Chapter: Bab 529 - The EndSatu per satu acara pun dimulai dan berakhir dengan lancar. Regis juga memperkenalkan kedua putranya yang menjadi kebanggaan keluarga Lorenzo di hadapan para tamunya. Kali ini Regis tidak melarang beberapa awak media terpercaya untuk meliput kedua buah hatinya itu. Namun, para bawahan Regis tetap memberikan batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat mengambil gambar. Akhirnya tiba saatnya sesi pelemparan buket bunga yang dilakukan oleh Amora sebagai mempelai wanita. Para gadis maupun pemuda lajang telah bersiap-siap untuk berebutan buket dari sang mempelai wanita.Biana juga telah bersiap di posisinya. Pada hitungan ketiga, buket bunga tersebut melayang di udara dan semua orang berlomba-lomba menggapainya. Buket bunga tersebut beralih dari satu tangan ke tangan yang lain hingga akhirnya seseorang berhasil merebutnya! Seketika suasana menjadi sangat hening, semua orang berdiri mematung untuk melihat sosok yang beruntung tersebut. Biana tampak kesal karena ia tidak b
Last Updated: 2024-04-27
Chapter: Bab 528 - Extra Part 11Dalam balutan gaun pengantin berwarna putih gading dan tiara cantik yang menghiasi puncak kepalanya serta juntaian wedding veil yang menutupi sebagian wajahnya, Amora berjalan selangkah demi selangkah menuju ke arah suaminya, Regis Lorenzo. Wanita itu mengamit lengan Alejandro Volker selaku ayah kandungnya. Mereka berjalan berdampingan. Terlihat sosok sepasang malaikat kecil di depan mereka yang berpenampilan tampan dan imut. Mereka tidak lain adalah Rayden dan Kimmy. Keduanya berjalan bergandengan tangan sembari menebarkan kelopak bunga mawar yang menuntun langkah mempelai wanita menuju ke ujung aisle. Sementara itu, tiga orang bridesmaid berjalan di belakang Amora. Mereka adalah Estelle Mauverick, Biana Curtiz dan Alicia Lorenzo. Amora memandang ke sekelilingnya. Ia bertemu pandang dengan beberapa orang terdekatnya seperti Noel Ritter, Chris Walden, Bianca Lysander, Hilde Maven, Henry Allen serta Emma Adams yang sedang menggendong buah hatinya, Ryuji Lorenzo. Amora memberikan la
Last Updated: 2024-04-27
Chapter: Bab 527 - Extra Part 10“Ada apa? Kamu masih saja cemburu dengan mantan istrimu?” goda Gino yang sejak tadi memperhatikan Regis di belakangnya. Malam ini pria itu memang menjadi groomsmen-nya alias pendamping mempelai pria. Regis hanya melayangkan tatapan tajamnya. Ia enggan menanggapinya. “Aku mengerti. Mantan memang sulit dilupakan. Apalagi mantan pertama. Rasanya aku ingin mencabik-cabiknya,” geram Gino yang dapat memahami perasaan Regis. Istrinya juga masih beberapa kali bertemu dengan mantan suaminya karena mantan suami istrinya itu ingin bertemu dengan Kimmy, putri mereka. “Apa mau aku membantumu?” tawar Regis dengan serius. Gino langsung meliriknya dengan syok. Tentu saja ia memahami maksud dari Regis. “Mengambil nyawanya bukan penyelesaian yang baik, Regis. Kalau Estelle dan Kimmy tahu aku yang sudah menghabisi ayah kandungnya, mau ditaruh di mana wajahku ini,” timpalnya. Regis mengulum senyumnya. “Dasar pengecut,” ledeknya. Gino mencebikkan bibirnya dengan malas. Ia mengedarkan pandangannya ke
Last Updated: 2024-04-27
Chapter: Bab 526 - Extra Part 9“Ada apa, Amora?” tanya Estelle dan Biana secara serempak. Mereka tampak khawatir melihat kondisi Amora. Namun, Amora menggeleng pelan. “Tidak apa-apa. Sepertinya aku harus memompa asiku dulu deh. Tapi, aku tidak bawa alatnya lagi,” cicitnya. “Tenang saja. Aku bawa kok. Pakai punyaku dulu saja,” sahut Estelle sembari mengambil tas ransel yang berisi berbagai barang keperluan putra keduanya. Amora pun meminjam peralatan pompa asi dari sahabatnya, lalu bergegas menyelesaikan kegiatannya dan kembali melanjutkan persiapannya untuk acara malam ini. “Tolong kalian gunakan jari-jari ajaib kalian untuk menyulapnya menjadi ratu tercantik sejagat raya malam ini,” pinta Estelle kepada para penata rias dan penata busana pilihannya. “Serahkan saja kepada kami, Nyonya Moonstone!” sahut tim tersebut. *** Suara alunan piano memenuhi di sekitar lahan hijau yang telah didekorasi dengan sangat cantik. Pintu masuk menuju ke area resepsi acara juga telah dihiasi dengan aneka bunga segar berwarna put
Last Updated: 2024-04-27
Chapter: Bab 525 - Extra Part 8“Apa? Pesta pernikahan?” Amora menatap Mark dengan syok, lalu memandang Biana dan Estelle yang sedang tersenyum sumringah padanya. “Sejak kapan kalian merencanakan semua ini, hm?” selidik Amora dengan sengit. “Maaf, Amora. Kami benar-benar tulus ingin memberikan kejutan. Tolong jangan marah,” cicit Estelle. “Benar, Amora. Aku juga terpaksa mengikuti rencana mereka. Tapi, percayalah kalau kami tidak pernah bermaksud buruk padamu,” timpal Biana dengan bersungguh-sungguh. “Ck, kalian benar-benar tidak setia kawan, huh?” Amora mengomeli kedua sahabatnya. Ia masih sangat kesal dibohongi dan dipermainkan seperti orang bodoh. “Tentu saja kami setia kawan, Amora. Kami ingin kamu bahagia,” cetus Estelle yang diikuti anggukan oleh Biana. “Sia-sia saja air mataku tadi,” sungut Amora dengan wajah ditekuk masam. Regis menghampiri istrinya tersebut, lalu menyeka sudut mata wanita itu yang masih berair. “Jangan marah lagi, Sayang. Maafkan aku. Aku bersedia menerima hukuman apa pun,” ucapnya.
Last Updated: 2024-04-27
Chapter: Bab 524 - Extra Part 7Suara letusan konfeti mengagetkan Amora. Refleks, ia memejamkan matanya dan taburan potongan kertas warna-warni menghujani tubuhnya. “Surprise!” Seruan penuh semangat terdengar di telinganya. Ketika ia membuka matanya kembali, ia disuguhkan dengan kehadiran Regis yang telah berdiri di depan matanya. “Regis?” Amora menatap suaminya dengan kening yang berkerut. Pandangan Amora pun mengedar ke sekelilingnya. Ia tidak menemukan sosok yang mencurigakan di dalam ruangan itu. Justru ia malah dikagetkan dengan kehadiran beberapa orang yang dikenalnya. “Kalian ….” Amora memandang satu per satu sosok tersebut dengan bingung. Tatapannya terhenti pada Alicia yang berdiri di sampingnya. Gadis itu memegang konfeti yang diletuskannya tadi. Amora pun menginterogasinya. “Alicia, kenapa kamu bisa ada di sini? Apa maksud semua ini? Di mana wanita itu?" "Wanita?" Regis memandang Amora dengan bingung. "Tidak usah berpura-pura, Regis. Apa kamu menyembunyikannya?" selidik Amora. Ia telah mendorong d
Last Updated: 2024-04-24
Chapter: Bab 379Deru napas yang saling memburu mengisi ruang kamar yang tenang. Tidak ada suara lain selain decapan kerinduan yang diselimuti hasrat yang membara.“Hmph!”Sebenarnya Alicia cukup kewalahan mengimbangi serangan ciuman yang dihujani Reinhard. Tangan besar pria itu melingkari pinggangnya, menarik tubuhnya makin rapat ke dada bidangnya.Tangan Reinhard perlahan berpindah dan menyusup masuk ke dalam blousenya. Dengan mudahnya, pria itu melepaskan kaitan branya, lalu menggerayangi kulitnya dengan sentuhan liar dan menggoda, membuat napas Alicia tersengal.Tubuh Alicia terasa terbakar saat Reinhard menyentuh titik sensitif yang membuat degup jantungnya berpacu hebat.“Ah, Xavier …,” desah Alicia di sela ciuman.Bagi Reinhard, suara itu terdengar seperti nyanyian manis yang memabukkan. Ia melepas tautan bibir mereka, tetapi tidak berhenti di situ. Ciumannya turun ke leher jenjang Alicia, menelusuri setiap ceruknya dan meninggalkan jejak cinta yang menegaskan kepemilikannya atas wanita itu.Tu
Last Updated: 2025-06-29
Chapter: Bab 378Langit kota London telah berubah gelap saat Alicia tiba di kediaman Hernandez bersama ibu mertuanya. Baru saja mereka turun dari mobil, Reinhard telah menunggu mereka di ruang keluarga. “Xavier,” panggil Alicia dengan senyuman yang merekah. Ia bergegas bangkit dari kursi roda yang didorong oleh Max. Mendengar suara yang dirindukannya, Reinhard mengangkat wajah dari layar ponsel. Pandangannya langsung terkunci pada sosok istrinya. Tanpa pikir panjang, ia berjalan cepat mendekat. “Maaf kalau aku sudah membuatmu menung—” Belum sempat Alicia menyelesaikan kalimatnya, Reinhard langsung menariknya ke dalam pelukan erat. Tubuh Alicia sempat membeku karena terkejut, namun detik berikutnya, ia membalas pelukan itu. Ia bisa merasakan detak jantung suaminya yang begitu cepat. “Aku sangat merindukanmu,” bisik Reinhard, suaranya parau menahan emosi yang tumpah. Rasa bersalah menghinggapi perasaan Alicia. Ia tahu betul, insiden dua minggu lalu masih membayangi pikiran suaminya. Sejak insiden
Last Updated: 2025-06-29
Chapter: Bab 377Permintaan Jason memang terdengar sederhana, tetapi Alicia tahu, di balik kata "teman" ada banyak emosi dan harapan yang belum padam.Sekilas, rona kecewa menyelimuti wajah Jason saat tidak mendengar jawaban dari Alicia. Matanya meredup, dan bahunya sedikit merosot saat ia menunduk dalam diam. Ia mengira wanita itu merasa keberatan untuk tetap menjalin hubungan meski hanya sebagai teman.Namun, sebelum ia tenggelam dalam kekecewaan sepenuhnya, Alicia melanjutkan, “Tentu saja kita bisa berteman.”Jason langsung menoleh, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Tatapannya mencari kebenaran di wajah Alicia.“Tapi, aku harap kamu tidak mengecewakanku, Jason. Aku tidak akan tinggal diam kalau ternyata kamu masih berniat mencelakai orang-orang yang kucintai,” imbuh Alicia dengan peringatan yang tegas.Jason terdiam sejenak. Ia pun menyadari bahwa wanita itu memang masih belum dapat memaafkan dirinya sepenuhnya atas kejahatan yang dilakukannya terhadap Reinhard dan orang-ora
Last Updated: 2025-06-19
Chapter: Bab 376Alicia dapat merasakan kilatan emosi yang bercampur pada raut wajah Jason. Entah itu keterkejutan, terluka ataupun ketidakrelaan atas fakta yang ditemukannya, tetapi ia dapat melihat pria itu berusaha untuk menenangkan dirinya.“Terima kasih,” sahut Alicia, menyematkan senyum lembut di bibirnya.Hanya anggukan kecil yang Jason berikan sebelum mengalihkan pandangannya.Melirik kaki Jason yang masih bertopang alat bantu, Alicia pun bertanya dengan wajah yang tampak cemas, “Bagaimana kondisi ukamu sekarang?”“Sudah jauh lebih baik,” jawab Jason singkat. Suaranya nyaris tak terdengar.“Apa kata dokter?” tanya Alicia lebih lanjut. Rasa bersalah masih menghinggapi pikirannya atas luka yang didapatkan pria itu.Ia tidak akan lupa bahwa hidupnya terselamatkan karena Jason. Setidaknya, Alicia ingin memastikan pria itu baik-baik saja.Mendengar perhatian Alicia, hati Jason berdesir. Namun, saat melihat sorot mata wanita itu, ia menyadari bahwa perhatian itu tidak lebih dari rasa belas kasihan b
Last Updated: 2025-06-11
Chapter: Bab 375Pria itu tidak lain adalah Jason Hughes. Kondisi Jason cukup mengejutkan Alicia karena terlihat sangat berbeda dari pertemuan terakhir mereka.Penampilan Jason bisa dikatakan “mengenaskan”. Meskipun luka yang didapatkannya dari insiden dua minggu lalu sudah mulai membaik dan hanya meninggalkan beberapa bekas luka saja, tetapi Jason terlihat sangat kurus dengan rambut yang awut-awutan seperti orang yang mengalami tekanan yang sangat berat di dalam hidupnya.Mata Jason yang cekung dengan lingkaran hitam yang jelas terlihat, seperti seseorang yang mengalami insomnia ataupun depresi hebat.Namun, hal ini tidak mengejutkan sedikit pun bagi Alicia. Selama dua minggu ini ia sudah mendengar banyak berita terkait Helios yang sedang mengalami keterpurukan.Alicia mendengar pria itu menjadi tersangka atas pendirian Vega Tech, perusahaan bodong yang telah menelan dana banyak pihak demi menjebak Nexus.Jason dituntut untuk membayar kompensasi kepada berbagai pihak yang dirugikan. Selain itu, ia ju
Last Updated: 2025-06-03
Chapter: Bab 374Di depan ruang obygn di rumah sakit Lawrence, terlihat banyak para pasangan muda yang menanti untuk melakukan pemeriksaan dan konsultasi. Salah satu ruang pemeriksaan terbuka, lalu seorang wanita muda tampak didorong keluar dengan kursi roda oleh salah seorang perawat. Di sampingnya tampak seorang wanita paruh baya berpenampilan anggun yang mendampinginya. “Semoga kondisi kesehatan menantu dan calon cucu Anda makin membaik, Nyonya,” ucap sang perawat kepada wanita paruh baya yang tidak lain adalah Selina Anderson. Selina membawa menantunya untuk melakukan pemeriksaan kandungan di salah satu dokter kenalannya. Ia merasa cemas karena Alicia terus merasa mual berkepanjangan. Padahal saat keluar dari rumah sakit, Alicia sudah membaik dan dapat makan meskipun sedikit. Akan tetapi, sejak kemarin pagi tidak ada satu pun suapan yang dapat ditelannya kecuali sesuatu yang cair seperti sup. Meskipun mual adalah hal yang wajar selama kehamilan, Selina tidak ingin mengambil risiko sedikit pun
Last Updated: 2025-05-23
Chapter: Bab 319 - The EndDi depan pintu, Felix Harvey telah menunggu dengan senyum lebar di wajahnya. Ia terpukau melihat penampilan Sienna. "Kamu cantik sekali, Putriku.""Terima kasih, Ayah," jawab Sienna malu-malu.Felix menghela napas berat. “Apa boleh Ayah tidak menyerahkanmu kepada putra Morgan itu?” gerutunya.“Ayah ….” Sienna mencebikkan bibirnya dengan malas. Ia tahu jika ayahnya masih enggan melihatnya menjadi milik orang lain karena kebersamaan mereka yang terlalu singkat. Namun, ia juga tahu bahwa ayahnya tidak serius dengan ucapannya tadi.“Bocah Morgan itu benar-benar beruntung memilikimu. Kalau dia berani menyakitimu, kembalilah kepada Ayah. Biar Ayah menghadapinya,” ucap Felix lagi.Bola mata zamrud Sienna kembali basah. Air matanya hampir menetes jika Ivona tidak buru-buru menyekanya dengan tisu yang sudah dipersiapkannya.“Paman Felix, jangan mengacaukan riasan yang sudah susah payah kubuat,” protes Ivona yang telah mendelik tajam.Felix terkekeh pelan. Ia pun menutupi wedding veil putrinya,
Last Updated: 2024-08-08
Chapter: Bab 318 - RestuPandangan Sienna beralih kepada Diane dan Aurora serta para rekan sedivisinya dulu yang juga berada di dalam ruangan itu. Hari ini mereka menjadi bridesmaid-nya. Mereka jugalah yang telah merancang tiara dan beberapa perhiasan yang telah dikenakan oleh Sienna saat ini. Semua telah diatur sedemikian rupa oleh Lucas dan kedua kakak iparnya tersebut.“Terima kasih atas kerja keras kalian selama beberapa bulan ini. Pasti kalian sangat capek, tapi hasilnya sangat luar biasa. Aku suka,” puji Sienna dengan penuh rasa terima kasih.“Perhiasan desain kami bisa dipakai oleh desainer sekelas Sienna Harvey sudah menjadi suatu kebanggaan buat kami. Benar kan, Teman-teman?” timpal Diane Hyatt seraya menoleh kepada para rekannya yang mendapatkan anggukan persetujuan.“Kemampuan Manajer Hyatt sekarang makin luar biasa, hum?” goda Sienna kepada mantan rekannya itu.Ya, sejak Sienna meninggalkan Luminous dan memilih untuk pergi ke Paris
Last Updated: 2024-08-08
Chapter: Bab 317 - Persiapan“Ah, ya ampun! Bisa-bisanya kamu malah mesra-mesraan di sini, Luke!” Suara omelan Ivona terdengar menggelegar dan membuat Lucas perlahan melepaskan pelukannya.Wajah kakak keduanya itu sudah dipenuhi kekesalan. “Waktuku untuk mendadaninya jadi terbatas, kan?” protesnya yang membuat Sienna terkekeh geli.Tanpa menunggu tanggapan adik laki-lakinya itu, Ivona langsung menarik pergelangan tangan Sienna agar mengikutinya. “Ayo, Sienna. Aku akan membuatmu menjadi pengantin paling memukau hari ini,” ujarnya.Sebelum menghilang dari balik pintu depan vila, Ivona sempat menoleh kepada Lucas. “Sebaiknya kamu bersiap-siap sekarang, Luke. Awas nanti kamu belum selesai kalau aku sudah selesai mendandani Sienna nanti,” peringatnya.Lucas hanya bisa menghela napas pelan, lalu bergegas ikut masuk ke dalam vila. Ia tahu jika Ivona tidak main-main dengan ucapannya dan ia harus sudah siap sebelum para tamu hadir petang ini.
Last Updated: 2024-08-08
Chapter: Bab 316 - Batas TerakhirSetelah beberapa jam berkendara, mobil yang dikemudi Ethan akhirnya berhenti di sebuah vila besar yang terletak di pinggir kota. Bangunan vila itu terlihat megah dengan taman luas yang tertata rapi. Bagian belakang vila terhubung dengan hutan kecil yang masih sangat natural dan memiliki pemandangan indah dengan latar pegunungan yang menjulang megah di kejauhan. Lucas masih duduk di dalam mobil, menatap wajah damai Sienna yang masih terlelap di pangkuannya. Ia enggan membangunkannya karena tahu gadis itu sangat lelah setelah menempuh perjalanan selama hampir 12 jam di dalam pesawat. Jarak yang begitu jauh ditempuh Lucas selama dua tahun ini apabila ia merindukan kekasih hatinya itu. Namun, karena kesibukannya seminggu ini, ia terpaksa menahan rasa rindunya. Belaian lembut yang dilakukan Lucas pada wajah kekasihnya itu membuat gadis itu akhirnya terjaga. Perlahan sinar zamrud dari netra gadis itu terpancar lebar.
Last Updated: 2024-08-08
Chapter: Bab 315 - Welcome Home"Apa maksudmu tidak tahu? Anna, kamu sahabatku, bukan? Tolong jangan ada yang disembunyikan dariku," desak Sienna sekali lagi. “Apa benar Lucas sering bertemu dengan wanita di Goddess?” Terdengar suara dehaman berat dari Anna sebelum akhirnya ia menjawab, "A-aku juga tidak tahu. Oliver yang mengatakannya padaku. Ta-tapi … aku tidak tahu apa dia hanya salah lihat atau sengaja melebih-lebihkan saja. Mungkin saja hanya klien bisnisnya, Sienna.” Kedua alis Sienna bertaut. Jawaban sahabatnya itu tidak memuaskannya. Justru malah memperkuat kecurigaannya bahwa ada rahasia besar yang ditutupi darinya. “Kamu tahu sendiri kan seperti apa Oliver? Terkadang dia sangat menyebalkan dan sengaja membuatku kesal. Mungkin saja waktu itu dia hanya ingin mempermainkanku, biar aku mengadu padamu,” imbuh Anna. Sienna tersenyum kecil. “Kalian tidak berubah. Mau sampai kapan terus berantem seperti ini? Padahal kalian mau menikah bulan depan. Apa k
Last Updated: 2024-08-08
Chapter: Bab 314 - Kesepakatan“Jadi … apa maumu?” tanya Lucas. Ia ingin mendengar pendapat kekasihnya tersebut. “kamu mau putus?” Sienna sangat terkejut mendengar penawaran pria itu. Ia menundukkan wajahnya dan bergumam, “Apa aku boleh egois dengan tetap memilih menjadi kekasihmu?” Sudut bibir Lucas terangkat tipis. Ia menarik tubuh Sienna dan memeluknya dengan erat. “Tentu saja boleh. Kalaupun kamu tidak mau bersikap egois, aku yang akan bersikap egois dengan terus berada di sisimu, Sienna. Aku akan tetap ada untukmu, apapun yang terjadi.” Sienna merasakan kehangatan pelukan Lucas, dan semua keraguan yang menggelayuti hatinya mulai memudar. Ia pun mengangguk kecil dan kembali menitikkan air mata. “Terima kasih, Lucas,” cicitnya. Selang beberapa waktu kemudian, Lucas melepaskan pelukannya. Ia mengusap sisa air mata di sepasang netra zamrud indah gadis itu dan berkata, “Dasar bodoh. Katakan padaku apa yang akan kamu lakukan? Kamu
Last Updated: 2024-08-08
Chapter: Chapter 464“Boss, the door’s open!” One of Alejandro’s men shouted.They had finally forced open the entrance to the hidden passage with the combined strength of several men, but none of them could let go of the heavy wooden cabinet door.“But how are we supposed to get inside? If we let go, the door will close again,” Hank said, worried. They needed backup, but most of the Golden Snake guards were in critical condition or spread thin across different tasks.Slowly, Alejandro stood and handed Rayden into Hilde’s arms. “I’m going in,” he said.“Father!”“Boss!”Hilde and Alejandro’s men cried out at once.“It’s too dangerous to go in alone. We don’t know what she’s planning,” Hilde warned, referring to her adoptive mother.The image of Steffany trying to kill Amora was still fresh in her mind. Hilde didn’t even recognize the woman anymore and feared for Alejandro’s safety.“She’s right, Sir. I’ll go with you,” Hank insisted.Alejandro sighed deeply. “No. Stay here and keep watch. Don’t let anyone
Last Updated: 2025-06-28
Chapter: Chapter 463“So … the food really was poisoned?” Amora whispered in shock.She was overwhelmed with relief that she and her son hadn’t touched a single bite. She couldn’t even begin to imagine what would’ve happened if they had.“So those people earlier … You forced them to eat the poison too?” Amora asked, trying to keep her voice steady.She remembered the lifeless bodies she’d seen—lips blackened, bruised skin. The signs were all there.“Bingo,” Steffany admitted with a chilling grin. There wasn’t a trace of remorse in her eyes.She had laced the food with poison and ordered her servant to deliver it. When Amora and Rayden refused to eat it, she snapped. Furious, she took matters into her own hands.Several staff members—like Marie—and others loyal to Amora had tried to stop her. But Steffany, already slipping into madness, didn’t hesitate to kill them.Some were forced to drink poisoned liquids; others were silenced more brutally. Simon Walker, the head butler, caught her in the act and tried
Last Updated: 2025-06-28
Chapter: Chapter 462“Get out of here—now!” Amora screamed hysterically.Her shout startled Rayden. The boy stood frozen in place, staring at his mother with confusion and fear.Steffany had just lit an oil lamp in the passageway. The scream made her spin around sharply, eyes wide and glassy, startling Rayden with the sudden shift in her expression.“Mom, watch out!” Rayden shouted.Amora turned just in time to see Alejandro Volker’s wife swinging the heavy candleholder toward her. She dodged quickly, but hot wax splattered across her arm.There was no time to cry out in pain. Amora immediately blocked Steffany’s next attack with both hands, and a fierce struggle broke out between the two women.Out of the corner of her eye, Amora saw Rayden trying to rush into the tunnel. She shouted, “Stay back, Ray! Go!”Rayden flinched. “Mom …” he whispered, helpless and trembling. He felt useless watching his mother fight alone.“Go!” Amora yelled again, breathless from the effort.Steffany pushed her back, pinning A
Last Updated: 2025-06-27
Chapter: Chapter 461“Ray, let’s take the stairs,” Amora said, gripping her son’s hand tightly.As they passed Marie’s lifeless body, Amora caught a faint, strange scent clinging to the girl’s clothes. She couldn’t quite place it, but it unsettled her deeply.Amora was worried that if they used the elevator, there would be people waiting for them in front of the elevator later. In the end, Amora was forced to turn around and walk down the corridor to search the stairwell.They moved quickly, and along the way, they saw more staff lying motionless on the floor, just like Marie.‘What on earth is happening? Who could have done this?’ Amora’s mind raced, struggling to make sense of the horror around her.Regis had told her this was the safest place for her, but now … it felt like a death trap.She froze as she spotted a woman standing stiffly near the stairwell.“L-Lady Volker?” Amora whispered in confusion.The woman slowly turned toward her, and Amora’s eyes widened in shock.“Ma’am, what’s going on?” Amor
Last Updated: 2025-06-27
Chapter: Chapter 460“What do you know about your mother, Cedric?”Alejandro was still pressing his son for answers. His mind was a chaotic mess, and his chest tightened with anxiety after Cedric's cryptic words. But Cedric remained silent, choosing to ignore him.The drive back to the Volker estate felt endless, especially with the long distance they had to cover. Alejandro tried calling his wife, but she kept ignoring his calls.He also tried reaching his head butler and Hank, who had been tasked with watching over Amora and Rayden. But neither of them answered.Alejandro exhaled sharply through his nose as he ended yet another unanswered call. He tried to calm himself, but the growing silence only deepened his unease.“There’s something else I want to ask you, Cedric,” Alejandro finally said, trying to shift the conversation.Cedric glanced sideways at him but said nothing. Still, Alejandro continued.“Was it you who poisoned Diego with Golden’s venom?” he asked, his voice laced with suspicion.Cedric’
Last Updated: 2025-06-27
Chapter: Chapter 459Alejandro’s brows furrowed. “What do you mean? Isn’t that what happened?” he asked, probing.Cedric looked down for a moment, then took a deep breath as if trying to calm the storm inside his chest. Slowly, he spoke. “Your first mistake was siding with Ken … after I became useless to you.”Alejandro’s eyes widened. His heart began to uncover the truth he had ignored for far too long. He couldn’t deny it—what Cedric said was a painful, undeniable fact.Back then, Alejandro thought cutting Cedric out of Golden Snake was the right decision. He never once considered how devastating it would feel for a son who had once been praised and filled with so much hope … only to be discarded.“I’m sorry, Cedric,” Alejandro whispered, lowering his head and shutting his eyes tightly.“You know what really turned me into the broken, worthless man everyone looked down on?” Cedric asked, his voice sharp, his eyes locked on his father’s.Alejandro flinched. He remembered it vividly—his youngest son had b
Last Updated: 2025-06-27