Archie Anantaboga, diberkahi dewa sebuah 'pedang kutukan' yang tak pernah muncul selama ribuan tahun. Berkat itu, ia diundang dan diterima di Akademi Pemimpin yang hanya menerima murid berbakat yang ditakdirkan untuk menjadi pemimpin dan pelindung dunia. Kehidupan yang dipikirnya akan menjadi lebih baik, malah menjadi lebih buruk dan menyakitkan. Keluarganya dibinasakan, dunia membencinya, dan kekuatan dalam dirinya membalik menyerangnya. Dalam perjalanannya menuju sebuah tempat misterius yang tak pernah ditemukan orang, ia bertemu dengan William Gama, anak misterius yang menjadi teman seperjalanannya. Melewati segala rasa senang, duka, kekecewaan, kematian, dan lucu bersama. Mencari sebuah perpustakaan yang 'mereka' sebut dengan Perpustakaan Takdir.
Lihat lebih banyak"Archie Anantaboga."
Kerumunan mulai berbisik kecil, mata mereka mulai mencari sosok yang dipanggil oleh seorang pewawancara perempuan bertubuh kurus kering dengan kacamata kotak yang kini sibuk membaca selembar kertas yang berisikan data diri Archie Anantaboga dari atas sebuah panggung lingkaran dengan jari-jari sekisar 2 meter.
"Bukankah dia yang kemarin membuat keributan di Rumah Bordir Aneka Bunga?"
"Jadi dia yang membuat keributan di tempat itu?"
"Dia bahkan mengancam nona Lizzy, maskot dari Rumah Bordir itu untuk menemaninya tidur!"
"Astaga! Tak kusangka dia orang yang seperti itu."
Para wanita dan pria yang berusia sekitar 30 tahunan itu bergosip dengan suara yang cukup kencang seakan sengaja agar orang disekitarnya dapat mendengar perkataan mereka.
Rumah Bordir Aneka Bunga adalah Rumah Bordir kecil yang terletak di salah satu kecamatan paling luar Ibu Kota Tajara, Rabota-Kecamatan paling kecil, kumuh, dan kotor tapi padat penduduknya. Penduduk di kecamatan Rabota sendiri bahkan melebihi kecamatan-kecamatan lain yang luas wilayahnya lebih luas dan letaknya lebih dekat dengan menara kota.
Tak heran, permukiman di sini sangat sempit dan lembab. Harga rumah memang tak semahal rumah-rumah di kawasan elit-daerah yang dekat dengan menara kota-namun harganya sudah bisa membuat orang rela menjual diri, organ, nyawa, bahkan darah dagingnya sendiri untuk memiliki tempat tinggal.
"Archie Anantaboga tidak datang? Cling..." Suara microfon berdenging kencang, membuat orang-orang sontak menutup kedua kupingnya.
Ditengah-tengah bunyi dengingan itu, seorang pemuda dengan paras tampan dengan senyum tipis memikatnya itu berjalan ke atas panggung dengan penuh percaya diri. Di tangannya, terdapat rubik berukuran 4×4 yang tampak sudah terselesaikan dengan rapi. Sesekali, melemparkannya ke udara dan menangkapnya lagi.
Lelaki itu tersenyum tipis ketika melihat lautan manusia yang kini tampak tak berdaya itu. Matanya kini menatap perempuan berkaca mata kotak yang berdiri tegak dihadapannya dengan tatapan penuh rasa benci, dan kesal.
Bukannya terintimidasi, lelaki itu malah menoleh ke kanan dan kiri, memastikan apakah perempuan itu tengah menatapnya atau tidak. Ketika menyadari bahwa perempuan itu tengah menatapnya, Archie tersenyum tipis. Ia mengangkat tangan kanannya setinggi dada dengan telapak tangan yang mengarah ke perempuan itu.
"Saya Archie Anantaboga."
Tatapan tajam perempuan itu masih tak kunjung hilang. Sejujurnya, Archie tampak cukup kecewa dengan reaksinya. Selama ini, tak ada perempuan yang gagal ia taklukkan dengan senyum tipis nan menariknya ini. Tampaknya, rekor dirinya atas gelar 'penakluk wanita' harus ia lepaskan karena perempuan yang tampak bertahun-tahun lebih tua dihadapannya ini tampak sama sekali tak tertarik kepadanya.
Perempuan itu memilih duduk di kursi yang tadi ia duduki ketika suara dengingan itu menghilang. Pandangan semua orang kini tertuju kepada Pemuda berusia 15 tahun dengan tinggi 170 centimeter dan berat 57 kilogram. Parasnya memang mempesona, fitur dan garis wajahnya tampak tajam dengan bibir merah muda yang tipis. Jangan lupakan senyuman tipisnya yang membuat pesona lelaki itu tampak berkali-kali lipat. Semua orang yang menatapnya akan secara tidak langsung jatuh cinta dan tak bisa menarik pandangannya.
Semua itu akan terjadi jika badannya tak berlumuran lumpur, rambutnya tak sekeras batu karena lumpur yang sudah mengering, dan wajahnya tak tampak bonyok sehabis dipukuli.
Kerumunan kembali berbisik, mulai melayangkan konspirasi dan kemungkinan atas peristiwa yang terjadi. Ada yang mengatakan bahwa ia sehabis dipukuli oleh kekasih gelap Lizzy, ada juga yang mengatakan bahwa ia dipukuli oleh orang-orang kepala camat karena telah memikat putri semata wayang Sang kepala camat. Tapi lucunya, ada yang bergunjing bahwa sebenarnya ia dipukuli karena menggoda lelaki.
'Ayolah! Parasku memang sangat menarik namun aku tak tertarik dengan lelaki!' batinnya.
Perempuan berkacamata kotak itu berjalan mendekatinya dengan sebuah pedang silver yang diukir dengan corak naga dan ular di gagangnya.
Dengan cepat Archie berlutut lagaknya seorang ksatria seperti yang dilakukan oleh peserta lain. Perempuan itu mengarahkan pedang digenggammannya ke leher Archie, berkata dengan lantang, "Peserta nomor 13705 Archie Anantaboga, apa kau bersedia mengikuti proses pemberian bakat yang diselenggarakan oleh menara kota?"
"Saya bersedia."
"..."
Archie mendongak ke arah wanita itu, bukankah sekarang adalah saatnya bagi wanita itu untuk menurunkan pedangnya dan memberikan sebuah papan nama yang berfungsi sebagai tanda pengenal agar ia dapat mengikuti acara pemberian bakat yang diselenggarakan oleh menara kota kepadanya?
Belum sempat Archie meneliti ekspresi wajahnya, wanita tersebut sudah terlebih dahulu menurunkan pedang dan melempar papan nama ke arahnya. Wanita itu membalikkan badan, "Semoga kau ***."
Archie menatap punggung wanita itu dengan ekspresi bingung. Ia jelas yakin kalau wanita itu mengatakan sesuatu hanya saja ia tak dapat mendengar dengan jelas apa yang dikatakan olehnya.
Archie mengambil papan nama dari lantai dan berdiri. Papan nama itu diggenggamnya erat, sembari menatapnya dengan tatapan penuh tekad.
Acara pemberian bakat, adalah acara besar setiap 5 tahun sekali yang diselenggarakan Menara Kota. Menara kota sendiri adalah sebuah kelompok kecil yang terdiri atas perwakilan dari keempat kecamatan besar yang tinggal mengelilingi menara kota. Mengingat acara ini diadakan setiap 5 tahun sekali, setiap tahunnya peserta yang mendaftar mencapai ratusan ribu orang yang membuat proses seleksi berlangsung ketat.
Proses seleksi dipimpin dan berlangsung secara bergantian setiap 5 tahun oleh keempat kecamatan besar yang tinggal mengelilingi menara kota. Dari total 17 kecamatan dan ratusan ribu peserta, mereka yang bisa mengikuti Proses Pemberian Bakat hanyalah 20 orang.
Yang artinya, proses seleksi tak luput dari permainan kotor dan pertumpahan darah.
Namun, hari dimana diumumkannya acara 'Proses Pemberian Bakat oleh menara kota' akan diselenggarakan, akan ada sebuah undian mirip seperti mesin lotre untuk mengundi kecamatan mana yang mendapatkan kesempatan untuk mengirim penduduknya tanpa seleksi ke menara kota.
Inilah alasan mengapa tubuh Archie kini tampak kotor dan tak terurus. Kecamatan 13 yang merupakan kawasan tempat tinggal Archie adalah kecamatan yang memenangkan hak spesial tersebut. Sejak kemarin, tanpa kenal lelah, ia berduel dengan orang-orang yang ingin mendapatkan hak khusus kepala camat. Lalu, apa alasan dia berdiri di panggung hari ini? Hal ini karena dia adalah orang yang mendapatkan kesempatan istimewa untuk mengikuti acara Pemberian Bakat tanpa seleksi.
"Pak tua, aku tak akan mengecewakanmu." ucapnya penuh tekad.
Ia yakin dan percaya. Mulai esok, saat dia sampai di menara kota, saat ia berhasil mendapatkan kekuatan magis dari menara kota, saat itulah dia akan menjadi lebih kuat dan meninggalkan kecamatan kumuh ini.
Beberapa hari yang lalu, dia hanyalah pemuda malas yang gemar mencari kesenangan. Pikirannya hanya terfokus kepada wanita, dan bersenang-senang. Pikiran itu muncul karena mau bagaimana pun juga, mau seberapa keraspun ia berusaha, ia tak akan pernah bisa menginjakkan kakinya ke kecamatan-kecamatan yang berada dekat dengan Menara Kota-menara yang selama ini hanya bisa ia saksikan dari jauh.
Sekarang berbeda. Saat ia mendegar bahwa kecamatannya lah yang terpilih untuk mendapat hak istimewa, dengan penuh keyakinan dia yakin bahwa dewa dan dewi ingin dirinya berubah menjadi lebih baik dan berguna. Impiannya untuk berada dekat dengan Menara Kota yang Agung, kini bukan sekedar mimpi di siang bolong atau mimpi di malam penuh bintang lagi.
Dia. Archie Anantaboga. Pemuda 15 tahun yang bertekad merubah takdirnya.
Tbc...
Archie berlari sekuat tenaga menyusuri lorong demi lorong, belokan demi belokan, menuju pondok yang disebut oleh William tadi. Ia berencana untuk membicarakan strategi mereka di pondok itu. Walaupun pondok tersebut hanyalah menjadi zona aman tiap 30 menit sekali, setidaknya itulah daerah yang benar-benar aman bagi Archie sekarang.Hal itu juga terjadi di setiap tempat. Semua orang berlari menuju pondok zona mereka masing-masing tanpa sedikitpun menoleh kepada rumah-rumah di sekitar mereka.Setelah berlari dengan kecepatan kencang selama 10 menit, Archie sampai di pondok dengan nafas yang tak beraturan. Ia menoleh ke belakang, mendapati Duta dan Bernard yang masih berada jauh dibelakangnya. Ia memilih untuk masuk ke dalam pondok kayu untuk melihat isinya.Pondok itu memiliki dua akses masuk yang berada di kanan dan kirinya. Namun, entah kenapa pondok ini tidak memiliki pintu. Anehnya, Archie jelas merasakan hawa dingin sekilas saat melewati daerah kos
"Tentu saja berbeda."Bernard muncul dari kegelapan, berdiri tepat di belakang Archie. Archie bernafas lega, ia sangat berterimakasih kepada Bernard karena telah muncul dan menjadi penyelamatnya dari seorang Aldrik Leonard.Aldrik mengangkat alisnya, bibirnya sedikit terangkat, tampak tertarik dengan apa yang akan dikatakan oleh Bernard. "Ou, apa yang berbeda?""Kami bersama agar kami dapat melangkah menuju tempat yang lebih jauh, karena kami tidak seberuntung dirimu yang memiliki bantuan orang dalam." nada Bernard terdengar tegas. Namun entah kenapa, hal itu terdengar lucu ditelinga Archie-ia membayangkan perkataan itu keluar dari mulut seorang lelaki yang terkadang tampak kekanak-kanakan ketika sedang berdebat denganDuta-walaupun ia tak tahu jelas apa maksud 'tempat jauh' yang disebutkan oleh Bernard.Perkataan Bernard sama sekali tak membuat Aldrik marah, lelaki itu malah tersenyum, entah apa yang membuatnya senang. Jika Archie
Para penjaga keamanan mengambil kontrak perjanjian dari atas meja setelah hitungan William selesai. Mereka berjalan dengan teratur, masuk ke dalam ruangan bersamaan dengan keluarnya pasukan penjaga keamanan lain. Setelah para pasukan penjaga keamanan baru itu berada di posisinya, William bersuara."Baiklah. Dari dua puluh peserta, terdapat 5 orang yang memilih untuk mengundurkan diri. Peserta nomor 18,17,16,10,9 diharapkan keluar dengan mengikuti pasukan keamanan di hadapan kalian."Para peserta yang mengundurkan diri itu dengan patuh berjalan dan keluar dari lapangan. Archie menatap punggung kelima peserta itu, 'apa seharusnya aku juga ikut mengundurkan diri?' ia membatin."Baiklah. Haruskah kita mulai permainannya sekarang?" William bicara seakan bertanya kepada dirinya sendiri. "Kelima belas peserta diharapkan masuk ke dalam tabung di samping kalian sekarang juga. Tabung tersebut akan membawa kalian menuju ke lokasi perlombaan yang akan dise
Beberapa jam sebelum Acara dimulai...William menatap datar pantulan dirinya di cermin yang berbalut jas formal berwarna biru gelap. Ia tampak merasa 'asing' dengan pantulan dirinya sendiri. Tak ada senyum yang biasanya terlukis di sudut bibir lelaki itu.Ceklek!William menoleh ke arah pintu kamar yang dibuka, dari balik pintu, terlihat sesosok lelaki seusianya yang tampak rapuh, Jason Stanlala."Boleh aku masuk?" Kepala Jason masuk melalui sela antara pintu dan dinding.William tersenyum lebar, ia sangat merindukan sahabat karibnya ini. Mereka sudah saling mengenal dan bersahabat sejak kecil, sehingga rasanya aneh jika melewatkan hari tanpa berbincang ataupun bertukar kabar terhadap satu sama lain."Kau sudah membuka pintu. Apa kau masih butuh izinku?"Jason tersenyum tipis, ia masuk ke kamar William yang tak kalah mewah dari kamar para peserta. Ia berjalan mendekat ke arah William, gerakannya tampak ca
Pusat kesehatan Pawky tampak berkali-kali lipat lebih maju dibandingkan Rumah Sakit Menara Kota. Dengan berada diatas sebuah lingkaran, data mengenai kesehatan dan jaringan-jaringan tubuh sudah dapat terbaca di sistem komputer. Entah itu berdiri tegap, berdiri malas, berjongkok, bahkan tiduran pun data kalian akan terbaca.Duta awalnya tidak mempercayainya, oleh karena itu ia memilih untuk meringkuk seperti bayi di atas lingkaran yang tidak terlalu besar disaat yang lainnya berdiri, dan benar saja, data tentang tubuhnya dapat terbaca di sistem komputer. Hal ini membuat dirinya takjub dan terkagum-kagum."Woah. Gila. Teknologi memang menyeramkan." Duta bertepuk tangan, mengitari para pekerja medis yang berada di dalam ruangan.Archie dan Bernard menutup wajah mereka, tampak malu dengan sikap Duta walaupun mereka tidak bisa menepis bahwa mereka juga cukup terkesan dengan teknologi canggih ini. Sebenernya, ada banyak teknologi canggih di Pawky yang akan
Alarm tanda evakuasi berbunyi keras di sepanjang lantai yang ditempati oleh Para Peserta Acara Pemberian Bakat. Mereka bangun karna terkejut, ada juga yang menggerutu marah karena baru tertidur selama beberapa jam, tak sedikit juga yang berlari dalam keadaan setengah sadar menuruni tangga darurat.Archie terbangun dari tidurnya dengan jantung yang berdebar karna terkejut, ia melihat sekeliling, memeriksa apakah ada kebakaran atau tidak. Setelah memastikan tidak ada kebakaran, ia sedikit bernafas lega sebelum pada akhirnya televisi dihadapannya tiba-tiba saja menyala, menampilkan William yang tengah tersenyum manis dan berpakaian rapi seperti seorang pembawa berita."Selamat pagi, semua. Saya William Gama. Dengan senang hati saya umumkan kepada kalian untuk segera berkumpul di lobi hotel karena kita akan pergi menuju ke lokasi Acara dalam waktu kurang dari 15 menit dari sekarang. Jadi, tunggu apa lagi? Pakai pakaian terbaik kalian, dan turunlah kebawah." Layar televisi
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen