Chapter: Chapter 5 : Tambang "Ibu pastikan tahta itu hanya untukmu." Rosetta melempar pisau kecil mengenai sebuah apel merah yang tampak segar. Kini tatapannya tajam, seakan siap menyingkirkan siapapun yang berani menghalangi tujuannya. Dengan semua ini jalan masihlah sangat panjang bagi Cassian dan ibunya. Posisi yang tidak aman bahkan dalam istana yang merupakan haknya, juga tidak ada bantuan dari siapapun. Hidup dan mati ada ditangannya. Alactra tak berucap apapun setelah itu, pandangannya nampak kosong sekakan tak terbesit sesuatu apapun dalam pikirannya. Ia hanya memberikan hormat kepada sang ibu lalu meninggalkan ruangan itu, menapak lantai dan kembali menuju kediamannya. *** Paviliun putra mahkota Alactra Derek Magnus Alactra sedang termenung dalam duduknya, dengan menghadap jendela. Ia sibuk namun juga tak fokus berbincan dengan sang penasehat. Dokan Laryn Dokan Laryn sendiri merupakan seorang sarjana muda yang direkrut permaisuri untuk membimbing putra tertuanya. Ia merupakan lulusan t
Terakhir Diperbarui: 2025-10-13
Chapter: Chapter 4 : Sudah Kembali Aku mendekatkan langkah ku mengitari satu sama lain dari mereka, lalu kembali berucap. "Mungkin jika kalian mengajari aku dengan baik." "Aku bisa kembali mengajari para putra dan putri kalian." "Untuk mengingat ajaran ibu mereka." Wajah mereka menjadi gelap, tatapan tajam menghujaniku. "Arogan! Sungguh arogan!" "Cassian Leonce Magnus, banyak-banyaklah bercermin." Ucap Wilona seraya meraih semangkuk tehnya. "Aku akui kau punya keberanian yang besar, Cassian." "Tapi, permainan kami anggota keluarga kekaisaran tidak semudah yang kau kira." Dua orang pengawal datang menekan tubuhku hingga aku berlutut. KGH! Bersamaan dengan itu aku merasakan sensasi aneh seperti ratusan jarum menusuk jantungku. Aku mengatupkan rahangku karena rasa sakit yang luar biasa. Tanganku mengepal menahan rasa perih dan harga diri yang mereka coba injak-injak. Mereka benar-benar tidak pandang bulu untuk menginjak seseorang! Aku masihlah putra kaisar! Beraninya kalian memperlakukan pangeran yang resmi
Terakhir Diperbarui: 2025-10-06
Chapter: Chapter 3 : Pesta TehLanjut pemuda itu melangkahkan kaki kebagian sisi rak."Apa kau tau kenapa racun itu dijuluki racun ular perak?"Aku menggelengkan kepalaku pelan."Racun itu bisa menciptakan katalisator darah atau blood magic, membuka segel garis keturunan tertentu dan mengaktifkan sihir kuno."Aku melebarkan mataku.Apa benar hal seperti itu ada?Jangan-jangan aku kembali ke masa lalu juga karena racun ular perak?Pemuda itu meraih rak paling atas, terdapat ramuan berwarna biru tua. Baunya sedikit menyengat, campuran antara bunga mawar dan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan.Ia menyodorkan ramuan itu ke meja."Ini dia penangkal racun yang kau cari."Pemuda ini tidak mempermainkanku kan?Apa dia benar-benar bisa dipercaya?Tidak, lebih dari itu apa aku masih punya waktu untuk pilih-pilih?Pada akhirnya aku harus mengambil resiko."Berapa?""Gratis."Aku menaikkan alisku.Gratis?Kenapa?"Kenapa?""Yah, soalnya.""Akan merepotkan aku mengambil uang jika nanti hasilnya ada seseorang yang akan mati."Di
Terakhir Diperbarui: 2025-10-04
Chapter: Chapter 2 : Memasuki Instana CLANG. "Lindungi pangeran dan tangkap para pembunuh!" Pasukan kerajaan? Kepalaku mulai berputar akibat terbentur dinding. Pandanganku menjadi samar bagai kabut. Kesadaranku hilang seketika. Samar-samar, suara bergemuruh mengerubungiku. Namun aku tidak kuasa menjawab suara-suara itu. "Cassian!" Teriakan ibuku terdengar menggema bagai tetesan embun memanggil namaku, namun aku tak bisa menjawab ataupun membuka mataku. Pintu gerbang dibuka, pintu yang selama ini menjadi tanda perbatasan antara Istana dan daerah luar. Pintu itu terbuat dari baja berlapis yang tampak kokoh dan kuat. Berukir motif simetris dan nampak klasik. Suara salah seorang penjaga menggema dengan lantang. "YANG MULIA KAISAR TELAH TIBA...!" Sebuah kereta kuda megah berlapis perak dan emas, ukurannya lebih besar dari milik bangsawan biasa. Sebuah tirai sutra berwarna merah tua tersingkap. Tandu itu memiliki atribut khusus disetiap sudutnya, sehingga bagi siapa saja yang melihatnya akan tau dengan jelas bahwa itu
Terakhir Diperbarui: 2025-10-04
Chapter: Chapter 1 : Aku Kembali?Rasa sakit yang luar biasa merambat ke dalam tubuhku. Ini adalah racun ular perak—racun yang orang-orang bilang sangat langka bahkan hampir mustahil untuk ditemukan. Yang menjadi ironi adalah seluruh anggota istana mengetahui dengan pasti bahwa ini adalah rencana permaisuri. Wanita licik itu tidak menyerah dalam misinya menyingkirkanku sejak dulu. Ia berdiri dengan senyum miring. Para pelayan yang betugas pun diam saja saat orang suruhan wanita berambut ungu gelap itu kerap mondar-mandir dengan gerak-gerik mencurigakan. Tak ada satupun yang melapor ataupun menghentikan. "Cassian! Jika kamu ingin menyalahkan seseorang, salahkan ibumu yang hanya seorang pelayan!" ungkap wanita itu membentangkan kedua lengannya bagai selebrasi atas sebuah kemenangan. Kalimat yang keluar dari kedua bibir bengisnya selalu mendarat tajam tanpa belas kasihan. Sosok itu mengenakan gaun beludru ungu tua, warnanya pekat dan berwibawa. Lengan bajunya panjang melebar, ujungnya disulam benang emas membentuk pola
Terakhir Diperbarui: 2025-10-04