author-banner
Tiara Putri
Tiara Putri
Author

Novel-novel oleh Tiara Putri

Istri Rahasia CEO Dingin

Istri Rahasia CEO Dingin

Alara Devienne tak pernah berpikir bahwa satu keputusan nekat—menjual keperawanannya demi menyelamatkan adiknya—akan menjeratnya dalam pernikahan kontrak dengan Darren Julian Whitmore, CEO di tempatnya bekerja. Ia terisolasi di rumah mewah tersembunyi, menjadi istri yang tak boleh disebut, tak boleh diketahui siapa pun. Tapi Darren menyimpan lebih banyak rahasia dari yang Alara bayangkan. Tentang masa lalu. Tentang keluarganya. Tentang seorang anak kecil yang tiba-tiba mengisi kekosongan hari-harinya. Ketika cinta tumbuh dari luka dan sakit hati, Alara dihadapkan pada pilihan paling sulit. Yaitu tetap menjadi rahasia dalam hidup pria itu atau meninggalkannya untuk menemukan kembali dirinya sendiri.
Baca
Chapter: 9 - Malam Yang Panjang
"Aku mungkin bukan istri yang kamu inginkan." ucap Alara dengan lirih. Suaranya nyaris tenggelam dalam detak jantungnya sendiri, tapi cukup keras untuk terdengar. Alara memberanikan diri menatap Darren yang masih berdiri di depannya, sorot matanya gelap, penuh sesuatu yang tak terucap. "Tapi malam ini, aku akan mencoba jadi satu-satunya perempuan yang kamu butuhkan." Sekilas Darren tampak terpaku, tapi itu hanya sesaat. Sudut bibirnya terangkat tipis, dan tanpa berkata apa-apa ia melangkah mendekat. Tangannya yang besar dan hangat mengangkat dagu Alara, memiringkan wajahnya.. Dalam sepersekian detik, bibirnya sudah menutup kembali bibir Alara dengan ciuman yang langsung menuntut. Lidahnya menekan, memaksa Alara membuka mulutnya. Ia memimpin, mengarahkan, seperti ingin mengingatkan siapa yang berkuasa. Jemarinya menelusuri leher Alara, turun ke bahunya, lalu meraih pinggangnya dan menariknya begitu rapat hingga dada mereka saling menekan. Napasnya memburu, tapi gerakannya
Terakhir Diperbarui: 2025-09-24
Chapter: 8 - Bukan Yang Diinginkan, Tapi Dibutuhkan
Pagi itu masih terasa dingin. Matahari belum sepenuhnya naik ketika Alara masih duduk diam di meja makan, menatap kosong ke arah secangkir tehnya yang mulai kehilangan uap. Wajahnya tenang, tapi tangannya bergetar pelan saat memutar sendok kecil dalam cangkir porselen.Langkah kaki terdengar menuruni tangga. Darren muncul dengan kemeja putih separuh dikancingkan, dasi dan jas tergantung di lengannya. Rambutnya masih basah, wajahnya terlihat segar setelah mandi, tapi tatapan matanya tetap seperti semalam: tajam, rumit, dan tak bisa ditebak.Tanpa berkata sepatah kata pun, ia menghampiri Alara dan meletakkan dasi serta jasnya di atas meja."Pakaikan," ucapnya pendek.Alara mengangkat wajah, sedikit ragu. Tapi Darren hanya berdiri di hadapannya, menatap lurus, menuntut dengan sikap tenangnya yang seperti biasa. Alara bangkit perlahan. Tangannya gemetar sedikit saat menyentuh kerah kemeja Darren, membetulkan posisinya sebelum melilitkan dasi biru gelap di leher pria itu.Darren tak menund
Terakhir Diperbarui: 2025-08-20
Chapter: 7 - Siapa Aku Di Hidupmu?
"Kenapa Bapak ragu mengangkatnya?"Alara bertanya tanpa suara meninggi. Tidak ada nada menuduh, hanya bertanya dan ingin tahu jawaban yang diberikan pria itu.Darren masih menatap layar ponselnya yang terus bergetar. Nama Selene Avallon terpampang jelas, seolah mengingatkan posisi dan janji-janji yang pernah dia buat. Tapi malam ini, rumah tempatnya berdiri, perempuan yang ada di hadapannya, dan sesuatu yang bergemuruh di dalam dirinya—semuanya terasa seperti pengkhianatan terhadap kehidupan yang selama ini ia jalani bersama Selene.Ia akhirnya menekan tombol merah.Panggilan berhenti."Aku tidak ingin membicarakan tentang dia malam ini," ucap Darren, tenang tapi dingin.Alara mengangguk pelan. "Baik."Ia tidak bertanya lagi. Tapi justru sikap diam Alara yang membuat Darren tidak tenang."Kamu tidak penasaran, Al?" tanya Darren akhirnya."Penasaran? Untuk apa? Saya bukan siapa-siapa," jawab Alara datar. "Saya cuma perempuan yang Bapak bayar.""Jangan bicara seperti itu," balas Darren
Terakhir Diperbarui: 2025-08-07
Chapter: 6 - Penuh Tanya
"Kamu pikir cuma keperawananmu yang tertinggal di kamar itu?" ucap Darren. Alara mengangkat wajahnya. Darren melangkahkan kakinya mendekat Alara di depan jendela kamar, menatapnya dalam. Ia tak terlihat seperti pria yang baru saja menjalani malam dengan perempuan yang dibayarnya. Ada sesuatu di sorot matanya. Bukan iba. Tapi juga bukan hasrat. Lebih seperti ... pengakuan."Saya tidak mengerti maksud Bapak," ucap Alara pelan, menunduk sedikit demi mengalihkan pandangannya. Darren berjalan masuk sebentar dan kembali berdiri di depannya, lalu mengulurkan secarik kertas yang dilipat dua. Alara menerimanya, membuka perlahan. Isinya bukan surat cinta, bukan cek kosong. Tapi surat izin tidak masuk kerja, ditandatangani langsung oleh Darren Julian Whitmore."Aku minta kamu libur hari ini," kata Darren. "Dan temui adikmu. Dia pasti merindukanmu," lanjutnya. Alara menatapnya lama, mencoba membaca maksud tersembunyi di balik kalimat itu. Tapi wajah Darren terlalu tenang untuk bisa ditebak."K
Terakhir Diperbarui: 2025-07-18
Chapter: 5 - Perpanjangan Kontrak
Alara mengangkat wajahnya perlahan. "Jadi saya boleh pergi?" Darren berdiri bersandar di ambang pintu kamar mandi dengan lengan menyilang. Sorot matanya terlihat tajam menatap Alara. "Tidak," jawab Darren setelahnya. Alara menegakkan tubuh. "Tapi tadi Bapak bilang saya boleh pergi. Lalu sekarang berubah lagi? Kenapa semakin sesuka hati Bapak saja." "Saya memang bilang begitu. Tapi saya berubah pikiran,” ucap Darren. Alara menarik napas panjang. "Kenapa? Apa kamu pikir kamu bisa merubah kontrak semaumu?" Darren berjalan mendekatinya perlahan, berhenti beberapa langkah di depannya. "Aku sudah memindahkan adikmu ke rumah sakit elit yang biayanya tidak murah. Aku sudah menanggung semuanya. Dan sekarang aku mau perpanjangan kontrak." Alara mengeraskan rahangnya. "Bapak pikir saya bisa langsung setuju hanya karena Bapak sudah bayarin semua itu?" Ponsel Alara tiba-tiba bergetar. Ia menunduk, melihat layar. Lalu matanya membulat sempurna. Transfer Masuk: Rp500.000.000,- da
Terakhir Diperbarui: 2025-07-18
Chapter: 4 - Mengingkari Janji
"Bagaimana kalau aku tidak puas?"Pertanyaan itu masih terngiang-ngiang di kepala Alara saat ia berdiri di depan jendela kamar. Udara pagi yang lembab dan dingin menusuk kulitnya, tapi yang membuatnya menggigil bukan suhu ruangan. Melainkan ucapan pria yang semalam telah membeli keperawanannya."Saya mohon maaf, Pak Darren, tapi bukankah semalam Bapak bilang ini hanya satu malam?" tanya Alara.Ia menoleh, menatap pria itu yang duduk santai di atas ranjang. Dengan kemeja putih yang sudah setengah dikenakan dan rambut sedikit berantakan karena baru bangun, Darren Whitmore terlihat tenang. Terlalu tenang untuk seseorang yang baru saja menjungkirbalikkan hidup seseorang.Darren tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap Alara dengan ekspresi kosong yang tidak bisa ditebak.Alara melanjutkan, nada suaranya sedikit naik. "Kita sudah sepakat. Saya juga sudah menandatangani kontrak yang sudah Bapak buat. Saya akan mendapatkan uang ketika saya menikah dengan Bapak, secara agama, hanya untuk sat
Terakhir Diperbarui: 2025-07-18
Anda juga akan menyukai
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status