Bangkitnya Dokter Agung
Di balik pintu besi yang dingin, Harris mengira ia akan menemukan akhir dari penderitaannya. Namun, yang ia temukan adalah pengkhianatan dari orang-orang terdekatnya.
Dibuang, dihina, dan dianggap tak lebih dari sampah, ia terpaksa menelan pil pahit. Pengkhianatan istrinya, Sera, dan sahabat karibnya, Simon, menjadi luka yang tak tersembuhkan. Ia jatuh ke titik terendah, kehilangan segalanya, bahkan suaranya.
Di tengah putaran nasib yang kejam, ia bertemu Queen, tunangannya dari masa lalu. Di hadapan Queen, Harris yang tak berdaya kini harus bangkit.
Dengan dendam yang membara di dada dan kekuatan misterius yang bangkit dalam dirinya, akankah ia mampu membalikkan takdir? Atau apakah ia hanya akan menjadi badut bagi takdir itu sendiri?
Read
Chapter: Bab 95“Harris—!”Kreeekkk!Suara Liora terputus oleh bunyi panjang dari bawah kaki mereka. Lantai ruang operasi bergetar hebat, retakan menjalar cepat seperti urat pecah di kaca tua.Simon masih tersenyum, retakan itu membelah tepat di antara mereka. “Ini bagian favoritku,” katanya santai, seolah menonton pertunjukan yang sudah ia bayar mahal. “Saat semua rencana bertemu gravitasi.”“Liora, mundur!” Harris berteriak.Tanah amblas.Harris menerjang, satu tangan menarik Liora, tangan lain mengait tubuh anak kurus yang sejak tadi terdiam ketakutan. Mereka melompat bersamaan tepat saat lantai tempat mereka berdiri runtuh ke kegelapan.Udara di bawah mereka tersedot ke atas. Debu dan potongan logam beterbangan.“Pegang aku!” Harris berteriak.Liora mencengkeram bahunya keras, napasnya tercekat. Anak itu menjerit tertahan, tangannya mencengkeram jas Harris seperti satu-satunya jangkar hidup. Mereka menghantam lantai miring beberapa meter dari jurang runtuhan. Tubuh Harris terguling, punggungnya m
Last Updated: 2025-12-15
Chapter: Bab 94“Tenang saja.”Simon melangkah masuk sepenuhnya ke ruang operasi yang masih bermandikan cahaya merah. Langkahnya santai, sepatu kulitnya beradu pelan dengan lantai logam yang dingin. Ia berhenti tepat di tengah ruangan, menatap sekeliling seperti seorang profesor yang sedang menilai hasil praktikum mahasiswa.“Kalian membuat tempat ini berantakan,” katanya ringan. “Padahal biayanya tidak murah.”Harris berdiri kaku, jarum naga di antara jari-jarinya bergetar tipis. Tatapannya menancap lurus ke wajah Simon, dingin dan penuh tekanan.“Kau terlalu tenang untuk seseorang yang berdiri di depan kematian,” kata Harris.Simon tersenyum kecil. Senyum yang rapi. Terukur. Tidak pernah menyentuh matanya. “Kematian?” Ia menoleh ke arah Dokter Hitam yang tergeletak di lantai, masih terengah. “Ah… dia? Itu hanya produk gagal.”Liora menahan napas. “Kau memanfaatkan mereka. Klan D’Varuna, konsorsium dan semua.”Simon mengangkat bahu. “Memanfaatkan terdengar kasar. Aku lebih suka kata mengorkestrasi.”
Last Updated: 2025-12-15
Chapter: Bab 93“Tunggu, lampu itu berubah—”Suara Liora terpotong saat seluruh ruang operasi berubah warna. Cahaya putih dingin menghilang, digantikan kilatan merah pekat yang berdenyut seperti peringatan jantung darurat. Dinding bergetar halus, seolah bangunan itu sendiri sedang bernapas dengan susah payah.“Ini bukan sekadar penguncian,” gumamnya cepat.Desiran halus terdengar dari ventilasi di langit-langit.Harris mendongak tepat saat kabut tipis turun perlahan, berwarna keabu-abuan dengan kilau kehijauan samar. Aromanya tajam seperti bau logam, obat, dan sesuatu yang tidak seharusnya dihirup manusia.“Bau gas,” katanya pendek.Ia baru menarik satu napas ketika dadanya langsung terasa berat. Qi di tubuhnya bergetar tidak stabil, aliran Jantung Naga yang biasanya tebal terasa seperti terpotong-potong.“Gas penekan resonansi,” Liora menahan napas, suaranya tercekat. “Dirancang untuk dokter atau kultivator medis.”Harris menutup mata sejenak, rahangnya mengencang. “Mereka ingin melumpuhkan, bukan m
Last Updated: 2025-12-15
Chapter: Bab 92“Jelaskan sekarang!”Suara Harris tidak keras, tapi tekanan di baliknya membuat udara di ruang operasi bergetar. Tangannya mencengkeram kerah Dokter Hitam, mengangkat tubuh pria itu sedikit dari lantai. Qi emas dari Jantung Naga menekan, membuat darah hitam di sudut bibir Dokter Hitam mendidih.“Altar Serigala itu apa,” ulang Harris, matanya tak berkedip. “Dan apa yang akan kalian lakukan pada Sera.”Dokter Hitam terbatuk, tubuhnya bergetar hebat. Retakan di maskernya melebar, serpihan besi jatuh ke lantai. Di baliknya, wajah yang dulu manusia kini tampak setengah asing, urat hitam merambat di kulit, mata kirinya bergetar tak sinkron.“Kau sudah tahu jawabannya,” katanya terengah. “Kalau tidak, kau tidak akan berdiri di sini.”“Aku ingin detail,” potong Harris dingin.Liora melangkah mendekat, suaranya tajam namun terkontrol. “Altar bukan sekadar tempat ritual, tapi pusat sinkronisasi. Jika aktif penuh, efeknya akan menyebar ke seluruh jaringan Qi kota.”Dokter Hitam tertawa kecil, ge
Last Updated: 2025-12-14
Chapter: Bab 91“Simbol…” Suara Liora terdengar lebih tegang dari biasanya. Ia berdiri di depan layar monitor yang masih memancarkan cahaya merah, matanya menelusuri bentuk rahang hitam yang berdenyut pelan, seperti jantung hidup. “Atau kode tempat?”Simbol Gigi Serigala Hitam berdenyut lagi. Setiap denyut membuat udara di ruang operasi terasa lebih berat, seolah tekanan turun tanpa suara.Harris tidak mengalihkan pandangan dari layar. “Jadi ini markas mereka?”Liora mengangguk pelan. “Markas pusat D’Varuna di Arcapura. Bukan cabang dan bukan laboratorium bayangan.” Ia menelan ludah.Dokter Hitam berdiri di sisi ruangan, tubuhnya sedikit membungkuk. Retakan di maskernya melebar, Qi hitam bocor dari celah-celah kecil di wajahnya seperti asap tipis.“Kau terlalu banyak bicara,” gumamnya, suaranya mulai bergetar.Harris akhirnya menoleh, tatapannya berubah tajam. “Konsorsium hanyalah tirai, ya?”Dokter Hitam tertawa kecil, tapi tawa itu terdengar patah. “Konsorsium adalah pasar dan kami adalah pabrik.”
Last Updated: 2025-12-14
Chapter: BAB 90“Buka.”Suara Harris rendah, nyaris tidak terdengar. Namun Qi di sekeliling tubuhnya sudah bergerak lebih dulu.Jarum naga melesat, menghantam segel hitam di pintu besar itu. Simbol spiral retak, memercikkan cahaya gelap seperti kaca pecah. Pintu ruang operasi bergetar hebat lalu terbuka paksa dengan dentuman berat yang menggema ke seluruh lorong Zona 0.Harris menerjang masuk. Udara di dalam langsung menusuk paru-paru. Dingin dan bersih untuk tempat yang dibangun di atas jeritan manusia.Lampu bedah menggantung rendah, menyinari meja operasi logam di tengah ruangan. Permukaannya masih basah, cairan transparan menetes perlahan ke lantai, membentuk pola yang tidak beraturan. Mesin-mesin asing berdengung di sekeliling, tabung kaca, pipa Qi, dan layar monitor yang berkedip dengan grafik hidup-mati.“Sera…!” Harris melangkah cepat, matanya menyapu setiap sudut. “Sera!”Tidak ada jawaban.Liora masuk menyusul, langkahnya tertahan begitu melihat ruangan itu. “Astaga…”Meja operasi itu jelas
Last Updated: 2025-12-14
Chapter: Bab 776Fajar tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sansan mengucapkan terima kasih dan menutup telepon.Hyorin mendengarkan seluruh percakapan mereka, wajahnya juga menjadi serius. "Apa yang harus kita lakukan?"Sansan berkata dengan tak berekspresi. "Pergi ke RS Kyoto dulu dan buat strategi," Sansan menatap Hyorin dengan sedikit ragu. "Tapi, sebelum itu kamu pergi dan bawa Soraya pulang!"Soraya adalah kelemahannya. Jika orang-orang itu ingin menyerangnya dan membiarkannya tertangkap, mereka pasti akan menyerang Soraya terlebih dulu. Jadi, melindungi Soraya adalah hal yang paling penting.Hyorin mengangguk. "Aku akan pergi!""Biarkan Busby pergi, kamu ikut aku ke RS Kyoto," ujar Sansan sambil berjalan.Hyorin tidak keberatan, Sansan menelepon Matt Busby, berbicara singkat tentang situasinya dan pergi ke RS Kyoto.***RS Kyoto.Sansan memanggil Ramdan dan Leona. "Hari-hari indah akan segera berakhir."Mereka tidak mengerti. Ketika Sansan memberi tahu berita tentang Henda dibunuh oleh Zoran, semua
Last Updated: 2023-09-17
Chapter: Bab 775"Brengsek!"Sansan benar-benar menganggap Hiden sebagai teman dekatnya. Jika tidak, dia tidak akan pergi mencari Hiden setelah menerima Grup Hour, apalagi memberikan Hiden banyak sumber daya untuk membuatnya berkembang.Alhasil, Hiden bekali-kali menyerobot sumber daya yang layak didapatkan Grup Hour secara diam-diam! Bahkan, dia melakukan tindakan kecil di belakang punggungnya dan sekarang bahkan mencari pembunuh untuk membunuhnya!Perasaan dikhianati oleh teman dekat ini membuat Sansan merasa tercekik. Jelas sekali mereka adalah teman dekat. Wardani bisa mati untuknya, tetapi Hiden malah ingin membunuhnya!"Ahh …" Sansan tinggal di gang gelap itu untuk waktu yang lama sebelum perlahan keluar dari gang, tetapi aura permusuhan di tubuhnya menjadi lebih berat dari sebelumnya.Ponsel Sansan terjatuh ketika dia dan Downey melompat keluar jendela. Saat itu, dia tidak ada waktu untuk mencari ponsel lagi. Setelah melompat keluar jendela, dia berusaha keras berlari.Mereka berada di depan Hy
Last Updated: 2023-09-15
Chapter: Bab 774"Tentu!" Sansan mengangguk tanpa terkejut, dan menghabiskan seteguk anggur terakhir. "Waktu untuk duel akan diatur secara terpisah. Sekarang bukan waktu yang tepat."Downey tidak keberatan.Pada saat ini, Sansan hendak bangun dan Downey tiba-tiba menahannya. Sansan bingung. "Kenapa? Apakah kamu ingin melakukannya sekarang?"Downey menatap dingin ke belakang Sansan, seolah sedang mengamati sesuatu. Sansan melihat ada yang tidak beres, berpaling untuk melihat dan dia melihat beberapa orang berpakaian rapi duduk di pojok sambil minum alkohol. Ketika Sansan menoleh untuk melihat, mereka dengan cepat menarik kembali pandangan mereka.Meskipun orang-orang ini tampil sebagai gangster kecil, tetapi niat membunuh di dalamnya belum sepenuhnya disimpan dan bisa dirasakan hanya dengan satu tatapan.Sansan mengerti dalam sekejap, berbalik dan berkata kepada Downe.y "Sepertinya ada yang datang untuk membunuhku lagi.""Mungkin masih orang yang sama?" Downey sepertinya tidak khawatir sama sekali, tap
Last Updated: 2023-09-14
Chapter: Bab 773Di dalam kamar. Setelah memastikan bahwa mereka telah pergi, ekspresi semua orang kembali normal dan seorang wanita pergi mengetuk pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat, pintu kamar mandi terbuka dan Lou Zheng berjalan keluar.Ketika pria itu sedang berbicara di telepon, Lou Zheng kebetulan pergi ke kamar mandi. Ketika dia akan keluar, dia mendengar jeritan di dalam kamar dan tahu ada yang tidak beres, jadi dia tetap di dalam kamar mandi dan tidak keluar.Saat itu, Sansan mematikan suara lagu karena dia ingin bertanya, sehingga Lou Zheng bisa mendengar suara Sansan dengan jelas.'Sansan belum mati?! Dia bahkan datang sampai kesini.' Lou Zheng sangat gugup pada saat itu.Untungnya, orang-orangnya tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Jadi mereka tidak mengungkapkan identitasnya.Lou Zheng memandang semua orang dengan puas. "Bagus sekali! Setelah beberapa hari lagi, kalian akan menjadi eksekutif Grup Hour yang baru.""Baik, bos." Lou Zheng tersenyum.Sansa
Last Updated: 2023-09-08
Chapter: Bab 772Melihat Sansan yang menatapnya, ekspresi Downey berubah drastis, dia berusaha menahan dan akhirnya dia mengutuk. "Sialan, jangan omong kosong kamu!""Uhm …" Sansan terbatuk geli menatap mata Downey. "Hahaha …" Sansan tidak bisa menahan tawanya saat melihat alis Downey yang terangkat.Karena tatapan serius Downey, ditambah dengan kesan bahwa Sansan yang berperilaku baik, sangat lucu jika dia tiba-tiba mengutuk kalimat seperti itu.Raut wajah Downey semakin buruk. Bagaimanapun, dia telah mengutuk, jadi tidak ada bedanya jika dia mengutuk sekali lagi. "Sialan, apa yang kamu tertawakan?"Sansan tercengang, dan kemudian berkata dengan cukup serius. "Aku hanya tertawa saja!"Tatapan mata Downey langsung memuram dalam sekejap.Yang lain tampak berbeda ketika mereka melihatnya dan mata mereka diam-diam mengkomunikasikan sesuatu.Karena keremangan kamar, Sansan dan Downey tidak menyadari ada yang janggal dengan mata mereka. Sansan berhenti terawa dan menatap pria itu dengan tajam. "Satu kesemp
Last Updated: 2023-06-02
Chapter: Bab 771"Bodoh!" Pria itu berteriak dengan kesal. "Tentu saja si br*ngsek Sansan!""Tunggu?!" Usai bicara, pria itu merasa ada yang janggal, jadi dia segera berbalik. Ketika dia melihat Sansan yang baru saja dia sebut berdiri di depannya, dia langsung melebarkan matanya, "K-Kamu—"Dia sangat ketakutan hingga ponselnya jatuh ke lantai. Pria itu menggigil dan menunjuk ke arah Sansan.BRUK!Tiba-tiba Sansan yang sedang menatap sosok pria itu dengan tajam, dengan cepat menarik lengan pria itu dan membantingnya ke lantai.Saat ini, Downey yang berdiri di belakang Sansan berjalan keluar perlahan dan berkata dengan ringan. "Hei, tempramenmu tidak terlalu bagus.""Tidak juga," jawab Sansan dengan datar.Mereka juga mendengarnya tadi. Pria itu berkata bahwa Downey juga akan dibunuh bersama.Downey yang memikirkan itu mendengus pelan. "Aku terlibat karena kamu."Sansan hanya terdiam mendengar ucapan Downey, tanpa banyak basa basi lagi dia berjalan menuju sebuah ruangan lain.BRAK!Sansan menendang pint
Last Updated: 2023-06-01
Pembalasan Dendam Sang Psikopat
Jason dikhianati oleh Ketua Gengnya, ia dijebak, ditembak bahkan dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup oleh Ketua Gengnya.
Hingga suatu ketika, setelah Jason mati, ia bereinkarnasi menjadi sosok remaja. Ingatannya sangat kuat akan kejadian saat itu, amarah, dendam, kebencian semuanya tercampur menjadi satu. Jason merasa bersyukur bisa diberikan kehidupan untuk yang kedua kalinya oleh Tuhan, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan keduanya ini.
Lalu, apakah Jason akan membalaskan dendamnya pada saat itu? Ataukah, Jason akan hidup tenang dengan tubuh remajanya saat ini? Sebenarnya, apa yang terjadi sehingga Jason harus dibakar hidup-hidup? Akankah Pembalasan Jason berjalan sesuai rencananya?
Read
Chapter: Bab 116Ia benar-benar harus membasuh wajah nya dan membersihkan kedua matanya dengan air mengalir. Joey kembali menutup mulut Alan dengan lakban. Ia mengabaikan apa yang dialami oleh Alan. Lalu kini, tatapan Joey beralih ke arah Jerry. Jerry yang dari tadi diam melihat Joey menyiksa dengan sadis kepada dua orang barusan. Joey tersenyum pada nya, lalu ia berjalan mendekati Jerry. Kini Joey berjongkok di hadapannya Jerry sambil menatap nya dengan senyuman khas nya. Jerry sudah berwajah pucat dan ia membayangkan siksaan apa yang ia dapat dari laki-laki ini "Statusmu dengan ibuku masih bersuami istri ya?" ucap Joey sambil mengusap dagu nya seakan ia berfikir. Joey menatap Jerry dengan tatapan terkejut. "Berarti kamu ayah tiriku dong?" Ahh, sungguh rasa nya ingin menjitak kepala Joey. Jerry melotot ke arah nya. Bisa-bisa nya Joey bergurau disaat keadaan seperti ini. Joey menghela nafas nya. "Tapi sayang nya, aku tidak sudi memiliki ayah tiri. Ayahku cukup satu, yaitu ayah kandungku." "Sungg
Last Updated: 2022-04-24
Chapter: Bab 115kecepatan untuk mengikuti tuan nya. Joey terus mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Meski jarak sudah dekat, ia tidak ingin membuang-buang waktu nya. Ia mengabaikan rasa lelah agar ia bisa menemukan keberadaan istri lnya. Beberapa lama kemudian, ia telah sampai di lokasi. Dan benar saja, ia telah dibawa ke tempat yang tidak jauh dari pedesaan, banyak sekali pohon, tepat nya bekas pabrik kecil yang sudah lama ditutup. Joey melihat ada dua laki-laki berbadan besar berjaga di depan pintu di sebuah bangunan yang sangat kotor, tepat nya sebuah gudang. Joey segera turun dari mobil nya setelah ia mengambil peralatan nya. Tanpa bersembunyi-sembunyi, Joey berjalan ke arah dua laki-laki itu. Tentu saja kedua laki-laki itu menatap ke arah nya, mereka berdua tidak diam saja. Mereka tidak akan membiarkan orang asing masuk tanpa persetujuan tuan mereka. Joey berjalan mendekati dua laki-laki itu dan perlahan kedua pupil warna matanya menjadi coklat gelap.BKini mereka saling berd
Last Updated: 2022-04-24
Chapter: Bab 114"Ada apa?" ucap Joey datar. Dari raut wajah keempat perempuan itu seakan panik. Terutama Salsa, ia yang terlihat sangat panik sekaligus ketakutan. Joey dan Tomy menduga ada yang tidak beres selama mereka pergi. "Kamu tenang dulu." ucap Angelica. "Kenapa?" sahut Joey datar. Angelica menghela nafas nya. Lalu ia berkata. "Anatasya hilang." Joey melangkah mendekat, dan menatap dingin ke arah Angelica. "Kamu bercanda?" "Kamu tenang dulu. Baru saja kak Roni, kak Dika, kak Ragil, kak David bahkan kak Shinta dan kak Selly juga mencari nya." ucap Angelica. Tomy yang berdiri, ia hanya diam, ia juga heran kenapa Angelica tidak memberitahu nya. Begitu juga dengan Nada dan Nadien yang juga ada di dalam ruangan itu. Angelica memejamkan kedua mata nya. Ia menggeleng-gelengkan kepala nya. Sebisa mungkin Joey untuk tetap tidak panik. Ka pun bersuara. "Jadi, kapan hilang nya?" Salsa yang tadinya duduk dan mendengarkan, perlahan ia berdiri dari duduk nya. Ia berjalan mendekati Joey. "Sebenarnya
Last Updated: 2022-01-14
Chapter: Bab 113"Cih, sejak lahir aku juga tidak memiliki keluarga." batin Joey. Joey menghela nafas nya. Ya, karena di kehidupan sebelumnya, ia memang tidak memiliki keluarga. Ia tumbuh besar di panti asuhan, namun ia teringat dulu kalau diri nya ingin sekali memiliki keluarga. Dan sekarang pemilik tubuh nya masih memiliki sisa keluarga. Kini semua keadaan tidak begitu tegang seperti sebelumnya. Setelah berfikir, Joey menurunkan ego nya. Kini semua orang duduk di ruang tamu. Joey duduk di sofa dan berhadapan dengan Nada dan Nadien, hanya meja kaca yang membatasi mereka. Sedangkan Jerry, ia diikat lagi dan mulut nya ditutupi lakban oleh Tomy di lantai dekat ketiga orang itu. Dan Tomy yang menjaganya karena awalnya Jerry berontak, dan berteriak kepada Nada dan menyumpahi nya. Seakan ia tak ingin Nadien mendengar nya. Disitulah Joey dan Tomy sudah curiga ada sesuatu yang disembunyikan. Awal nya Nadien menolak, ia tak ingin Jerry diperlakukan seperti itu. Dan hanya Nada tidak membantah atas apa yang
Last Updated: 2022-01-14
Chapter: Bab 112Jerry memandang benci ke arah Joey. "Apa maksudmu, kau telah berani memperlakukanku seperti ini!" "Aku hanya memberimu sedikit pelajaran padamu, agar tidak mencari masalah padaku. Apa kamu kira aku tidak tau kalau kamu telah menyuruh seseorang untuk mencuri data-data perusahaanku?" ucap Joey tersenyum. Jerry terdiam membeku mendengar. Ia benar-benar tidak menyangka kalau laki-laki yang berdiri di hadapan bisa mengetahui nya. Joey kembali bersuara. "Tapi sungguh menyedihkan sekali dirimu, orang yang kau suruh belum mendapat bayaran. Apa kamu sudah tidak punya uang?" Jerry melotot ke arah Joey, ia benar-benar malu dikatakan seperti itu. Apalagi ada Nada dan Nadien di dekat nya dan mereka mendengar nya. Sebenarnya perusahaan nya masih berdiri, namun ia lakukan itu karena keserakahan nya. Nada dan Nadien yang sedang merangkul Jerry di sisi kanan dan kiri nya. Menatap Jerry secara bersamaan setelah mendengar kata-kata Joey. Joey tersenyum menyeringai melihat nya. "Setelah apa yang tel
Last Updated: 2022-01-12
Chapter: Bab 111Sementara itu, terlihat empat orang gadis berpakaian SMA, baru saja keluar dari kantor polisi. Mereka berempat baru saja melaporkan kejadian yang menimpa mereka. Setelah nya, mereka segera kembali masuk ke dalam mobil. Bela mengambil alih untuk mengemudikan mobil nya, awal nya Nadien dan kedua teman nya lagi menolak. Namun tetap saja Bela ingin mengemudikan mobil nya, ketiga teman nya pun pasrah akan kemauan nya Bela. "Kalau kamu gak sanggup, bilang aku. Biar aku yang mengemudikan mobilmu." ucap Nadien. Ia khawatir kepada Bela. Mungkin terlihat biasa-biasa saja, namun pasti rasa nya tidak biasa, apalagi di bagian hidung nya. Pasti akan mengganggu konsentrasi nya saat mengemudikan mobil nya. "Kamu tenang saja, luka segini, tidak ada apa-apa. Aku masih bisa." jawab Bela sambil tersenyum. Bela terlihat tersenyum puas, karena ia tak sabar melihat laki-laki berkacamata yang sudah berani memukul nya akan ditangkap. Ditambah laki-laki berkacamata itu, juga memegang senjata pistol. Ia sud
Last Updated: 2022-01-12