author-banner
Tiara Putri
Tiara Putri
Author

Novels by Tiara Putri

Istri Rahasia CEO Dingin

Istri Rahasia CEO Dingin

Alara Devienne tak pernah berpikir bahwa satu keputusan nekat—menjual keperawanannya demi menyelamatkan adiknya—akan menjeratnya dalam pernikahan kontrak dengan Darren Julian Whitmore, CEO di tempatnya bekerja. Ia terisolasi di rumah mewah tersembunyi, menjadi istri yang tak boleh disebut, tak boleh diketahui siapa pun. Tapi Darren menyimpan lebih banyak rahasia dari yang Alara bayangkan. Tentang masa lalu. Tentang keluarganya. Tentang seorang anak kecil yang tiba-tiba mengisi kekosongan hari-harinya. Ketika cinta tumbuh dari luka dan sakit hati, Alara dihadapkan pada pilihan paling sulit. Yaitu tetap menjadi rahasia dalam hidup pria itu atau meninggalkannya untuk menemukan kembali dirinya sendiri.
Read
Chapter: 11 - Kekasih Suamiku
Darren tidak langsung menjawab. Tatapannya menelusuri wajah Alara, seolah menimbang sesuatu yang tak ia ucapkan.Tatapan itu menusuk, namun bukan tatapan marah—lebih seperti tatapan yang mencoba membaca isi pikirannya."Nanti setelah pulang kerja ... aku izin untuk menjenguk Riven. Apa boleh?" tanyanya lagi, kali ini dengan suara sedikit lebih pelan. Ada nada ragu di ujungnya.Darren akhirnya bersuara, datar. "Boleh."Satu kata itu terdengar sederhana, tapi cukup untuk membuat napas Alara lega."Terima kasih," ujarnya singkat.Ia pikir percakapan akan selesai, tapi Darren belum memalingkan pandangannya. "Aku yang akan menentukan jamnya."Nada itu tegas, tanpa memberi ruang untuk tawar-menawar.Alara hanya mengangguk. "Baik."Mobil hitam itu melaju mulus di sepanjang Kingsleigh Square, melewati deretan gedung kaca yang berkilau memantulkan sinar matahari pagi. Di kursi belakang, Alara duduk diam, tangannya meremas tas kerja di pangkuannya. Rocco menyetir di depan, sementara Jimmy dudu
Last Updated: 2025-12-04
Chapter: 10 - Rutinitas
Darren menatapnya dari jarak dekat, matanya menusuk ke dalam. "Jangan tidur dulu malam ini, Alara. Aku belum selesai denganmu."Sudut bibirnya terangkat tipis, lalu ia berbisik di telinga Alara, suaranya rendah dan berbahaya, "Kita baru saja mulai." Alara menelan ludah. Nafasnya tercekat, bukan karena takut—tapi karena intensitas tatapan itu membuat seluruh tubuhnya tegang. "Kalau begitu," ucapnya pelan, "aku akan menunggu sampai kamu selesai."Senyum tipis Darren tidak memberi rasa aman sama sekali. Satu gerakan cepat, ia menarik pinggang Alara, membuat tubuh mereka saling menempel tanpa ruang. Jemarinya menelusuri garis rahang, lalu turun perlahan, seperti sedang menguji batas kesabaran Alara."Aku tidak mau kau menunggu," bisiknya. "Aku mau kau melawan ... seperti tadi."Alara mengangkat wajahnya, memberi tatapan balasan. "Kalau itu yang kamu mau, siap-siap saja. Aku tidak pernah kalah kalau sudah memutuskan bermain."Darren tertawa pelan, tatapannya seperti singa yang baru saja m
Last Updated: 2025-11-12
Chapter: 9 - Malam Yang Panjang
"Aku mungkin bukan istri yang kamu inginkan." ucap Alara dengan lirih. Suaranya nyaris tenggelam dalam detak jantungnya sendiri, tapi cukup keras untuk terdengar. Alara memberanikan diri menatap Darren yang masih berdiri di depannya, sorot matanya gelap, penuh sesuatu yang tak terucap. "Tapi malam ini, aku akan mencoba jadi satu-satunya perempuan yang kamu butuhkan." Sekilas Darren tampak terpaku, tapi itu hanya sesaat. Sudut bibirnya terangkat tipis, dan tanpa berkata apa-apa ia melangkah mendekat. Tangannya yang besar dan hangat mengangkat dagu Alara, memiringkan wajahnya.. Dalam sepersekian detik, bibirnya sudah menutup kembali bibir Alara dengan ciuman yang langsung menuntut. Lidahnya menekan, memaksa Alara membuka mulutnya. Ia memimpin, mengarahkan, seperti ingin mengingatkan siapa yang berkuasa. Jemarinya menelusuri leher Alara, turun ke bahunya, lalu meraih pinggangnya dan menariknya begitu rapat hingga dada mereka saling menekan. Napasnya memburu, tapi gerakannya
Last Updated: 2025-09-24
Chapter: 8 - Bukan Yang Diinginkan, Tapi Dibutuhkan
Pagi itu masih terasa dingin. Matahari belum sepenuhnya naik ketika Alara masih duduk diam di meja makan, menatap kosong ke arah secangkir tehnya yang mulai kehilangan uap. Wajahnya tenang, tapi tangannya bergetar pelan saat memutar sendok kecil dalam cangkir porselen.Langkah kaki terdengar menuruni tangga. Darren muncul dengan kemeja putih separuh dikancingkan, dasi dan jas tergantung di lengannya. Rambutnya masih basah, wajahnya terlihat segar setelah mandi, tapi tatapan matanya tetap seperti semalam: tajam, rumit, dan tak bisa ditebak.Tanpa berkata sepatah kata pun, ia menghampiri Alara dan meletakkan dasi serta jasnya di atas meja."Pakaikan," ucapnya pendek.Alara mengangkat wajah, sedikit ragu. Tapi Darren hanya berdiri di hadapannya, menatap lurus, menuntut dengan sikap tenangnya yang seperti biasa. Alara bangkit perlahan. Tangannya gemetar sedikit saat menyentuh kerah kemeja Darren, membetulkan posisinya sebelum melilitkan dasi biru gelap di leher pria itu.Darren tak menund
Last Updated: 2025-08-20
Chapter: 7 - Siapa Aku Di Hidupmu?
"Kenapa Bapak ragu mengangkatnya?"Alara bertanya tanpa suara meninggi. Tidak ada nada menuduh, hanya bertanya dan ingin tahu jawaban yang diberikan pria itu.Darren masih menatap layar ponselnya yang terus bergetar. Nama Selene Avallon terpampang jelas, seolah mengingatkan posisi dan janji-janji yang pernah dia buat. Tapi malam ini, rumah tempatnya berdiri, perempuan yang ada di hadapannya, dan sesuatu yang bergemuruh di dalam dirinya—semuanya terasa seperti pengkhianatan terhadap kehidupan yang selama ini ia jalani bersama Selene.Ia akhirnya menekan tombol merah.Panggilan berhenti."Aku tidak ingin membicarakan tentang dia malam ini," ucap Darren, tenang tapi dingin.Alara mengangguk pelan. "Baik."Ia tidak bertanya lagi. Tapi justru sikap diam Alara yang membuat Darren tidak tenang."Kamu tidak penasaran, Al?" tanya Darren akhirnya."Penasaran? Untuk apa? Saya bukan siapa-siapa," jawab Alara datar. "Saya cuma perempuan yang Bapak bayar.""Jangan bicara seperti itu," balas Darren
Last Updated: 2025-08-07
Chapter: 6 - Penuh Tanya
"Kamu pikir cuma keperawananmu yang tertinggal di kamar itu?" ucap Darren. Alara mengangkat wajahnya. Darren melangkahkan kakinya mendekat Alara di depan jendela kamar, menatapnya dalam. Ia tak terlihat seperti pria yang baru saja menjalani malam dengan perempuan yang dibayarnya. Ada sesuatu di sorot matanya. Bukan iba. Tapi juga bukan hasrat. Lebih seperti ... pengakuan."Saya tidak mengerti maksud Bapak," ucap Alara pelan, menunduk sedikit demi mengalihkan pandangannya. Darren berjalan masuk sebentar dan kembali berdiri di depannya, lalu mengulurkan secarik kertas yang dilipat dua. Alara menerimanya, membuka perlahan. Isinya bukan surat cinta, bukan cek kosong. Tapi surat izin tidak masuk kerja, ditandatangani langsung oleh Darren Julian Whitmore."Aku minta kamu libur hari ini," kata Darren. "Dan temui adikmu. Dia pasti merindukanmu," lanjutnya. Alara menatapnya lama, mencoba membaca maksud tersembunyi di balik kalimat itu. Tapi wajah Darren terlalu tenang untuk bisa ditebak."K
Last Updated: 2025-07-18
You may also like
Biarkan Aku Pergi!
Biarkan Aku Pergi!
Romansa · Selatan Dangkal
6.1M views
Saat Matanya Terbuka
Saat Matanya Terbuka
Romansa · Kesunyian Sederhana
4.7M views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status