Share

Chapter 107

"Aku mau kita cerai mas,"

Ucap Aruna datar, tidak ada air mata disana saat ia mengucapkan kata cerai seakan-akan ia sudah ikhlas berpisah dengan Anggasta. Anggasta tercenung dan menatap Aruna dengan tatapan kosong, sedetik kemudian ia menampar pipinya bergantian untuk meyakinkan kalau semua ini hanyalah mimpi.

"Ini bukan mimpi mas, mulai hari ini aku mau kamu talak aku di depan mamah dan pak Hamid." ucapnya tanpa memikirkan perasaan Anggasta.

"Sayang, aku minta maaf. Aku gak mau pisah sama kamu, kamu mau balik siksa aku aku bakal terima! tapi tolong jangan minta cerai." pinta Anggasta memohon.

"Emang kalau aku siksa kamu anak kita bisa kembali mas? atau kaki aku bisa sembuh seperti sedia kala lagi? enggak mas!" pekik Aruna, memikirkan anaknya yang bahkan belum sempat ia lihat keadaannya di saat terakhirnya sebelum dimakamkan.

"Na, aku mohon jangan minta cerai dari aku Na. Aku bakal tebus kesalahan aku sama kamu, aku janji gak akan ulangi lagi kesalahan aku."

Aruna tersenyum sinis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yuni Kazandozi
biarpun anggasta Aruna cerai,tpi knp ya aku kok pengennya mrk bersatu lgi,,tpi kasih pelajaran dulu buat anggasta biar bisa lbh menghargai Aruna ka thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status