentang kami merupakan kesalahan. Butuh beberapa waktu bagiku untuk menyadarinya.

“Kau tahu mengapa kami tidak lagi bersama, Noah.” Suaranya melembut saat menjawab pertanyaan Noah.

Aneh. Tidak pernah sekali pun dia berbicara lembut padauk selama pernikahan kami. Suaranya selalu terdengar dingin, datar, dan tanpa emosi.

“Namun, mengapa?”

Dia bergumam, “Hal ini sudah terjadi.”

Aku bisa membayangkan wajahnya mengerut karena mencoba memberi pengertian pada Noah agar dia tidak bertanya pertanyaan lagi. Tetapi Noah adalah anakku. Rasa penasaran dan keinginan untuk menginvestigasi secara menyeluruh mengalir pada darahnya.

“Tidakkah Ayah mencintainya?”

Nafasku berhenti sejenak pada pertanyaan tulus yang simple itu. Aku mundur dan bersandar pada tembok. Aku menunggu jawabannya dengan jantung berdebar.

Aku tahu jawabannya. Aku tahu pasti akan itu. Semua orang, kecuali Noah mungkin saja tahu pertanyaan itu.

Dia sebenarnya tidak mencintaiku. Tidak pernah dan tidak akan pernah. Hal itu sudah sangatlah jelas. Walau begitu, aku tetap ingin mendengar jawabannya. Akankah dia menjawab jujur atau berbohong padanya?

Dia menelan ludah, untuk mengulur waktu. “Noah…”

“Ayah, apakah Ayah mencintai Ibu atau tidak?” Noah bertanya lagi dengan tegas.

Aku mendengarnya membuang nafas kekalahan sebelum akhirnya berkata, “Aku mencintainya karena telah melahirkanmu,”

Itu sama sekali bukan sebuah jawaban.

Aku memejamkan mataku untuk meredakan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhku. Aku masih merasakan rasa sakit, bahkan setelah semua ini. Aku merasakan hatiku hancur lagi. Aku tidak tahu mengapa hati kecilku berharap bahwa jawabannya akan berbeda.

Dia tidak pernah mengucapkan ketiga kata itu padaku. Bahkan ketika kita menikah, ketika aku melahirkan Noah, selama bertahun-tahun pernikahan kami, ataupun ketika kami tidur bersama.

Dia menahan dirinya selama pernikahan kami. Aku memberikan semuanya bagi dia, tetapi dia tidak membalasnya kecuali dengan menorehkan derita dan sakit hati.

Kami menikah, tetapi di antara kami malah ada orang ketiga. Dia, aku, dan pujaan hatinya. Wanita yang dia tidak mau tinggalkan selama 9 tahun lamanya.

Air mata mulai memenuhi pelupuk mataku, tetapi aku segera mengusapnya. Aku sudah lelah menangis. Lelah mengejar pria yang tidak menginginkanku.

“Tidakkah ada yang mengajarimu bahwa mencuri dengar pembicaraan orang lain itu tidak sopan?”

Suara beratnya menginterupsi lamunanku. Aku menegapkan langkahku dan memasuki dapur.

Dia di sana, berdiri di dekat meja dapur. Mantan suamiku, Rowan Wijaya.

Mata abunya yang tajam seakan menusukku di tempat.

Pandanganku beralih pada putraku. Kebanggaan serta kebahagiaanku. Satu-satunya hal baik dalam hidupku. Wajahnya yang rupawan tentu saja merupakan genetik dari ayahnya. Dia mewarisi warna rambutku yang cokelat serta mata abunya yang tajam.

“Hai,” aku tersenyum kecil pada mereka.

“Hai Ibu,” Noah meletakkan roti isinya yang sudah setengah dimakan ke piring dan melompat dari duduknya. Dia berlari ke arahku dan memelukku, “Aku rindu Ibu.”

“Ibu juga merindukanmu, nak.” Aku mencium keningnya sebelum dia kembali untuk makanannya.

Aku berdiri di sana dengan merasa aneh. Tempat ini sempat menjadi rumahku, tetapi sekarang aku merasa asing dengan rumah ini. Seperti aku tidak berhak berada di sini.

Memang. Itulah kenyataanya.

Benar atau salah, Rowan membangun rumah ini dengan wanita itu yang mengisi pikirannya. Seisi rumah ini dibuat berdasarkan impian wanita itu, seluruhnya bahkan hingga warnanya.

Seharusnya itu menjadi peringatan bagiku bahwa dia tidak berencana untuk meninggalkannya. Bahwa dia tidak akan membalas cintaku padanya.

“Apa yang kamu lakukan di sini?” dia bertanya dengan nada kesal dan menatap pada jam tangannya. “Bukankah kamu telah berjanji untuk tidak mengganggu waktuku dengan Noah?”

“Aku tahu. Aku mendapat surat cerainya hari ini, jadi kupikir bisa kubawakan kopiannya padamu saat aku menjemput Noah.”

Wajahnya berubah menjadi dingin seperti es dan bibirnya membentuk garis datar. Setiap kali dia melihatku seperti ini, hati kecilku hancur. Aku telah mencintainya selama ini, tetapi semua itu tidak berarti baginya.

Dia secara terus-menerus mengancurkan hati dan jiwaku, tetapi aku tetap mencintainya. Aku bertahan dengan harapan semuanya akan berubah, tetapi nyatanya tidak.

Ketika kami menikah, aku berpikir akhirnya aku akan mendapatkan kasih sayang. Kasih sayang yang telah aku dambakan sejak aku masih kecil. Tetapi, aku salah. Pernikahanku berbalik menjadi sebuah mimpi buruk. Aku selalu bertarung dengan bayangan masa lalunya. Bayangan seorang wanita yang tidak akan pernah bisa aku gapai standarnya, tidak peduli seberapa banyak yang kucoba.

Aku mengusap dadaku. Mencoba untuk menenangkan rasa sakit yang menjalar di sana.

Percuma. Aku masih merasakan sakit bahkan saat kami telah berpisah selama berbulan-bulan.

Rowan mengencangkan otot rahangnya, “Noah, bisakah kamu naik ke kamarmu? Ayah dan Ibu perlu untuk membicarakan sesuatu.” Kata ‘ibu’ terselip dari bibirnya dengan penuh rasa Najis.

Noah melihat bergantian ke arah kami sebelum akhirnya mengangguk.

“Jangan bertengkar.” Katanya sebelum pergi.

Segera setelah Noah cukup jauh untuk mendengar pembicaraan kami, Rowan memukul meja menggunakan tinjunya dengan amarah. Manik abunya terasa dingin saat menatapku.

“Surat itu bisa kamu kirim ke kantorku. Tetapi, kamu malah mengganggu waktuku dengan putraku!” Setiap katanya keluar dengan nada penuh amarah. Tangannya mengepal dan dia terlihat siap untuk mengayunkannya padaku.

“Rowan...” Aku membuang nafas, tidak sanggup untuk menyelesaikan perkataanku.

“Sialan! Kamu membuat hidupku hancur sembilan tahun yang lalu, kamu melakukan hal yang sama saat meminta perceraian. Inikah caramu untuk menyakitiku? Memisahkanku dari putraku karena aku tidak bisa mencintaimu? Berita bagus, Ava. Aku sangat membencimu!”

Nafasnya memberat saat dia menyelesaikan perkataannya. Amarah yang keluar dari bibirnya seperti peluru yang menembusku. Aku bisa merasakannya menembus jantungku. Setiap katanya membuat hati rapuhku menjadi hancur.

“A-Aku...”

Apa yang bisa kau katakan ketika pria yang masih kau cintai berkata bahwa dia membencimu?

“Pergilah dari rumahku! Akan kuantar Noah padamu kalau jatah waktuku sudah habis,” dia memotong perkataanku.

Aku menaruh surat cerai di atas meja. Aku baru saja akan meminta maaf saat ponselku berdering. Kuambil ponselku dari tas dan melihat siapa yang menelepon.

Ibu.

Aku ingin mengacuhkannya, tetapi dia tidak pernah meneleponku kecuali untuk hal mendesak.

Kugeser layarku dan meletakkan ponselku di telingaku.

Aku membuang nafas, “Ibu...”

Dia tidak memberiku kesempatan untuk menyelesaikan perkataanku.

“Pergilah ke rumah sakit sekarang! Ayahmu tertembak!” Katanya sambil hampir histeris sebelum memutus sambungan telepon.

Ponselku terjatuh dari genggamanku. Aku terkejut.

“Ada apa?” Suaranya membuyarkan lamunanku.

Hatiku berdebar, kuambil ponselku yang jatuh, kemudian menjawabnya.

“Ayah tertembak.”
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
93%(95)
9
0%(0)
8
2%(2)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
1%(1)
4
1%(1)
3
0%(0)
2
1%(1)
1
2%(2)
9.4 / 10.0
102 ratings · 102 reviews
Write a review
user avatar
Anis Marifah78
bagus cerita nya walaupun belum sampai selesai bacanya
2025-05-27 19:07:37
0
default avatar
amajerry_1409
Bagus bgt, cara berceritanya jg teratur. Rekomn. Slh satu crta favoritku. Mksh author
2025-05-13 22:26:50
3
user avatar
Cilon Kecil
spill dong Ava sama Rowan sampai bab berapa happy endingnya?
2025-05-11 23:48:56
0
user avatar
AdindaRani Satiti
bagus bangetttttt....ditunggu kisah noah
2025-04-27 20:56:34
2
user avatar
Michellyn
aku kecewa sma penulis, kenapa tdk Ava sma Ethan sj. kenapa dibuat Ethan jd jahat. penyesalan mantan suami seharusnya Rowan tp akhirnya dia bahagia setelah menyakiti Ava.
2025-04-16 01:00:29
0
user avatar
lylamaccaroon
novel ini ceritanya bagus ...
2025-03-16 00:07:00
4
user avatar
Erina Liong
ada kelanjutan kisah Noah? judulnya apa?
2025-02-09 19:13:21
1
user avatar
Serly Kumakauw
nice book good. character s
2025-01-28 20:59:32
1
default avatar
joysfree0
akhirnya bahagia semua..
2025-01-28 19:24:18
0
default avatar
joysfree0
tau2 udah mau melahirkan..
2025-01-27 11:02:35
0
default avatar
joysfree0
akhirnya guntur maafin emma, ayo bangun emma
2025-01-25 20:50:51
0
default avatar
joysfree0
kasian emma
2025-01-24 22:00:08
0
default avatar
joysfree0
semuanya menuai.karmanya
2025-01-21 21:11:39
0
default avatar
joysfree0
gpp ga balikan..yg penting semua bahagia
2025-01-19 22:29:27
0
default avatar
joysfree0
sebenernya yg paling menderita ava sama hana
2025-01-11 21:29:53
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 7
539 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status