Hari ini Aisya pergi bersekolah, ia di antar oleh Mang Dadang supir keluarganya Reyhan, sebab Reyhan pagi-pagi harus pergi kekantor karena ada pekerjaan mendadak.
Sesuai janjinya kemaren hari ini pulang sekolah dia akan kerumah orang tuanya. Aisya sudah meminta izin dengan suaminya, dan Reyhan mengizinkannya. Dan pulangnya nanti Reyhan yang akan menjemputnya.
Aisya sudah berada dihalaman rumahnya, ia memandang sekeliling halaman rumahnya. Ah dia rindu ini semua, padahal baru beberapa hari gak tinggal disana. Ia menuju pintu dan membukanya.
"Assalamu'alaikum."
"Bunda.!!" Panggilnya, gak ada sahutan dari dalam, ia pun segera mencari Bundanya itu di tempat favorite Bundanya itu, yaitu didapur. Dan ia menemukannya, Bu Dewi sedang memasak.
Aisya langsung saja berlari dan memeluk wanita kesayangannya itu dari belakang dan membuat sang Bunda terjengkit kaget.
"Astagfirullah." Kaget Bu Dewi
"Bunda, Aisya kangen." Ka
Kini Aisya sedang berada di rumah orang tuanya. Ia baru saja pulang sekolah dan sudah mendapat izin dari Reyhan untuk mampir di kediaman orang tuanya."Assalamualaikum, Bunda.""Walaikumsalam." Sahut Bu Dewi"Kamu sama siapa, Sya?""Sendiri aja, tadi naik angkutan umum, Bun.""Udah izin sama Nak Reyhan, belum?""Udah dong, Bun. Makanya Aisya kesini.""Hmm, bagus lah. Sana ganti baju dulu, terus makan." Titah Bu Dewi pada Aisya."Siap Nyonya Ratu." Aisya mencium pipi wanita kesayangannya itu, dan berlari memasuki kamarnya.Aisya mencuci muka, kaki, dan tangannya lalu berganti pakaian. Ia keluar dari kamarnya menuju dapur, ia ingin segera makan cacing-cacing diperutnya sudah pada teriak minta di beri makan.Ia membuka tudung saji, disana sudah ada ikan goreng, sayur bayam, tempe tahu, dan sambal. Aisya mengambil segara mengambil sebuah piring lalu mengisinya dengan nasi dan lauk pauknya
Hari ini Aisya ke sekolah didampingi oleh Reyhan sebagai wali muridnya, hari ini dia akan menghadiri acara pengumuman hasil ujian dan kelulusan. Ia turun dari mobil dan diikuti oleh Reyhan."Bang, Aisya ke sana dulu ya gabung sama teman-teman." Aisya menunjuk segerombolan siswa-siswi yang mana di sana juga sudah ada Nisa."Iya."Aisya pun berjalan ke arah temannya berada, dan Reyhan terlihat bergabung dengan wali murid yang lainnya."Hai, Nis,""Eh, hai Sya. Lo hari ini datang sama siapa?" Tanya Nisa"Emm, anu.., eh sama Abang gue.? Jawabnya"Oh, tumben Abang lo yang datang?""Iya, soalnya Bokap gue ada kerjaan.""Kita duduk di sana aja, yuk!!" Ajak Nisa pada Aisya, sambil menunjuk sebuah kursi panjang yang ada di sana."Oke."Mereka sudah duduk di kursi, sambil ngobrol-ngobrol.Tak berapa lama acara pengumuman pun diumumkan, Aisya deg-degan semoga dia lulus d
Aisya dan Reyhan sudah masuk ke dalam Restoran, mereka berjalan menuju meja yang sudah dipesan oleh Reyhn. Reyhan menarik kursi dan mempersilahkan Aisya duduk. Mereka akan makan malam romantis."Terima kasih." Reyhan tersenyum, melihat wajah istrinya yang agak malu-malu."Kamu mau pesan apa?" Tanya Reyhan pada Aisya yang sibuk mengedarkan pandangannya melihat sekeliling Restoran yang nampak terlihat sangat Romantis dan indah."Eh, apa?""Kamu mau pesan apa?" Ulang Reyhan."Pasta sama jus Alpokad aja, Bang.""Oke."Reyhan dan Aisya memesan dua porsi olahan pasta dan dua gelas jus Alpokad. Mereka menikmati makan malam bersama. Setelah selesai makan Reyhan mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya."Ini!!" Reyhan memberikan sebuah kotak beludru berbentuk hati pada Aisya."Apa ini?" Tanya Aisya, ia memegang kotak tersebut."Buka aja, semoga kamu suka isinya!!"Aisya membuka kotak berb
Aisya sudah mandi dan wangi, kini ia sedang berada di dapur. Aisya ingin membuatkan Reyhan sarapan. Ia ingin membuat nasi goreng."Ngpain, Sya?" Tanya Mami Rasti yang baru saja ke dapur."Eh, Mami. Ini Aisya mau bikin nasi goreng," kata Aisya sembari menunjukkan sepiring nasi yang baru saja ia ambil dari magicom."Oh, ya sudah kalo gitu. Mami sama Papi mau pergi jogging dulu ya, sekalian nanti sarapan diluar jadi bikin nasi gorengnya buat kalian aja." Jelas Mami Rasti, yang baru saja mengambil air minum di dispenser."Ok, Mi." Kata Aisya pada Mami Rasti yang sudah bersiap untuk pergi jogging bersama Papi Adi.Aisya masih sibuk berkutat dengan bahan-bahan untuk membuat nasi goreng. Ia memotong dua buah sosis, cabe, dan mengiris bawang merah dan putih sambil sesegukan menangis."Kamu kenapa? Kok nangis?" Ujar Reyhan, ia baru saja tiba di dapur dan mendapati istrinya menangis sesegukan."Ini." Aisya menunjuk b
Aisya dan Reyhan baru saja ingin pulang dari acara jalan-jalan mereka, di pertengahan jalan tiba-tiba Aisya menyuruh Reyhan untuk menghentikan laju motornya."Ada apa ?" Tanya Reyhan pada Aisya."Aisya mau beli itu!!" Aisya menunjuk Bapak-bapak penjual rujak yang ada di pinggir jalan."Oh, ya sudah cepat sana beli!!" Aisya segera turun dan menghampiri Bapak penjual rujak tersebut."Pak, beli rujaknya satu!!""Siap, Neng." Ujar Bapak tersebut??Tak berapa lama rujak yang dipesan Aisya pun sudah jadi."Ini, Neng!!" Ujar Bapak penjual rujak, ia menyerahkan satu porsi rujak yang sudah dibungkus rapi di dalam wadah pada Aisya."Terima kasih, Pak."Setelah membayar rujaknya Aisya segera menghampiri Reyhan yang masih setia duduk di atas motor."Udah??""Udahlah, ini." Aisya menunjukkan kresek yang dia tenteng pada Reyhan."Ya, udah ayok pulang!!!"
Ternyata yang mengetuk pintu kamar mereka adalah Mami Rasti, beliau menyuruh anak dan menantunya tersebut untuk makan malam.Reyhan dan Aisya pun berjalan ke luar kamar, untuk makan bersama Papi dan Mami mereka.Mereka makan malam diiringi dengan obrolan-obrolan ringan tentang akan mengadakan pesta pernikahan Reyhan dan Aisya dan ke mana mereka akan berbulan madu.Aisya menolak untuk diadakannya pesta resepsi pernikahan yang mewah. Menurutnya itu hanya akan membuang dan menghamburkan uang saja. Ia lebih memilih acara syukuran yang sederhana saja.Reyhan dan kedua orang tuanya pun menyetujui saja usul Aisya. Mereka bilang senyamannya Aisya saja, kalau mau mengadakan pesta Resepsi setuju, kalau tidak juga tidak apa.Mereka tidak ingin terlalu menuntut harus ini dan itu. Yang penting menantu kesayangan mereka senang, merasa nyaman dan bahagia mereka sudah bersyukur. Ah memang mereka memang mertua i
Aisya terbangun dari tidurnya, ia masih berada di pelukan Reyhan, ia melirik jam yang berada di atas nakas samping tempat tidur. jam sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi. Ia mengelus wajah Reyhan yang nampak tenang dalam tidurnya."Bang, bangun!!" Aisya membangunkan Reyhan, sebab mereka sudah hampir telat untuk Shalat subuh ."Hmm." Reyhan hanya bergumam dan tambah mempererat pelukannya."Iss, bangun Abang!!!! Shalat subuh dulu.""Hmm, udah jam berapa!!" Tanya Reyhan dengan suara seraknya khas bangun tidur."Udah, jam 05.00 pagi, Bang." Reyhan mengendurkan pelukannya, lalu mengecup bibir Aisya."Siapa yang mau duluan mandinya?""Abang aja." Jawab Aisya."Hmm, ya udah kita mandi bareng aja.""Iss, gak mau, sana cepatan mandi." Seru Aisya sambil mendorong Reyhan untuk segera mandi."Tapikan Abang pengen mandi bareng, kamu.""Cepatan, Abang. Kita udah telat loh sholat subuhnya." Mau gak mau Re
Kedua mata Aisya masih memandang dan memperhatikan dua orang yang sedang bergandengan mesra menuju sebuah Restoran yang berada di sebelah Restoran jepang tempat Aisya dan Nisa makan."Woy, kita samperin yuk." Aisya terjengkit, ia kaget mendengar suara Nisa."Iih, lo ngelamun ya?""E,,eh apa tadi." Kata Nisa, ia berusaha menstabilkan rasa terkejutnya."Itu, kita samperin sepupu lo, kayanya dia jalan sama ceweknya deh." Gak tau saja dia bahwa hati Aisya sudah nyeri-nyeri sedap mendengar kata cewek itu adalah kekasih suaminya."Gue, ke toilet bentar ya." Aisya tidak menanggapi usulan Nisa buat nyamperin Reyhan, ia malah ingin pergi ke toilet.Belum sempat Nisa menjawab dia sudah berdiri dan berjalan ke arah toilet berada.Di dalam toilet dia mengambil ponsel di dalam tasnya. Ia mencoba untuk menelpon Reyhan. Dua kali dia mencoba melakukan panggilan telpon pada Reyhan tetapi tidak ada jawaban.Kemudian Aisya mengirimkan pesan