Panasnya api yang melahap Mansion mewah di Hampstead Heat, London Utara membuat semua orang terkejut. Tidak akan ada yang bisa melupakan kejadian tragis yang merenggut hampir seluruh keluarga Ozier itu, terutama Haslyn. Gadis yang baru berusia enam belas tahun itu menyaksikan bagaimana kematian Ayah yang dia cintai Arlan Ozier, dan dua saudara laki-lakinya. Semua kenangannya hangus terbakar menyisakan dirinya sendiri dengan balutan piyama tidur yang dia pakai. Semua penjaga mansion itu tertambak mati tanpa ada yang tahu siapa pelakunya.
Air mata Haslyn jatuh tanpa hentinya, disaat semua orang menatapnya iba seorang pria yang cukup dia kenal menghampirinya dan memeluk gadis malang itu. Dihari ulang tahunnya dia kehilangan seluruh keluarga dan penjaga yang dia kenal.
"Ron kenapa mereka membunuh ayah ku? Dia adalah ayah yang baik Ron," kata Haslyn terisak dipelukan pria yang menjadi bawahan ayahnya.
"Nona harus sabar, kita akan mencari tahunya nona. Sekarang anda harus ikut dengan saya, dan nona maafkan saya karena saya harus memberikan keterangan kalau anda juga sudah tewas didalam mansion itu." Haslyn hanya mengangguk, dia yakin dan percaya dengan apa yang Ron lakukan.
Haslyn dibawa ke Abey Road, St. Jhons wood Westminster, London. Jalan yang terkenal karena pernah menjadi latar sampul album The Beatles itu.
Disana Haslyn disembunyikan hingga dua tahun lamanya, dan Haslyn menyerah untuk bersembunyi sedangkan keterangan kematian ayah dan dua saudaranya tidak juga ditemukan siapa dalangnya. Haslyn yang berusia delapan belas tahun saat itu memutuskan meninggalkan semua kenangan buruk di memori nya. Tembakan ayahnya oleh pria dengan tutup kepala hingga wajah itu selalu menghantui Haslyn, darah dua saudaranya juga selalu membuat dia berhalusinasi.Dia memanggil Ron dan meminta Ron memanggilkan pengacara ayahnya.
"Nona apa anda serius?" Tanya Ron saat melihat isi surat yang diminta Haslyn kepada pengacaranya dan menandatanganinya."Aku serius Ron, hari ini sudah dua tahun aku menunggu kejelasan, kenapa mereka membunuh keluargaku tapi ternyata semua tertutup rapi. Aku menyaksikan sendiri semua yang terjadi malam itu Ron, bagaimana ayah melindungiku. Aku menyaksikan kekejaman pria itu Ron, dan aku sudah muak menahan amarah ini aku harus berhenti." Penjelasan panjang Haslyn membuat iba Ron dan juga Mike pengacara yang ada disana.
"Jaga semua yang masih tersisa Ron, aku mohon kendalikan dengan baik apa yang ayahku tinggalkan. Aku harus pergi menjauh sementara Ron, dan bukankah semua orang tahu kalau aku sudah meninggal, jadi tidak ada masalah." Haslyn berdiri dia membawa tasnya yang sudah dia siapkan.
"Aku akan pergi Ron, aku titip semua milik ayahku. Jangan mencariku sebelum aku menghubungimu, dan jangan coba mencariku."
Haslyn pergi menuju pintu menyisakan dua pria yang melihatnya tidak tega. Bagaimana pun mereka merasakan kesedihan Haslyn, kematian orang tua bukanlah hal yang mudah untuk diterima apalagi dengan cara mengenaskan seperti yang keluarga Ozier alami.Arlan ayah dari Haslyn Rubby Ozier adalah mafia besar yang membuat senjata dan menjualnya, banyak alat canggih yang juga di buat diperusahaannya seperti robot kecil penyadap dan juga pena pengintai, semua kecerdasan Arlan dan putra tua nya kakak Haslyn mereka jual dengan harga yang fantastis. Tapi ternyata kehebatan dan kekuasaan keluarga Ozier hilang dalam sekejap, Leo anak tertua Arlan dibunuh dengan ditembak dikeningnya sebanyak tiga kali, Chriss anak keduanya juga ditembak dibagian kepalanya dengan tiga tembakan, hanya satu yang paling tidak bisa dilupakan Haslyn, ayahnya_Arlan Ozier dibunuh dengan ditembaki diseluruh organ penting pria itu. Meski sudah menembak kening Arlan, seakan pria dengan wajah tertutup itu tidak puas, dia membabi buta menembaki Arlan , setelah semuanya mati Haslyn harus berlari mengendap keluar rumah yang ternyata sudah direncanakan akan dibakar itu.
Ayahnya menyembunyikannya diruang kerjanya dibawah meja, tempat dimana ayahnya meregang nyawa dan Haslyn saksikan lewat celah meja itu.Brengseknya mereka yang mensyukuri kematian ayahnya, karena bagi mereka tidak akan ada lagi saingan mereka, tidak akan ada lagi penguasa bagi mereka saat itu.
Haslyn hanya mampu diam dan berdoa agar ayahnya bahagia dialamnya serta bertemu dengan ibunya yang sudah lama meninggal.Keputusan Haslyn meninggalkan semua aset ayahnya adalah karena dia ingin jadi manusia yang lebih baik dari ayahnya serta saudaranya, dia ingin hidup normal dan melupakan kejadian pahit itu.
Hingga dia memutuskan untuk hanya menjadi Rubby, tanpa ada Haslyn didepannya apalagi Ozier dibelakang namanya.Orang hanya tahu dia adalah Rubby, wanita cantik pemilik suara indah serta tubuh yang bagus. Rubby seceria mentari dan seindah bulan purnama jika orang melihatnya, dia ceria dan suka mengganggu temannya Betty, sahabat yang secara tak sengaja dia dapatkan. Sahabat yang selalu ada untuknya walau terkadang membuatnya frustasi dengan sifat telmi Betty, tapi Rubby hanya memiliki Betty untuk berbagi suka duka nya, seperti saat ini dia sedang terlilit hutang flat yang belum dia bayarkan uang sewanya, dan dia harus meminjam uang Betty. Entah nanti apa kata Betty kalau tahu dia menghabiskan seluruh gajinya untuk perawatan di salon.
Bersambung....
đźHai...ketemu lagi sama Nadra, dan ini adalah cerita Action berbau Romansa tetep ya.. Jangan lupa kasih review kalian ya..."
Rubby mengetuk pintu yang juga belum dibuka oleh pemilik flat nya, padahal sudah jam tujuh tapi apa mungkin betty belum pulang dari perpustakaan ya? Pikir Rubby, dia lalu mengeluarkan ponselnya dan menelpon Betty."Bett, kamu dimana?" Tanya Rubby langsung, jujur dia sedikit panik, masalahnya Betty pernah bercerita kalau dia pernah melihat mayat disekitar gang yang menuju flat mereka. ________"Syukurlah, aku didepan pintu flat mu tapi kau tidak ada," kata Rubby menjelaskan.________"Tidak ada, hanya aku merindukanmu." Rubby tertawa sendiri sedangkan Betty disana mendengus."Baiklah, besok pagi sebelum kau pergi kerja aku akan mampir untuk melepaskan rindu ya my Beib." Tawa Rubby pecah saat Betty lagi-lagi menarik napas kesal.Rubby berbalik menuju flat nya yang kebetulan bersebelahan dengan flat milik Betty.
Rubby bernyanyi dengan suara nya yang khas, sedikit menggoyangkan badannya mengikuti irama dari musik DJ teman sekerjanya Evan. Sesekali Rubby melirik Evan dan memberikan senyuman kepada pria itu yang juga tersenyum."Oh I need some just real Freinds,......."Rubby yang asik bernyanyi itu tanpa sengaja melihat seseorang yang dia kenal."Betty," gumamnya dalam hati tapi dia tidak percaya dengan penglihatannya itu. Tapi wanita itu tadi benar-benar mirip Betty dengan kaca mata tebal yang bertengger di hidung wanita berambut blonde sama sepertinya.Setelah selesai gilirannya bernyanyi Rubby turun dari panggung dan digantikan temannya yang lain, mereka memang bergantian untuk meramaikan suasana di Bar itu.Rubby mencari tempat duduk disisi sebelah kanan panggung, rok yang hanya sebatas
Rubby ditaksi masih memikirkan pria yang menolongnya itu, dia tersenyum saat pria itu menatapnya tajam."Kelu_ar," kata pria itu tadi kepadanya, membuat Rubby mengatakan hal konyol lainnya."Anda sangat suka menyuruh saya keluar tuan, apa anda takut jatuh cinta pada saya," Rubby terkekeh sendiri karena tingkahnya tadi dia besok harus bertanya kepada Andreas siapa pria yang membuatnya menjadi sedikit gila ini.Rubby turun didepan gang menuju bangunan Flat nya, saat dia hampir sampai Rubby ditarik-tarik seakan pria dengan topi hitam itu ingin mengambil tasnya. Tas Rubby pun terlepas dan pria itu berlari dan tentu saja Rubby ikut mengejarnya masih menggunakan heels delapan centi nya.Karena merasa tidak akan mampu mengimbangi pria dengan topi hitam itu Rubby mengambil asal kayu balok yang teronggok didekeatnya lalu melemparkan kayu itu dengan kuat, pria itu terjatuh akibat kayu yang mengenai kepalanya kuat.
Seorang pria dengan kemeja putih dan jas hitam yang terbuka berjalan buru-buru masuk kedalam mobil diikuti anak buahnya yang berjumlah enam orang, dia masuk kedalam mobilnya sendiri dan diikuti dari belakang 'Kenan Rexton' bos dari Rexton company serta beberapa Bar,diskotik,dan Club itu menjalankan mobil Force nya dengan kecepatan penuh bagai tidak ada yang bisa menghalanginya.Dia sampai di salah satu tempat usahanya, berjalan dengan aura mematikan hingga beberapa mata yang memandangnya pun tidak berani menatapnya.Anak buah yang mengikutinya dibelakang memegang dua koper petak berwarna silver mengikuti langkah Kenan menuju ruangannya.Pintu otomatis itu terbuka dan Kenan masuk sambil membuka kaca mata hitamnya, tatapannya lurus menatap sosok tegap duduk menunggunya seorang diri. Senyuman sedikit menghiasi kedua wajah tampan yang saling bertatapan itu.
Rubby didalam toilet sibuk menambahkan lipstik nude nya, melihat tampilan dirinya didepan cermin toilet dan dia tersenyum puas, crop top yang dia gunakan sangat pas dengan tubuhnya juga rok hitam yang dia kenakan. Saat Rubby keluar dari toilet dia begitu terkejut melihat Andreas disana menunggunya."Oh my god, what are doing here?" Aksen british itu terlihat jelas dipengucapan Rubby."Ikuti aku sekarang Rubby !" Rubby mengikuti Andreas lagi keruangannya seperti semalam dia dipanggil keruangan itu tapi sepertinya kali ini Andreas marah kepadanya. Wajar saja jika bos nya itu marah, apalagi dengan kelakuannya semalam."Rubby apa kau tahu siapa pria yang kau goda semalam dengan ucapan konyolmu?"Rubby menaikkan bahunya dengan wajah cuek."Tidak. Aku hanya tahu dia pria tidak sopan yang menurunkan ku begitu saja dari mobilnya padahal sebelumnya dia menolongku. Dan kau tahu Andreas aku sepertinya menggilainya,
Aku menggedor pintu Flat Betty sahabatku itu dengan tak sabaran, masalahnya aku harus secepatnya berbicara dengan Betty bukan berbicara lebih tepatnya curhat. Tak berapa lama wanita dengan kaca mata tebal itu pun membuka pintu untuk diriku .Ada apa dengan wajahmu? tanya ku dan masuk begitu saja ke dalam flat Betty.Aku pikir kau kakakku. Betty dengan cepat mengunci pintu flatnya dan menyusul ku yang sudah membongkar dapurnya untuk mencari makanan."Kakakmu menghubungimu lagi?" Tanya ku sambil mencari makanan.Jadi, kenapa kau di sini? Kau tidak bekerja? tanya Betty bersandar pada pintu kulkas, dan sepertinya Betty mengalihkan pembicaraan kami.Aku melirik jam sebentar, Sebentar lagi aku berangkat. lalu aku berjalan mendekat dan meraih bahu Betty, Tapi kali ini kau harus mendengarkanku dulu.Apa? tanya Betty tidak antusias.Ikut aku dan pasang telingamu
"Kumohon jika ak_u mati lunasi hutangku de_ngan sa_habat_ku Betty. Dia be_kerja di perpu_stakaan Cur_zon str_eet." Dan setelah mengatakan itu dengan susah payah aku merasakan gelap menyelimuti pemandanganku, dingin menjelajar ditubuhku membuatku merasa nyaman dengan kegelapan ini.****Kenan yang sangat terkejut tidak dapat mencerna dengan baik perkataan Rubby, dia menatap gelisah wanita yang membuatnya pusing belakangan ini dan bodohnya lagi dia terpengaruh dengan tingkah absurd wanita ini."Chris, cepat telpon Dr.Margareth." Kenan mengangkat tubuh Rubby sendiri masuk kedalam mobilnya dan supirnya menjalankan mobil itu dengan kecepatan luar biasa hingga tiba di The Royal London Hospital.Darah dari bahu sebelah kiri Rubby sudah membasahi hampir separuh kemeja putih gading yang Kenan kenakan, dia ikut mendorong brankar Rubby menuju UGD. Rubby langsung dibawa masuk ke ruang UGD untuk mendapatkan pertolongan secepatnya, kenan sang
Kenan mengisi pistolnya dengan jumlah peluru yang tidak banyak, kedua pistolnya itu dimasukkan kedalam jaket kulitnya yang berwarna hitam.Diatas Mansionnya sudah siap helikopter yang akan membawa dirinya untuk ke bandara, akan ada transaksi yang harus dia lakukan bersama rekan bisnisnya yang berasal dari Rusia. "Chris apa Marthin sudah mendapatkan balasan yang setimpal?" Tanya Kenan saat dia baru akan masuk kedalam helikopter."Sudah Mr.Rexton gudang penyimpanan terbesar perusahaannya sudah kami ledakan dan anaknya yang bernama Jack sedang berada didalam gudang sehingga dia harus dirawat dirumah sakit dengan keadaan yang mengenaskan.""Bagus, dia harus tau siapa yang ingin dia ajak bermain. Pantau semuanya dengan teliti selama aku pergi jangan ada yang kau lewatkan untuk memberitahukanku.""Baiklah, apa itu termasuk urusan nona itu?" Kenan lama menatap Chris, ingatannya akan Rubby tadi membuatnya yakin harus b