"Bagaimana ini, Jika Tuan Putri tidak bangun, apa yang akan kita lakukan," ujar seorang Pelayan yang terlihat cemas. Dia berlutut melihat seorang Putri yang terbaring lemah dengan perban hampir di sekujur tubuhnya.
Pelayan yang lain sedang melihat pantulan diri nya di cermin dan duduk dengan tenang. Dia hanya menoleh sekilas dan berkata, "Apa yang kamu fikirkan, dia tidak akan bangun, setelah di hukum dengan 30 pukulan dan mencoba bunuh diri dengan menceburkan diri ke danau, apa kau pikir dia akan bangun," Ucap Pelayan dengan sombong.
"Tapi bagaimanapun dia adalah Tuan Putri tertua, dia terlihat menyedihkan, bukankah seharusnya kita membantu dia?."
Pelayan yang sebelumnya bercermin berdiri menghampiri Pelayan yang berlutut di dekat tempat tidur. "Lili, jika kau ingin hidup nyaman sebaiknya kau tidak membantunya, jika tidak Putri ketiga pasti akan membuatmu menderita, sama seperti Mili, Pelayan yang selalu setia di samping dia."
Memikirkan kembali Mili yang sekarang bekerja menjadi tukang cuci dan membersihkan toilet, serta sering di rundung Oleh Putri Ketiga dan Pelayan yang Lainnya Lili bergidik ngeri. "A..aku tidak mau seperti mili," ujarnya ketakutan.
Tiba-tiba deritan terdengar di tempat tidur, Putri Tertua terbangun dan mengerang sakit kepala yang hebat, "Akhhhhh, sakit sekali, kepalaku, akhhhhhhh," teriakan yang cukup keras membuat kedua pelayan itu panik.
"Kakak Sua, Kau pergilah panggil Tabib, aku akan menjaga Putri Tertua di sini," di jawab dengan Anggukan oleh Pelayan Sua. Mili pun menghampiri Putri Tertua dan berusaha menenangkannya.
"Air, berikan aku air, aku sangat haus, cepat!!!," teriak Putri Tertua yang membuat Mili terkejut sebentar, dan segera mencari air tapi sayangnya di kamar Putri Tertua tidak ada air.
"Maafkan pelayan ini tuan putri, hamba akan segera mencari air." Tanpa menunggu jawaban Putri Tertua, Pelayan Mili pun langsung pergi dari kamar tersebut, meninggalkan Putri Tertua menahan sakit sendirian.
Sakit yang di alami Putri Tertua adalah karena ingatan-ingatan yang memasuki kepalanya, setiap siksaan setiap derita yang di terimanya hingga kematiannya.
"Aku terlahir kembali hahahah, aku terlahir kembali, aku akan memastikan kalian semua menderita." Terlihat tekat kuat di mata Putri Tertua. Dia kemudian merasa saku pakaiannya terasa lebih berat. "Ahh, cermin Apa ini?," Putri Tertua menyentuhnya dan kesadarannya menghilang lalu tiba di dalam cermin.
Dia mengalami sakit kepala lagi, "ingatan apa lagi ini, ahh" Dia jatuh pingsan dan beberapa lama kemudian dia bangun kembali. "Aku ini siapa, Putri Tertua, Meiyin, atau Dewi Bulan Merah?,"
"Kau adalah Dewi Bulan Merah," Suara imut terdengar dari sekeliling, tapi tidak ada wujud. "Siapa yang berbicara, tunjukkan dirimu." Teriaknya sembari melihat berkeliling.
Tiba-tiba muncul kucing gendut jantan bercorak hitam putih, belangnya seperti belang harimau putih.
Meiyin menahan tawanya dengan menutup mulut, tapi tidak sanggup akhirnya dia tertawa terbahak-bahak sambil menunjuk kucing itu. "Kucing ini sangat gendut, hahahaha."
"Beraninya kau menertawakan Kaisar Dewa Harimau Putih sepertiku," Kucing itu pun memukul kepala Meiyin dengan cukup keras dan membuat Meiyin meringis sakit.
"Huh, ini sakit tapi Tuan Kaisar Kucing, tempat apa yang ada di dalam cermin ini, tampaknya ini seperti istana." Tanya Meiyin Penasaran.
"Aku bukan kucing tapi harimau," Kata Kaisar Harimau Putih dengan penuh tekanan. "Baiklah, aku akan memberitaumu, tempat kita berada sekarang adalah Dunia tersembunyi di dalam cermin, ikutilah aku keluar aku akan menunjukkan hal yang lebih menakjubkan."
Kaisar Kucing pun mengambang dan bergerak keluar istana di ikuti oleh Meiyin. Setibanya di Balkon utama Istana dia melihat pemandangan yang sangat menakjubkan, ada Danau, Gunung, Air terjun, Taman Bunga, Pepohonan, dan Padang rumput sejauh mata memandang. Sangat besar, Indah dan tak bertepi.
"Dan Aku adalah Tuan Pemilik Cermin ini, Kaisar Dewa Harimau Putih." Ucap Kucing itu dengan bangga dan membusungkan dadanya.
"Tapi kenapa bentukmu menjadi Kucing gendut, Tuan Kaisar?!?," Tanya Meiyin dengan menahan tawa. "Itu karena aku kehilangan sebagian kekuatanku."
"Lalu, kenapa aku bisa masuk kemari?" Tanya Meiyin Penasaran. "Itu Karena Kau tidak sengaja meneteskan darah saat membuka Cermin ini sehingga membentuk hubungan Kontrak. Itulah kenapa kau bisa masuk kemari." Jelas Kaisar Kucing.
"Ahh jadi begitu, sama seperti senjata di alam Dewa, untuk membentuk Kontrak maka membutuhkan setetes darah, terkadang jika senjata itu sangat kuat maka akan membentuk Roh, berarti Kaisar Kucing seperti Roh ya."
"Aku bukan Roh asli dari Cermin ini, hah sudahlah aku lelah berdebat denganmu, sekarang aku akan menjelaskan lebih rinci tentang cermin ini."
Cermin Perunggu Hitam ini ternyata di temukan oleh Kakek Kaisar Matahari. Roh Kaisar Kucing alias Kaisar Harimau Putih telah banyak berbicara dengan Kaisar Matahari mengenai Cermin ajaib ini.
Kaisar Matahari lalu membuat beberapa perubahan pada cermin dan menambahkan 'sistem' pada cermin ini.
Kaisar Kucing pun memberitahu cara menggunakan sistem ini pada Meiyin.
Tidak butuh waktu lama untuk Meiyin mempelajarinya. "Buka Jendela Sistem." Sistem pun terbuka, tampak layar transparan dan beberapa tulisan dan beberapa menu. Menu Utama, Misi/Quest, Skill/Kemampuan, Hukuman, Pesan Pemberitahuan, dan Dompet.
Pada menu utama terdapat menu penukaran dan Hadiah spesial.
"Dompet? Aku akan memeriksanya." Meiyin menyentuh Layar dengan menu dompet dan betapa kagetnya dia dengan puluhan ribu barang-barang, obat-obatan senjata dan masih banyak lagi hal yang akan membantunya pada Reinkarnasi ini.
"Astaga lihatlah Kakek, dia begitu baik memberikan ku barang-barang ini semua, bahkan semua peralatanku dan senjataku juga ada."
"Tapi seperti ada yang aneh, seperti ada yang aku lupakan, Kakek memberiku Misi Reinkarnasi ini untuk membuktikan kehebatanku dan memberikan hadiah yang luar biasa untukku, tapi seperti ada yang salah."
Meiyin merasa ada yang aneh, "Reinkarnasi ini bukan seperti tugas dari Kakek melainkan seperti hukuman, apa Tuan Kaisar tau sesuatu??," Tanya Meiyin Penuh Selidik.
Kaisar Kucing menoleh kearah lain dan terlihat gugup. "Aku tidak tahu apapun."
Meiyin menyipitkan matanya lalu berkata, "Bukankah Kaisar Kucing terlihat mencurigakan?"
"Kaisar Sialan itu memiliki cucu yang begitu teliti, untungnya saat-saat terakhir Meiyin dia sempat memanipulasi ingatannya kalau tidak mungkin Meiyin akan selalu mengingat kesalahan dan bersedih lalu Siklus 1001 Reinkarnasi ini akan berantakan." ujar Kaisar Kucing di dalam hatinya.
"Kaisar Kucing lihat ini." Meiyin menunjukkan batu warna warni di tangannya. "Ini adalah Batu Pesona fungsinya menyimpan pesan-pesan bisa berbentuk suara dan juga Wujud bergerak." Meiyin menghancurkan batu itu dan Wujud Kakeknya pun muncul.
"Wah barang yang bagus," ujar Kaisar Kucing sambil memegang dagunya.
"Cucuku, Meiyin Sekaligus Dewi Bulan Merah, Kakek memberikanmu Tugas untuk menjalani 1001 Reinkarnasi untuk menambah pengalaman hidupmu dan mempelajari kehidupan manusia, jadi jalani misi yang terdapat dalam sistem dan gunakan benda-benda yang kakek berikan jika Kau Kesulitan."
"Baik Kakek," ucap Meiyin dengan lembut. Kaisar Kucing memegang pundak Meiyin dan mengucapkan, " ini benar-benar seperti asli hanya saja sedikit transparan."
"Kau hanya bisa berkomentar, ini adalah barang yang aku kembangkan bersama cucuku Meiyin yang sangat berbakat."
Kaisar kucing kaget. "Tidak hanya pesan satu arah tapi juga bisa menjawab." Sebelum Kakek Kaisar lebih marah meiyin pun berkata, "Tuan Kaisar ini adalah batu pesona yang berisi kesadaran dari pemilik pesan sehingga tidak hanya pesan satu arab tapi kita juga bisa berkomunikasi dengan pengirim pesan." Meiyin Menjelaskan pada Kaisar Kucing.
Dengan mata berbinar penuh kekaguman dia berkata, "Benda yang menakjubkan."
Kaisar matahari melihatnya dengan sombong, lalh berkata, "sudahlah aku hanya meminta padamu untuk menjaga cucuku dengan baik."
"Baiklah-baiklah tidak perlu sungkan, aku akan menjaganya dengan baik."
"Meiyin jaga dirimu baik-baik, kakek selalu menyayangimu," meiyin dan Kakeknya pun berpelukan hingga wujud Kakek Kaisar Matahari benar-benar menghilang.
"Tring"
1 pesan pemberitahuan
Meiyin kemudian membukanya.
'Roh Tuan Puteri Tertua Rong Meiyin ingin berbicara denganmu'Terima / Tolak
Jika kamu menolak, kamu akan mendapatkan hukuman mati dan bereinkarnasi di tempat lain.
"Tuan Kucing maksudnya apa jika menolak maka akn mendapat hukuman mati?""Tidak tau dengan cara apa kau akan mati, jika kau menolak pesan ini berarti kau menolak untuk reinkarnasi sebagai sebagai Rong Meiyin dan kau akan Reinkarnasi sebagai orang lain."
"Bukankah itu berarti aku akan merasakan sakitnya kematian dan sakit kepala yang hebat akibat ingatan pemilik tubuh sekali lagi?"
"Tentu saja." Meiyin bergidik ngeri dan segera menekan pilihan terima. Tiba-tiba muncul sosok Roh Rong Meiyin di Depannya. Wajahnya begitu mirip dengan Meiyin Dewi Bulan merah hanya lebih pucat dan kurus.
"Aku adalah Roh Rong Meiyin, Kematianku yang pertama adalah saat aku menceburkan diri ke danau. Lalu aku terlahir kembali dan membalaskan dendam pada Keluargaku, hanya saja ada beberapa masalah dan membuat aku kembali mati, saat mati aku memohon kepada Dewa Reinkarnasi agar bisa hidup sekali lagi, tapi dewa Reinkarnasi tidak mengijinkanku. Dan menawarkan pilihan yang lain."
"Yaitu meminta bantuan kepada Dewi Bulan Merah untuk membantuku membalaskan dendam dan keinginanku yang lainnya." Tangisan Rong Meiyin pecah, dan dia berkata "Tolong bantu aku membalaskan dendamku." Roh Rong Meiyin pun memudar dan hilang. Lalu muncul kalimat di Sistem.
Selamat anda telah berenkarnasi menjadi Rong Meiyin, Bantu Dia balas dendam dan peroleh Poin untuk mendapatkan skill. Muncul notifikasi pada Quest/MisiReinkarnasi Rong Meiyin
Meiyin tanpa sadar meraih Kaisar Kucing dan memeluknya. Perutnya yg gemuk dan penuh lemak membuat Meiyin lebih tenang. Tapi wajah Kucing itu memerah, dia menolak dan menjauh dari Meiyin.
"Benar-benar tidak sopan, bahkan Kakekmu pun tidak akan terlalu sembarangan sepertimu," teriaknya. Sementara wajah kucing memerah dia terus meneriaki Meiyin.
"Benar-benar persis seperti kucing yang di injak ekornya." Meiyin menggelengkan kepala dan mendesah pasrah. Sementara Kaisar Kucing terus memarahinya dan berputar-putar mengelilingi Meiyin.
"Berhenti, sudah berapa lama aku di sini." Meiyin menangkap Kaisar Kucing dan bertanya. "Su sudah beberapa jam." Jawab Kaisar Kucing dengan keringat didahinya, pipinya memerah.
"Bagaimana caranya keluar dari sini?!"
"Apa susahnya tinggal katakan saja 'Keluar' dan fikirkan bahwa kau akan kembali ketubuhmu, maka kesadaranmu akan kembali ke tubuhmu."
"Keluar," Meiyin pun langsung menghilang.
"Menghadapi gadis muda paling cantik di alam dewa memang tidak mudah." Kening Kaisar Kucing berkeringat, tampak di belakangnya bayangan Seorang Pria yang sangat tampan dengan rambut putih, mata tegas, kulit putih, dan tinggi mengenakan pakaian sutra mewah berwarna biru dan putih.
***
"Bagaimana Tabib?," tanya Lili dengan cemas. "Dia akan baik-baik saja jika dia siuman, berikan ramuan ini, ini berisi obat untuk menurunkan panas," ujar Tabib. Setelah itu dia pun pergi. Ketika dia keluar dari Kamar Putri Tertua, "Kasihan sekali Putri Tertua Kediaman ini, sejak ibunya meninggal semua anggota keluarga ini mengabaikannya," batin Tabib. Pelayan Sua melihat tumpukan obat dan memasukan bubuk obat yang tersimpan di bajunya kedalam obat-obatan milik Putri Tertua. Sementara Lili memeras kain, lalu menaruhnya di kening Putri Tertua agar panasnya cepat turun. Kesadaran Meiyin perlahan pulih, dia membuka matanya. "Nona sudah bangun, Nona sudah sadar, lihatlah Kak Sua." Sua menoleh dan melihat Meiyin dengan jijik. "Seekor tikus yang sudah di pukuli bahkan menceburkan diri ke danau pun bisa bangkit dari kematian." "Dan kenapa Kau begitu bahagia dia bangun, seh
"Ini menarik, bagaimana jika kita melihat wanita ini." Mereka pergi secepat kilat ke atap rumah dan pepohonan dengan sangat cepat. Hingga tiba di kediaman Rong. "Kediaman paling buruk di sebelah barat". Setelah mereka tiba, mereka tercengang. Selain sepi tidak ada pelayan yang mondar-mandir. Halaman kediaman yang cukup luas ini tampak kering dan tidak ada hiasan sama sekali. Beberapa jendela kayu di pasangi pasak. Benar-benar buruk bahkan pelayanpun tidak akan mau tinggal di tempat ini. Beberapa sisi tiang tiang tampak berdebu, tidak ada taman, tidak ada benda-benda mahal selayaknya dimiliki Putri Tertua kediaman seorang Menteri. "Tuan, Rong Houcun ini sangat buruk memperlakukan salah satu Putrinya." Pangeran hanya mengangguk, dan memperhatikan meiyin dari jarak. Tampak Tabib terburu-buru datang dan memeriksa Meiyin yang pingsan. Beberapa saa
Kediaman Meiyin.Quest/Misi :1. Membantu Rong Meiyin balas dendam (Kemajuan 3%)* Memperbaiki hubungan dengan nenek (5%) +10 poin* Menghukum sua yang memberi racun* Membuka dalang Keracunan* Meningkatkan ilmu bela diri (5%) +10 poin2. Membantu mendapatkan cinta sejati (Kemajuan 1%)* Mendekatkan diri pada Pangeran* Membuat Pangeran Kagum3. Mendapatkan 2 anak (Kemajuan 0%)*~ "Benar-benar Quest yang menyebalkan." ujar Meiyin Kesal. "Tapi kemajuan ini sudah cukup, ahh ini buku beladiri yang di bawa Lili, untungnya ini murah hany beberapa perunggu." "Lili, tersisa berapa perunggu uang kita?" Tanya Meiyin. Lili yang sedang menghitung uang pun menjawab, "Hanya 50 perunggu, bagaimana ini tidak akan cukup membeli makanan." "Bukankah Perhiasan Emas dari Selir kedua ada, Cepat pergi gadaikan dan simpan uangnya di tempat yang aman atau buka Bank saja agar lebih mudah." L
"Kau masih ingatkan dengan Shu Wu An. Awalnya dia akan di jodohkan dengan Putri Tertua kediaman kita, tapi Dia malah menyukai dan ingin menikahi Yue You. Bagaimana pun… " Meiyin mengenggam kedua tangan Selir Hanran dan berkata dengan lembut, "Ibu bicara apa, perjodohan itu kan hanya dari mulut ke mulut tidak ada surat perjanjian pernikahan, lagi pula Yue You lebih cocok dengan Shu Wu An di banding Meiyin." Meiyin menundukkan pandangannya merendahkan diri. Selir Hanran tersenyum puas, "Lalu sebaiknya kurangi menyapa nenekmu, lagi pula dia kurang suka padamu, jika ada yang menindasmu beritahu ibu, ibu akan memberi mereka pelajaran." "Baiklah ibu,""Kalau begitu tidak ada yang akan ibu katakan lagi, ibu akan pergi." Selir Hanran beserta 2 pelayan pun pergi dari Kediaman Meiyin di susul oleh Pelayan Sua. "Hei apa yang kau berikan di tangan wanita tadi." Ucap Kaisar di
Meiyin mengikuti Mu Yun Sha saat Keluar Paviliun Bunga dia melihat seorang pria yang sangat tampan masuk ke Paviliun bunga, Penghuni di dalam Pavilun bunga semua menatapnya. Rambut hitam dan mata hitam pekat yang sangat mempesona.Semua makhluk terpesona akan ketampanannya. Terutama tubuh tinggi putih dan dada yang bidang. Baik Pria atau wanita akan terpesona olehnya.Tapi Meiyin tidak terlalu peduli dan dia melangkah hingga mereka berpapasan dan melewati satu sama lain. Rona Wajah Meiyin berubah dengan cepat."Bau ini, Penawar Racun Pelumpuh Meridian." batin Meiyin. Mu Yun Sha berhenti sebentar dan berbalik lagi. "Maafkan Mu Yunsha Pangeran Yan Zhen karena melewatkanmu."Pangeran Yan zhen menoleh dan tersenyum, "Ada hal apa yang membuat Yun Sha melewatkan Pangeran ini."Yan zhen melihat Pria muda yang cukup tampan di sebelah Yun Sha dan tersenyum nakal, "Ah, Aku menebak pastilah Yun Sha telah menemukan penghangat malam hariny
"Apa yang terjadi padamu, kenapa kau terluka sangat parah, sebelum terlambat sebaiknya kau minum ini." Meiyin mengeluarkan Pil untuk hewan Spirit agar Vitalitas tubuhnya terjaga."Setelah itu kita pergi dari sini," dia melihat beberapa ahli berkumpul tak jauh dari mereka. "Tidak bisa nyawaku sudah di akhir, aku mohon rawatlah dan jaga anakku, lalu ini Mayat Anak Harimau putih kuburkanlah dengan layak.""Saat aku melarikan diri, aku tidak bisa menjaganyanya. Anak harimau putih ini adalah anak sahabatku, Ratu Harimau Putih, sebelum kematiannya dia menitipkan anaknya dan memintaku untuk menjaganya. Percuma aku hidup dengan rasa bersalah ini."Meiyin pun bisa merasakan kesedihan Qilin itu. "Siapa yang melakukan ini padamu," Tanya Kaisar Harimau putih dengan nada cukup marah.Qilin yang terluka parah telah berbicara sebisa yang dia lakukan dengan mengerahkan seluruh tenaga. Tapi dia tidak bisa menjawab lagi, Pesona pun semakin tipis
Setelah cukup jauh berpisah dari Pangeran Yanzhen. Meiyin duduk di atas batu di pinggir hutan dan membuka sistem. "Tadi Sistem muncul saat aku keluar dari Pesona buatan Qilin. Mari kita lihat berapa point yang kita peroleh."Quest/Misi Spesial1. Membantu Qilin melahirkan +500point (sukses)2. Menyelamatkn Qilin yang sekarat 0 point (gagal)3. Menyelamatkan anak Qilin dari musuh+1000point (sukses)4. Menyelamatkan anak Harimau putih 0 point (gagal)5. Menghidupkan anak harimau putih 0 point (belum terlaksana)"Hah? Menghidupkan anak harimau putih, bagaimana caranya?" Meiyin menggaruk kepalany kebingungan."Aku bisa," ucap suara di kepalanya.Meiyin, "Bagaimana caranya Kaisar?"Kaisar Harimau putih mengeluarkan mayat anak harimau. "Aku telah memberikannya minum Air Danau Kehidupan di Dunia Cermin, setelah itu aku sebagai roh akan memasuki tubuhnya dan mengen
Dia terbangun dan hari mulai siang, "Malam ini pasti akan ada keributan, hehehe" Meiyin Cekikikan mengingat dia menabur bubuk gatal ke tangan Selir Hanran."Aku akan meminta bantuan Mu Yun Sha," beberapa saat dia kemudian menjelaskan beberapa hal pada Mu Yun Sha, ekspresi Mu Yun Sha selalu beragam, terkadang terkejut, berfikir, terheran-heran, hingga terakhir tertawa terbahak-bahak."Haha aku tidak menyangka jika Tuan Muda Yinzhen berteman dengan Nona Tertua kediaman Rong, aku jadi penasaran ingin segera bertemu nona Rong."Kriettttt !!! Pintu gerbang terbuka, sepertinya Lili sudah tiba sehingga Meiyin pun segera mengakhiri panggilannya, menyembunyikan burung besi, dan menukar penampilan dari Tuan Muda Yinzhen menjadi Nona Meiyin yang pucat dan lemah."Nona ini makanannya, tadi pagi nona tertidur hingga siang dan belum makan." Meiyin benar-benar melupakan makanan yang di belinya di Pavilliun bunga dan di simpan di sistem. Makan