
Pembunuh Dewa Penentang Surga
Seorang pria bernama Chen Mo dihukum mati di depan umum, dicap sebagai monster. Namun, saat ribuan orang menyaksikan dan peluru menembus tubuhnya, dia justru tersenyum—senyum menantang, bukan ketakutan.
Apa yang membuat pria yang dulunya idealis ini sampai pada titik ini? Pengkhianatan macam apa yang begitu dalam hingga menghancurkan hidupnya dan mengubahnya menjadi hantu pendendam?
Tepat saat kesadarannya memudar, sebuah kejutaan mustahil membawanya kembali dari ambang kehancuran. Dia terbangun di tubuh baru yang lemah, di dasar jurang yang gelap. Suara seorang dewa bergema di benaknya, mengejek perlawanannya.
Namun, di kesempatan kedua ini, Chen Mo hanya melihat awal yang baru untuk balas dendamnya—sebuah balas dendam yang tidak akan berhenti pada manusia, tetapi akan menghancurkan langit itu sendiri.
Ingin mengungkap kebenaran di balik pengkhianatannya dan menyaksikan perjalanannya untuk menjadi Pembantai Dewa Penentang Langit? Kalau begitu, ikuti kisahnya.
Read
Chapter: Kekuatan Baru"MATI!" teriak Chen Mo.Seringainya tampak gila.Ular itu menerjang.Menyemburkan racunnya yang ganas.Chen Mo menghindar dengan teknik lincah yang ia kuasai dari kehidupan sebelumnya.Lalu dengan cepat menarik kakinya yang tertanam di tanah.Sebuah panah batu besar, sekitar 1,5 meter panjangnya, melesat seperti kilat.Panah itu menembus kepala ular ketiga.Mengakhiri hidupnya seketika.Salah satu kepala lainnya sekarang buta.Dan kepala terakhir tampak sangat lemah, terhuyung-huyung.Uaagghhhh!Teriakan penderitaan ular itu menggelegar.Kepala ular yang tersisa, matanya yang buta menatap Chen Mo, berbicara."Mengapa kau melakukan ini? Apakah kita punya dendam?"Suaranya adalah trik.Upaya untuk membuatnya lengah.Chen Mo tidak memercayai kata-kata ular itu.Naluri-nalurinya berteriak.Racun itu masih menyebar dengan cepat.Tanpa ragu, dia mengambil Qi-Slaying Blade.Mengarahkan ujungnya ke lengan kanannya.Yang sudah berkarat dan mengelupas hingga ke siku.Swaaasshh!Suara desisan ta
Last Updated: 2025-09-24
Chapter: Bertemu Beast UlarPagi datang begitu cepat.Membawa sebuah kenyataan aneh bagi Chen Mo.Luka jahitan di perutnya terasa jauh lebih baik.Bukan lagi rasa sakit yang menusuk.Melainkan sensasi menarik yang samar.Ini adalah bukti bahwa tubuh barunya, entah bagaimana, memiliki kemampuan regenerasi yang tidak wajar.Di dalam gua yang terbentuk di balik bukit Hutan Bayangan Kuno, Chen Mo memandang langit."Jadi, ini bukan mimpi. Realitas baru, yang lebih kejam, tetapi juga penuh peluang. Aku punya artefak ini, meskipun aku belum sepenuhnya menguasainya."Dia meremas gagang pedang hitam di tangannya."Aku ingat teknik pedang dari Bumi. Mereka pasti berguna di sini. Tapi aku tidak bisa menunjukkannya. Mereka akan curiga."Malam sebelumnya, dia terpaksa tidur di luar gua.Udara dingin menusuk kulitnya.Tetapi tidak berdampak apa-apa baginya.Dingin itu hanya sensasi, tidak lebih.Chen Mo berjalan keluar gua, membawa pedangnya.Dia duduk di bawah pohon besar.Bayangan daun-daun raksasa menari di kulitnya.Tatap
Last Updated: 2025-09-24
Chapter: Langkah AwalEkspresiku tetap netral.Sedikit kerutan di alisku pura-pura kebingungan."Dantian? Aku... aku tidak tahu apa itu. Apakah itu sesuatu yang seharusnya dimiliki manusia?"Aku menjaga suaraku tetap lembut.Bingung.Dengan hati-hati menumbuhkan persona pendatang baru yang bodoh.Mei mengawasiku.Suara internalnya bergema, campuran kejutan dan perhitungan yang semakin besar.'Dia benar-benar tidak tahu. Seorang manusia tanpa dasar kultivasi. Namun, dia bertahan dari intimidasi. Dia tidak bergeming di hadapan cakarku. Yang satu ini berbeda. Sebuah kanvas kosong, tetapi dengan kemauan yang kuat. Mungkin, alat yang unik.'Tatapan Mei menajam.Sedikit kecurigaan, seperti bayangan samar, melintasi mata emasnya.Dia mengulurkan tangan.Jari-jarinya yang ramping, dengan kuku pendek dan tajam, melayang di dekat dadaku.Aku tidak bergeming.Aku merasakan gumpalan energi yang samar dan dingin menyapu kulitku.Menyelidiki.Itu tidak menemukan apa-apa.Sama sekali tidak ada."Memang," gumamnya.Suaran
Last Updated: 2025-09-23
Chapter: PerubahanHarimau betina itu mendengus.Seolah geli dengan rasa ingin tahuku."Tentu saja. Sebagian besar manusia terlalu lemah dan bodoh untuk bertemu binatang seperti kami di tahap ini. Apa yang ingin kau ketahui, Xiao Bai?"Aku mulai bertanya.Berfokus pada kultivasi binatang."Bagaimana binatang bisa menyerap energi? Apakah ada tahapannya? Apa yang terjadi jika seekor binatang mencapai tahap yang sangat tinggi?"Harimau betina itu, mungkin bangga dengan pengetahuannya atau hanya ingin memamerkan kekuatannya kepada 'manusia lemah' ini, mulai menjelaskan.Suaranya dalam dan berwibawa."Kami, para binatang, menyerap energi spiritual dari alam. Dari hutan, dari sungai, dari bebatuan. Kami tidak memiliki Dantian seperti manusia; kami membentuk Inti Binatang di dalam tubuh kami, seperti meridian yang mengumpulkan energi. Ini adalah jalan kami menuju kekuatan tertinggi."Dia melanjutkan."Di tahap awal, kami adalah Binatang Spiritual. Kami mulai menyerap energi, tubuh kami menjadi lebih kuat, indr
Last Updated: 2025-09-20
Chapter: Gua HarimauSore itu, bayangan panjang mulai merayap di atas Bukit Sarang Harimau.Membentang dari tebing kokoh yang mengapitnya.Udara, yang panas menyengat beberapa saat lalu, kini dipenuhi angin sejuk.Membawa aroma tanah lembap dan dedaunan hutan.Namun, keheningan yang seharusnya membawa kedamaian justru hancur.Oleh aura dominasi dan amarah murni yang membekukan darah.Dari pintu masuk gua yang gelap, sepasang mata emas tiba-tiba terbuka.Jauh lebih besar dan lebih intens dari mata anak harimau.Memancarkan kilau yang mengancam.Grrrr... Rroarr!Raungan itu membelah udara sore.Bukan hanya suara, tapi gelombang kekuatan murni yang menghantamku.Tanah bergetar di bawah kakiku.Dan getaran itu menggerogoti tulang-tulangku yang masih lemah.Harimau betina itu melangkah keluar dari kegelapan.Tubuhnya menjulang tinggi.Jauh lebih besar dari yang kubayangkan.Otot-ototnya bergelombang di bawah bulu oranye-hitam yang berkilau.Memancarkan kekuatan primal.Setiap langkah adalah bunyi gedebuk yang
Last Updated: 2025-09-20
Chapter: Permulaan BaruAku sedikit mengendurkan cengkeramanku.Hanya cukup untuk memberinya sedikit udara.Anak harimau itu terbatuk.Terengah-engah mencari napas.Batuknya basah dan menyakitkan.Seolah paru-parunya telah diinjak-injak.Ia terhuyung ke tanah.Menatapku dengan mata penuh teror.Tubuhnya gemetar hebat.Bulunya berdiri tegak seperti duri."Aagghhh... huff... huff... A-Aku... tidak bisa bernapas..."Aku menyeringai.Senyumku sekarang lebih dingin dari sebelumnya.Seolah ditempa dari es."Dengar, anak harimau. Aku tidak akan membunuhmu... untuk sekarang."Anak harimau itu menatapku.Matanya menunjukkan secercah harapan bercampur ketakutan yang mendalam.Kilasan singkat kelegaan melintas di wajahnya, sebelum teror kembali menguasai."Tapi," lanjutku.Suaraku rendah dan mengancam.Setiap kata seperti cambuk."Kau akan memberiku semua informasi yang kau punya tentang tempat ini. Semua yang kau tahu. Dan jika kau berani berbohong, atau mencoba kabur..."Aku mendekatkan wajahku.Noda darah sekarang t
Last Updated: 2025-09-20