Chapter: 30. Perasaan yang Mulai TerbacaAku menenggak segelas air putih sampai habis, mendorong pil yang baru saja kumasukan ke mulut.Setelah menelan pil dan air itu, aku meletakkan gelas yang sudah kosong ke atas meja dan aku menghela napas panjang.Sikap Mark pagi ini sama sekali tak mengejutkan bagiku, karena aku sudah terbiasa dengan sosoknya yang sejak beberapa minggu belakangan kuhadapi hampir 24 jam.Hanya saja, setelah apa yang terjadi tadi malam, aku sedikit tersinggung.Mungkin aku sedang terlalu sensitif, maksudku, dia tidak perlu bicara dan menatapku dengan kesan merendahkan. Terlebih ketika dia menyodorkan pil kontrasepsi padaku.“Ibu?”Aku memasang senyum terbaik sebelum menoleh ke belakang, menatap Lily yang menghampiriku di dapur.“Kau butuh sesuatu, Lily?” tanyaku.“Tidak, Ibu. Kata Ayah, ayo, berangkat! Aku sudah siap!” ucapnya bersemangat sembari menggerak-gerakkan ransel pink di punggungnya.Aku menjauh dari counter dapur dan menggandeng tangan mungil Lily, lalu beranjak bersamanya.Di dalam mobil yang
Huling Na-update: 2025-11-16
Chapter: 29. Malam yang Tak TerlupakanApa pun yang ada di pikiran Mark, tidak benar-benar bisa dipastikan. Sebab ketika aku mulai menciumnya, dia tak menunjukkan reaksi apa-apa. Padahal, aku melakukan itu lumayan lama. Sampai ketika gerak agresif dari bibirku mulai melambat, tiba-tiba saja Mark mencengkeram kedua lenganku, lantas membawaku ke tengah kasur. Tindakannya terjadi dengan sangat cepat. Aku tak sempat memproses apa-apa, tubuhku sudah berbaring terlentang begitu kubuka kedua mataku yang sejak tadi terpejam. “Kau terlalu berani, Anastasia,” bisik Mark. Dia bergerak menaiki tubuhku. Waktu seakan terhenti di sekelilingku, tak ada yang bergerak kecuali Mark. Di atasku. Bosku itu kemudian meraup bibirku, seolah membalas ciumanku yang tadi dia abaikan. Aku sudah membayangkan kemungkinan ini akan terjadi, dan tadi aku siap menerima risikonya. Namun, begitu akhirnya tiba dalam situasi ini, aku panik. “Mark, a-aku... aku tidak—emph....” Dia tidak mengizinkanku bicara sama sekali. Ciumannya mengganas, membuatku kesu
Huling Na-update: 2025-11-16
Chapter: 28. Dominasi AmbiguPerkataan Jane tentang Steven yang membicarakan mengenai Paula Harold, sangat mengganggu pikiranku sepanjang aku berada di taksi untuk kembali ke penthouse.Entah apa yang Steven ketahui, tetapi sepertinya Steven memilih untuk memberitahu Jane, karena dia tidak bisa menghubungiku.Aku perlu mencari cara agar bisa bertemu langsung dengan Steven tanpa sepengetahuan Mark.Tapi kukesampingkan dulu tentang itu, karena sekarang aku harus mencari cara kembali ke penthouse tanpa terkena amukan Mark.Setibanya di depan penthouse dan berhasil membuka kunci digital di depan pintu, aku membuka pintu perlahan dan penuh kehati-hatian.Seluruh ruangan di lantai bawah sudah gelap, namun hampir seluruh penerangan di penthouse mewah ini menggunakan sensor. Dan ketika kakiku melangkah menuju tangga, lalu lampu ruang tamu menyala karena sensornya mendeteksi gerakanku, langkahku refleks terhenti.Aku terkejut, tetapi bukan karena lampu itu menyala, melainkan karena keberadaan Mark yang sedang duduk di sof
Huling Na-update: 2025-11-15
Chapter: 27. Izin yang Tak Akan DiterimaSetelah sempat mengobrol berdua dengan Inez kemarin—meski bagiku cenderung seperti mendengar hinaan halusnya terhadap Paula daripada mengobrol—aku semakin tidak bisa berhenti memikirkan tentang Paula.Masih kuingat ucapan David kepada Mark yang kudengar di Florida waktu itu, bahwa Paula ada di Berlin. Masih kupertanyakan pula, kalau wanita itu masih hidup, mengapa dia menghilang dua tahun terakhir? Lalu, apa yang sebenarnya Lily ketahui sebelum ibunya itu menghilang?Dan dalam sekejap, semua pertanyaan itu tersingkir dari pikiranku, digantikan oleh pertanyaan tentang Paula dan William Harold.Aku tahu, di dunia ini, nama William Harold bisa saja dimiliki oleh ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang lainnya.Tapi bagaimana kalau ternyata William Harold yang disebut ibunya Mark adalah William Harold yang pernah kudengar disebut oleh ibuku?“Tidak mungkin... memang apa hubungan ibu dengannya?”Saking kencangnya bisikan di kepalaku, aku tak sadar bahwa kalimat barusan bukan kuungkapkan dala
Huling Na-update: 2025-11-14
Chapter: 26. Nama yang Familier“Kau tidak seperti menantuku yang kukenal,” ucap Inez. “Kau... berbeda dari sebelumnya.”Aku terjebak kebisuan. Tak tahu harus bagaimana sekarang.Mark di sampingku berdeham pelan. Dia meletakkan sendok dan garpunya, lantas menengahi, “Bisakah Ibu tidak berbicara seperti itu di depan Lily?”Dia menoleh sekilas pada Lily dan melanjutkan, “Lily butuh keadaan yang nyaman, Ibu.”Inez mengembuskan napas panjang. Setelah menenggak sedikit air putihnya, dia melanjutkan sarapannya dan tak membahas persoalan tadi lagi.Aku hampir pura-pura pingsan agar bisa keluar dari ketegangan tadi.Sarapan selesai tepat pukul setengah sembilan. Aku membawa Lily ke kamar untuk menggantikan bajunya yang tadi ketumpahan susu.Lily menyentuh rambut panjangku saat aku sedang merapikan ikatan rambutnya. Selepas memiringkan kepala, Lily bertanya, “Kenapa rambut Ibu warna cokelat?”Aku terdiam.“Bukankah seharusnya rambut Ibu sama denganku? Rambut kita seharusnya mirip, Ibu.”Seulas senyum kutunjukkan padanya. Kub
Huling Na-update: 2025-11-14
Chapter: 25. Tidak Seperti MenantukuUntuk pertama kalinya, aku bertemu dengan kedua orang tua Mark, bahkan makan satu meja dengan mereka.Ini sangat canggung—setidaknya bagiku—karena setelah mendapatkan sikap tak ramah dari Inez, posisi dudukku kini justru persis berhadapan dengannya, saling berseberangan.“Apakah Kakek dan Nenek akan berlama-lama di sini?” tanya Lily di sela memakan panekuknya.Kuharap tidak. Sungguh. Kuharap mereka tidak berlama-lama.“Hanya hari ini, Sayangku,” jawab Inez. “Nanti malam, kami akan berangkat ke Florida.”Aku membatin bersyukur.“Kemarin, aku bersama ayah dan ibu baru saja pergi ke Florida,” ungkap Lily antusias.Kuyakin Inez sebenarnya sudah tahu, tetapi menyambut antusias cucunya, dia menunjukkan ekspresi terperangah. “Benarkah?”“Benar, Nenek. Aku bermain di pantai bersama ayah dan ibu, lalu membuat istana pasir yang besaaar sekali,” tutur Lily sembari merentangkan kedua lengannya. “Aku juga menemani ayah bekerja. Karena ibu bilang, ayah pergi ke Florida untuk bisnis.”“Kenapa kau ti
Huling Na-update: 2025-11-14
Chapter: 106. Bukan Hanya Tentang Janda (END)(Tiga Tahun Kemudian)Televisi yang ada di dapur menyala, Emma membuat jus dan memotong buah sambil terus menonton video yang terputar di televisi itu dengan senyum yang tak henti tersungging.Televisi tidak sedang menayangkan film atau acara komedi. Tidak pula menayangkan film romantis. Melainkan menayangkan video pernikahan Andrew dan Emma.Pada bagian ia dan Andrew berdansa, senyum Emma kian melebar. Sesekali ia tertawa kecil ketika dalam video itu ia dan Andrew tiba-tiba tertawa tanpa sebab di tengah Dansa Waltz yang mereka lakukan.Sejak ia dan Andrew menikah dua tahun lebih, ia sudah menonton video pernikahan itu puluhan kali. Atau mungkin ratusan.Emma tak ingat.Tapi yang pasti, segala yang ada dalam acara pernikahan itu, mulai dari gaun pengantinnya, tuksedo Andrew, dekorasi tempat acara dilaksanakan, suasananya, ciuman pertama setelah resmi menjadi suami-istri, buket dan mawar pink yang bertaburan indah, hingga dansa pertama mereka ... semuanya tak pernah membuat Emma bosan.
Huling Na-update: 2025-11-11
Chapter: 105. Calon Istri“Andrew!”Andrew menoleh ke belakang dan berbalik.Senyum pria yang mengenakan kemeja abu-abu tua itu merekah hangat saat melihat Emma berlari menghampirinya. Ia langsung menyambut Emma ke dalam pelukan erat saat Emma tiba tepat di hadapannya.“Sudah kuduga, memang ada yang aneh. Dari kemarin aku tidak bisa menghubungimu sama sekali. Ternyata kau diam-diam datang ke New York, ya?” tutur Emma setengah terharu sambil memeluk Andrew erat-erat.Andrew tertawa, tangannya membelai rambut cokelat Emma yang tergerai.Aroma parfum mahal Andrew yang selalu terasa segar di hidung dan sangat menonjolkan sosok maskulinnya, makin lekat di indra penciuman Emma saat ia memeluk erat. Itu membuat Emma semakin senang. Ia rindu sekali pada aroma tubuh Andrew yang tak bisa ia hirup dari dekat begini selama dua bulan belakangan.“Kau membuatku khawatir sekali, Andrew,” keluh Emma seraya mengendurkan pelukan dan mendongak untuk menatap Andrew. “Kau tidak bisa dihubungi. Aku takut sesuatu terjadi padamu ...
Huling Na-update: 2025-11-11
Chapter: 104. West Harlem“Siapa Tuan Putri paling cantik di dunia?”Nancy yang sudah mulai belajar bicara, menunjuk wajah Emma sambil tersenyum lebar dan berkata, “Ma-ma ....”Emma tertawa gemas dan mencium pipi Nancy. “Itu kurang tepat, Sayang. Kaulah Tuan Putri paling cantik di dunia. Siapa nama Tuan Putri paling cantik ini?”“Nanci.”Tawa Emma makin lebar. “Nanci? Apakah kau menyebut dirimu Nanci karena ibu sering bergurau menyebutnya, lalu mengatakan bahwa sebutan itu adalah namamu yang bisa disebut dengan cara berbeda di belahan dunia lain?”Nancy tak tahu makna kalimat panjang lebar Emma, tetapi dia merespons bunyi akhir kalimat yang menyuratkan tanda tanya, sehingga dia tetap tersenyum lebar dan mengangguk seolah paham.“Nan-cy. Namamu Nancy, Sayang. Cy dibaca ‘si’ seperti dalam bahasa Spanyol. Tapi tidak apa-apa. Kau baru sebelas bulan. Kau adalah bayi paling hebat!”Selama bermain di ruang tengah bersama Nancy, Emma melirik ponselnya untuk menunggu telepon dari Andrew.Dua bulan terakhir, selama Andr
Huling Na-update: 2025-11-11
Chapter: 103. Titik BalikEmma sudah bersiap untuk keluar dari apartemennya. Ia akan pergi ke Gedung Pengadilan Wilayah bersama Jack pagi ini.Jack akan mengurus dokumen dan identitas kenegaraan Andrew sebelum nanti Andrew kembali ke New York.Andrew memiliki kewarganegaraan ganda selama belasan tahun terakhir, semenjak Medtronic melebarkan sayap cabang sampai ke Australia dan Andrew yang memegang tanggung jawab atas cabang tersebut. Jadi, Andrew adalah warga negara Amerika Serikat dan mendapatkan legalisasi kewarganegaraan Australia juga setelah berjalan empat tahun berbisnis di sana.Maka dari itu, Jack sebagai asisten pribadi Andrew, perlu mengurus beberapa dokumen kenegaraan Andrew yang memang harus diperbarui secara rutin, baik di Amerika Serikat maupun di Australia, sebagai bentuk registrasi legal yang juga dibutuhkan untuk keperluan perusahaan di dua negara. Apalagi Andrew akan memiliki ekspansi besar di New York.Emma meminta untuk ikut dengan Jack, sebab hari ini jam praktiknya dimulai pukul tiga sore
Huling Na-update: 2025-11-11
Chapter: 102. Profesor MauriceLift sudah sampai di lantai dasar gedung utama Cornell Hill. Emma melangkah keluar dari lift sembari membenarkan posisi tas yang tersampir di bahu kanannya.Saat ini waktu menunjukkan pukul empat sore. Emma akan pulang ke apartemennya menggunakan taksi.Ia tidak mau naik mobil selagi sedang hamil lagi, bahkan meskipun kehamilannya baru berjalan tiga bulan dan belum kelihatan sama sekali. Perutnya masih datar.Tapi sebelum sempat sampai ke pintu keluar di lobi Cornell Hill, langkah Emma terhenti. Ia melihat seorang pria yang sedang duduk di salah satu kursi ruang tunggu lobi, berkutat dengan iPad.Itu Jack. Asisten pribadi Andrew.Emma berjalan menghampiri Jack, lalu setelah Jack menyadari kedatangannya dan langsung berdiri, ia berkata, “Apa yang kau lakukan di sini, Jack? Aku, ‘kan, sudah bilang, kau tidak perlu repot-repot mengikutiku terus. Sana, pergilah ke Sydney!” “Kau mengatakan kalimat yang sama pada Tuan Andrew untuk memintanya membawaku kembali ke Sydney, tapi Tuan Andrew me
Huling Na-update: 2025-11-11
Chapter: 101. Aku MencintaimuTangan mungil Nancy yang lembut terus menggenggam jari telunjuk Emma sejak setengah jam yang lalu.Ketika sadar kalau Nancy sepertinya benar-benar sudah pulas dalam tidur, pelan-pelan Emma menarik jarinya dari genggaman putrinya tersebut, lalu menjauh dari ranjang bayi Nancy, yang mana ranjang bayi itu sudah disiapkan oleh pelayan rumah Keluarga Maurice di dalam salah satu kamar tamu yang disediakan untuknya.Saat ini waktu menunjukkan pukul satu dini hari. Emma belum mengantuk sama sekali dan tidak bisa tidur. Ia berpikir mungkin berkeliling sebentar di halaman depan rumah yang sangat luas bisa membuatnya cepat lelah, lalu lebih mudah tertidur nantinya.Setelah memastikan kamera pada monitor bayi portable yang ia bawa sudah aktif dan terhubung ke ponselnya, ia keluar dari kamar. Jadi, ia tetap bisa memantau Nancy lewat ponselnya untuk mengantisipasi keadaan putrinya tersebut.Saat Emma melewati ruang keluarga, di mana di sana terdapat pohon Natal yang sangat besar dan dihias sangat i
Huling Na-update: 2025-11-09