The Arc: Alkalurops

The Arc: Alkalurops

Oleh:  Sianida  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
6 Peringkat
29Bab
2.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

~HIATUS~ BUKU KEDUA DARI SERI THE ARC Buku pertama: The Arc: Elenio Dua tahun berlalu semenjak tragedi yang terjadi di Elenio. Gemma yang hidup di ambang kebangkrutan menerima tawaran dari Archturian untuk bergabung dalam divisi tak resmi mereka: Alkalurops. Alih-alih mendapatkan jalan keluar dari permasalahannya, Gemma mengalami hal yang tidak terduga semenjak bergabung dengan Alkalurops; ia berulangkali melakukan kesalahan dan kehilangan kemampuannya dalam bertarung. Hal ini membuatnya mendapatkan hukuman dan harus kembali ke Fiend. Situasi semakin parah saat terungkap bahwa Draconian tidak benar-benar musnah dari Elenio… dan ternyata kekuatan Lanaya yang ada dalam diri Gemma tak sepenuhnya hilang. Mampukah Gemma mengatasi kekuatan yang perlahan menghancurkan dirinya? Dan bagaimana masa depan Elenio di tengah serangan Draconian yang semakin ganas?

Lihat lebih banyak
The Arc: Alkalurops Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Sianida
mohon maaf readers. karena kesibukan author, novel ini akan HIATUS sampai dengan bulan Maret 2023. author akan kembali dengan cerita yang lebih seru. terima kasih.
2022-11-22 15:00:25
0
user avatar
Sianida
mohon maaf readers. karena kondisi kesehatan author sekeluarga , untuk sementara novel ini hiatus. Jika kesehatan sudah membaik, akan dilanjutkan awal bulan depan. mohon doanya ya. terima kasih.
2022-10-27 11:46:53
0
user avatar
Aldi No
ujjjjhhhhhhh
2022-10-26 13:38:00
0
user avatar
Kikiw
masih menunggu Gemma ya..
2022-06-24 12:06:38
0
user avatar
Kikiw
terpincut karena seri 1 , jadi seri kedua gak boleh sampe lewat!
2022-05-18 04:59:29
1
user avatar
Sianida
Halo! The Arc: Alkalurops akan mengalami revisi cerita, jadi untuk sementara akan berhenti update. Bulan depan akan mulai up lagi. Terima kasih atas pengertiannya. <3
2022-03-28 23:34:20
0
29 Bab
The Vague Truth
“Selamat datang di dunia orang dewasa, Gemma.”“Yeah… menyebalkan.”Gemma dan Jo menempelkan botol bir satu sama lain, menimbulkan suara denting yang memecah kesunyian malam. Mereka duduk di tangga depan rumah sembari menyesap bir dan menikmati udara malam yang dingin.Gemma menenggak birnya sementara Jo meletakkan botol dan meraup setangkup keripik kentang dari mangkuk.“Jadi… usahamu tidak berhasil?” tanya Jo, sebelum memasukkan keripik-keripik itu ke dalam mulutnya.Gemma sebenarnya enggan untuk membahas soal ini. Namun Jo sudah meluangkan waktunya yang padat untuk menemani Gemma melewati keterpurukan, jadi Gemma tak punya pilihan lain selain menceritakan kegagalannya.Setelah sekitar satu tahun mencoba mendirikan kelas pelatihan untuk anak-anak yang ingin menjadi Archturian, Gemma gagal karena kebanyakan dari mereka tidak kembali setelah waktu percobaan gratisnya habis. Pemasukan yang ia
Baca selengkapnya
No Secrets Between Us
Jo membolak-balik kumpulan artikel milik Lysis. Ada banyak catatan dan coretan yang menyoroti satu dua kalimat di dalam berita yang berkaitan dengan gejala akibat serangan Draconian. Beberapa berita terlihat biasa, hal-hal sepele yang tidak dipedulikan orang. Hewan peliharaan yang hilang, kejadian supranatural aneh yang tak masuk akal. Bahkan Jo pun akan mengabaikan berita-berita seperti ini. Namun setelah membaca catatan yang Lysis berikan di samping berita itu, Jo menyadari ada fakta penting yang tersembunyi. Fakta tentang keberadaan Draconian. Jo tak menyangka ada begitu banyak berita yang mengindikasikan keberadaan Draconian. Bagaimana mungkin, ia yang seorang Archturian tidak menyadari hal ini? “Apa kalian sudah menceritakan hal ini kepada ayahku?” “Tidak.” “Belum.” Gemma dan Lysis menjawab nyaris bersamaan. Mereka saling bertukar pandang. Gemma mengangkat kedua tangan dan meletakannya di pinggang sembari memberi tatapan membunuh pada Lys
Baca selengkapnya
Noane
“Membosankan,” gerutu rekan kerja Jo, Mauryn, yang dikirim untuk menghadiri rapat terbatas dengan Archturian yang bertugas di Noane, kota kecil di daerah utara Elenio. Jo setuju dengan pernyataan Mauryn, pertemuan tadi sangat lama dan membosankan, tetapi Jo tidak mau mengatakannya secara langsung. Mauryn bisa besar kepala dan mengoceh tanpa batas jika Jo kedapatan menyetujui kata-katanya, sekecil apapun itu.Jo membetulkan lengan seragamnya sembari mengerling ke jendela sementara mereka menelusuri lorong menuju ke luar. Hujan menampar-nampar pepohonan dan aspal. Suaranya seperti peluru dalam peperangan. Lalu Jo teringat malam itu… kekacauan di Ayria. Saat itu, cuacanya sama seperti ini….“Hey!” Mauyrn menepuk pundak Jo kuat-kuat. “Jangan melamun!”Jo menoleh kepada Mauryn. Pandangannya berhenti sejenak pada rambut pendek wanita itu, yang berwarna merah menyala dan nampak seperti api yang membara jika terkena sina
Baca selengkapnya
Appear From The Darkness
Nero dan Jo duduk di kursi di sisi konter dapur. Setelah masuk ke dalam rumah, tempat ini tidak terlihat segelap yang Jo kira. Cahaya suram dari matahari yang tertutup awan mendung menerobos melalui celah di tirai jendela, menjatuhkan garis-garis sinar di sudut-sudut dapur.Nero bertingkah seolah ini adalah rumahnya. Dia mempersilakan Jo masuk, menyuruhnya duduk di kursi lalu Nero menutup pintu belakang. Dia mengintip sekali lagi ke jendela, memastikan tidak ada orang di luar sana. Setelah itu, dia duduk di seberang Jo, kedua tangan menumpu dagu.“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Nero. Dia bersikap seperti penegak hukum yang tengah menginterogasi tersangka.“Aku bisa menanyakan hal yang sama padamu,” balas Jo, yang tidak bisa menerima sikap Nero begitu saja. “Ini bukan rumahmu. Apa yang kau lakukan di sini?”Nero memalingkan wajah, berdeham, lalu kembali menatap Jo dengan pandangan tajamnya yang khas. “Ada tan
Baca selengkapnya
We're Just Strangers
Matahari sudah mulai menghilang di garis batas cakrawala saat Jo dan Nero berlari keluar dari sarang Draconian itu. Mereka menyusuri jalan setapak keluar desa, dan di sepanjang pelarian itu Jo menyadari satu hal janggal yang sedari tadi mengganggunya. Tidak ada satupun manusia di sini. Daerah ini bagaikan daerah mati yang sudah bertahun-tahun ditinggal para penduduknya. Hutan-hutan di sekeliling pemukiman begitu rapat namun sunyi. Tak ada satupun lampu yang menyala dari rumah manapun. Semuanya gelap dan mencekam.Sepertinya Nero punya pemikiran yang sama dengannya. Karena ketika mereka memperlambat langkah dan memastikan bahwa para Draconian itu tak bisa mengikuti mereka, Nero memandang ke sekeliling dan berkata, “Tak ada orang lain selain kita di sini.”“Yeah. Apa menurutmu—““Ya. Kemungkinan besar Draconian telah menghabisi para pendduduk di sini. Dan sekarang rumah-rumah itu menjadi sarang mereka.”Meskipun mer
Baca selengkapnya
The Offer
Ini hari yang membosankan, seperti biasanya. Tak ada yang bisa Gemma lakukan selain duduk di sofa yang menghadap ke jendela, memandangi jalan lengang yang terik. Setelah memasak bersama Lysis, membersihkan rumah, memeriksa kotak surat yang tentu saja kosong, Gemma duduk di titik favoritnya di dalam rumah, yang konon adalah tempat favorit Michael saat Gemma tak ada di sini. Lysis menonton televisi seperti biasa, mencoba mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan gaya hidup dengan manusia. Sebagai alien, masih banyak hal yang membuatnya bingung dan canggung. Seperti fakta bahwa wanita mengandung dan mengeluarkan anak. Ya, dia menggunakan kata mengeluarkan, bukan melahirkan.Saat Gemma bertanya bagaimana cara bangsa Archturian berkembang biak, Lysis memberi jawaban samar soal bintang bernyawa dan jiwa tanpa raga. Lain kali Gemma akan meminta penjelasan yang lebih rinci soal itu.“Tuan putri,” panggil Lysis. Walaupun sudah berulang kali Gemma menyuruhnya men
Baca selengkapnya
Ambush
Tembakan peringatan terdengar dari luar gudang, disusul teriakan yang memerintahkan semua orang yang bersembunyi untuk keluar.“Sialan,” umpat Lysis. Satu tangannya memegang pistol yang menggantung di samping tubuh, sementara matanya menatap cemas ke arah Gemma yang berdiri di seberangnya. Mereka berdua tengah bersembunyi di balik tumpukan kotak-kotak kayu berisi senjata ilegal. “Seharusnya kita di rumah saja! Aku tidak peduli jika kita mati kelaparan ketimbang harus berada dalam situasi seperti ini!” desisnya dalam suara yang melengking.Gemma hanya bisa memelototi Lysis dan memberi isyarat agar dia diam dengan menggerakkan tangan di depan leher, seperti hendak memotongnya.“Tutup mulutmu!” pekik salah seorang rekan kerja mereka, yang bersembunyi di sebelah Gemma. “Bos sudah menyiapkan jalan keluar rahasia jika terjadi sesuatu seperti ini.”“Lalu kenapa kita ada di sini dan bukannya kabur bersama dia?
Baca selengkapnya
I Can't Fight You But I Have To
Gemma menurunkan kedua tangannya. Hal yang paling ia takutkan terjadi. Mengapa dari semua prajurit Archturian, orang yang harus bertemu dengannya adalah Jo? Gemma tak akan menyalahkan Jo jika dia merasa kesal dan menembak kaki Gemma.“Aku bisa menjelaskan,” bisik Gemma. Dia melirik cemas ke arah prajurit lain yang berada di belakang Jo. Oh, bagus sekali. Itu Nero.“Jangan sekarang,” kata Jo. Ia terdengar kesal dan Gemma bisa mengerti hal itu. Bukan kali ini saja Jo mendapati Gemma membuat masalah, kan?Jo memberi isyarat agar Gemma menutup mulut, kemudian dia mengerling melewati pundak Gemma. Ada seseorang di belakang mereka. Detik berikutnya Gemma mendengar desing peluru melintas di samping lengannya. Hampir saja Gemma berteriak saat timah panas itu menembus lengan Jo. Darah mengalir dengan cepat membasahi seragam tempurnya. Namun luka itu tak lantas membuat Jo ketakutan, dia mendorong Gemma ke samping dan memberikan tembakan balasan. Ge
Baca selengkapnya
Unexpected
“Senjata,”  bisik Gemma sambil memukul lengan Nero, “berikan aku senjata. Einar atau Alfhild.” “Aku hanya membawa Einar.” Mereka berdiri berdampingan dalam kegelapan. Tempat ini adalah loteng dari gudang tua yang terbengkalai dan Gemma sama sekali tidak memperhitungkan kalau dia bakal bertemu Draconian di sini. Seharusnya dia membawa Einarnya. Einar milik Nero yang dulu dia berikan pada Gemma, kini hanya menjadi pajangan berdebu di atas lemari pakaiannya. Nero mencabut Einar dari pinggang dan geraman-geraman dari makhluk berbau busuk itu semakin keras. Kurang dari sedetik kemudian, geraman berubah menjadi raungan dan langkah-langkah berat mendekat dengan cepat. Gemma menunduk saat Nero menyabetkan Einar melewati atas kepala Gemma dan terdengar lolongan panjang sebelum suara ledakan yang memekakkan telinga. Gemma mengumpat saat serpihan-serpihan tubuh Draconian jatuh menimpa kepalanya. Gemma menjulurkan kaki dan menendang tulang kering Draconian y
Baca selengkapnya
Impedance
Cuaca bulan Juli yang hangat tak lantas membuat Gemma tidak menggigil saat merayap keluar dari sungai. Karena ini kota Fiend, Gemma hapal setiap jengkal jalan di sini. Tanpa banyak berpikir dia berjalan menelusuri trotoar rusak, menjauh dari pinggiran kota. Tubuhnya yang basah meneteskan air di sepanjang jalan. Ia ingin memeluk dirinya sendiri, tetapi kedua tangannya tak sanggup melakukan itu. Setelah keluar dari sungai, rasa perih di telapak tangannya seolah minta diperhatikan. Luka itu, ditambah dengan pakaiannya yang basah, membuat sekujur tubuhnya mati rasa.Gemma berjalan menunduk melewati gang-gang sempit yang sepi guna menghindari tatapan penasaran dari orang lain. tangannya menggantung di samping tubuh, sementara bibirnya bergetar pelan menahan gigil. Gemma bisa merasakan kehadiran Nero yang mengikutinya seperti bayangan. Tatapan mata tajamnya seolah menusuk bagian belakang kepala Gemma. Saat sudah hampir sampai di rumah, dia berbalik dan mendapati Nero berdiri sekita
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status