Istri Rahasia CEO Dingin

Istri Rahasia CEO Dingin

last updateLast Updated : 2025-07-18
By:  Tiara PutriOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
11views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Alara Devienne tak pernah berpikir bahwa satu keputusan nekat—menjual keperawanannya demi menyelamatkan adiknya—akan menjeratnya dalam pernikahan kontrak dengan Darren Julian Whitmore, CEO di tempatnya bekerja. Ia terisolasi di rumah mewah tersembunyi, menjadi istri yang tak boleh disebut, tak boleh diketahui siapa pun. Tapi Darren menyimpan lebih banyak rahasia dari yang Alara bayangkan. Tentang masa lalu. Tentang keluarganya. Tentang seorang anak kecil yang tiba-tiba mengisi kekosongan hari-harinya. Ketika cinta tumbuh dari luka dan sakit hati, Alara dihadapkan pada pilihan paling sulit. Yaitu tetap menjadi rahasia dalam hidup pria itu atau meninggalkannya untuk menemukan kembali dirinya sendiri.

View More

Chapter 1

1 - Menawarkan Diri

“Saya ingin menjual keperawanan saya.”

Itu pernyataan paling bodoh yang Alara nyatakan di depan bosnya. Ia mengutuk dirinya sendiri, memastikan ingatan tadi pagi hilang sekaligus dirinya yang kepalang malu. Alara bahkan tidak percaya itu keluar dari mulutnya sendiri. Kepalanya panas, tapi tubuhnya dingin.

Malam sudah lewat tengah. Kantor mulai sepi, Alara dengan tak sengaja mendengar percakapan Darren Whitmore—CEO Whitmore Company yang berkuasa dan sok dingin itu ingin merasakan satu malam dengan perempuan yang belum pernah disentuh siapapun.

Alara merasa tubuhnya panas dingin– belum lagi adiknya yang terbaring di ICU yang diagnosis gagal ginjal dengan transplantasi mendatang sebesar tiga ratus juta. Uang darimana? Semua barang miliknya sudah dijual, sebagian sudah dilelang. Orang tuanya sudah tiada.

Alara Devienne berdiri dengan laporan di tangan dan masih mendengarkan percakapan bos dan asisten bosnya itu. Ia hanya ingin mengantar laporan seperti biasa. Tapi yang ia dengar justru hal yang membuatnya mengajukan diri.

Darren menginginkan tidur sekali bersama orang yang tak pernah disentuh. Hal itu dipicu karena Selene— tunangannya sudah pernah tidur dengan mantan kekasihnya. Ia merasa tak adil. Jadi ia berencana ingin tidur dengan yang masih ‘polos’. Ia butuh uang, pria itu butuh tubuh. Tapi tetap saja—apakah itu artinya ia kehilangan harga diri bukan?

Alara menatap map di tangannya. Lalu menatap pintu yang terbuka separuh. Ia melangkah masuk ke ruang rapat tanpa mengetuk. Darren dan Theo– sahabat sekaligus asistennya menoleh ke arahnya.

Alara berdiri di ambang pintu, tenang, wajahnya datar. Suara Darren masih berdengung di telinganya. Akalnya berkata pergi. Tapi kakinya bergerak lebih dulu. Menuju pintu. Membuka peluang yang tak bisa ia tarik kembali.

"Maaf mengganggu. Saya hanya ingin menyerahkan laporan mingguan."

Ia berjalan pelan ke arah meja, meletakkan map, lalu menatap Darren. "Dan saya ingin mengajukan diri, Pak."

Darren menatapnya dengan alis yang terangkat sebelah.

“Saya ingin menjual keperawanan saya.”

Tak ada tanggapan dari Darren. Namun tatapannya mengarah tepat pada sekretarisnya itu. Tidak ada keterkejutan. Tidak ada reaksi. Hanya diam menunggu Alara yang memang akan melanjutkan ucapannya. Begitu juga Theo memiliki reaksi yang sama dengan Darren.

"Saya tadi juga dengar kalau anda mencari perempuan yang belum pernah disentuh siapa pun."

Darren tak langsung bereaksi. Tapi bahu Theo menegang. Lalu matanya, perlahan, berpindah dari wajah Darren ke Alara. “Kebetulan saya belum pernah disentuh siapapun.”

Darren tak berkedip. Tatapannya tertuju penuh pada Alara, menilai setiap detail dari wajah tenangnya. Ia tak melihat rasa malu di sana. Tak ada air mata. Hanya ada keyakinan.

“Atas dasar?”

"Saya butuh uang 300 juta untuk operasi adik saya," ucapnya lagi, suaranya sedikit goyah.

Alara menunduk sedikit. "Yang tersisa cuma tubuh ini."

Kini, Alara termangu di depan pantry. Ia masih memikirkan nasib dirinya yang dinilai buruk atau tak tahu malu atau kemungkinan terburuknya adalah dipecat. Namun, telepon kantor berdering. Theo menyuruhnya untuk ke ruangan Darren.

Tangannya sedikit gemetar saat meletakkan gagang telepon. Tapi wajahnya tetap tenang. Ia berdiri, merapikan rok span nya, lalu melangkah menuju ruangan Darren di ujung koridor eksekutif.

Saat ia masuk, Darren sudah duduk di belakang meja dengan sebuah map di tangannya. Di sana ada Theo juga yang duduk bersebrangan dengan pria itu.

Darren menunjuk kursi di depannya. "Duduk." Alara pun duduk, tepat di samping Theo. Darren mendorong map yang sudah disiapkan oleh Theo tadi ke arahnya.

"Buka," jawab Darren.

Alara membuka map tersebut, membaca cepat isinya. Sebuah perjanjian pernikahan kontrak. Tertulis jelas di sana pernikahan akan berlangsung selama satu malam, tanpa ikatan lanjutan setelahnya.

"Menikah? Ini kita akan menikah, Pak?" tanya Alara menatap Darren tak percaya.

"Saya bukan pria yang suka tidur sembarangan dengan wanita. Jadi saya akan menikahi kamu secara agama, tidak tercatat Negara," jawab Darren. Ia menunjuk map di atas meja. "Dan terikat kontrak. Hanya satu malam. Setelahnya saya akan menceraikan kamu."

Alara mendadak ragu. Tapi mengingat adiknya yang terbaring lemah di rumah sakit ia pun mengangguk lalu mengambil pulpen. Setelah menandatangani perjanjian, Alara menatap Darren tanpa ekspresi. Tangannya gemetar, tapi suaranya tetap datar.

Darren mengambil kertas itu tanpa bicara. Ia membacanya sekilas, lalu menatap Alara dengan sorot tajam yang sulit dibaca.

"Cepat juga kamu mengambil keputusan sebesar itu," katanya pelan. "Kamu tahu, wanita lain biasanya berpikir dua kali sebelum menjual dirinya."

Alara mendongak, menatapnya lurus. "Saya tidak sedang jual diri," jawab Alara. "Saya menawarkan sesuatu yang saya miliki karena saya butuh uang untuk menyelamatkan nyawa adik saya. Saya juga tau kalau Bapak membutuhkannya."

Darren tersenyum miring. Ia menyandarkan tubuh ke kursi, menyilangkan tangan.

"Tapi saya penasaran," ucapnya, nadanya serak dan menusuk. "Kalau bukan untuk uang, seberapa jauh kamu akan tetap melakukannya?"

Ia mencondongkan tubuh sedikit, menatap Alara dengan penuh tanda tanya yang menggantung di udara.

"Dan kalau saya minta lebih dari yang tertulis di kontrak apa kamu akan tetap menurut?"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status